Monday, October 25, 2010

Pahlawan kesorean

Apa yang kalian lakukan dengan draft undang-undang itu...?
Apakah pernah terbersit undang-undang yang banyak berpengaruh pada hajad hidup orang banyak itu telah membuat kita terkunci dengan intervensi asing...
Berapa banyak BUMN yang sahamnya kalian serahkan kepada asing, sehingga ketika rakyat indonesia mempunyai hajad atas sumber daya tersebut harus membayar mahal...mahal sekali.
Apa yang kalian lakukan dimeja-meja parlemen?
tentu bukan hanya menorehkan paraf didaftar hadir untuk mengambil honor kehadiran kan?
Atau membaca sekilas draft undang-undang untuk kemudian menyetujuinya tanpa kwatir konsekwensinya buat rakyat kita dimasa yang akan datang...
Apa kalian hanya cari aman?
Apa yang kalian pikirkan?
Buntukah otak kalian gara-gara gaji dan tunjangan menjadi anggota parlemen...
Terlalu besarkan gaji kalian sehingga sulit dan bingung bagaimana menghabiskannya?
Hanya itukah yang kalian pikirkan dimeja-meja parlemen....tanda-tangan, membubuhkan paraf setuju dan oke didekat nomor halaman draft perjanjian yang nantinya menyesengsarakan 250 juta rakyat indonesia....

aku masih mendengar tangis bayi-bayi miskin dinegeri ini....tanpa makan, tanpa jaminan hidup yang pasti...bukan salah orang tuanya mungkin, tapi karena mereka tak punya cukup akses untuk menuju pusat-pusat pemenuhan kebutuhan hidup....
mungkin karena ekonomi yang tak merata ditambah listrik, air, minyak tanah, gas semua masih mahal dan perlu perjuangan untuk membayarnya dengan rupiah..

Anda harus jadi orang kaya untuk bisa membantu mereka, mungkin karena seluruh pemimpin negeri ini tak sanggup memenuhi hasrat rakyat miskin dengan kekuasaan yang berada ditangannya....

Tapi dimana mencari orang kaya yang mengerti kesulitan ini dan itu....
Memberi tanpa diminta...
Mengasihi tanpa perlu dikasih tau....

Marunda, 18.30 wib
(dipinggiran jakarta paling utara) saat melihat matahari ditutupi hujan sore ini......

Go Home bro...

Aku sedikit merasa lega, ketika kutahu ada angin baik yang akan membawaku kembali pada jalan yang membuatku begitu nyaman....
Jalan yang selama ini begitu jauh aku tinggalkan disana...dibalik gunung benak, dikedalaman samudra hati bernama hidayah....
Betapa sesaknya dada ketika kita tahu bahwa kita telah jauh sekali berbelok kekiri...entah kejalan yang bernama apa...
Gelap yang memburu menuju kenyamanan palsu bernama "tenang" atau Lorong yang bertuliskan buntu menuju ego...
Lagi-lagi masalah istiqommah dan keimanan, kesempurnaan ibadah dan hal akhirat yang tak pernah selesai untuk digapai...
Lagi-lagi masalah akhirat dan bagaimana membuat Tuhan kita begitu bahagia melihat kita berada dalam rel keabadian cintaNya...

Tidak seperti bintang gemintang yang selalu berjalan didalam orbitnya, planet-planet diluar angkasa sana yang begitu patuh pada kodrat penciptaannya...semenjak dia hadir mungkin tak pernah kufur nikmat dengan cara melarikan diri dari orbitnya atau jika dia melakukannya maka dia akan hancur lebur karena tertabrak oleh orbit bintang yang lain....
Aku yang manusia ini tak seperti itu....
Begitu banyak benak dan mimpi yang menggelayuti anganku...
Seribu cita-cita memenuhi otakku saat perjalanan pergi beranjak untuk berangkat bekerja...atau pulang menuju peraduan.

Sayangnya kadang angan itu tak diridhoiNya...
Mungkin terlalu picik, terlalu rakus dan serakah atau terlalu keji untuk dilaksanakan...

Robb...izinkan aku pulang membawa masalah ini kehadapanMu...
Izinkan aku bermalam-malam panjang di tahajudku yang hanya kuperuntukkan untukMu saja...
Biarkan aku membasahi mataku dengan airmata penyesalan yang begitu mendalam akan kesia-siaan sehat ragaku, rezekiku, dan masih banyak ni'mat lain yang selama ini aku kufurkan...

Biarkan aku menghapus titik-titik noda hitam dihatiku satu-satu dengan dzikirku...
Robb....aku rindu maghfirohMu...
Bukakan untukku seluas langit dan bumi....
Aku pulang wahai Robb...dan jangan biarkan aku kembali pada keberanianku menentang Engkau......