Friday, February 16, 2024

Hari ke-131


*"Al-Qassam, jantung perjuangan dan hati bangsa Palestina"*


=====


Al-Moataz Billah Al-Ghafri, istrinya, ibunya, dan anak-anaknya, sebuah keluarga yang mencari perlindungan yang aman di daerah Sheikh Radwan di Jalur Gaza utara, tetapi pesawat penjajah membom kendaraan mereka dan membunuh seluruh keluarga. Ini adalah salah satu dari 11 pembantaian yang dilakukan oleh tentara penjajah dalam 24 jam terakhir. Jumlah korban genosida yang sedang berlangsung mencapai 28.576 orang syahid dan 68.291 orang luka-luka.


=====


Hari ke 131, pejuang perlawanan masih mempublikasikan klip video kelanjutan operasinya di beberapa wilayah di Jalur Gaza. Brigade Al-Qassam menunjukkan video operasi yang menargetkan pasukan Israel dengan bom di daerah Faraheen yang mengakibatkan tewasnya komandan Batalyon 630, wakil komandan kompi dan seorang prajurit Israel. Dalam video itu, salah satu pejuang Qassam berkata: “Jika musuh berpikir untuk menghancurkan Hamas, maka dia sedang berkhayal. Brigade Al-Qassam dan gerakan Hamas berasal dari jantung negeri ini dan dari hati bangsa ini.” Dia berkata; "Pejuang Al-Qassam semuanya berada dalam posisi tempur terdepan, menunggu musuh di tempat yang Israel perintahkan untuk dievakuasi."


=====


Kedinginan, kelaparan, ketelanjangan, dan penyiksaan Inilah yang dialami 60 tahanan perempuan Palestina setiap hari di Penjara Damoun, yang oleh para tahanan perempuan digambarkan hanya sebagai “kuburan bagi orang hidup.” Berdasarkan kesaksian para tahanan perempuan yang disampaikan oleh Komisi Tahanan, penjajah menerapkan isolasi total terhadap tahanan perempuan, memisahkan mereka dari dunia luar dan mencegah mereka dikunjungi keluarga dan pengacara mereka. Semua ini terjadi di tengah tidak adanya tindakan dari lembaga hak asasi manusia internasional, terutama Palang Merah. Tahanan Dina Khoury mengatakan dalam kesaksiannya: "Kami hampir mati karena kedinginan dan kelaparan. Tidak ada pakaian atau bahkan sabun untuk mandi, air minum dilarang, dan makanan sangat buruk."


=====


Pihak berwenang di Palestina saat ini menawarkan “nasihat” kepada perlawanan untuk mempercepat penyelesaian kesepakatan pertukaran tahanan dengan penjajah Israel. Sementara Muhammad Dahlan, mantan kepala dinas keamanan Otoritas Palestina, mengajukan proposal untuk menyerahkan Jalur Gaza kepada presiden independen, seolah-olah dilemanya adalah siapa yang memerintah Gaza, dan bukan siapa yang membebaskannya. Sementara yang menjadi perhatian kelompok perlawanan yang ingin dicapai adalah penghentian agresi secara menyeluruh dan pencabutan blokade.


=====


Di front utara, Hizbullah melancarkan serangan dengan rudal ke pangkalan militer di kota Safed yang diduduki dan pangkalan udara di Meron, yang menyebabkan terbunuhnya seorang tentara wanita Israel dan melukai 8 tentara Israel lainnya. Tentara penjajah menggambarkan serangan itu sebagai salah satu operasi tersulit yang dilancarkan Hizbullah sejak 7 Oktober 2023. Penjajah merespons dengan melancarkan serangan ke kota-kota di Lebanon selatan, sumber-sumber Lebanon mengumumkan kematian empat warga sipil, termasuk dua anak-anak, sementara Hizbullah berduka atas dua pejuangnya.


=====


Knesset sedang mendiskusikan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk menerapkan lebih banyak pengawasan keamanan terhadap guru-guru Palestina di wilayah pendudukan. Amandemen ini memungkinkan Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan "Israel" untuk memberhentikan guru, dan mengharuskan pembukaan proses pidana atau disipliner terhadap guru. Undang-undang ini adalah bagian dari pembatasan yang diberlakukan oleh penjajah terhadap orang-orang Palestina di wilayah penjajahan, dengan tujuan untuk mengendalikan mereka dan mengepung setiap upaya perjuangan.


=====


Perusahaan-perusahaan yang mendukung penjajah berturut-turut mengumumkan penurunan keuntungan mereka. Beberapa dari mereka mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan oleh boikot, sementara yang lain tidak mengumumkan alasannya, seperti American Coca-Cola Company, yang mengumumkan penurunan keuntungannya sekitar 3% pada kuartal terakhir tahun 2023 menjadi $1,98 miliar dibandingkan dengan $2 miliar pada kuartal yang sama pada tahun 2022. Coca-Cola, seperti sejumlah perusahaan Amerika, menghadapi kampanye boikot di Timur Tengah dan sejumlah negara besar Islam, meskipun perusahaan ini tidak menunjukkan pendapatannya dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara karena menggabungkan kawasan tersebut dengan Eropa dan Afrika.

Hari ke-126

Anak-anak berkafan, wajah mereka berlumuran debu dan darah, membeku dalam ketakutan dan jeritan terakhir mereka yang tidak terdengar oleh siapa pun, adalah salah satu gambaran sehari-hari yang mungkin sudah biasa di mata dunia dari genosida yang sedang berlangsung di Gaza dengan korban jiwa mencapai 28.064 syuhada. Anak-anak ini diantara sasaran penjajah pada hari ini dalam 16 pembantaian yang mengakibatkan 117 orang syahid dan 152 luka-luka dalam 24 jam terakhir.




=====




Hari ke 126 dan pejuang perlawanan melakukan pertempuran sengit di medan yang sulit. Pejuang Al-Qassam mampu meledakkan alat anti-personil pada sekelompok tentara penjajah dan menghabisi 7 diantaranya dari jarak nol di daerah Abasan al-Kabira sebelah timur kota Khan Yunis. Brigade Al-Qassam juga melakukan pengeboman pasukan penjajah dengan menembakkan mortir di daerah Al-Katiba, sebelah barat Kota Gaza.


Dalam operasi penembak jitu kualitatif baru, Al-Qassam mendokumentasikan operasi penembakan yang menargetkan tentara Israel.




=====




Sebagai bagian dari operasi gabungan faksi perlawanan, Saraya Al-Quds dan Brigade Mujahidin melakukan operasi penargetan tentara Israel dengan senapan mesin dan senjata berat di timur Jabalia. Saraya Al-Quds dan Brigade Syuhada Al-Aqsa juga mengebom kerumunan tentara penjajah di sebelah barat Gaza.




=====




Sebagai bagian dari rencana penjajah untuk mengembangkan dan menggandakan pengepungannya di Jalur Gaza, Menteri Keamanan penjajah Yoav Galant mempresentasikan rencana baru yang bertujuan untuk memaksakan kontrol Israel yang membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan memberikan persyaratan tambahan. Surat kabar Israel “Yedioth Ahronoth” melaporkan bahwa bantuan tersebut akan diangkut melalui pos pemeriksaan Erez dan Karni dan dikirimkan ke pedagang Palestina dengan tujuan menciptakan “pusat kekuasaan baru” menggantikan gerakan Hamas. Termasuk menyiapkan angkatan bersenjata untuk mengawal bantuan ini, terdiri dari mantan anggota yang berada di badan keamanan Otoritas.




=====




Setelah lebih dari empat bulan perang genosida terhadap Jalur Gaza, penjajah Israel masih belum memiliki rencana untuk operasi militernya, hal ini dibuktikan dengan perintah baru yang dikeluarkan Benjamin Netanyahu, yang menuntut agar tentaranya bersiap untuk rencana operasi di Rafah, dimulai dengan evakuasi warga Palestina. Hal ini juga menunjukkan bahwa invasi pasukan penjajah ke Rafah tidak akan terjadi dalam waktu dekat, dan bagian dari pernyataan ini adalah melancarkan perang psikologis terhadap warga Palestina, terutama karena Rafah dipenuhi dengan lebih dari satu juta pengungsi dari Jalur Gaza bagian utara.




=====




Penjajah Israel memberikan jawaban kepada Mesir dan Qatar mengenai tanggapan gerakan Hamas terhadap “Perjanjian Paris.” Menurut situs web “Walla” Israel, jawaban ini termasuk penolakan Israel terhadap sebagian besar syarat Hamas. Di sisi lain, Penjajah menyatakan kesediaannya untuk mengadakan perundingan berdasarkan “Perjanjian Paris,” yang berarti bahwa penolakan Israel tidak lebih dari hanya tayangan di media dan bahwa Israel mungkin secara bertahap akan menyetujui syarat dan ketentuan dari Hamas.




=====




Pada hari ke-19 sejak teroris Israel mengepung Rumah Sakit Al-Amal di kota Khan Yunis, Masyarakat Bulan Sabit Merah mengumumkan bahwa mereka telah benar-benar kehilangan kontak dengan stafnya di rumah sakit, terutama setelah penjajah mulai menyerbu rumah sakit tersebut yang menampung lebih dari 200 orang pasien dan staf medis. Selama beberapa hari terakhir, penjajah menghalangi masuk nya makanan, pasokan medis, kebutuhan dasar, oksigen, air dan makanan ke rumah sakit.




=====




Sebuah klip video tersebar dimana seorang ibu memasukkan sepotong kurma ke dalam mulut bayinya yang baru lahir untuk memberinya makan, karena dia tidak mampu memberikan susu untuk anaknya yang tampak pucat dan kekurangan gizi.


Anak ini adalah satu dari 300.000 orang di Gaza utara yang menderita penyakit ini. Sebagian besar telah terputus dari bantuan dan terancam dengan meningkatnya risiko kelaparan, menurut Program Pangan Dunia (WFP).

Thursday, August 04, 2022

AWAL DAN AKHIR YANG HAMPIR SAMA

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat lahir, kau diadzankan di telingamu tanpa sholat.
Dan saat mati, kau disholatkan tanpa diawali adzan.

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat lahir, kau tidak tahu siapa yang mengeluarkanmu dari perut ibumu.
Dan saat mati, kau tidak tahu siapa yang memasukkanmu ke dalam kubur.

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat lahir, kau dimandikan dan dibersihkan.
Dan begitu pula saat mati, kau dimandikan dan dibersihkan.

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat lahir, kau tidak tahu siapa yang riang gembira atas kelahiranmu.
Dan saat mati, kau pun tidak tahu siapa yang menangis sedih atas kematianmu.

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat di perut ibu, kau berada di ruang yang sempit lagi gelap.
Dan saat mati, kau pun berada di ruang yang sempit lagi gelap.

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat lahir, kau dibungkus dengan kain untuk menutupimu.
Dan saat mati, kau pun dibungkus dengan kain untuk menutupimu.

Sungguh engkau menakjubkan, wahai manusia!
Saat lahir dan tumbuh besar, orang-orang bertanya tentang prestasi dan kebaikan-kebaikanmu.
Dan saat mati, di alam kubur malaikat akan bertanya tentang amal-amal yang pernah kau perbuat.

Lalu ...
Apa yang telah kau siapkan untuk akhiratmu?

Wednesday, May 11, 2022

YANG MANA JENIS MUSIBAHMU??

Bicara tentang musibah..
Rasanya tidak ada satupun manusia di dunia ini yang terbebas dari Musibah. Mau yang taat, mau yang maksiat.. semua dapat jatah episode ketemu Musibah.
.
Kalau ada yang nanya gimana caranya terlepas dari musibah, maka saya tidak bisa memberikan jawabannya.
.
Terus.. kenapa kita harus bertemu dengan musibah?? Karena itu sudah sunatullah. Insyaallah pasti terjadi. Sebab setiap musibah itu memiliki beberapa maksud. 
.
⚠️ Dua di antaranya adalah,
• Musibah yang mengangkat derajat, 
• dan Musibah yang menjadi hukuman.
.
Maka pertanyaan sebenarnya bukanlah bagaimana cara lepas dari musibah. Melainkan..
🗣 “Apa sih perbedaan antara Musibah yang mengangkat derajat, dan Musibah yang merupakan hukuman buat kita?”
.
Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Rahimahullah, dalam at-Tabaqatul Kubra As-Sya’rani, beliau menjelaskan, 
.
Bahwa Tanda Musibah sebagai Hukuman itu ada 3: 
.
✅️ 1. Yang mengalami cenderung tidak sabaran. Musibah membuatnya semakin reaktif, semakin tidak mampu mengendalikan hati. Mudah emosi, terpancing amarah dan perangai yang buruk. 
.
✅️ 2. Ia mudah terjatuh dalam kesedihan akibat keadaan yang dialaminya. 
.
✅️ 3. Mengeluhkan apa yang dirasakannya kepada makhluk.
.
Sementara tanda Musibah sebagai pengangkat derajat untuk kita dan juga sebagai sebab dihapuskannya dosa kita di masa lalu adalah: 
.
✅️ 1. Ia merasakan ridho dalam hatinya. Dan merasakan bahwa apa yang dialaminya (Takdir Alloh) tepat untuknya. 
.
✅️ 2. Tidak punya perasaan gelisah. 
.
✅️ 3. Jiwanya merasa tenang, sehingga tidak memiliki rasa sedih kala menghadapi musibah tersebut hingga berlalu. 
.
✅️ 4. Hatinya tidak berat melaksanakan perintah Alloh. Ia tetap tunduk patuh (taat) beribadah kepada Alloh di masa sulitnya. 
.
.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk kawan-kawan yang tengah dalam ujian. Yang bertanya-tanya, apakah dirinya sedang dihukum atau sedang akan diangkat derajatnya. 
.
Nah.. sekarang silahkan diukur sendiri. Tugas saya hanya menyampaikan ilmunya. Yang tahu rasanya adalah diri antum sendiri. 
.
Semoga Alloh memudahkan segala urusan kita. Dan siapapun yang tengah diuji dengan hadirnya musibah, semoga diberikan kesabaran dan ridho dalam hatinya. Aamiin 
.
Salam,
Andre Raditya

Monday, April 18, 2022

Harta, Tahta, Masjidil Aqsa

Setiap kupandang foto kubah emas Kubatusakhroh dan Masjid Jami' Alqibli,
airmataku menderai....

Teringat Sekilas siroh nabi bersama sahabat berkiblatkan Baitul Maqdis selama 16-17 Bulan menghadapnya

Teringat pula Kenangan indan nan manis dibenak nabi saat menjalani peristiwa isra dan mi'raj bertemu dengan Sang Maha Abadi menerima perintah sholat 5 waktu

Kenapa kemuliaan nya yang tak kalah sebanding dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Makkah dan Madinah tak sanggup membebaskan dia dari penjajahan Zionis?

Padahal hadistnya terpampang didepan hidung ummat Islam betapa kemuliaannya dan keutamaannya berturut turut sejajar dgn masjid yang selama ini jadi tujuan haji dan umroh muslimin sedunia

Kenapa kita semua lalai dan lupa pada warisan khalifatul Rosul Umar Ibnul Khatab

Lalai dan lupa jua pada peninggalan 
Shalahuddin Al Ayubi sang Pembebas
Kita semua tak pernah sedetikpun memikirkan pembebasannya?

Kenapa kita tiba-tiba lemah sendiri 
Duduk terkulai lemas ketika dia dinistakan oleh pemukim dan imigran illegal ekstrim Yahudi 
Sepanjang hari2 Ramadhan kita?

Sebegitu nistanya kita yang tak dapat memberikan pembelaan terhadap masjid tempat mi'raj nya Nabi
Sebegitu hina nya kita, selemah itu kah kita ?
Seakan ada yang kurang dengan ibadah2 kita
Apalah arti sholat kita
Apalah arti ukhuwah kita
Apalah arti haji dan umroh kita
Jika kita belum bisa membebaskan masjid yg ada di halaman rumah kita sendiri?

Kemanakah kemuliaan kita sebagai kaum muslimin yang mencintai Dien ini?
Sementara kita menyaksikan setiap hari pembantaian para penjaga2 Baitul Maqdis dikaki tangan haram jadah pasukan Zionis??

Sadarlah wahai pemuda pemudi pewaris nabi..
Bangkitkan kesadaranmu wahai pewaris Shalahuddin Al Ayubi..
Masjidil Aqsa milik kita
Baitul Maqdis adalah marwah kita
Dia harus kembali ke pangkuan kaum Muslimin
Dan kita harus turut dalam khafilah pembebasan ini
Mari kita ber azzam dengan jiwa dan darah kita
Birruh biddam nafdika ya Aqsa
Birruh biddam nafdika ya Aqsa
Birruh biddam nafdika ya Aqsa...

18 Ramadhan 1443 H
MasHarry




Sunday, April 10, 2022

Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?

Oleh Helvy Tiana Rosa

Apakah sampai padamu berita
tentang rumahrumah yang dihancurkan
tanahtanah meratap berpindah tuan,
bahkan manusia yang dibuldozer?

Apakah sampai padamu berita
tentang airmata yang tumpah
dan menjelma minuman sehari-hari
tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali
atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?

Apakah sampai padamu
berita tentang kanak-kanak yang tak lagi berbapak
tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?
Para balita yang menggenggam batu
dengan dua tangan mungil mereka
menghadang tentara Zionis Israel
lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi

Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha
di halamannya menggenang darah
dan tubuhtubuh yang terbongkar
Peluru yang berhamburan di udara
menyanyikan lagu kematian menyayat nadi
kekejaman yang melebihi fiksi
dan semua film yang pernah kau tonton
di bioskop dan televisi
Kebiadaban yang mahanazi

Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:
“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?
Persoalan di negeri sendiri menjulang!”
Mereka bersungut-sungut tak suka
Membatu, tak jarang terpengaruh
menuduh pejuang kemerdekaan Palestina
yang membela tanah air mereka sendiri
sebagai teroris!

Duhai, maka kukatakan pada mereka:
Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekadar
menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batasbatas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan

Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab
belum tibakah masanya bagi kalian
bersatu, membuka hati, berani
berhenti mengamini nafsu Amerika
yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?

Hai Ban Ki Moon,
apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?
Sebab tak pernah kami dengar
PBB mengutuk dan memberi sanksi
pada mahanazi teroris zionis Israel
yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban
dari wajah dan hati dunia
Apakah kalian, apakah kita tak malu
Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh
dan George Galloway?

Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:
menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya
dan mendoakan Palestina

Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang diberi kurnia?Seperti cinta yang tak bisa kau hapusdari penglihatan dan ingatan,airmata, darah, dan denyut nadi manusia

Lawan Mahanazi!

Palestina, Bagaimana Aku Bisa Melupakanmu

Oleh Taufik Ismail 

Palestina, Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu

Ketika rumah-rumahmu diruntuhkan bulldozer
dengan suara gemuruh menderu, serasa pasir
dan batu bata dinding kamar tidurku bertebaran di pekaranganku, meneteskan peluh merah dan mengepulkan debu yang berdarah.

Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipat sebesar saputangan lalu di Tel Aviv dimasukkan dalam file lemari kantor agraria, serasa kebun kelapa dan pohon manggaku di kawasan khatulistiwa, yang dirampas mereka.



Ketika kiblat pertama mereka gerek dan keroaki bagai kelakuan reptilia bawah tanah dan sepatu-sepatu serdadu menginjaki tumpuan kening kita semua, serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-Qur’an 40 tahun silam, di bawahnya ada kolam ikan yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu

Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan umur mereka, menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya, siapakah yang tak menjerit serasa anak-anak kami
Indonesia jua yang dizalimi mereka tapi saksikan tulang muda mereka yang patah
akan bertaut dan mengulurkan rantai amat panjangnya, pembelit leher lawan mereka, penyeret tubuh si zalim ke neraka, An Naar.



Ketika kusimak puisi-puisi Fadwa Tuqan, Samir Al-Qassem, Harun Hashim Rashid, Jabra Ibrahim Jabra, Nizar Qabbani dan seterusnya yang dibacakan di Pusat Kesenian Jakarta, jantung kami semua berdegup dua kali lebih gencar lalu ter-sayat oleh sembilu bambu deritamu, darah kami pun memancar ke atas lalu meneteskan guratan kaligrafi

Allahu Akbar! dan
Bebaskan Palestina!


Ketika pabrik tak bernama 1000 ton sepekan memproduksi dusta, menebarkannya ke media cetak dan elektronika, mengoyaki tenda-tenda pengungsi di padang pasir belantara, membangkangit resolusi-resolusi majelis terhormat di dunia, membantai di Shabra dan Shatila, mengintai Yasser Arafat dan semua pejuang negeri anda, aku pun berseru pada khatib dan imam shalat Jum’at sedunia: doakan kolektif dengan kuat seluruh dan setiap pejuang yang menapak jalanNya, yang ditembaki dan kini dalam penjara, lalu dengan kukuh kita bacalah
‘laquwwatta illa bi-Llah!’



Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu
Tanahku jauh, bila diukur kilometer, beribu-ribu
Tapi azan Masjidil Aqsha yang merdu
Serasa terdengar di telingaku.

Tuesday, January 18, 2022

AGAR HIDUP DIJAMIN ALLAH

Tentu kita ingin sekali hidup dalam Jaminan Allah. Kalau udah dijamin, apalagi yang menjamin itu Allah, kebayang ga gimana tenangnya hidup kita? Digaransi sama perusahaan asuransi aja kita udah “merasa tenang”, gimana kalau yang menjamin hidup kita penguasa dari segala penguasa?

Perbaiki tauhid dan istiqomah adalah kunci meraih jaminan Allah. Tuhan kita, cukuplah Allah, jangan duit, mobil, kerjaan, perusahaan, jangan. Kalau butuh apa-apa, jangan ke manusia datengnya. Ke Allah. Setelah itu, jadikan sikap ini mengistiqomah dalam hidup kita. Terus kita jaga hingga ajal menjemput.

Sekali lagi, syarat untuk mendapatkan perlindungan, penjagaan dan jaminan dari Allah SWT adalah nomor satu Siapa Tuhannya? Allah!

Nomor dua kemudian kita Istiqomah. Engga miring kanan atau miring kiri, lempeng aja udah.

Utang kita, Allah yang nanggung. Penyakit kita, Allah yang nyembuhin. Modal kita, Allah yang bisa nambahin. Pekerjaan kita, Allah yang bisa naikin. Dagangan kita, Allah yang bisa naikin. Don’t worry!

Jangan pernah bilang “Ya Allah, kalau ga laku nih, saya ga bisa ngasi anak.” Nah cacat tuh. Harusnya gimana? Mau laku kek, ga laku kek, itu urusan Allah. Bukan urusan anda.

Doanya gimana? “Ya Allah saya percaya rezeki adalah rezekimu. Dagangan ini jadikanlah dagangan ibadah untukmu ya Allah. Saya bawa duit Alhamdulillah, ga bawa duit jangan sampai ya Allah.”

Allah udah bilang "Allaa takhoofu" eh jangan khawatir, jangan khawatir, ada Aku, ada Allah.”

Wa absyiruu bil jannatilladzii kuntum tuu’aduun, dan kabarkan dengan surga yang telah dijanjikan Allah padamu.

Surga buat mereka yang punya utang apa? Ya terbayar utangnya. Surga bagi mereka yang lagi pengen punya anak? Ya anak. Surga buat mereka yang lagi merindukan jodohnya apa? Ya jodoh.

"Buat kalian semua adalah apa yang dibutuhkan oleh kalian semua." Allah jamin loh apa yang dibutuhkan oleh kita semua.

"Dan buat kalian semua di dunia adalah apa yang kalian minta." (QS. Fushilaat: 31)

Apalagi yang masih kurang, kalau apa yang kita butuhkan dan kita inginkan sudah dijamin Allah?

Wallahua'lam bish-shawab
@POLA_PERTOLONGAN_ALLAH
*******

Saturday, January 15, 2022

Mental Muhammadiyah

Oleh: Abdul Kohar 
Dewan Redaksi Media Group.

ANDAIKAN saja Kiai Haji Ahmad Dahlan masih hidup, barangkali dia akan terkesima melihat pesatnya laju Muhammadiyah, organisasi yang didirikannya 108 tahun lalu itu. 

Cita-cita awal yang dicanangkan penghulu Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat itu saat mendirikan Persyarikatan pada 18 November 1912 cukup ‘sederhana’ dan hanya ada dua: 
menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumiputra di dalam Yogyakarta, dan memajukan hal agama Islam kepada anggota-anggotanya. Namun, pada perjalanannya, ternyata Muhammadiyah menemukan lahan yang subur untuk berkembang. Para pemuda pribumi yang mulai mengenyam pendidikan Barat dan kalangan priayi, menjadi salah satu kelompok penggerak proses dinamisasi.

Eksklusivisme ‘kauman’, sebuah stempel yang melekat pada organisasi yang kini memiliki cabang di 34 provinsi dan 23 cabang istimewa di luar negeri itu, secara perlahan terus melumer. Kini, massa mereka yang berjumlah lebih dari 50 juta orang cukup heterogen, mulai petani, pengusaha, hingga cendekiawan. Total asetnya pun setara aset organisasi atau korporasi besar kelas dunia: mencapai ratusan triliun rupiah. “Saking banyaknya amal usaha dalam bentuk sekolah dan rumah sakit, hingga banyak orang beranggapan bahwa Muhammadiyah sudah bergeser dari gerakan amar ma’ruf nahi mungkar, yang bersifat dakwah, menjadi gerakan amal usaha,” tutur Djarnawi Hadikusumo (almarhum), mantan Pimpinan Muhammadiyah, pada suatu ketika di 1990-an. 

Bukan perkara mudah melakukan valuasi terhadap aset dan kekayaan likuid yang dimiliki serta dikelola lembaga nirlaba seperti Muhammadiyah. Cara menghitungnya sedikit berbeda daripada menghitung kekayaan perorangan atau entitas bisnis. Apalagi, seluruh aset Muhammadiyah itu atas nama umat. 

Namun, pada 2017, sebuah laporan dari Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadiyah menyebutkan, Persyarikatan mengelola hampir 21 juta meter persegi tanah wakaf. Istimewanya, tak sejengkal pun lahan itu atas nama pribadi-pribadi tertentu. Seluruhnya atas nama Persyarikatan. Di atas lahan 21 juta meter persegi itu berdiri sekurangnya 19.951 sekolah, 13.000 masjid dan musala, 765 bank perkreditan rakyat syariah, 635 panti asuhan, 457 rumah sakit dan klinik, 437 baitul mal, 176 universitas, dan 102 pondok pesantren. 

Seluruh aset Muhammadiyah itu ada yang mencoba menaksir nilainya mencapai Rp320 triliun. Belum lagi ditambah kekayaan kas yang dimiliki amal usaha yang tersimpan di bank, jumlah total kekayaannya bisa lebih dari Rp1.000 triliun. Manajemen organisasi pun dikerjakan secara rapi, terdokumentasi dengan baik, dikelola secara transparan, serta dengan visi yang progresif. 

Mantan Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, pernah melontarkan seloroh soal aset Muhammadiyah yang tersebar itu. Kata dia, ”Jika dua warga NU bertemu, yang dibicarakan apakah sudah punya majelis yasin dan tahlil. Namun, kalau dua warga Muhammadiyah bertemu, yang dibahas ialah sudah berapa sekolah dan masjid yang dibangun.” 

Pertanyaannya, bagaimana bisa organisasi yang ‘didesain’ secara sederhana, dengan tujuan yang ‘sederhana’, dengan langkah yang serbasederhana bisa menghasilkan aset ratusan triliun?

Jawabannya juga sederhana. Semua itu ada hubungannya dengan mentalitas Muhammadiyah hasil kerja panjang dan konsisten selama 108 tahun. 

Mentalitas yang dibentuk ialah mental aghniya (mental orang kaya), mental memberi, serta spirit membebaskan sekaligus memberdayakan. Hulunya bermula dari doktrin Kiai Haji Ahmad Dahlan yang mengatakan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Praktiknya, elite pimpinan Persyarikatan itu didorong untuk menjadi pribadi-pribadi yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

Alhasil, mereka bisa mengabdikan hidup untuk sebesar-besarnya kepentingan umat. 

Banyak kisah di lingkungan Muhammadiyah tentang bagaimana doktrin KH Ahmad Dahlan itu merasuk hingga tulang sumsum dan memengaruhi gaya hidup para ulama dan pimpinan Muhammadiyah yang sangat kontras dengan kekayaan aset Muhammadiyah. Pak AR Fachruddin, misalnya, saat berdakwah di Yogyakarta dan sekitarnya, memilih naik motor tua atau naik becak. Ketua Muhammadiyah terlama (1968-1990) itu juga menjual bensin eceran di depan rumahnya demi menambah pemasukan rumah tangga. 

Seorang teman mantan wartawan pernah bercerita, “Ketua-ketua Muhammadiyah dulu seperti ‘orang aneh’, enggak masuk di akal zaman sekarang. Pak AR jualan bensin eceran di ‘rumah dinas’-nya. Kulakan bensin di SPBU Terban, pakai kaus singlet sembari naik sepeda jengki membawa jeriken bensin di boncengan. Edan tenan.” 

Ketum Muhammadiyah 1998-2000 serta 2000-2005, Buya Syafi i Maarif, masih biasa jalan kaki ke masjid depan rumah, naik bus atau kereta api, dan antre saat berobat di RS Muhammadiyah. Seorang aktivis yang lumayan dekat dengan Buya Syafi i pernah ‘mengingatkannya’ untuk mengganti mobil agar ‘sesuai’ dengan posisinya sebagai Ketum Muhammadiyah. Buya Syafi i menjawab, “Ah, ini juga sudah cukup.” 

Ketum Muhammadiyah saat ini, Haedar Nashir, biasa naik kereta api atau duduk di serambi masjid mendengar khotbah dari jemaah akar rumput tanpa rasa canggung. 

Itu semua resep mengapa Muhammadiyah berkembang sangat pesat. Kombinasi antara taat doktrin, autentisitas sikap dan laku, serta konsistensi gerak itulah yang menjadi sumbangsih besar Muhammadiyah untuk bangsa ini. 

Tiada kata yang pas buat para elite atau institusi apa pun di Republik ini kecuali kalimat: teladani mental Muhammadiyah