Wednesday, September 21, 2016

hari ini seseorang telah meninggal dunia.

Doa-doa mulai dilantunkan, semua yang hadir diam membisu, semua melafaskan do'a-do'a mengagungkan Sang Maha Perkasa.

Hari ini menjadi pembuktian dhoifnya seorang manusia, perjalanan kisah hidup yang akhirnya pasti, menjadi muara sejarah seorang anak manusia yang pernah melanglang buana dipentas dunia, bukan sebagai siapa-siapa hanya orang biasa. Anak-anaknya ada yang tersedu sedan, begitu juga seorang istri dipojok ruangan sambil menerima jabatan tangan dari orang-orang yang mengucapkan bela sungkawa.

Hanya sebuah dipan sederhana dilapisi kasur yang rendah diletakkan ditengah-tengah ruangan, siang itu terasa amat sedih sehingga terlihat mendung.
Beberapa ekor anak kucing tengah bermain-main dengan buntut induknya dikolong sebuah kursi tua, dan dari jauh seekor anjing memperhatikan tingkah laku anak-anak kucing itu sambil tetap waspada pada orang-orang yang datang melayat.

Sanak famili mulai berdatangan, ada yang biasa saja, ada yang terpaku memandang jasad si mayit, ada juga orang yang datang dengan sedu sedan bersedih mendalam ketika mencoba melihat kedalam sesosok yang ditutupi kain batik panjang dan wajah yang di tutupi selendang tipis berwarna putih.

Tetangga kiri dan kanan, warga kampung mulai memasang tenda, menggelar kursi-kursi lipat, sebagian ada yang tergopoh-gopoh menuju masjid untuk segera mengambil peralatan mandi jenasah, menyiapkan kurung batang yang nantinya menjadi kendaraan si mayit menuju peristirahatan terakhir.



Tamatlah riwayat hidup seorang manusia, habislah segala rezeki yang pernah dini'matinya, padamlah cahaya hidup yang selama ini menerangi dan menemaninya meniti kehidupan dunia hari demi hari.

Ketika seluruh urusan harus selesai tanpa menunggu kelanjutan lagi, ketika semua permasalahan akhirnya harus diakhiri tanpa menunggu solusi lagi masuk dalam sejarah dan kenyataan bahwa memang harus berakhir dengan datangnya kematian.

Tinggal lah kisah kebaikannya ketika hidup di dunia, keramahannya menyapa orang-orang yang lalu lalang dari hadapannya, atau malah cemberut dan masamnya terhadap orang yang tidak di ridhoinya...semua tinggal kenangan hidup yang mungkin juga sebentar lagi dilupakan orang-orang yang pernah bersinggungan dengannya.

No comments: