Friday, November 11, 2016

Nahnu Sholahuddin!!!!

Copas dari grup sebelah....Kemungkinan besar akan jadi revolusi Islam semoga sperti apa yg diperkirakan salah seorg ulama Palestine

Oleh : Salim A Fillah

SUATU saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?”

Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya”, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama & kejayaan itu.”

“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”

“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”

“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”


“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”

“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.”

“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”

Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.

“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka inshaallah.”

Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami.

[] Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

» Terima Kasih sudah membaca :
Pembawa Kejayaan Akhir Zaman akan Datang dari Arah Timur

🙏

Wednesday, November 09, 2016

Namanya JAHAL

Ippho Santosa - ipphoright:

Seorang teman mengingatkan Jahal, "Mari berbakti kepada orangtua. Berkah. Dalilnya Al-Isra 23-24." Diingatkan begitu, Jahal malah menyahut, "Ah, dibohongi pake Al-Isra."

Teman lain juga mengingatkan Jahal, "Hindari narkotika. Bahaya. Apalagi ada UU Narkotika Pasal 112." Diingatkan begitu, lagi-lagi Jahal menyahut, "Ah, dibohongi pake UU Narkotika."

Menurut Anda, Jahal ini orangnya ngaco apa ngaco banget?

"Tapi, kan ada kata 'pake' di sana," bela seseorang.

Diguyur air. Diguyur pake air. Diguyur dengan air. Diguyur sama air. Jelas, kalimat-kalimat pasif ini membawa makna yang kurang-lebih sama.

Terus, gimana dengan 'makan sendok' dan 'makan pake sendok'? Hehehe, nggak perlu dijawab. Anak SD tinggal kelas pun tahu, ini kalimat aktif. Menyetarakan kalimat pasif dan aktif adalah tindakan yang lebih lucu daripada stand-up comedy.

Kisah pun berlanjut. Suatu hari, istri si Jahal dilecehkan orang. Anehnya, si Jahal malah menjawab, "Sikap saya netral. Dia tak perlu dibela."

Besoknya, ibu si Jahal dicolek preman. Semakin aneh, si Jahal kembali berkilah, "Bakti sejati kepada ibu, bukan dengan bela-belaan. Cukup dengan perhatian dan kasih-sayang sehari-hari."

Saat saudara-saudaranya datang dari luar kota demi membela sang ibu, si Jahal malah menghardik, "Hei! Kapan terakhir kali kalian mudik mengunjungi ibu? Kok sekarang tiba-tiba mau membela ibu?"

Dengan kisah singkat ini maka kita pun semakin paham kenapa #AksiDamai411 bisa hadir. Apalagi terjadi pembiaran kasus selama sebulan lebih. Padahal kasus-kasus sejenis bisa tuntas dalam 48 jam, karena memang mengoyak kebhinekaan kita.

Ya, Aksi Damai 411 itu bagian dari bela agama juga bela bangsa. Terus, ada yang nyeletuk, "Penghina agama tak akan membuatmu agamamu hina." Itu betul. Namun bersikap diam dan apatis ketika agamamu dihina, itulah sikap yang hina.

Masih ada yang nyeletuk, "Islam kok gitu, siapa yang ngajarin?" Soal bela agama, maaf, ulama yang ngajarin. Ulama yang mampu mengucapkan kata 'Allah SWT' dan kata 'nahimunkar' dengan baik.

Maka dari itu, jangan diam jangan apatis. Setidaknya, tunjukkan sikap melalui social media. Setidaknya, doakan dengan sungguh-sungguh. Paling minim, nggak nyinyir sama mereka yang berani menunjukkan sikap.

Asal tahu saja, bertabur ayat yang menganjurkan 'membela agama Allah'. Tentu saja, ini bukan untuk Allah Yang Maha Perkasa, melainkan untuk kita sendiri. Dengan ini, Allah ingin menguji iman kita.

Dan begitu melihat respons orang-orang, kita pun bisa MEMBEDAKAN seketika mana muslim sejati, mana muslim munafik. Dan itulah satu predikat Al-Quran yakni 'Furqon' alias 'Pembeda'.

"Ah, yang demo kemarin cuma orang-orang bayaran," celetuk si buzzer. Hehehe, sebenarnya itulah sikapnya sehari-hari. Kalau ada bayaran, baru bergerak, baru mau jadi buzzer. Dia tidak paham bagaimana iman menjadi faktor penggerak.

Paling tidak, saya kenal dua orang Indonesia yang ikut Aksi Damai 411 yang datang jauh-jauh dari Amerika dan Australia. Orang bayaran-kah mereka? Hehehe, jangan-jangan upah buzzer-mu dibayar sama dia.

Kalau mau main aman, tak perlu capek-capek saya menulis artikel seperti ini. Risikonya, sebagian perusahaan dan stasiun TV mungkin batal mengundang saya. Tapi, nggak masalah. Ini soal prinsip. Lagi pula, Allah Maha Kaya, Dia yang menjamin rezeki saya.

Udah, itu aja. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

 silahkan di posting. Jangan lupa tagar #TuntaskanKasusAhok

Bung Jokowi, Jangan Terlambat!

M AMIEN RAIS, Mantan Ketua MPR

Demo ummat Islam yang dipimpin para ulama, zuama, dan habaib Jakarta plus tokoh-tokoh berbagai kalangan (LSM, musisi, politisi, dll) 4 November lalu berlangsung damai. Memang ada kericuhan sekitar pukul 20.00 WIB, tetapi secara keseluruhan aksi itu berakhir damai. Alhamdulillah.

Saya berada di tengah massa pengunjuk rasa yang jumlahnya mungkin tiga kali lebih besar dari demo politik 20 Mei 1998 di halaman gedung DPR/MPR yang dijuluki sebagai people power Indonesia. Saya terharu melihat kehati-hatian para pemuda yang berdemo itu. Terlalu sering saya mendengar seruan para satgas: “Awas, jangan menginjak-injak rumput”, “Hei, hei, jangan menginjak tanaman”, juga seruan “Hati-hati, hati-hati, provokasi.”

Karena itu, di pengujung demo ketika terjadi pembakaran tiga mobil polisi, saya yakin, kejadian itu mustahil dilakukan demonstran. Mereka tulus dan tampak gembira sambil saling mengingatkan bahaya provokasi dari luar. Di samping pekikan takbir, lagu-lagu perjuangan juga terus diperdengarkan.

Soal cinta mereka pada sang saka merah putih juga sangat mengesankan. Seorang Satgas bercerita pada saya, dia dan teman-temannya kecewa berat ketika pada 3 November sore mencari bendera merah putih ke Pasar Senen, ternyata sudah ludes. Bendera merah-putih dengan berbagai ukuran sudah diborong habis peserta demo.

Kita juga melihat bendera merah putih ukuran raksasa dibentangkan di atas kepala ribuan pendemo yang berkerumun di Bundaran Bank Indonesia. Allahu Akbar. Kesetiaan pada agama dan cinta Tanah Air dari lautan manusia itu membuat banyak mata berkaca-kaca. Bahkan, banyak ibu-ibu yang mengusap air mata yang mengalir di pipi mereka.

Bung Jokowi, rasanya demo 4 November lalu adalah terbesar yang pernah terjadi di persada Indonesia. Sekali-kali jangan Anda remehkan. Dari Maluku sampai Aceh, dari Medan sampai Malang, dari Solo sampai Makassar, dari semua kota besar dan mungkin semua kabupaten, masyarakat bergerak ikhlas dan spontan menuntut hal yang sama: Adili Ahok, penista Alquran dan penghina ulama, secepat mungkin.

Tidak mungkin ada seorang tokoh dengan karisma sehebat apa pun, tidak ada koodinator lapangan (korlap) dengan biaya sebanyak apa pun, dan tidak ada kekuasaan yang berasal dari mana pun dapat menggerakkan jutaan anak bangsa dengan tuntutan yang sama.

Bung Jokowi, saya yakin aksi damai 4 November itu digerakkah para malaikat. Ramalan cuaca Badan Meteorologi mengatakan 4 November akan ada hujan lebat. Ternyata? Mendung merata melingkupi Jakarta sehingga demonstran ikut sejuk hatinya, di samping memang sudah diniatkan sejak awal harus menjadi demo sejuk dan damai.

Sesuai ramalan ilmiah BMKG, harusnya Jakarta mengalami hujan dan petir di Jumat siang. Namun tidak ada gerimis, tidak terlihat kilat petir, apalagi geluduk yang sering membarengi hujan lebat. Manusia boleh meramal, tapi takdir Allah yang berjalan.

Bung Jokowi, saya dapat sepenuhnya memahami, bila ratusan ribu (ada yang memperkirakan sekitar satu juta orang) peserta aksi damai 4 November itu sangat kecewa dengan Anda. Bukankah Anda Presiden mereka juga?

Mengapa Anda memilih menghindar dan pergi ke bandara melihat-lihat hal sepele yang bisa Anda tunda kapan saja? Mengapa Anda menggunakan teknik prokrastinasi (mengulur-ulur waktu), mengabaikan hal mendesak yang harus segera diatasi dan mengalihkan perhatian ke sasaran lain yang jelas dapat ditunda?

Ketika kita kaget demo 14 Oktober di depan Balai Kota dan Kantor Bareskrim menghadirkan puluhan ribu orang, dengan tuntutan yang Anda tentu sudah mahfum, tiba-tiba Anda menggebu bicara pungli. Pungli! Teknik prokrastinasi itu ternyata kandas.

Mestinya Bung Jokowi tidak mengulangi teknik yang sama menghadapi demo 4 November, yang menurut saya, sudah sampai ke tahapan unstoppable. Tidak mungkin lagi dapat dihentikan. Dengan memakai teknik apa pun, apakah dengan ancaman, hardikan, dengan iming-iming berbagai janji yang membius, yakinlah, semuanya akan kandas.

Namun Bung Jokowi, kita mengucap alhamdulillah, setelah kita mendengar garansi Anda tentang kasus skandal Ahok yang Anda sampaikan di Istana pada dini hari 5 November. Sikap Anda yang tegas memang sudah ditunggu dalam sebulan terakhir ini.

Setelah Anda kabur menghindar, akhirnya Anda berjanji, “...bahwa proses hukum terhdap saudara Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan” kemudian, Anda mengatakan sesuatu yang melegakan, “Biarkan aparat keamanan menyelesaikan proses penegakan hukum seadil-adilnya.” Dus, penegakan hukum atas skandal Ahok yang tegas, cepat, transparan, dan adil.

Bung Jokowi, satu hal penting harus saya ingatkan. Dalam kehidupan orang Jawa, harga diri keluarga, dan harga diri menyangkut hak milik kita wajib kita dilindungi. Guru bahasa Jawa saya di SMP Muhammadiyah Solo menyuruh murid-muridnya menghafal di luar kepala selusinan petatah-petitih Jawa. Antara lain: sadumuk bathuk sanyari bumi, pecahing dada, wutahing ludira, ditohi pati.

Karena Anda juga lahir dan besar di Solo, guru bahasa Jawa Anda tentu juga mengajarkan hal ini. Bila satu atau dua jari lelaki lain berani sembarangan memegang dahi istri, orang Jawa akan mengambil risiko dadanya terbelah dan darahnya tumpah, bahkan nyawa pun dipertaruhkan untuk melindungi kehormatan keluarga. Demikian juga bila sejengkal tanah miliknya diserobot orang lain.

Bung Jokowi, orang beriman menempatkan Allah, Rasul, dan Kitab Suci-Nya jauh di atas sadumuk bathuk, sanyari bumi tersebut. Alquran  surat At-Taubah 24 dengan jelas menerangkan, bila kaum beriman mencintai bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga dekat, harta kekayaan mereka, perniagaan yang ditakuti ruginya, sampai rumah yang disenanginya ternyata lebih besar dari cinta pada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya, maka mereka dipersilakan menunggu keputusan (palu godam) dari Allah.

Bung Jokowi, lautan manusia yang berdemo di depan Istana 4 November lalu sedang mengekspresikan kecintaan puncak pada agama mereka. Kami bukannya tidak tahu kesulitan Anda menghadapi skandal Ahok itu. Ibarat menghadapi buah simalakama, mungkin tepat sebagai analogi posisi Anda menghadapi skandal Ahok. Memang sangat dilematis.

Bila Anda dorong proses hukum yang tegas, cepat, transparan, dan adil, dan hasil logisnya Ahok terkena hukuman badan, sejumlah pemodal yang cukup digdaya yang mungkin telah banyak membiayai kampanye Anda sewaktu maju di Pilkada Jakarta dan kemudian pilpres, akan marah besar.

Karena itu, Anda jadi gamang. Ahok adalah kunci awal untuk melicinkan rencana besar mereka buat negara kita. Ini hipotesis saya.

Sebaliknya, bila Ahok lolos dari jeratan hukum karena praktik hukum Indonesia sering bisa dibengkak-bengkokkan, sebagian rakyat (sebagian besar rakyat, saya yakin), akan membuat perhitungan dengan Anda. Dengan kata lain, people power yang dikhawatirkan banyak kalangan bisa menjadi kenyataan.

Akhirnya, Bung Jokowi, saya harap dalam situasi pelik ini sisa-sisa jiwa petarung Anda dapat muncul lagi. Anda dulu, sebagai wali kota Solo berani menentang keinginan pemodal besar yang ingin membangun mal di atas lahan bangunan kuno bekas pabrik es Saripetojo.

Alasan Anda tegas: keberadaan mal bisa menggerus rezeki rakyat kecil yang sudah puluhan tahun berdagang di sekitar lokasi. Malah bangunan pabrik es itu (didirikan pada 1888) layak dijadikan cagar budaya.

Jiwa petarung Anda muncul lagi setelah jadi presiden. Anda tetap melaksanakan hukum mati 10 orang bandar narkotika, semuanya asing, kecuali satu. Tjahjo Kumolo mengatakan, Anda berprinsip sekalipun ada 1.000 negara lain dan 1.000 Sekjen PBB mengancam, hukum mati tetap dilaksanakan. We were proud of you.

Ayo, Bung Jokowi, kali ini tunjukkan jiwa petarung Anda. Jangan sampai muncul people power di Indonesia gara-gara seorang Ahok. Anda tahu, di Amerika Latin, di Timur Tengah, dan di Asia tidak ada kepala negara dapat mengalahkan people power rakyatnya. Kita sudah dua kali menyaksikan itu di Indonesia. Pada 1966 dan 1998.

Saya yakin Anda bisa. Dengarkan baik-baik masukan dari berbagai kalangan, jangan hanya mendengarkan orang sekeliling yang pasti bermental ABS. Seorang pemimpin runtuh biasanya karena masukan picik orang-orang sekeliling sang pemimpin. Orang-orang yang berpikir jangka pendek dan kehilangan wawasan jangka panjang dan buta, tuli, serta pekok terhadap kepentingan nasional bangsanya.

Bung Jokowi, hari sudah menjelang pagi. Bangun, bangun, bangun..!

Sumber Online : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/11/08/oga35m385-amien-rais-bung-jokowi-jangan-terlambat

*Hanya MUKJIZAT yang bisa mengalahkan Ahok*

Oleh : Ma'arif Sya'bani 😉
Selamat membaca 😊

Siang tadi, saya tidak menyangka akan menemui kejadian yang membuat saya tergerak menulis tulisan ini.

Berangkat dengan keperluan pribadi, tapi Allah bukakan pintu pikiran saya agar lebih jauh berpikir dan meluas sehingga selalu menjadikan keperluan saya ini, saya kaitkan dengan keperluan islam dan kaum muslimin.

Ketika berada di tengah perjalanan, saya yang duduk di samping kiri seorang ustadz berbincang-bincang kesana kemari tentang apapun yang bisa dibincangkan. Sambil mengemudi mobil, ustadz tadi selalu mengajak saya untuk berbincang dengan perbincangan ringan. Terkadang timbul tawa diantara kami karena sesuatu yang lucu.

Sampailah pada saat beliau mencoba mengetes seberapa jauh saya memandang berita yang tengah memanas ini.

"Tentang ahok, bagaimana menurutmu ?. Coba uraikan pendapatmu yang berdiri sebagai aktivis." Ungkap beliau. (Pikir saya... aktivis dari sisi apa saya ini beliau anggap 🤔😂?)

Sontak sayapun langsung menjawab pertanyaan beliau sesuai kapasitas pengetahuan saya yang minim tentang berita itu dan mencoba menganalisis menjadi sebuah kesimpulan dengan sedikit informasi itu. Meski kesimpulan ini terlalu dipaksa tapi tak masalah, ini hanyalah sebuah diskusi yang tidak direncanakan sebelumnya. Saya jadikan ini sebagai pengalaman berharga bagi saya.

Saya jawab dengan alur mundur. Kesimpulan dari analisis, saya sebutkan terlebih dahulu.

*"Kasus ahok ini akan terjadi perang ustadz",* ujar saya.

Mendengar kesimpulan dari analisis yang belum saya sebutkan itu, beliau tersenyum ringan.

"Kenapa bisa demikian kesimpulanmu ?", tanya beliau.

Karena masyarakat muslim jakarta khususnya dan indonesia umumnya sudah muak dengan ahok ustadz, bagaimana dia mempunyai tameng/teman sebagai pembela untuk mempertahankan kedudukannya agar tidak dipidanakan ? Bahkan dari kalangan ahok sendiri sebagian ada yang tidak suka. Otomatis, banyak yang mengupayakan untuk menghukum ahok atas penghinaan terhadap al qur'an. Terlebih kaum muslimin.

Karena ahok sudah tidak mempunyai teman untuk membela di indonesia ini, (kalaupun ada, jumlahnya tidak sebanding dengan yang menentang) maka teman-teman dia yang masih care akan berusaha melawan aduan umat islam ini. Terbukti dengan beredarnya berita ratusan (300an) pemuda yang seakan terlatih militer, ditemui oleh seorang ibu. Pengakuan beliau mengatakan, seakan akan pemuda2 ini dipersiapkan untuk mengcounter/memerangi umat islam. Bagitu juga beredar foto2 para pasukan yang berlambang salib sedang latihan fisik.

Kalau jokowi tidak memeriksa ahok, maka konflik dan perang akan timbul.

Saya jawab demikian.

(Diskusi berhenti, karena mobil sudah sampai di tempat tujuan).

Saya pikir beliau tidak akan bertanya-tanya lagi terkait alasan saya atas kesimpulan itu selepas acara selesai. Tapi, dalam perjalanan pulang beliau kembali membuka diskusi ini. Nampaknya beliau mencoba memberikan pelajaran kepada saya dalam memandang setiap informasi yang beredar dan kejadian yang ada. Diawali dengan mencoba membaca alur berpikir saya dan mengetahui seberapa jauh dalam menganalisis peristiwa.

Dalam perjalanan pulang, saya hanya diam mendengarkan uraian beliau tentang ahok ini.

"Terkait ahok ini akhi, sebenarnya dia punya tameng yang tebalnya luar biasa. Kalau antum lihat dia tidak punya teman, justru di balik dia ada kekuatan super yang membela.

Bahkan bukan hanya sekelas ahok saja, tidak ada orang kuat di dunia manapun (termasuk di indonesia) melainkan mereka dalam lingkaran kekuasaan yahudi. Jangankan polri, polres saja sudah mereka genggam. Bupatipun demikian akhi. Mereka sudah masuk ke dalam ranah itu.

Antum perlu ingat akhi, *"al kufru millatun wahidah".* Dalam satu sisi mereka terlihat berpecah, tapi dalam hal memerangi islam dan kaum muslimin mereka terkoordinir. Satu tujuan.

Yahudi dan nashrani itu bersekongkong dalam hal ini. Cina, amerika, dst. Termasuk ahok dalam rangkain permainan mereka.

Karena orang2 kuat (pemimpin) di indonesia ini telah mereka pegang, maka tidak lain dan tidak bukan mereka bekerja atas arahan yahudi.

Di belakang ahok itu ada MOSAD, CIA, KGB (saya tidak paham yang seperti ini). Jadi kalau presiden di tuntut masyarakat agar memeriksa ahok, tangan mereka (dalam hal ini BIN yang bergerak mengancam dengan mengatakan, *"kamu pilih periksa ahok atau mati ?")* secara naluri manusia pasti akan milih tetap hidup. Maka tidak terjadi pemeriksaan meski umat islam selalu menuntut.

Jadi presiden (jokowi) itu dikendalikan Yahudi. Makanya Amin Rais langsung mengatakan, "Jokowi jangan berani-beraninya bela Ahok. Karena beliau tau. Ahli politik kok. "Ujar beliau.

Termasuk kerjaannya BIN adalah mengatur jalannya kotak suara akhi. Jadi, siapapun yang sudah di tunjuk oleh BIN agar maju, pastialah dia menang. Selalu seperti itu kejadian di Indonesia. Termasuk proses pemilihan presiden. Aslinya prabowo 54%, dan jokowi 46%. Tapi dibalik dengan mudahnya oleh BIN dan tidak ada yang berani melawan. Kalo ada pasti akan diancam sebagaimana Jokowi diancam.

Kalau umat islam tetap memaksa agar ahok diperiksa, maka yahudi, nasrani, pki, syiah, dan 3 elemen kuat dibelakang ahok itu tentunya akan bersatu menghantam umat islam.

Kembali kepada kaidah awal tadi, "al kufru millatun wahidah"

Maka secara teori manusia ahok pasti menang. Tidak ada rumusnya ahok dipidanakan dan dipenjara kemudian pilgub tahun depan dia tidak bisa ikut.

Secara teori manusia dia pasti menang dan kembali menjadi gubernur kemudian diproyeksikan menjadi presiden. Habislah indonesia.

Kecuali ada mukjizat dari Allah akhi, umat islam pasti akan menang.

Antum boleh percaya omongan saya ini, kalau tidak juga tidak mengapa. Silahkan nanti buktikan apa yang akan terjadi kedepan."

Demikian uraian beliau yang saya tuangkan dalam tulisan dengan bahasa saya. Itu yang saya pahami. Semoga bahasa saya tidak jauh menyimpang dari maksud diskusi kala itu.

Setelah itu kami turun dari mobil. Dan di akhir diskusi ini saya bertanya, "jadi kesimpulan saya ada benarnya ustadz ?

Kurang lebih seperti itu, kemungkinan akan terjadi perang. Meski prediksi beliau tidak menimbulkan pertumpahan darah. Kalaupun ada itu hanya sebatas sedikit jumlahnya.

Dari diskusi ini saya mulai berfikir bagaimana nasib indonesia kemudian. Memang benar apa yang beliau katakan, hanya mukjizat Allah yang bisa mengalakahkan ahok. Karena secara teori manusia dengan segala prediksi tidak akan mungkin dikalahkan.

Selesai.

Demikian ikhwah,.. terima kasih telah membaca. Hal ini sangat penting menurut saya, karenanya saya tergerak untuk menuangkan dalam tulisan. Semoga tidak lari dari topik pembahasan.

*"MARI KITA SELURUH UMAT ISLAM MULAI DETIK INI SAAT INI DIHIMBAU UNTUK SELALU BERDOA (sempatkan setiap habis sholat) UNTUK KEMENANGAN ISLAM UNTUK KESELAMATAN JAKARTA DAN INDONESIA TERCINTA INI AAMIIN"*

Mari kita dukung perjuangan ini dg jiwa , harta & do'a kita semua.                                                                  *Pasti Allah akan memenangkan agama kita.* ✊        

Share ke temen2 muslim Anda.
Terimakasih.

Strategi Bisnis dibalik Kisah Nabi Nuh As.

Terkisah Nabi Nuh As., yang diuji dengan ummat yang sukar diajak untuk beriman. Terkabar dari ilahi akan hadirnya banjir bandang.
Nabi Nuh AS kemudian membangun kapal di atas gunung nan tinggi.
Semua orang mengejek, mencela, bahkan menganggap gila.
Tak hanya ummatnya, anaknya pun tak sanggup ia Selamatkan.

Banjir besar pun datang. Menyapu peradaban.
Kecuali mereka yang beriman. Yang memilih menaiki bahtera harapan. Itulah sejengkal kisah peradaban. Dihadirkan agar diambil pelajaran.

Kali ini tidak dibahas kisah Nabi Nuh sebagai seorang ulama.
Namun kita mengambil ibroh bisnis dari kisah Nabi Nuh.

Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya mengusik pikiran.....
Bagaimana kisah Nabi Nuh ini berkesuaian dengan apa yang terjadi dalam dunia bisnis sekarang : disruption atau penggilasan.

Di tahun 1990an, santer terdengar isu tentang perkembangan dunia telekomunikasi.
Isu santer itu bernama Global System for Mobile-Communication atau yang disingkat dengan GSM.
Ada isu besar, bahwa ada teknologi yang membuat manusia tak lagi berkomunikasi via kabel.
Teknologi ini membuat manusia bisa terhubung secara nirkabel.

PT. Telkom sebagai raksasa telekomunikasi sedang menikmati indahnya pembayaran tarif telepon fix line.
Dengan bersumber dari pembayaran telepon rumah, Telkom sedikit terbuai, namun tidak untuk beberapa orang yang meyakini "Banjir Bandang" akan datang.
Banjir Bandang itu bernama GSM.

Sejak tahun 1993, mereka bergerak mendirikan bakal calon anak perusahaan yang kan berteknologi GSM. Dan di tahun 1995, berdirilah Telkomsel.

Membangun Telkomsel di tahun 1995, ibarat membangun Kapal di atas gunung.
Tidak sedikit pesimisme dan cibiran berdatangan dari mereka yang tidak "mengimani" banjir bandang GSM.
Itulah kabar burung yang kita dengar dari para pendiri Telkomsel di generasi pertama. Mereka seakan orang-orang aneh dalam sejarah.

Di tahun awal-awal pendiriannya, Telkomsel cukup terseok menghadirkan layanan.
Pelanggan pun masih sangat minim. Maklum, tekonologinya masih belum merata.

Sejarah berlalu, banjir bandang pun terjadi. Arus GSM mengalir keras ke peradaban.
Perangkat mobile phone menyesaki saku-saku penduduk Indonesia.
Peradaban telepon rumah seakan ditinggalkan. Sebagian dipertahankan untuk sekedar syarat pencairan kredit bank.

Kini, konon Telkomsel memasok mayoritas pendapatan Telkom Group.
Perusahaan yang dahulu dicibir ini mendadak menjadi "Bahtera Nuh" bagi perusahaan raksasa telekomunikasi Indonesia. Selamat.

Sejalan dengan cerita Nabi Nuh, teknologi GSM ini hadir bersamaan dengan teknologi internet, surel dan kerabatnya.
Sebuah perusahaan jasa pengiriman nasional yang tak bisa disebutkan namanya, entah bagaimana, tidak begitu mengimani kabar hadirnya "Banjir Bandang" Teknologi.

Kini perusahaan tersebut bertahan walau berat.
Andai perusahaan tersebut sempat membangun "Bahtera Nuh"-nya, Saya yakin, keadaan perusahaan tersebut tak akan seperti saat ini.

Aset-aset perusahaan tersebut kini mulai menua dan tak terawat.
Model bisnis mereka kini mulai direvolusi menjadi payment gateway dan ekspedisi barang.
Walau terseok, mereka tetap bertahan. Persis seperti kampung paska banjir : recovery nya berat.

Ada beberapa hal yang dapat kita petik dan ambil sebagai bahan pelajaran :

1. Banjir Bandang Pasti Datang.  Dalam dunia yang terus bergerak, perubahan adalah hal yang pasti terjadi.
Yang jarang disadari adalah... perubahan yang terjadi akan berdampak seperti banjir bandang.

Renungkanlah hal berikut ini:  Mereka yang berbisnis di industri kapal feri. Sebuah moda angkutan laut jarak pendek.
Umumnya menghubungkan pulau antar selat. Apa yang terjadi jika pemerintah berhasil membangun jembatan atau terowongan bawah laut? Banjir bandang.
Berbisnis jualan pulsa, bagaimana jika suatu hari dunia terkoneksi internet, sehingga orang tidak perlu lagi membayar pulsa untuk berkomunikasi? Banjir bandang.
Berbisnis kursus bahasa inggris, bagaimana jika suatu saat, ada platform edukasi bahasa inggris yang tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik peserta didik? Banjir bandang.

Bisnis apa pun yang kita lakukan hari ini, tidaklah lepas dari ancaman banjir bandang. Karena begitulah dunia terus berubah

2. Mari membangun Bahtera Nuh

Banjir Bandang adalah keniscayaan, namun hal itu bukanlah ancaman ketika kita telah berhasil membangun Kapal di atas gunung.
Seperti Telkom yang berhasil membangun Telkomsel, Seperti Trans Grup yang berhasil memodifikasi Mallnya menjadi wahana rekreasi, karena mereka menyadari.. bahwa orang tidak akan lagi datang ke mall untuk berbelanja, namun untuk rekreasi. Dan biarkan impulse buying sebagai trigernya.

Apakah saat ini kita sudah membangun "kapal Nabi Nuh" ?

3. Yang menghina hanya akan tenggelam.  Lihatlah kisah Nabi Nuh, mereka yang menghina akhirnya larut bersama banjir bandang. Ini persis seperti kesadaran Kodak akan kamera digital.
Mereka mentertawakan konsep camera digital yang tidak memiliki film didalamnya. Kodak mentertawakan kapal Nuh yang dibangun canon. Dan sekarang kodak tenggelam dalam "kekufurannya"

Begitu juga Nokia, yang mentertawakan android, dimana nokia sangat mengagung-ngagungkan syimbian nya. Akhirnya mereka harus tenggelam bersama kesombongannya.

Begitulah biro-biro travel yang tidak move on ke perilaku digital. Mereka harus gigit jari melihat Traveloka melahap hampir seluruh market share penjualan tiket mereka. Mereka tenggelam bersama banjir bandang perubahan.

Semoga Allah melindungi kita semua, dari Banjir Bandang yang tak kuasa kita atasi.

Dan semoga Allah menuntun Kita semua, agar mampu membangun Bahtera Nuh

Monday, November 07, 2016

*Ada Dua Golongan Pencela Aksi Damai Membela Al-Quran*

_*Golongan Pertama*_

*Mereka beramai-ramai menyebar artikel yang isinya "Demonstrasi menuntut Ahok adalah kekufuran, karena meminta mengadili Ahok dengan hukum thoghut*

Jawabannya:

Orang-orang yang mengatakan aksi damai berarti ingin berhukum dengan hukum thoghut hanyalah manusia pendek akal. Mereka kira kita hidup diluar angkasa yang tidak ada tekanan dan konspirasi yahudi, mereka kira negeri ini tidak ada yang mengendalikan hingga kita mudah berhukum Allah secara kaffah dalam wilayah konstitusi, mereka kira mewujudkan semua itu mudah seperti membalikkan tangan. Ketahuilah padahal merekapun tidak berbuat, namun hanya berangan angan tinggi, keinginannya adalah beres semua seperti mengedipkan mata, tetapi tong kosong berbunyi nyaring. Sebelum pemilupun demikian, mereka mencela sebagian orang yang ingin memperkecil mudhorot dengan berijtihad ikut pemilu....ternyata mereka berkomentar "tidak perlu memilih, itu hukum thoghut, demokrasi kufur, tidak papa walau dipimpin kafir, justru kalo kafir biar jelas"......perhatikan ucapan mereka.. "biar jelas". Kita katakan, jelas apanya ??  Jelas kok tidak ada bukti nyatanya, bukannya orang kafir sudah memimpin hampir setahun tapi aman-aman saja, mana orang yang berkata...."kalo dipimpin kafir biar jelas......!!!, merekapun mencela bahkan sampai mengkafirkan saudara yang berijtihad berbuat untuk memperkecil mudhorot, berbuat yang ada dihadapannya dan yang ia mampu sekarang. Adapun mereka hanya berangan angan dan berteori tinggi, tidak ada bukti. Bekerja tidak , tetapi hanya berkomentar dengan sok suci sendiri tauhidnya....mereka kira orang yang aksi damai menuntut dipenjarakan Ahok itu orang bodoh agama..tidak tahu tauhid...tidak tahu syariat...tidak tahu apa itu thoghut..tidak tahu hukum thoghut...tidak tahu syirik....ingatlah !!!  kita ada dibumi bukan ada diluar angkasa. Kita ada di alam nyata bukan dialam mimpi, kita ada di indonesia yg dicengkrama para zionis...jika sudah di cengkrama thoghut terus kita tidak berbuat apa apa? Hanya mengelus dada sambil berangan angan tinggi seperti kalian? Tahu-tahu beres? Padahal kalian justru tidak ada aksi...hanya bisa berangan angan...oke, jika kalian berani untuk membereskan dengan cara kalian .....buktikan aksimu sekarang juga !!!

#Tangkap penghina Al-Quran
#Pemerintah harus tegas
#Bela Al-Quran Walau kalian terancam

Sebarkan....

*By: Aktivis Islam Pembela Al-Quran*

_*Golongan Kedua*_

*Mereka Bilang Aksi Damai Bukan Pembela Al-Quran Tetapi Pembela Al-Koran, Aksi Damai Dituduh Memberontak Penguasa "Ulil Amri Mereka Menyebutnya"*

Orang yang anti demo, menghujat, mencibir pendemo, mereka beramai- ramai menyebar artikel haramnya demo, sampai sampai mereka  mengatakan aksi damai membela al-Koran bukan Al-Quran, mereka anggap aksi damai memberontak penguasa (walau presiden sudah mengizinkan), mereka hanya melihat aksi damai hanya mudhorot dan kerusakan. Mereka menyarankan jika ingin menasehati penguasa (sebagian orang menyebut "ulil amri") dengan cara datang dan menasehatinya.

Alhamdulillah para kyai, habaib dan tokoh Islam perwakilan pendemo datang ke istana ingin duduk bareng dan menasehati  presiden (ulil amri sebagian menyebutnya) tetapi presiden menolaknya tidak mau bertemu.
*Pertanyaannya*: apa hukum presiden semacam itu? Dan saran apalagi dari saudara yang anti demo kepada pendemo?

Di tunggu jawabannya. Mintakan fatwa kepada  syaikh dan ustadzmu yang mengharamkan demo menuntut ahok

#Tangkap penghina al-Quran
#Penjarakan penghina Al-Quran
#Dia tersangka
#Pemerintah harus tegas
#Sangat dibutuhkan pejabat yang siap mundur dari jabatan demi membela Al Quran

Sebarkan.......

By: *Aktivis Islam Pembela Al Quran*

Sunday, November 06, 2016

Menjadi Manusia Positif

Oleh : Agus Taufiq (mantan ketuan bem FTUI)

Seperti yang sudah saya duga, bahwa pasca aksi damai 4 November 2016, maka berita negatif tentang aksi ini akan muncul jauh melebihi berita positifnya.

*Bad news is a good news.*

Beberapa orang di media sosial memberi _judgement_, bahwa aksinya ricuh, aksinya anarkis, umat islam gak peduli kebersihan, merusak fasilitas umum, gak peduli keindahan taman, dll.

Dan semua yang mengeluarkan _statement_ itu ternyata TIDAK IKUT AKSI.

_"Sok ganteng boleh, sok tau jangan." -ICR-_

Bagaimana mungkin memberi penilaian tanpa melihat langsung?
Adilkah kita memberi _judgement_ tanpa ada di lokasi?

"Loh, kan gw lihat di berita...."

Dan jawabannya sangat mudah, siapa sih yang punya media itu?
Kemana sih keberpihakan media itu?

Ini bukan lagi era informasi. *Ini adalah era "kecerdasan" mengelola informasi.*

_Broadcast_ (BC) yang berisi kebencian, permusuhan, adu domba, fitnah, teror dan hal negatif lainnya, datang silih berganti dengan sangat cepat. Lebih cepat dari masa tunggu ojek online yang sedang kita pesan.

Saat membaca berita terdakang kita harus lebih cerdas dan kritis. Pun dalam menyebarkan _broadcast_, jika tidak ada sumbernya, jika yang posting adalah teman kita yang kita kenal biasa asal _copy-paste_ berita, atau sekedar ingin terlihat update, maka sebaiknya tidak usah diteruskan.

_Wait and see_ terkadang lebih baik. Sampai rilis berita yang resmi dan terpercaya. Berita resmi saja kadang bisa dipelintir dan hanya dikutip sebagian hingga merubah keutuhan makna, apalagi BC. Bersabarlah menunggu sampai kita melihat wawancara resmi / konferensi pers yang utuh. Baru simpulkan.

Bagi saya yang hadir aksi damai 4 November 2016, sungguh indah sekali. Aksinya tertib dan damai. Massa aksi sejak jam 5 sore sudah berangsur-angsur pulang dan merapat ke masjid terdekat. Yang di depan MK, patung kuda, gedung indosat, bundaran BI sampai balaikota sudah mulai bersih.
Tersisa segelintir (dibanding keseluruhan massa) yang masih bertahan didepan istana.
Lantas, pecah kericuhan setelah maghrib, yang konon didalangi sekelompok orang beratribut HMI, tapi jika diperhatikan jelas cara berpakaiannnya lebih mirip preman. Dan PB HMI juga sudah mengkonfirmasi bahwa itu bukan mereka. #HidupProvokator

Acungan jempol luar biasa untuk FPI yang memegang teguh janjinya untuk aksi damai. Bahkan FPI membuat barikade khusus untuk melindungi polisi. Dan tiba-tiba saya ngefans sama FPI. #CowoBanget #lah

Lantas ada kericuhan gak jelas di Penjaringan yang merusak minimarket. Media menggiring opini untuk langsung meyimpulkan bahwa itu ulah massa aksi 4 November, hanya karena atributnya.

Apakah bisa sedangkal itukah analisisnya?
Adilkah memberi label tanpa konfirmasi?
Pun begitu dengan semua orang yang ikut menyebarkan info tsb, padahal gak ada di lokasi.

_"Kalo gak asik jangan sok asik, kalo gak tau jangan sok tau." -ICR-_

Tak ada habisnya membahas hal negatif. Selalu datang dan saling membalas.

Sekarang, yuk mari berusaha melihat hal-hal positif yang tak terberitakan.
Jujur, ini demonstrasi paling humanis yang pernah saya rasakan (siang-maghrib).

Selama saya SMA dan kuliah dulu, berkali-kali saya ikut demonstrasi tidak pernah ada yang "sesantai" ini, padahal secara jumlah massa, ini yang paling banyak. Konon sampai *1 JUTA massa aksi* yang hadir dari seluruh indonesia.

Dan bayangkan, dimana-mana massa aksi berlomba memunguti sampah, ada yang berkostum putih, hitam, orange, dll. Dimana mayoritas anak muda yang melakukannya. Inilah wajah generasi muda Islam sesungguhnya. Cinta kebersihan.

Saat biasanya aksi membuat saya kehausan dan kelaparan, kali ini sepanjang jalan selalu ada yang menawari minum dan makan, mulai dari air mineral ukuran gelas sampai botol, dari gorengan hingga nasi padang. Beragam snack pun di bagikan ibu-ibu pengajian secara gratis. Jadi inget bulan Ramadhan tiap buka puasa di jalan. #ParaPencariTakjil

Saat saya ingin melompati taman kecil hanya untuk memotong jalan, tiba-tiba seseorang berpeci putih menghadang dan bilang "jangan lewat sini mas, nanti  rusak tanemannya". #deg. Malu luar biasa. Biasanya saya sering negur orang, kali ini saya yang ditegur. Padahal gak niat menginjak, hanya ingin lompat.

Tapi, ada rasa bahagia luar biasa, ternyata banyak yang peduli dengan penjagaan taman dan fasilitas umum saat aksi ini.

Tak ada dorong-dorongan dengan polisi seperti aksi biasanya saat jadi bunker, tak sibuk juga berlari berputar jadi border. Bahkan saya bisa mendengarkan orasi ulama sambil duduk di trotoar dan *makan cilok.* #HidupMecin

Disisi jalan yang lain, beragam makanan lengkap dijajakan pedagang, semua jenis jajanan sepertinya tersedia. Dan raut muka bahagia dari pedagang terlihat jelas karena beberapa laris manis. Dagangannya sudah ludes terjual meski masih siang. #BerkahAksiDamai

Di sudut yang lain, polisi sangat santai mengobrol dengan massa aksi, layaknya teman lama yang lagi coba pdkt.

Beberapa yang lain sibuk foto-foto dan minta difotoin, sepertinya sedang reuni dengan sahabat-sahabat lama. Yang mainstream, tentu saja sedang sibuk selfie untuk segera di upload ke media sosial agar selalu hitz. #UpdateNgetz

Dibeberapa titik massa aksi sedang saling menbantu wudhu dengan bergantian memegangi air mineral, untuk sholat ashar dengan beralas aspal dan spanduk.
Indahnya ukhuwah.

Ada juga yang menyediakan fasilitas listrik dan colokan agar massa aksi bisa mengisi ulang daya hp-nya.

Akhirnya saya tiba pada sebuah kesimpulan, ini bukan demonstrasi.

ini lebih mirip festival aspirasi, car free day, reuni, pasar jajanan, bagi-bagi takjil, atau apalah sebutannya. Yang jelas bahasa yang saya rasa cukul ideal adalah *SILATURAHIM AKBAR UMAT ISLAM*. Bukan demonstrasi.

Karena berbagai kebahagiaan hadir disini. Karena berbagai golongan ada disini. Yang biasa terpecah karena perbedaan manhaj dan harokah tiba-tiba bersatu padu disini.

Bergotong royong, berswadaya memberikan kontribusi terbaik yang mampu dihadirkan.
Demi tujuan untuk berpihak membela Al-Qur'an, karena kelak Al-Qur'an yang akan menjadi pembela bagi kita.

Sejuk kan kalau mendengar hal postif dari aksi ini? :)

Bahwa masih ada umat islam yang "nyeleneh" tentu saja ada. Banyak.

Masih buang sampah sembarangan, masih injak tanaman, orasinya provokatif dan mengundang kebencian. Kata-kata "Gantung" / "penggal lehernya" / "deportasi" tertulis di beberapa spanduk dan terdengar dari orator-orator gak jelas yang provokatif, dan teriakkan tsb diikuti beberapa massa aksi yang kurang cerdas dan sumbunya pendek.

Tapi apa itu yang harus di _highlight_?
Apa itu tuntutan utamanya?

Itu hanya oknum. Dan itu sebagian kecil. Tuntutan resmi tentu yang disampaikan kepada pemerintah. Apa saat diskusi dengan pemerintah, ulama kita tuntutannya adalah "gantung" / "penggal lehernya"? Tidak.
Ini negara hukum, ulama kita menjunjung tinggi hukum sebagai panglima.

Jika masih ada orang yang nyeleneh ya harap dimaklumi, karena tingkat pendidikan masyarakat kita berbeda-beda, background-nya pun berbeda. Sehingga gak mungkin dipaksakan sama.

Yang jelas kita bisa memilah  dan memilin informasinya sebagai insan yang cerdas.

So, mari merawat akal sehat.
Dan selamat *menjadi manusia positif.*
:)

*Negri ini memang Butuh Revolusi... tapi Bukan Revolusi Mental*

Benar bahwa negri ini butuh revolusi
Revolusi untuk menggusur ketidak adilan hukum
Revolusi untuk membungkar khianat para munafiq
Revolusi untuk mengusir para penista dan pengganggu kerukunan beragama
Revolusi untuk menumbangkan pemimpin pecundang yang berlayak ksatria
Revolusi untuk mengembalikan marwah negara sebagai negara berdaulat tanpa intervensi

Tapi...
Bukan revolusi mental...
Karena bersama kita sudah cukup amunisi untuk revolusi
Bersama kita ada Allah
Bersama kita ada ulama yang sudah menunjukkan kiprahnya...
Ini revolusi damai
Revolusi dari Islam untuk negara
Revolusi yang hanya tinggal menunggu komando...
Revolusi yang sedang terus menyusun shaf untuk lurus dan rapat....
Revolusi yang akan mengubah sejarah negeri ini....
Revolusi... dengan ikatan besar
Isy azizan atu mut syahidan....
Allahu akbar
Revolusi
Bersiap siagalah!!!!
__________
®Rumah Dakwah As Sakinah

*KETIKA AHOK DITEMPATKAN DIATAS NEGARA*

_Oleh  :  Ferdinand Hutahaean_

Indonesia Siaga 1? Begitulah opini yang terbentuk saat ini ditengah publik. Apakah benar saat ini Indonesia Siaga 1? Publik tidak tahu pasti karena semua informasi yang didapat ditengah publik selalu terjadi bantah lisan maupun bantah tulisan. Nota dinas atas mama Brimob yang di tanda tangan oleh Wakil Komandan Korps Brimob maupun telegram Kapolri yang ditanda tangan oleh Asisten Operasi untuk mobilisasi pasukan Brimob semua dibantah baik lisan maupun tulisan.

Dibalik bantah berbantah laksana berbalas pantun tentang kebenaran nota dinas dan telegram tersebut, menyeruak pertanyaan yang membuat kepala gatal dan harus digaruk meski sesungguhnya kepala tidaklah kutuan atau ketombean sehingga harus gatal. *Sudah separah itukah bangsa ini hingga ada yang nekad memalsukan nota dinas dan telegram polri serta memalsukan tanda tangan pejabat kepolisian?* Hanya dimasa rejim ini hal itu bisa terjadi andai nota dan telegram itu memang adalah palsu.

*Degradasi kehormatan lembaga negara sepertinya sudah jatuh ke titik paling nadir di era rejim ini*. Presiden menanda tangan dokumen negara yang tidak dibaca, dari DPR beredar surat berlogo Ketua DPR semasa Setya Novanto yang berisi katabelece ke Pertamina dan sekarang beredar dokumen atas nama lembaga penegak hukum POLRI. *Inilah potret  pemerintah kita yang sesungguhnya, Pemerintahan yang tidak mencerminkan sebuah negara besar, dan lembaga lembaga negara jatuh kehormatannya ketitik paling nadir*.

Penegakan hukum terhadap Ahok yang dilaporkan oleh beberapa pihak dan ormas hingga kini macet dan sedang diutak atik supaya bisa menenuhi keinginan sang tangan-tangan kekuasaan yang mengabdikan diri kepada kepentingan. *Proses penegakan hukum terhadap Ahok yang mengabaikan rasa keadilan masyarakat telah membawa bangsa kepada kondisi yang tidak baik. Indonesia Siaga 1 hanya karena penegakan hukum terhadap satu Ahok yang mengabaikan rasa keadilan masyarakat dan melecehkan gerakan sosial dan gerakan sipil*.

Ahok ditempatkan diatas negara. Ahok ditempatkan lebih penting dari negara. Hampir semua lembaga dibawah rejim berkuasa bekerja untuk melindungi Ahok sang terlapor penistaan agama sebagaimana yang diatur KUHP Pasal 156. *Dan upaya perlindungan kepada Ahok harus dibayar mahal dengan pengerahan pasukan besar-besaran untuk menghadapi aksi massa umat Muslim yang direncakan pada tanggal 04 Nopember 2016 mendatang*. Negara akan mengeluarkan biaya ratusan milyar dan ribuan mungkin puluhan ribu pasukan untuk berhadap-hadapan dengan aksi massa yang menuntut penegakan hukum secara berkeadilan dan menghargai rasa keadilan sosial masyarakat. *Sebuah pilihan yang terlalu sadis memilih mempertaruhkan nasib bangsa demi perlindungan sempurna kepada Ahok dari penegakan hukum*.

*Pemerintah atas nama kekuasaan memilih untuk menghadapkan ekspektasi penegakan hukum publik kedepan kekuatan aparat*. Pemerintah memilih melawan tuntutan penegakan hukum hanya untuk melindungi satu orang bernama Ahok. *Pemerintah memilih mempertaruhkan kondusifitas dan keamanan serta kestabilan bangsa demi melindungi sang terlapor peninstaan agama bernama Ahok*.

Mengapa rejim ini tidak memilih menegakkan hukum supaya bangsa kembali tentram dan hubungan harmonis bentuk toleransi keragaman bangsa yang berbhineka. *Ada apa dengan presiden yang sangat terkesan vulgar membela Ahok sang musuh toleransi?*

Ahok yang selalu mendefinisikan diri dengan konstitusi dan Pancasila sesungguhnya tidak paham tentang Pancasila dan Konstitusi. *Siapapun pejabat negara tidak boleh arogan atas nama aturan dan jabatan menjadi semena-mena dan bisa bicara apapun serta boleh menistakan ajaran agama*. Ini kekeliruan berpikir Ahok sehingga dia merasa lebih tinggi dari negara dan negara harus kalah kepadanya. Sungguh ini pelecehan terhadap Indonesia yang besar.

*Kita minta dan memohon kepada TNI POLRI agar bersikap mengutamakan keselamatan bangsa dan negara diatas keselamatan seorang Ahok*. Secara fisik, Ahok harus dilindungi dan dijaga karena itu hak konstitusi mendapatkan rasa aman. Namun secara hukum, Ahok tidak boleh dilindungi atas perilakunya yang diduga menistakan ajaran agama Islam.

*Hukum harus ditegakkan setara terhadap semua orang*. Yurisprudensi atas kasus yang sama sudah banyak. MUI sebagai wadah berhimpunnya Ulama sudah tegas menyatakan bahwa Ahok menistakan ajaran agama Islam. *Jika pendapat ulama tidak didengar lagi, pendapat siapa lagi yang dijadikan rujukan oleh kepolisia[disingkat oleh WhatsApp]

🍃 *Fatwa Para Ulama Rabithah Alam Islami Tentang Aksi Demonstrasi Damai Tanggal 4 November...* 🍃

Saudara kami tercinta, Al-Ustad Harman Tajang, Lc.M.Hi bertanya kepada sejumlah Ulama Rabithah Alam Islamy dengan bentuk pertanyaan yang sama melalui WA.

=> Assalamu'alaikum wahai Syaikh yang kami cintai. Mohon penjelasan anda tentang perkara penting yang terjadi ditengah masyarakat Indonesia secara umum dan umat Islam khususnya, yaitu mengenai Gubernur DKI Jakarta yang beberapa waktu lalu mengolok-olok Al Quran dan membodoh-bodohi ulama di negeri kami ini. Dia beragama Nasrani (kristen). Sedangkan pernyataannya itu membuat marah dan murka kaum muslimin di sini.

Pada tanggal 4 November mendatang akan dilakukan aksi demonstrasi damai dalam rangka menuntut agar ia diadili berdasarkan hukum. Dan undang-undang yang berlaku disini membolehkan hal itu, demonstrasi akan dilaksanakan secara damai, beradab, tidak ada anarkisme, bagaimana  nasehat dan bimbingan anda?  Apakah boleh bagi kami turut serta atau berpartisipasi dalam aksi demonstrasi ini.. Jazakumullah khairan.

=> Jawaban:

*1. Syaikh Musa Al-'Amiriy Al Baidhani*

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Wajib bagi kalian untuk berpartisipasi."

*2.  Syaikh Muhammad Abdul Karim*

"Ya boleh, bahkan bisa jadi wajib."

*3.  Syaikh Dr. Muhammad Al-'Arifi*

"Wa'alaikumussalam. Aku memohon kepada Allah agar ia menjagamu dan menunjukimu pada kebaikan, dan menolong agama-Nya, kitab-Nya, dan sunah Nabi-Nya".

*4. Syaikh Ihsan Al-'Utaibi*

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, Tentu boleh bahkan wajib".

*5. Syaikh Nashir Al-Hunainiy*

"Justru itu adalah di antara kewajiban-kewajiban bagi yang mampu".

*6. Syaikh Abdullah Al-Atsary. (Penulis kitab Al-Wajiiz Fii Manhaji Salaf Ashabil Hadiits).*

"Semoga Allah memuliakanmu wahai saudaraku Ustadz Harman Tajang. Ya. Wajib bagi kalian untuk berpartisipasi dalam aksi demonstrasi itu jika ummat islam telah berkumpul untu aksi itu sebagai pembelaan terhadap Agama Allah yang suci ini. Semoga Allah menjadikanmu orang yang bermanfaat bagi islam dan muslimin atas segala hal yang di ridhoi Allah".

*7. Syaikh Abdul Muhsin*

"Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wabarakatuh, hayyakumullah Syaikh Harman.
Demonstrasi itu tidak ada dalam nash syariat, itu adalah sarana yang hukumnya mengikuti hukum tujuannya. Jika tujuan syar'i, sebagaimana kondisi yang diceritakan dalam pertanyaan, dan peluang maslahatnya lebih besar dibanding kerusakannya, dan pemerintah sudah mengizinkan, maka itu tidak apa-apa."

🍃🌿🌹☘🌸🌷🌻🌺

✍ Farid Nu'man Hasan

Episode " P e t r u k " Jadi Raja

Tersebutlah sebuah kisah dalam dunia pewayangan, disebuah negara satu lakon " PETRUK JADI RAJA".
PETRUK sang "ponokawan" yg dlm kesehariaannya pekerjaannya sbg "penderek" ikut majikannya, menghibur majikannya, membantu majikannya, dan harus tunduk taat kpd kebijakan majikannya.
Suatu saat si PETRUK di "setting" mjd Raja, maka perlakuannya tdk akan jauh dari kemampuan dan kebiasaan kesehariaannya.
Petruk bertingkah;
1. Sok berkuasa krn memegang tapuk pimpinan,
2. Sok bisa, padahal terbatas kemampuannya,
3. Sok sibuk, padahal tdk faham benar apa pekerjaannya,
4. Sok humoris, padahal mengurus negara tdk selalu hrs dgn bercanda, hrs serius sbg komitmen memimpin negara,
5. Sok faham hukum, padahal tdk semua ilmu hukum dikuasainya,
6. "Nyeleneh" bertindak diluar kepatutan.
Suatu ketika, masa itu "wedar" terkuak, apa yg terjadi?;
1. Petruk, kembali mjd petruk, dgn fisik kurus tinggi yg tetlihat "lucu" dgn bentuk fisiknya serta senantiasa "cengengesan" menghadapi kehidupan,
2. Masyarakat mengetahui ternyata petruk bisa jadi raja tetapi hanya sesaat pada wkt dan moment yg hanya ALLOH saja yg mengijinkan hal tsb terjadi,
3. Masyarakat tersadarkan bahwa negara tdk bisa selamanya dipimpin oleh pemimpin yg jadi krn settingan dengan berbagai kekurangan yg dipaksakan,
4. Masyarakat mengetahui bahwa Raja hrs paham keluhan rakyatnya, gak boleh "MENGHINDAR",  kabur dari tanggungjawab besar yg dihadapinya,
5. Masyarakat sadar, bahwa raja mrk selama ini tdk faham ttg ilmu hukum, selama ini mrk dipimpin dgn ilmu "kirologi" hanya mengira-ira dlm memutuskan perkara hukum thd kasus yg terjadi,
6. Negara hrs dipimpin dgn "pakem" koridor jelas, haluan yg terarah yg timbul dari jiwa kepempinan dan kemampuan yg dimiliki oleh pemimpin tsb...
BEGITULAH KISAH DALAM PEWAYANGAN,
SEMOGA BANGSA INDONESIA DAPAT MENGAMBIL HIKMAH .....
Murdoko
Ditulis dlm perjalanan karanganyar jawa tengah...

*Presiden IIBF (Indonesia Islamic Bussiness Forum)* *_Bp.Heppy Trenggono_*

*Persoalan Ahok ini bagi Polisi, bagi Jokowi, bagi PDIP sangat rumit..jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan.*
*Kalau hanya perspektif hukum, Ahok tinggal diciduk dari kemarin kemarin.*

*Mereka berfikir keras dan berusaha merekayasa sedemikian  rupa.*

*Jika Ahok dipenjara maka:*

 *~Bagi PDIP ini bisa menjadi Tsunami kejatuhan politik*.

*~Bagi PENGEMBANG yang Telah Mengucurkan investasi Puluhan Trilyun Rupiah, bisa menjadi keruntuhan bisnis, saham Podomoro bisa hancur.*

*~Bagi JOKOWI bisa jadi ancaman berat, bukan tidak mungkin Ahok akan menyeret Jokowi sebagaimana Nasrudin menyeret Anas Urbaningrum*.

*~ Dan yang paling besar dampaknya adalah bagi Gerakan Politik yg sedang dilakukan oleh sekelompok TAIPAN yang ingin menguasai Indonesia.*

*Para Taipan ini telah berhasil mendudukkan Jokowi.*
*Langkah 2019 adalah menguasai dengan lebih Massive lagi. Jika Ahok menang di DKI maka 2/3 kemenangan sudah mereka kantongi.*

*Menangnya Ahok menjadi bukti bahwa mereka bisa mengalahkan segala bentuk perlawanan yang ada di negeri ini.* *Menguasai Indonesia lebih sederhana dari pada menguasai DKI.*

*Maka jika Ahok jatuh, ini akan menjadi kemunduran luar biasa bagi mereka.*

*Kejatuhan Ahok juga akan menjadikan kekuatan Islam dan Nasionalis terkonsolidasi, yang sasaran utamanya adalah kembali kepada UUD'45.*
*Jika Indonesia kembali ke UUD'45 yg asli, maka kekuasaan tidak akan mungkin mereka rebut.*

*Hari ini, Allah berikan hadiah melalui Al Maidah 51. Percayalah, Indonesia bangkit!*
*BISMILLAH*
mari kita sebarkan berita ini wahai saudaraku !!!👆👆

Episode 2

Bismillahirrahmanirrahim

Saya ada di sana...
Sungguh diluar rencana, saya  berada di RS ini. Hanya krn menemani teman wanita yg baru saya kenal saat Aksi Damai pingsan 3x dan harus di-infus. Sebenarnya saya sdh memutuskan utk pulang dan mengabari suami utk menjemput.

Saya ada disana....
Saat tiba2 suasana UGD mjd riuh. "SIAGA... SIAGA... SiAP-SIAP perkiraan 60 korban akan datang bahkan bisa lebih !!!" suara dokter perempuan sigap menginstruksikan rekan2nya. MasyaAllah.. Saya putuskan utk tetap di RS ini, membantu mereka. Tapi saya seorang DOKTER GIGI.... Apa yg bisa saya lakukan utk mereka ???.... MasyaAllah.

Saya ada di sana...
Seketika suasana begitu mencekam. Suara ambulan di luar meraung-raung. "Ada yang bisa saya bantu suster" merapat mendampingi mereka. Kaki ini menguat, dada ini bergemuruh melihat mujahid2 digotong masuk ke UGD.

Saya ada disana....
Seorang suster dalam balutan baju plastik memegang selang air, siap di depan UGD.. menyambut korban yg turun dr ambulan dan mengucurkan air ke wajah mereka kmd mendorong mereka dlm kursi roda/tandu memasuki ruang UGD. MasyaAllahh tidak ada rintihan sakit atau erangan pilu dari mereka....Yang terdengar adalah sayup2 ASMA MU YA Allah tak terhenti lekat di bibir mereka... MasyaAllah..

Saya ada di sana....
Berada di sebelah mujahid, seorang pria yang tersengal sengal nafasnya. "Sesak dok, leher saya" dan ia terbatuk batuk... Dipasangkanya oksigen oleh suster... "Istighfar pak... Astaghfirullahalazim, Laa haula walaquwwata illaa billah, ini jihad kita !!"... Saya bantu mengangkat kepalanya utk menyeruput teh hangat, krn dia bilang "tangan saya gak bisa digerakkan dok" . Subhanallah walhamdulillah Walaa Ilaa Ha Illallah Allahu Akbar.

Saya ada disana....
Seketika ruang UGD penuh sesak & hawa gas air mata sangat terasa. "Abang, Habib bang.. Habib bang.. Habib bagaimana bang" seorang mujahid dgn wajah berlumur darah krn luka di kepalanya mengkhawatirkan Sang Habib. Dia TAK PERDULI dg lukanya... Justru HABIB yang dipikirkannya... MasyaAllah,... Mulianya Sang Guru.

Saya ada di sana ...
Seorang pria didorong masuk dg fiksasi kayu di kaki kirinya. Keadaan umumnya baik. Terbengong memegang hp. Saya dekati... Sdh bisa hubungi keluarga? Dia menggeleng? Kenapa? Batere habis, jawabnya. Brp no.nya saya bantu hubungi. No ibu saya dok, katanya... "Halo ibu, ini dr RSBK, ibu jangan panik,  putra ibu, Victor ada di sini. Kondisi baik hanya kakinya terluka". Suara sang ibu terbata-bata menanyakan lokasi RS dan keadaan putranya (dengan logat khas 'BATAK' sangat kental terdengar). Sungguh Tak TERPIKIR sedikitpun saat itu... mungkinkan dia mualaf? non-muslim? ataukah provokator? Sama sekali TIDAK!!!. Kami menolong semua yg terluka.

Saya ada di sana ...
Para mujahid yg terluka tak tertampung di ruang UGD ... selasar dan halaman RS-pun terpakai. "Kami tdk bersenjata, kami baru selesai sholat isya, sebagian kami tengah duduk tenang berdzikir, dan letupan itupun menggelegar" ungkap seorang mujahid yg saya dekati dalam gemuruh keGERAMAN-saya atas semua ini.

ALLAHU AKBAR !!!
Saya ada di sana... bersama sahabat saya, dr. Cut di RS.BUDI KEMULIAAN
Allah sempatkan saya MENYAKSIKAN dan MENGALAMI semua ini.
Jadikan semua sebagai ibadah kami dalam membela DIEN-Mu yaa Robbi...  (47:7)

ditulis oleh NADA ISMAH.

EPISODE 1

Bismillahirrahmanirrahim

Saya ada di sana....
Dalam kerumunan sahabat muslim menuntut pengusutan HUKUM atas PENISTA AL QURAN... Ahok. Tidak ada bendera parpol ataupun warna2 partai. Tidak ada pula mengusung suku dan ras. Karna ini AKSI DAMAI.. MURNI utk meminta proses hukum atas AHOK.

Saya ada di sana....
Lantunan takbir, dzikir, salawat, mengalun langkah kami di tengah matahari yg meredup dan angin yg sejuk...#suatu keajaiban !!! Krn prediksi BMG siang kmr jakarta akan hujan lebat dan badai. MasyaAllah.

Saya ada di sana....
Senyum dan sapa salam kami dg aparat yg berjaga2... Saling menepuk bahu dan bersalaman. Bahkan berbagi konsumsi yg kami bawa... Kami begitu TERTIB, saat aparat melarang kami masuk ke jalan yg mrk tutup atau stasiun dan bangunan lain  yg mrk jaga. Subhanallah. Tdk ada anarkis sama sekali.

Saya ada di sana....
Dalam rombongann wanita yg terlindungi barisan pria, jatung berdegup keras saat berjumpa rombongan lain dan para ulama2 besar guru2 kami... yg dengan kompak melantunkan doa penguat iman kami hanya PERTOLONGAN DARINYA yg kami harapkan "Hasbuunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir"... Sampai air mata ini menetes...

Saya ada di sana...
Saat ada sekelompok yg melantunkan yel2... AHOK BABI... AHOK TAI (mgkn jg krn dicontohkan oleh bpk ahok sendiri)... Sang pemimpin rombongan mengajak utk mengubah kata 'BABI' dan 'TAI' dengan sebutan 'JELEK'.... Dan mereka menurut... MasyaAllah...jadilah "ahokkk..jelek !!...ahok.. Jelek".... Juga saat ada poster bertuliskan nama presiden JOKOWI hendak terinjak massa... Kamipun mengambilnya. "Jangan diinjak!! meski itu hanya kertas, tp ada nama presiden kita"... MasyaAllah... kami saling mengingatkan.

Saya ada di sana...
Menyaksikan demonstran lain yg beristirahat di taman TANPA merusak tanaman yg ada... Makanan dan minuman BERLIMPAH... kami bebas mengambil dan insyaAllah tanpa rasa curiga...halal-halal-halal... Kantong plastik2 sampah besar mudah dijumpai... dan kamipun tak segan merapikan sampah bila ada yg tercecer. Memang masih terlihat sedotan dan bungkus plastiknya yg tampak di jalan. Tp relatif bersih dibandingakann ratusan ribu massa yg tumpah ke jalan saat itu... MasyaAllah.

Saya ada di sana....
Saat menjelang waktu ashar... Melalui pengeras suara diingatkan.... bg yg blm sholat dzuhur utk segera sholat. Tak lama azan asharpun berkumandang... Kami merapatkan shaf utk sholat beerjamaah. Tersedia mobil mushola yg telah menyiapkan air utk berwudhu dan hamparan karpet hijau..... MasyaAllah. Sholat asharpun dilakukan hingga beberapa kali episode secara bergantian.

Saya ada di sana...
Sangat SALAH bila ada opini kami ANARKIS.
Sangat SALAH bila kami tidak tertib
Sangat SALAH bila kami dibayar dan berharap nasi bungkus...
Karena niat kami LILLAHITA'ALA.
Membela agama kami yg dinistakan oleh SEORANG AHOK.

Jangan takut sahabat non muslim-ku. Kami mencintai anda. Islam pemberi rahmat bagi semua alam. (21:107)
Jangan caci kami sahabat muslim-ku bila kita tdk sependapat... Karena kita bersaudara seIMAN. Islam mengutamakan sekali persaudaraan kita. Kami tetap mencintai anda. (49:12)

Sungguh, banyak fitnah dan berita tdk benar ttg AKSI DAMAI kemarin 4 Nov 2016.
Alhamdulillah saya ada di sana MENYAKSIKAN SEMUANYA...
Dan sangat yakin semua karenaMu ya Allah.
Salam Damai utk semuaaa sahabatbdan teman2ku
Slalu berlimpah dalam RIDHO-Nya...

ditulis oleh NADA ISMAH.

...to be continued..
"Saya ada di sana" EPISODE 2
...suasana mencekam di RSIA BK.

ini Presiden-ku?

Ya Rabb betapa sakit nya , rasanya tak pernah sesakit ini, nangis berderaian bahkan sesegukan ....
Pak, dengan takdir Allah ,anda saat ini diamanahi jabatan ini, jabatan ini Dari Allah pak...sekali lagi jabatan ini Dari Allah...
Saya memang bukan pendukung anda tapi karena saya rakyat indonsia ttp harus menerima anda...
Tapi hari ini sungguh rasa sakitnya begitu dalam, terserah dengan semua kebijakan anda itu adalah tanggung jawab anda dengan Allah dan kelak akan dimintai pertanggung jawaban...
Tapi pak,..cobalah lihat sebentar, lihatlah siapa yg datang itu, lihat siapa yg sedang berjalan itu, saat ini yg datang itu adalah muslim muslimin yg jiwa juga hatinya penuh nurani mereka orang orang yg memiliki kecintaan pada RabbNya , meninggalkan semua yg dicintai agar bisa masuk dalam barisan Para pecinta Alquran ,
Lihatlah Para aparat yg saling bahu tersenyum ramah , saling berbagi minuman bahkan bershalawat bersama, lihat betapa indahnya cara berjalan mereka tak merusak apapun bahkan ada Para petugas khusus membersihkan jalan ,dan shalat subuh tadi , shalat jumat barusan adalah shalat shalat yg ruar biasa , seolah mekkah ada dibumi Indonesia ,Tidak bahagiakah Bapa Indonesia akan mendapat keberkahan atas kondisi ini ?..
dan pak , tahukah bapak siapa yg pemimpin mereka agar melakukan semua keindahan itu ?
Saya yakin Bapak sangat tahu siapa yg datang...
Betul pak... Mereka datang  Para ulama kami,
Para guru kami yg kami cintai karena Allah dunia akhirat ,
guru guru yg telah menunjuki kami kepada jalan Allah
Para guru yg menyuruh kami ttp berbuat kebaikan, menyuruh kami ttp bersabar dan ikhlas menerima pemimpin yg terpilih
Para guru yg siang malam nya tak pernah diam dan  bahkan kurang tidur memikirkan ummat ini..
Para guru yg tetap menyuruh kami taat pada ulul amri selama ulul amri itu tak jelas nampak durhaka pada Allah...
Para guru yg dengan doa doa mereka Indonesia sampai saat ini masih tegak berdiri
Para guru yg kami hormati dan sayangi dengan sepenuh jiwa kami hanya karena Allah ...
Dan 1 alasan lagi  yg tak bisa Bapa tolak ,mereka  yg datang adalah rakyatmu pak, mereka yg kata Bapak waktu itu setiap aspirasinya adalah amanahmu pa...
Tapi  pak....kau tinggalkan begitu saja,
Kau berlalu begitu saja
Tak sedikit pun engkau sapa,
Jauhlah kau jamu bahkan hanya untuk menyediakan waktumu pun Tidak,
bahkan hanya untuk melangkahkan kakimu saja untuk berjalan beriringan saja Tidak...
Sungguh rasanya sakit hati kau perlakukan ulama kami, Para guru kami, orang orang yg hatinya terikat dengan Allah seperti itu...

Allahu Rabb , Engkau saksikan sikapnya terhadap Para ulamamu , pada orang orang pecintaMu, pecinta agama dan quranmu ...
Sungguh Rabb , Engkau saksikan ...
Dan hanya Engkaulah yg mengetahui dan Engkaulah yg Maha berkehendak dan kehendakMu pastilah terjadi ...

4 November 2016
Nangis ga mau berhenti ,pemimpin tak mau bertemu dengan Para ulama dan orang orang sholeh

http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/04/og3q3g328-jelang-demo-jokowi-tinggalkan-istana-ke-bandara

SOK BIJAKSANA ATAU PENGECUT

Oleh: Ust. Nasrullah

Saat genting adalah saat di mana sikap gentlemen seseorang diuji. Sikap pengecut dan sok bijaksana terkadang samar di saat-saat seperti itu.

Sekelas Umar bin Khattab r.a. saja pernah mengalami hal itu. Padahal di zaman Nabi SAW masih hidup, sikap Umar sering berada di sisi yang gentlemen yang diakui Allah.

Adalah Abu Bakar Ash-shiddiq yang mengaduk-aduk sikap gentlemen nya Umar ra. Saat itu gerakan murtad terjadi sepeninggal Nabi saw. Padahal sederhana, beberapa kabilah hanya tidak mau menyetor/membayar zakat.

Masalah sesederhana itu dipandang Abu Bakar ra sangat fatal dan bisa jadi benih pemberontakan. Dan sikap Abu Bakar saat itu adalah: memerangi mereka.

Umar ra berusaha membujuk Abu Bakar untuk mengurungkan niatnya. Bahkan banyak sahabat yang meminta Umar ra membujuk Abu Bakar. Tentu dengan alasan-alasan yang bijaksana.

Tapi jawaban Abu Bakar mengejutkan Umar ra, "Umar, di masa jahiliyah engkau adalah pemberani, sekarang di masa Islam engkau menjadi pengecut. Sedangkan aku, demi Allah. Aku akan memerangi mereka, selama aku cukup kuat untuk memegang pedang di tanganku. Bahkan walaupun mereka hanya menahan (harta zakat) sedikit saja."

Saat itu Umar ra akhirnya sadar bahwa sikap bijaksana beliau tercampur dengan sikap pengecut. Dan benar saja, pilihan sikap Abu Bakar ra sangat tepat. Pemberontakan demi pemberontakan (dari kalangan murtadin) bisa dihadapi.

***

Sikap pengecut yang diliput dengan alasan-alasan bijaksana sering terjadi. Sebenarnya itu timbul dari rasa takut yang dituruti, tapi mencari alasan terbaik. Tapi sayangnya, tidak sesuai konteksnya. Sehingga jadinya malah "Sok Bijaksana".

Dalam kasus Umar ra di atas, beliau tertutupi fakta bahwa masalah yang dihadapi sebenarnya sederhana saja. Para penolak pembayar zakat itu tidak mau melaksanakan rukun Islam. Sebuah fondasi dalam Islam.

Maka, Abu Bakar ra melihat itu. Jika tidak mau melaksanakan rukun Islam, maka sikapnya sederhana. Perangi.

***

Islam itu dasarnya adalah agama damai. Tidak mau perang. Maka semua jalan untuk menuju kedamaian akan diperjuangkan dengan maksimal. Bahkan jika damai itu harus diperoleh dengan perang.

Hehe... bingung ya?

Ya sebingung masyarakat kita sekarang menghadapi seorang Ahok.

Masalahnya kan sederhana. Tangkap saja beliau. Maka kedamaian akan terwujud. Ketenangan masyarakat akan adanya keadilan terpenuhi. Semua bahagia. Dan hidup damai kembali.

Tapi jika jalan kedamaian itu berliku, maka sikap-sikap kesatria kita diuji.

Menghadapi hal ini, muncullah sikap "sok bijaksana". Wajar saja. Karena ini memang persimpangan yang mendebarkan.

Jangankan kita, Umar ra saja sempat muncul rasa takutnya akan terjadi peperangan antar suku, karena sikap tegasnya Abu Bakar ra yang ingin memerangi mereka.

Sikap sok bijaksana itu indah sekali kata-katanya:

"Sudahlah, maafkan saja, Nabi saw itu orang yang gemar memaafkan"

"Duduk tenang saja di rumah, biarkan

polisi mengerjakan tugasnya"

"Wah ini gerakan demonstrasi ada yang menunggangi"

Bahkan sikap-sikap sok bijaksana itu ada yang mengarah pada provokasi,

"Hati-hati, Suriah kedua"

Ya kayaknya ga sampai segitunya kali...


***

Masalah pak Ahok ini sudah menyentuh nilai fondasi dalam Islam. Darimana mengukurnya? Sederhana saja sih... MUI sudah bersikap.

MUI itu bukan lembaga sederhana. Legitimasinya dalam Islam itu kuat sekali.

Urutan Hukum Islam itu terdiri dari :

1. Al-Qur'an
2. Hadits Shohih
3. Ijma' ulama
4. Qiyas
5. Ijtihad

Jika tidak ada dalam Al-Qur'an maka berusaha menemukan dalam hadits. Jika tidak ada di hadits, maka para ulama bersepakat untuk menentukannya (Ijma'). Jika belum ada ijma' maka ulama orang per orang mencoba mengambil hukum dari qiyas dan ijtihad pribadi (tentu dengan syarat yang sangat ketat).

Naaah... sikap terhadap pak Ahok ini masuk dalam derajat nomor 3. Kuat sekali. MUI itu kumpulan para ulama seluruh Indonesia. Pimpinannya sekarang KH Ma'ruf Amin adalah kyai NU yang sangat disegani.

Jadi, jika MUI sudah menyatakan bahwa ada penistaan agama di sana dan hukum di Indonesia menyatakan bahwa penistaan agama ada hukuman pidananya, ya tinggal dilaksanakan.

Tapi... sejarah membuktikan bahwa pak Ahok ini selalu lolos dalam semua jeratan hukum. Jangankan yang ringan, yang kelas super berat sekalipun beliau sakti. Sepertinya sekarang juga akan lolos.

Maka, itu yang terekam dalam sanubari masyarakat Indonesia. Mereka bergerak. Menuntut keadilan. Dengan damai tentunya. Karena umat Islam Indonesia ini beda dengan lainnya. Sangat sangat toleran.

Toh, menyuarakan pendapat dengan damai ini dilindungi undang-undang.

***

Dengan kejelasan yang terang benderang dalam kasus pak Ahok ini, maka sikap "sok bijaksana" malah menunjukkan rasa pengecut yang nyata.

"Islam dihinakan, lalu muncul seruan untuk memaafkan"

Masalahnya tidak sesederhana itu. Ini adalah sikap gentlemen yang muncul dari sanubari paling dalam. Tidak akan bisa dihilangkan walau dengan pengalihan isu apapun.

Jadi menghadapi kasus pak Ahok ini terang benderang. Anda gentleman atau pengecut. Itu saja.

***

Sikap sok bijaksana itu bahkan ada yang begini...

"Al-Qur'an ga perlu dibela. Allah langsung koq yang bela, kita mah siapa atuh..."

Indah bukan? Menyihir sekali kata-katanya. Sehingga mereka yang pengecut jadi terhibur...

Ya memang Al-Qur'an itu langsung Allah yang bela, tanpa kita pun Al-Qur'an akan tetap mulia. Tanpa kita turun ke jalan pun Al-Qur'an tetap mulia.

Sama seperti sholat, tanpa kita menyembah Allah pun, Allah akan tetap mulia.

Tapi, bukan Allah yang butuh disembah, kita yang butuh sholat. Dengan sholat, maka Allah tahu bahwa kita adalah Muslim yang taat.

Begitu juga dengan Al-Qur'an. Bukan Al-Qur'an yang butuh kita, kitalah yang membutuhkan Al-Qur'an. Dengan membelanya saat dihina, menunjukkan bahwa kita pecinta Al-Qur'an. Kalam Allah yang akan membela nanti di yaumil akhir. Bagian dari Rukun Iman.

Jadi, saat Al-Qur'an dihinakan, kita di mana? Apakah masih ada gentlemen dalam diri kita? Atau ini membuktikan bahwa kita pengecut?

***

Tetap damai ya dalam demonstrasi. Karena itu jati diri kita. Tanpa marah-marah. Tanpa caci maki. Hanya turun ke jalan sudah membuat polisi berfikir koooq... sooo... jaga diri ya... sopan dan santun saat berdemo...

Pak Ahok tenang aja. Masuk penjara itu cuma kesempatan bertaubat koq. Insya Allah akan dapat hidayah dariNya... aaaamiiin...

Selamat berdemonstrasi....

(Ust. Nasrullah)

Copas....... kabar dari lokasi aksi

Malam ini saya berangkat ke Jakarta, bergabung dengan peserta aksi 4 November 2016, untuk ‘menemani’ mereka yang berkumpul di sana -- kata ‘berjihad’ rasanya terlalu mewah buat saya. Ya, menenani jutaan manusia yang kalbunya terluka karena keyakinan sakral mereka dilecehkan, bukan oleh manusia jalanan, tapi oleh pemimpin, oleh penguasa yang diberi mandat melindungi keselamatan dan kenyamanan jiwa mereka,

Karena itulah saya menenami mereka.
Peserta aksi itu buka massa buruh yang menuntut kenaikan gaji, atau guru-guru honorer yang menuntut pengangkatan, yang bila tuntutan mereka tercapai meningkatlah kesejahteraan mereka. Bukan. Mereka tak menuntut kebendaan apapun. Mereka juga bukan mau menumpahkan dendam, mereka hanya menuntut hukum ditegakkan, seperti telah dengan mudah ditegakkan kepada rakyat kecil.

Karena itulah saya menyertai mereka.

Sungguh tidak mudah bagi insan-insan terluka itu untuk berkumpul di sana. Paling tidak mereka menghadapi empat penentangan, Penentangan pertama datang dari para pendengki di luar agama mereka. Saya katakan pendengki, karena banyak pula penganut agama lain yang tidak mendengki, malah berempati kepada perasaan peserta aksi. Menghadapi pendengki dari luar ini, mereka mungkin sudah kuat secara mental.

Penentangan kedua datang dari pendengki seagama. Ini terasa lebih berat. Pendengki seagama ini bukan sekedar tak ikut bergabung, tapi menghujat peserta aksi dengan berbagai julukan yang menyakitkan. Ungkapan sinis adalah serangan paling halus dari mereka. ‘Sok berjuang’, ‘radikal’, ‘simpatisan ISIS’, silahkan tambahkan kata hujatan yang sering anda dengar dari ‘saudara seiman’.

Yang memprihatinkan, para pendengki seiman ini merasa senang kalau peserta aksi mengalami masalah atau kesulitan. Terlepas benar atau tidak, ketika ada berita bus peserta aksi dari Solo mengalami kecelakaan di Tol Cipali, sejumah status pendengki mengungkapkan kegembiraannya. “Gua bilang apa?”

Ya Tuhan, kami sudah menjadi bangsa macam apa? Atau ummat macam apa? Orang lain celaka malah merasa senang. Kalau pun tak rela mengaku seiman, paling tidak sebangsa. Kalau tak rela juga, paling tidak sesama manusia. Jangan-jangan, kalau besok ada nyawa meregang karena menuntut keadilan, kelompok pendengki ini malah girang.
Karena itulah saya menyertai mereka.
Penentangan ketiga akan datang dari media, yang datang bukan untuk menanyai apa aspirasi mereka, bagaimana perasaan mereka, tapi mengawasi  kalau-kalau kaki mereka menginjak tanaman, atau bila para peserta aksi cari makanan, segera bunyi laporannya “sejumlah peserta tidak dapat jatah makanan” -- bukan inti persoalannya. Para peserta aksi akan digambarkan sebagai pengganggu kenyamanan ibukota, meski warga Jakarta menyambut kedatangan peserta aksi dengan berbagai dukungan.
Karena itulah saya menyertai mereka.
Penentangan keempat akan datang dari aparat penguasa, yang akan mencari-cari peluang untuk menyatakan suatu tindakan sebagai anarkis lalu melepas peluru, memukul atau menyemprotkan gas penghalau. Dan kalau ada darah tertumpah, para pendengki akan bersorak sambil menghamburkan kata-kata hujatan di depan layar komputer atau gadget mereka.

“Sudah ditunggangi kepentingan,” mungkin itu akan jadi kata kunci penguasa.

Ya, sebuah aksi pastilah sebuah kepentingan. Biarlah banyak kepentigan yang menunggangi, tapi kepentingan yang paling baik dan benar yang akan kita pilih.

Jangankan demo, pemerintah pun ditunggangi kepentingan -- kepentingan pengusaha, kepentingan partai politik, kepentingan pejabat korup.
Dengan berbagai penentangan ini, saya mengajak para peserta aksi untuk meneguhkan dan menjaga niat lurus menuntut keadilan. Tuduhan dan hujatan kita jadikan ujian untuk kemurnian dan kelurusan niat. Kita akan sama-sama menggumamkan “Meski langit runtuh, keadilan harus tegak.”

Dan biarlah masing diri kita menjadi sekedar sebutir pasir dari sebuah bangunan keadilan -- amanat Tuhan kepada manusia.

Ending Aksinya

[5/11 5.17 AM] Bilal Fahrur: [5/11 02.30] ‪+62 896-2704-9227‬: Alhamdulillah sudah d perbolehkan 8 org delegasi untuk masuk k dlm dpr.

Habib rizieq
Ust. Bakhtiar natsir
[5/11 03.55] ‪+62 812-8721-3766‬: Intruksi dr komando : H munarman
Semua peserta aksi di persilahkan pulang
Dan teman2 dr daerah untuk berkumpul sesuai kelompok nya
[5/11 03.56] ‪+62 812-8721-3766‬: Hasil pertemuan dini hari ini dgn ketua mpr dan dpr

Fraksi 3 dpr ri menyatakan janji akan mengawal sampai semua tuntutan dalm aksi 4 november terpenuhi

Mulai senin kapolri akan memanggil dan memproses ahok
"Zulkifli hasan"
[5/11 03.56] ‪+62 812-8721-3766‬: Apabila terdapat indikasi kapolri mengulur ulur waktu, maka kita akan turunkan masa lebih banyak dr tanggal 4 november.
"Habib rizieq "
[5/11 5.17 AM] Bilal Fahrur: Massa aksi bela islam II sudah diinstruksikan pulang dari depan kantor DPR oleh para ulama. Tepat pukul 03.57 ditutup dengan takbir oleh Habib Rizieq, serentak massa aksi membubarkan diri.

Ending aksinya :

Setelah diskusi antara ulama dan Ketua MPR (Zulkifli Hasan), hasilnya adalah :
1. Gubernur DKI Jakarta akan diperiksa pada hari senin dibawah pengawasan DPR dan MPR.
2. Umat Islam akan mengawasi proses ini 2-3 pekan ke depan.
3. Umat Islam siap kembali jihad jika pemerintah kembali membohongi rakyat

AKSI BELA ISLAM>>>>Live Report

-DPR MPR Update-
Pkl.00.20-03.50 WIB.
Sabtu, 5 Nov '16.
Live Report:

1. Setelah hampir 1 jam tim lobi dr GNPF MUI melobi pimpinan MPR & DPR, akhirnya pd pkl.01.00 lebih diinfokan bhwa pimpinan DPR MPR akan menerima 8 org delegasi Ulama

2. 8 org delegasi itu ialah: Habib M Rizieq Syihab, Ust. Bachtiar Natsir, KH. Mishbahun Anom, KH. Zaitun, Ust. Munarman, dan 3 org lainnya sy blm bs ingat

3. Rapat dgn pimpinan DPR & MPR berlangsung selama 2 jam lebih, mulai pkl.01.10-03.30 WIB.

4. Selama rapat brlgsung, kami peserta aksi istirahat, tidur di jalanan depan DPR sampai membludak membanjiri sebagian jalan tol

5. Kepadatan peserta aksi mulai dr restoran pulau 2 sampai pertigaan fly over menuju Slipi, silahkan diprediksikan saja brp jumlahnya

6. Pd sekitar Pkl.03.30, alhamdulillah 8 org delegasi bersama pimpinan DPR & MPR keluar dr gedung menuju mobil komando bersama2, disambut dgn riuhan sholawat dan takibir

7. Anggota DPR & MPR yg hadir naik ke mobil komando ialah: Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Habib Abu Bakar Al Habsyi (Komisi III), Dasko (Ketua MKD), Muslihin (DPR), Hanafi Rais (DPR)

8. Habib Abu Bakar Al Habsyi yg pertama menyampaikan statement, kedua Pa Dasko (Ketua MKD), ketiga Zulkifli Hasan (Ketua MPR), kesemuanya memenuhi semua tuntutan peserta Aksi utk memenjarakan Ahok atas tindakan penistaan Al Quran

9. Pokok-pokok statement yg disampaikan td dr ketiga pimpinan DPR & MPR tsb adalah: a) hari senin 7 nov atau setelahnya, Komisi III akan memanggil Kapolri meminta pertanggungjawabannya atas penembakan kpd demonstran, b) DPR berjanji akan dgn serius mnegawasi & mengawal proses penegakkan hukum Ahok si penista Al Quran dgn memanggil Kapolri, c) proses hukum Ahok hrs dilakukan dgn secepat-cepatnya

10. Habib Rizieq menyampaikan bahwa Ahok akan diperiksa oleh Polri hari senin 7 nov. Proses hrs kita kawal, Ahok hrs ditahan, kl tdk ditahan tunggu instruksi selanjutnya


11. Sebagaimana yg disampaikan oleh Habib Rizieq sblm menutup aksi, beliau menyampaikan berdasarkan "laporan yg masuk ke Habib Rizieq bahwa ada sekitar 150 org yg terluka & dirawat di RS Budi Kemuliaan & sebagian di RSCM, dan 1 org meninggal dunia".
*Sebabnya blm diketahui,apakah akibat tertembak peluru karet atau keracunan gas air mata atau bentrokan fisik dgn Polisi (peristiwa, identitas & data blm diketahui secara pasti), semoga laporan meninggal dunianya Syahid ini tdk valid, aaaaamiiin.

12. Kemudian, aksi ditutup dgn sambutan dr Ketua GNPF MUI Ust. Bachtiar Natsir dgn statement inti "bahwa aksi damai kita berlangsung dgn maksimal walaupun kita ditekan, ditembaki, dipukul tp kita tdk membalas, kita tdk melawan, krn niat awal & tujuan kita adalah damai dan utk kemuliaan Islam". Habib Rizieq memperkuat statement Ust. Bachtiar Natsir bahwa "sebenernya kita bs saja melawan, perang, tp kita ini aksi damai, kita tdk boleh diadu domba melawan Polisi & TNI, mereka saudara kita jg, kita fokus pd kasus penistaan Al Quran oleh Ahok"

13. Aksi ditutup oleh Korlap Ust. Munarman (panglima) dgn mengatur rute kepulangan peserta aksi

14. DPR menyiapkan bus utk semua peserta aksi yg pulang di wilayah Jakarta dan berjanji menyiapkan bus yg akan pulang ke Sumatera dan Pulau Jawa. Semua ini sbg bentuk pemuliaan kpd rakyat Indonesia & ummat muslim yg sudah berjuang tulus ikhlas demi menegakkan kemuliaan Islam.

15. Sy pun lgs pulang naik motor, dan kebanyakan peserta aksi sholat subuh di dpn DPR.

Sekian update dr DPR.
Mohon utk disebarluaskan kpd masyarakat umum.

Ttd.
Helmi Al Djufri
KB PII Kota Bandung/ PJMI

Karena Hal Berikut Saya Pun Harus Ikut Ambil Bagian....

WASPADA! Aksi Bela Al-quran mendapat serangan di dunia maya!

Hasil analisa tim IT pembela Al-quran menemukan bahwa akan ada "pembantaian " aksi bela Al-Quran secara konten Internet dengan tujuan "mencoreng" aksi kita ini dengan kesan negatif dan upaya mendominasi konten online dengan konten negatif rancangan mereka.
berikut adalah beberapa skenario mereka untuk melakukan "pembantaian konten" tersebut:

1. BUNGKAM/FLAG ATTACK
Tim cyber lawan akan mengerahkan manusia dan bot utk melakukan flag massal pada beberapa akun yg dianggap sbg buzzer pendukung aksi,semisal ITJ,Jonru,piyungan dkk.

2.PREMANISME KONTEN
Skenario ini sudah dimulai dengan diblokirnya situs-situs pendukung aksi (seperti smstahuid milik AA Gym dan 11 situs lainya), mereka akan menggunakan semua personel yg berpengaruh di semua instansi utk memblokir,mengganggu,meretas bahkan menghapus konten di hosting service yg mereka kuasai terhadap situs2 Islam atau situs2 lain yg digunakan utk menyebarkan berita aksi 4 november.

3. KEYWORD MANIPULATION
Tim cyber dan socmed lawan mereka akan berusaha membanjiri internet dengan asosiasi2 yg difabrikasi utk beberapa keyword kita semisal "aksi 4 november" atau "aksi bela Islam",di fabrikasi dipasangkan dengan kyeword macam "kacau" "kotor" "kasar" yg mengarah ke situs2 pendukung mereka macam Kompas,detik,metro.

Untuk itu kami membutuhkan seluruh Netizen pendukung aksi entah anda orang yang paham IT atau bukan untuk melalukan COUNTER serangan mereka dengan melakukan hal-hal ini:
1. BUNGKAM/FLAG ATTACK (IT)
buat akun bayangan resmi yg disebar luaskan pada beberapa koordinator simpul massa. begitu akun2 diatas kena flag,segera pindah ke akun bayangan resmi tadi

2. PREMANISME KONTEN (IT/WEB ADMIN):
saat ini juga beli domain2 bayangan (pilih registrar dari luar negeri macam godaddy ) atau siapkan blog cadangan di provider gratis seperti Blogspot atau wordpress, dan backup seluruh konten di blog bayangan ini.
Jangan langsung di publish!, hanya publish ketika blog anda sudah benar-benar terblokir.

3. KEYWORD MANIPULATION (SELURUH NETIZEN NON-IT ATAUPUN IT)
Hari ini bagi semua nitezen yang terlibat langsung atau tidak langsung pada aksi bela Al-quran WAJIB memposting dan share status facebook, twitter dan Instagram yg positif tentang "aksi 4 november" dan "aksi bela Islam", fokus ke beberapa kata kunci yg mudah diingat semisal "damai","bersih",tertib", dan hindari penggunaan kata-kata yang bersebragan.
contoh text postingan yang dianjurkan: "aksi 4 November ini adalah aksi turun kejalan paling damai sepanjang sejarah, senyum dimana-mana :)(pic)"
contoh text yang tidak dianjurkan "ternyata isu aksi 4 Novemmber bakal kacau tidak terbukti! coba liat nih (pic)"

mohon sebarkan infromasi ini melalui messanger pribadi secara personal untuk menghindari tim cyber lawan melakuakn antisipasi aksi counter kita ini. mari kita banjiri internet dengan konten positif terkait aksi ini.
Wassalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh
Allahuakbar!!!