Tuesday, April 24, 2007

Cerita mengharukan yg tersisa dari Olimpiade Fisika


Jika anda nasionalis sejati pasti dada anda akan bergemuruh membacanya.

Berikut : Tulisan singkat berikut berasal dari Prof Yohanes Surya.

Hasil ini menunjukkan bangsa kita punya potensi besar untuk sukses di dunia, kita hanya perlu kerja keras untuk mencapai itu.

Beberapa kesan dari Olimpiade Fisika Dunia ke 37

1. Waktu upacara pembagian medali, Dutabesar kita duduk disamping para dutabesar dari berbagai negara seperti filipina, thailand, dsb. Waktu honorable mention disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia.
Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan) "kok nggak ada siswa Indonesia". Dubes kita tersenyum saja. Kemudian setelah itu dipanggil satu persatu peraih medali perunggu. Ada yang maju dari filipina, thailand, kazakhtan dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya "kok nggak ada siswa Indonesia?" Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami dubes yang siswanya dapat medali perunggu.

Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masih SMP) dengan peci sambil mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkan Muhammad Firmansyah Kasim...dari Indonesia... Saat itu dubes negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir "nggak salah nih...". Ketika mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat pada dubes kita. Tidak lama kemudian dipanggil mereka yang dapat medali emas. Saat itu dubes negara sahabat kaget luar biasa, 4 anak Indonesia maju ke panggung berpeci hitam dengan jas hitam, gagah sekali. Satu persatu maju sambil mengibar-ngibarkan bendera merah putih . Mengesankan dan mengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat pada dubes kita sambil berkata bahwa Indonesia hebat.

Tidak stop sampai disitu. ketika diumumkan "the champion of the International physics olympiade XXXVII is......."

"Jonathan Pradhana Mailoa". Semua orang Indonesia bersorak. Bulu kuduk berdiri, merinding.... Semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema cukup lama... Standing Ovation....Hampir semua orang Indonesia yang hadir dalam upacara itu tidak kuasa menahan air mata turun. Air mata kebahagiaan, air mata keharuan.... Air mata kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.....Segala rasa capai dan lelah langsung hilang seketika... sangat mengharukan....

2. Selesai upacara, semua orang menyalami. Orang Kazakhtan memeluk erat-erat sambil berkata "wonderful job..." Orang Malaysia menyalami berkata "You did a great job..." Orang Taiwan bilang Now is your turn..." Orang filipinaamazing..." Orang Israel "excellent work..." Orang Portugal
portugal is great in soccer but has to learn physics from Indonesia", Orang Nigeria could you come to Nigeria to train our students too?" Orang Australia great...." Orang belanda: "you did it!!!" Orang Rusia mengacungkan kedua jempolnya.. Orang Iran memeluk sambil berkata "great wonderful..." 86 negara mengucapkan selamat... Suasananya sangat mengharukan... saya tidak bisa menceritakan dengan kata-kata...

3. Gaung kemenangan Indonesia menggema cukup keras. Seorang prof dari Belgia mengirim sms seperti berikut: Echo of Indonesian Victory has reached Europe!
Congratulations to the champions and their coach for these amazing successes! The future looks bright....

Marc Deschamps.

Ya benar kata Prof. Deschamps, kita punya harapan....

Tuesday, April 17, 2007

Memperingati 31 tahun jantung berdegup


Tubuh yang kukendarai ini
Yang jiwaku bersemayam didalamnya, semakin terdesak kedalam pekat keduniawian..
Pikiranku hanya berisi racun kebumian yang semakin lama semakin membuatku berpenyakit kronis.
Kepalaku, yang otak bodohku didalamnya bercokol
hanya berisi khayalan bagaimana menjadi orang kaya raya hidup penuh kesenangan duniawi, hanya materi semata yang kugumamkan, dan mimpi-mimpi indah ingin menjadi raja diraja yang tak pernah susah dan kekurangan harta.
Mataku ini...yang jendela jiwaku menginap didalamnya
Hanya menatap kemolekan lain jenis yang melintas penuh goda, sekali lagi berharap agar dijamah oleh cinta buta dunia durjana...menatap anak-anak kecil sekejap ingat anak-anak dirumah kita yang menunggu abinya...tiba-tiba berubah sontak ketika menatap ibu-ibu muda itu lalu lupa pada istri dirumah.

Aku lelah dengan 31 tahun jantungku berdegup, jika tak ada kepastian benarkah dosa-dosaku benar-benar dihapus oleh Illahi Robbi...ketika aku berdo'a meminta dihapuskan dosa-dosaku?

Aku letih dengan amalanku yang tak pernah sempurna mendekati pengharapanku pada syurga dan keridhaanNya.
Aku gelisah menunggu kematianku yang tak pasti akan kudapatkan dibelahan bumi mana dan disaat aku sedang apa...

Sampaikah kaki lemahku ini melangkah kedepan pintu syurga...
Jika amalanku sampai saat ini
yg aku tak tau ada diposisi BEP atau bangkrut.

Do'a


Kebanyakan dari kita berdo'a hanya sekedar mempertahankan maksud yang sangat egoistis, berdo'a untuk keselamatan diri, berdo'a agar diberi banyak harta, diberi jabatan yang lebih tinggi, atau rumah mewah, kendaraan mewah dan lain-lain yang tak ada hubungannya dengan kemaslahatan ummat dan perjuangan agama ini, anehnya lagi kebanyakan dari kita juga ingin agar do'anya dikabulkan seperti ketika Rasulullah berdo'a, padahal apa yang kita do'akan tak ada hubungannya dengan perjuangan Islam dan syiar Islam itu sendiri.
Apa yang terjadi dengan ini semua, kita kah yg salah berdo'a atau memang kita yang sangat mementingkan diri sendiri.
Sama juga dengan ucapaan Bismillah..diawal pekerjaan kita, maksud kita mungkin tak jauh agar kita lancar mengerjakan urusan kita supaya kita tak banyak mendapatkan kesulitan, padahal dulu Rasulullah mengucap Basmallah untuk berjuang dijalan Allah, mempertahankan aqidah Islam agar tak lenyap dari muka bumi ini. Sama persis dengan pekikan takbir..dan ungkapan-ungkapan religi mungkin semata-mata hanya untuk menghias bibir kita agar berkah atau selamat atau sukses yang tak ada hubungannya dengan memperjuangkan dien ini.
Kemana ruh harakah kita..kemana semangat empiris kita untuk menegakkan dien ini jika dalam do'a-do'a kita hanya berisi hajat pribadi kita...jauh sekali dengan apa yang Rasulullah gumamkan disaat ajal terakhirnya dicabut oleh malaikat maut dengan penuh kelembutan, beliau masih berlirih ummatii..ummati...ummatii...
betapa Rasulullah sangat sayang pada kita sebagai ummatnya, Rasul takut kita meninggalkan dien ini semata-mata untuk urusan dunia yang sangat singkat, Rasul takut kita tergelincir kedalam jahanam padahal Beliau sdh berusaha dgn segigih-gigihnya dengan keringat dan darahnya menyampaikan pesan suci dari Illahi....
Pantaskah kita mengaku cinta Rasul tapi tak banyak berkontribusi untuk da'wah...
Manakah karya monumental kita untuk ummat ini...
Apa yg sudah kita sumbangkan untuk melanjutkan estafet da'wah Rasulullah...
Sudah saatnya kita menjadi pewaris nabi...dan melupakan do'a yang hanya berisi hajat hidup pribadi kita...

Monday, April 16, 2007

#1



apa jadinya aku yaa Robbi
andai aku tak punya Engkau
tanpa Kau Illahi aku bukan apa-apa
dan aku sangat butuh lindunganMu
dan aku ingin selalu Kau sentuh dengan hidayahMu
karena hanya Engkau yang bisa menyelamatkanku
cuma Engkau yang mampu mengendalikan aku
Kau..hanya Satu

apa artinya dunia bila Engkau tak senyum
tanpa cintaMu aku pasti mati
dan aku ingin aku selalu Kau sentuh dengan keridho-anMu
karena Engkau yang bisa menyelamatkanku
cuma Engkau yang mampu mengendalikan aku
Kau..Yang Maha Satu...

original lyrick by slank

J a l a n g


semakin lama hatiku semakin berdarah, terbiasa melakukan kesalahan dan dosa, sehingga tak merasa bersalah lagi melakukan dosa juga seperti tak merasa berdosa lagi ketika melakukan kesalahan...

Monday, April 09, 2007

Surat untuk mama


Assalamu'laikum WrWb.
Yang Terkasih
Mama Latifah Tercinta,

Mama..apa kabar..ma, semoga mama dalam keadaan berbahagia dan selalu dalam limpahan keberkahan dari Robb Yang Maha Pemurah.
Ma...hary hari ini ulang tahun...mama gak usah repot-repot ngucapin selamat ulang tahun ya ma...saya yang harus mengucapkan terima kasih pada mama, karena telah melahirkan saya ke dunia ini, sepatah kata yang tak pernah hary ucapkan sewaktu mama masih ada disini..
Ma...cucu mama sehat-sehat semua begitu juga dengan Farida, menantu mama yang tak pernah mama kenal, mereka semua titip salam buat mama, semoga mama selalu dalam peliharaan Allah Yang Maha Perkasa.
Mama, hary kangen sama mama seperti yang sudah-sudah hary cuma bisa kirim Al fatihah tiap abis sholat fardhu, kadang hary mimpiin mama tapi selalu dalam keadaan yang selalu menggembirakan, tapi abis mimpi pasti hary nangis...mungkin karena kerinduan yang amat sangat sama mama.
Mama..sekali lagi hary minta maaf pada mama, karena belum bisa memberikan apa yang mama pinta sewaktu mama masih disini, sungguh kerugian yang besar untuk saya karena sebenarnya pinta mama adalah kesempatan buat saya untuk membalas budi orang yang telah melahirkan saya.
Mama kapan kita bertemu lagi?
Bertiga lagi dengan papa juga,
Mama..sudah dulu ya saya harus segera kerja lagi...nanti kita sambung ya...