Sunday, February 26, 2017

Nostalgia Aktivis Da'wah Kampus

Seorang ikhwah mengeluhkan, ada kehilangan yang ia rasakan antara beberapa tahun lalu ketika ia aktif di dakwah kampus dengan hari-hari ini dalam medan dakwah yang berbeda. Diantaranya adalah menangis. Ikhwah lain membenarkan. “Dulu, begitu mudah kita menangis ketika mabit, mendengar taujih, dan hampir di semua acara tarbawi lainnya,” katanya mengenang.

Entah mengapa, beberapa waktu terakhir ia susah mengeluarkan air dari mata yang sama. Dan ternyata bukan dua ikhwah itu saja yang mengalaminya.

Menangis, menangis karena Allah, menyesali dosa, takut neraka, mengadu padaNya akan beratnya beban, merisaukan nasib umat yang tengah diperjuangkan, atau bersedih atas kondisi kaum muslimin di kawasan, adalah bagian tazkiyah yang harusnya tetap bertahan dalam dakwah. Mungkin tidak terbayang bagi orang-orang yang keras hati, bahwa bulir-bulir bening itu akan membasahi pipi. Namun demikianlah, menangis telah dicontohkan Sang Nabi dan para sahabatnya, generasi terbaik umat ini.

“Takkan masuk neraka orang yang menangis karena Allah…” demikian Sabda Rasulullah yang diriwayatkan Tirmidzi.

Pada kesempatan lain, manusia mulia itu menyebutkan tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungannya. Dari riwayat Al-Bukhari dan Muslim kita mendapatkan kabar gembira. Bahwa salah satu dari tujuh golongan itu adalah “orang yang ingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya berlinang.”

Pada kesempatan berbeda, beliau juga mengabarkan keutamaan menangis yang sangat luar biasa. “Dua mata yang tak tersentuh api neraka,” sabda Sang Nabi yang direkam Tirmidzi, “mata yang menangis karena takut pada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah”

Rasulullah pernah meminta Ibnu Mas’ud membacakan Al-Qur’an. Ibnu Mas’ud kala itu membaca surat An-Nisa’. Ketika sampai pada ayat 41, Rasulullah menyuruhnya berhenti sambil berlinang air mata membasahi pipi.

Para sahabat adalah generasi yang banyak menangis. Para ahlus suffah rela hidup miskin asalkan bisa lebih dekat kepada Allah dan dapat menyimak hadits Nabi. Ketika turun ayat tertentu, hati mereka bergetar, air mata perlahan keluar. Seperti saat itu, turunlah surat An-Najm ayat 59-60. Nabi menangis, para sahabat ahlus suffah yang ada di sana juga menangis.

Umar bin Khatab membaca surat Yusuf. Ketika sampai di ayat 86, sahabat Nabi yang kekar, tegap dan ksatria itu menangis sejadi-jadinya. Tenggorokannya seperti tercekik. lalu Umar yang ditakuti syetan itu terjatuh dan demam.

Suatu hari Ibnu Umar membaca surat Al-Muthaffifin, ketika sampai di ayat 6, ia terhenti lama sekali karena tangisnya yang panjang tak kunjung reda

Selain menangis ketika mentadaburi Al-Qur’an, para sahabat juga mudah menangis ketika mengingat akhirat, alam barzah dan kematian.

Utsman bin Affan yang dermawan dan ahli sedekah, jika melewati kuburan menangis hingga janggutnya basah. “Kubur itu adalah gerbang akhirat,” katanya, “jika disiksa di sana disiska pula kita di neraka”

Abu Hurairah menangis di kala sakitnya. Ketika ditanya ia menjawab, “Bukan dunia yang kutangisi, tapi panjangnya perjalanan yang akan kuhadapi dan sedikitnya bekal yang kubawa ke akhirat nanti.”

Memuhasabahi dirinya, membuat para sahabat menangis. Mereka khawatir ada penyakit hati dalam dirinya, padahal mereka adalah orang-orang yang paling mulia.

Umar pernah mendapati Muadz bin Jabal menangis seorang diri. Ternyata Muadz menangis karena mentadaburi hadits tentang riya’ lalu ia khawatir penyakit itu hinggap di hatinya.

Salman al Farisi menangis menjelang wafatnya. Ia takut tak bisa memenuhi nasehat Nabi untuk zuhud dalam hidup ini. Padahal harta Salman saat itu hanyalah ember untuk mencuci dan mandi.

Tidak mendapati cita-cita akhiratnya tercapai juga membuat sahabat seperti Khalid bin Walid menangis. Air mata yang terus mengalir membuat Khalid tak bisa tidur menjelang wafatnya. “Aku ingin mati syahid,” kata panglima perang tak terkalahkan itu, “tapi kini aku akan mati di atas tempat tidur seperti matinya unta”

Bahkan, kekayaan ataupun kemenangan juga membuat sahabat menangis. Mereka khawatir jika kekayaan atau kemenangan itu justru menjadi sebab kecelakaan di masa yang akan datang; baik di dunia ini maupun di akhirat negeri abadi.

Abdurrahman bin Auf menangis karena kekayaannya. Ia justru iri dengan Mushab, dai muda yang dianggapnya lebih baik dari dirinya; Begitu miskinnya hingga kain kafan Mush’ab di hari syahidnya tak cukup menutup seluruh tubuhnya.

Ketika wilayah Islam bertambah, Abu Darda justru menangis Jubair yang bertanya dijawabnya: “Jika mereka ingkar hukum Allah, kelak akan dituai hasilnya”

Jika demikian halnya, bukankah terlalu banyak sebab bagi kita untuk bisa menangis. Namun mengapa? Kita berlindung kepada Allah dari hati yang mengeras dan kalbu yang tidak ikhlas.

Hari-hari Akhir Sang Khotamul Anbiya

Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu ashar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada’]. Pada masa itu Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah s.a.w. tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingat isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril a.s. dan berkata:

“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu.”

Setelah Malaikat Jibril a.s. pergi maka Rasulullah s.a.w. pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Setelah Rasulullah s.a.w. mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah s.a.w. pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril a.s.. Ketika para sahabat mendengar hal ini maka mereka pun gembira sambil berkata: “Agama kita telah sempurna! Agama kila telah sempurna!"

Berbeda dengan Abu Bakar ra. setelah mendengar hal ini dari Rasulullah s.a.w, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya dan ia pun pulang ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka bertanya: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempuma.” Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, “Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa hal ini ini menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah s.a.w. Hasan dan Husen menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."

Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka pun menangis dengan sejadi-jadinya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah s.a.w. tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat, "Ya Rasulullah s.a.w., kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau.” Ketika Rasulullah s.a.w. mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah s.a.w. dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra. Setelah Rasulullah s.a.w. sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah s.a.w. melihat semua mereka yang menangis dan bertanya, “Wahai para sahabatku, mengapa kalian semua menangis?.” Kemudian Ali ra. berkata, “Ya Rasulullah s.a.w., Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?.” Lalu Rasulullah s.a.w. berkata: “Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat”.


Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah s.a.w., maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara ‘Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah s.a.w., 'Ya Rasulullah, waktu itu saya terkena pukulan pada tulang rusuk saya. Oleh karena itu saya ingin tahu apakah Baginda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta baginda?“ Rasulullah s.a.w. berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah sengaja memukul kamu.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal ra., “Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari.” Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, “Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."

Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?.” Lalu Bilal ra. berkata: “Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. untuk mengambil tongkat beliau. "Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.” Berkata Bilal ra.: “Wahai Fathimah, Rasulullah s.a.w. telah menyediakan dirinya untuk diqishash.” Bertanya Fathimah ra. lagi: “Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah s.a.w.?” Bilal ra. tidak menjawab pertanyaan Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah s.a.w. Setelah Rasulullah s.a.w. menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkannya kepada 'Ukasyah.

Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan sambil berkata: “Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash Rasulullah s.a.w. tetapi kamu qishashlah kami berdua.” Ketika Rasulullah s.a.w. mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: “Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah s.w.t. telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua.” Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, “Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang senantiasa berada di samping Rasulullah s.a.w. oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah s.a.w.” Lalu Rasulullah s.a.w. berkata, “Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah s.w.t. telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu.” Setelah itu Hasan dan Husen pun bangun dengan berkata: “Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah s.a.w., kalau kamu menqishash kami, maka sama dengan kamu menqishash Rasulullah s.a.w.” Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah s.a.w. pun berkata, “Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua.” Berkata Rasulullah s.a.w. “Wahai 'Ukasyah pukulah saya jika kamu memang berhendak untuk memukul."

Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah s.a.w., anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju.” Maka Rasulullah s.a.w. pun membuka baju. Setelah Rasulullah s.a.w. membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat tubuh Rasulullah s.a.w. maka ia pun mencium beliau dan berkata, “Saya tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah s.a.w., siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah s.w.t. dengan badan saya. Dan Allah s.w.t. menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata, “Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya.” Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting dan mengharukan itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, “Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah s.a.w. di dalam syurga.”

Ketika ajal Rasulullah s.a.w. makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: “Selamat datang kamu semua semoga Allah s.w.t. mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah s.w.t. dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain Yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan mensholatkan aku adalah Allah s.w.t., kemudian yang akan mensholatkan aku adalah Jibril a.s., kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok bersholat ke atasku.”


Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, “Ya Rasulullah s.a.w. anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan kepada kami dan sebagai pemimpin yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata, “Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu adalah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadist-ku dan sekiranya hati kamu itu keras maka lembutkanlah dia dengan mengambil pelajaran dari mati.”

Setelah Rasulullah s.a.w. berkata demikian, maka mulailah Rasulullah s.a.w. sakit. Dalam bulan safar Rasulullah s.a.w. sakit selama 18 hari dan sering ditengok oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah s.a.w. diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah s.a.w. bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah s.a.w.. Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah s.a.w. maka Bilal ra. pun memberi salam, “Assalaarnualaika ya Rasulullah.” Lalu dijawab oleh Fathimah ra., “Rasulullah s.a.w. masih sibuk dengan urusan beliau.” Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Ketika waktu subuh sudah hampir habis, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah s.a.w. dan Rasulullah s.a.w. berkata, “Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mennjadi imam sholat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir.” Setelah mendengar kata-kata Rasulullah s.a.w. maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: “Aduh musibah."

Setelah Bilal ra. sampai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah s.a.w. katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Fathimah ra.; "Wahai Fathimah apakah yang telah terjadi?.” Maka Fathimah ra. pun berkata: “Kekacauan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid.” Kemudian Rasulullah s.a.w. memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah s.a.w. bersandar kepada mereka berdua dan pergi ke masjid. Setelah Rasulullah s.a.w. sampai di masjid maka Rasulullah s.a.w. pun bersholat subuh bersama dengan para jemaah.

Setelah selesai solat subuh maka Rasulullah s.a.w. pun berkata, “Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah s.w.t., oleh karena itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia.” Setelah berkata demikian maka Rasulullah s.a.w. pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah s.w.t. mewahyukan kepada malaikat lzrail a.s., “Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."

Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah s.w.t. maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah s.a.w. maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?” (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?) Apabila Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; “Wahai hamba Allah, Rasulullah s.a.w. sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat.” Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah s.a.w. dan Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Fathimah ra., “Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu.” Maka Fathimah ra. pun berkata, “Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya bahawa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga terasa menggigil badan saya."


Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata; "Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?.” Jawab Fathimah, “Tidak ayah.” “Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur.” Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perpisahan dengan ayahandanya semakin dekat, dia menangis sejadi-jadinya. Ketika Rasulullah s.a.w. mendengar tangisan Fatimah ra. maka beliau pun berkata: “Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku.” Kemudian Rasulullah s.a.w. pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, “Assalamuaalaikum ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab: “Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?” Maka berkata malaikat lzrail: “Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali.” Berkata Rasulullah s.a.w., “Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?” Berkata lzrail: “Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia.” Tidak beberapa lama kemudian Jibril a.s. pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah s.a.w..

Apabila Rasulullah s.a.w. melihat kedatangan Jibril a.s. maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, tahukah kamu bahawa ajalku sudah dekat” Berkata Jibril a.s., “Ya aku tahu” Rasulullah s.a.w. bertanya lagi, “Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah s.w.t” Berkata Jibril a.s., “Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Semua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan semua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu.” Berkata Rasulullah s.a.w.: “Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti.” Berkata Jibril a.s., “Allah s.w.t. telah berfirman yang bermaksud,"Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga.”

Berkata Rasulullah s.a.w.: “Sekarang hatiku telah gembira dan telah hilang rasa susahku.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: “Wahai lzrail, mendekatlah kamu kepadaku.” Setelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, apabila ruh beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati.” Jibril a.s. mengalihkan pandangannya dari Rasulullah s.a.w. ketika mendengar kata-kata beliau tersebut. Melihatkan sikap Jibril a.s. tsb maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?” Jibril a.s. berkata: “Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?” Anas bin Malik ra. berkata: “Apabila ruh Rasulullah s.a.w. telah sampai di dada beliau telah bersabda,"Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga sholat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu.”

Ali ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya mendekatkan telinga saya, Rasulullah s.a.w. berkata: "Umatku, umatku."

Telah bersabda Rasulullah s.a.w. bahwa: "Malaikat Jibril a.s. telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah s.w.t. telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca shalawat untukmu, barang siapa yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu.”

sumber: http://kisahhikmahislami.blogspot.com/2011/02/wahyu-terakhir-kepada-rasulullah-saw.html

Mengarungi Sejarah Keemasan Daulah Islam Hingga Keruntuhannya

Muqaddimah

Kebanyakan kaum Muslim saat ini memang sudah tidak lagi mengenal sejarah panjang keemasan Islam. Sejarah Islam yang membentang selama 1.300 tahun itu seolah telah sirna dari ingatan mereka. Padahal, dalam sejarah peradaban manusia, belum pernah ada sebuah sistem kehidupan yang mampu bertahan sepanjang kurun itu. Sosialisme, misalnya, hanya mampu bertahan selama 74 tahun, yakni sejak ideologi tersebut eksis secara internasional tahun 1917 dengan berdirinya negara Uni Soviet hingga kehancurannya tahun 1991.


Kebanyakan kaum Muslim juga tidak mengenal siapa saja para khalifah yang telah membawa Islam hingga menyebar ke seluruh penjuru bumi setelah Rasulullah saw. wafat. Kalaulah mereka mengenal, kebanyakan hanya sampai masa Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib). Bahkan, banyak di antara mereka yang menyangka bahwa Kekhilafahan Islam berhenti hanya sampai pada masa itu.


Karena itu, penting sekali untuk menyegarkan kembali ingatan kaum Muslim terhadap sejarah panjang masa Kekhilafahan Islam. Hal ini diperlukan untuk membangun kembali kesadaran umat terhadap kewajiban utama mereka memperjuangkan kembali tegaknya Kekhilafahan Islam.


Secara garis besar setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa alihi wa sallam, Islam berkembang dengan pesat ke seluruh penjuru dunia. Kekhilafahan bani Umayyah, Kekhilafahan bani Abbasiyyah dan Kekhilafahan Turki Utsmani sebagai pernyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin (Khilafah Nubuwwah) senantiasa menyebarkan Islam dan meluaskan wilayah-wilayah kaum Muslimin.


Kontinuitas Kekhilafahan


Rasulullah saw. telah memerintahkan kaum Muslim untuk mengangkat khalifah, sepeninggal beliau. Khalifah inilah yang di-baiat secara syar‘î untuk memimpin kaum Muslim berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Dia pula yang akan menerapkan syariat Allah sekaligus menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.


Rasulullah saw. berwasiat kepada kaum Muslim agar jangan sampai mereka hidup tanpa memiliki khalifah. Apabila tidak ada khalifah, kerena berbagai sebab, maka tidak ada aktivitas yang patut dilakukan kaum Muslim kecuali segera mengangkat khalifah yang baru. Dialah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan pada masa berikutnya. Rasulullah saw. bersabda:


«وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً»


Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di atas pundaknya, maka ia mati dalam keadaan Jahiliah (HR Muslim).


Dari sinilah kita dapat memahami mengapa para sahabat r.a. memprioritaskan pemilihan khalifah, setelah Rasulullah saw. wafat, daripada memakamkan jenazah beliau terlebih dulu. Padahal, para sahabat tentu tahu, bahwa menyegerakan pemakaman jenazah adalah perkara yang wajib, apalagi jenazah Rasulullah saw. Namun, hal itu tidak dilakukan, karena mereka paham bahwa mengangkat khalifah—yang akan menggantikan Rasulullah saw. dalam hal kepemimpinan umat (bukan dalam urusan kenabian)—adalah kewajiban yang harus lebih didahulukan.


Umat Islam generasi terdahulu telah menjaga wasiat Nabi Muhamad saw. itu, dengan tetap memiliki khalifah dalam kurun waktu yang amat panjang, yaitu selama 13 abad. Mereka bahkan tidak pernah membayangkan kaum Muslim akan hidup tanpa khalifah sebagaimana yang tejadi saat ini. Kaum Muslim waktu itu terus menjaga eksistensi khalifah. Apabila khalifah meninggal atau tidak ada karena satu dan lain sebab, maka Majelis Umat (Ahlul Halli wal ‘Aqd) segera mengangkat khalifah pengganti. Demikian seterusnya sehingga kaum Muslim senantiasa hidup dengan memiliki seorang khalifah atau imam.


PERJALANAN DAKWAH RASULULLAH SAW. MEMBANGUN DAULAH ISLAMIYAH


Peristiwa ini bermula ketika sang Utusan Allah (Penutup para Nabi) di lahirkan di bumi bertepatan tahun 570 M bersamaan dengan kekalahan tentara Abrahah dalam upaya memusnahkan Ka’bah.


610 M – Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul Allah dan mulai mendakwah Islam dengan membentuk kutlah (kelompok) di rumah al-Arqam bin Abi Arqam.


613 M – Dakwah secara terbuka, setelah Rasulullah menerima wahyu,


فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ


“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik” (QS. Al-Hijr : 94)


Dengan demikian, interaksi antara kaum Muslimin dan orang kafir telah dimulai.


619 M – Terjadi peristiwa Isra’ Mi’raj.


سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ

مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ


“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Israa’ : 1)


Mencari Nushrah (perlindungan) dari orang-orang yang berpengaruh serta memiliki kekuatan, suku-suku dan kaum-kaum dalam rangka menyebarkan dakwah Islam dan menerapkan Islam dengan syarat mereka memeluk Islam.


621 M – Dimulainya fase dakwah selanjutnya. Terjadinya bai’at Aqaba I ; Rasulullah telah di bai’at oleh suku al-Aus dan al-Khazraj yang berasal dari Yatsrib (Madinah). Proses pengirim Mus’ab bin Umair ke Yatsrib (Madinah) untuk mengajarkan Islam kepada suku-suku tersebut. Sebagian besar penduduk Madinah memeluk Islam.


622 M – Bertepatan dengan 1 H (terjadinya peristiwa Hijrah). Terjadinya bai’at Aqabag II ; Rasulullah menerima penyerahan pemerintahan Madinah dari al-Aus dan al-Khazraj. Bai’at Aqabah ke-II ini diberikan oleh 73 orang laki-laki dan 2 orang wanita. Mereka membai’at Rasulullah untuk memeluk Islam dan memberi perlindungan kepada beliau (Shallallahu ‘alayhi wa sallam). Perintah untuk berhijrah oleh Nabi kepada para sahabatnya. Kaum Quraiys merancang akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi, namun upaya mereka gagal dan beliau melakukan hijrah. Kemudian membentuk negara Madinah. Nabi sebagai pemimpinnya. Kaum Muhajirin dan Anshar di persaudarakan. Membangun masjid sebagai pusat pengembagan agama dan politik negara Islam. Terjadinya penanda tanganan Piagam Madinah antara kaum Muslimin dengan orang-orang musyrik dan yahudi di Yatsrib.


624 M – Terjadinya perang Badar (313 kaum Muslimin VS 1000 kaum Kafir). Kaum Muslimin menang. Peristiwa ini merupakan peperangan yang sangat penting dalam sejarah Islam.





625 M – Terjadi perang Uhud ; kaum Muslimin mengalami kekalahan. Beberapa pasukan Islam mengabaikan perintah Rasulullah dengan meninggalkan posisi penting dalam medan perang hingga Rasul pun mengalami luka.


627 M – Perang Khandak (al-Ahzab). Kaum Muslimin menang dan kaum Quraisy selanjutnya tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan.


628 M – Terjadi peperangan Bani Quraydah, Islam menang. Perjanjian Hudaibiyah. Mengirim surat kepada para pemimpin dunia untuk mengajak mereka masuk Islam. Terjadi perang Khaibar dan Islam kembali menang.


629 M – Terjadi peparangan Mut’ah antara kaum Muslimin dan Romawi. 3000 kaum Muslimin VS 200.000 kaum Kuffar, dan kaum Muslimin mundur.


630 M – Pembebasan Mekkah, setelah Quraysh melanggagar perjanjian Hudaibiyah. Terjadi perang Hunain, Islam menang. Perang Taif, Islam menang. Perang Tabuk, pasukan Romawi di pukul mundur.


631 M – Tahun delegasi. Suku-suku Arab yang lain disemenanjung memberikan Bai’at kepada Nabi.


632 M – Peristiwa Haji Wada’ (11 H), dihadiri oleh 100.000 kaum Muslimin (sahabat). Nabi Muhammad menyiapkan pasukan Usamah bin Ziyad untuk menyerang Romawi. Pada tahun ini, Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam wafat.


Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda ;


قال صلى الله عليه وسلم كانت بنو إسرائيل تسوسهم الأنبياء كلما هلك نبى خلفه نبى و إنه لا

نبى بعدى و ستكون خلفاء فتكثر قالوا ما تأمرنا قال فوا ببيعة الأول فالأول و أعطوهم حقهم

فإن الله سائلهم عما استرعاهم


“Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, dulu bani Israil diurus dan dijaga oleh para Nabi (الأنبياء), setiap seorang Nabi meninggal maka akan digantikan oleh Nabi yang lain, dan sesungguhnya tidak ada Nabi setelahku, yang akan ada adalah Khulafa’ (para Khalifah) dan jumlah mereka banyak, para sahabat bertanya, “lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami ya Rasulullah ? Nabi bersabda, “penuhilah bai’at yang pertama, dan yang pertama, berikanlah kepada mereka yang menjadi hak mereka, maka sungguh Allah akan mempertanyakan kepada mereka atas apa yang mereka diminta untuk mengurusinya” [Hadits Riwayat Imam Muslim]


ESTAFET KEPEMIMPINAN PARA KHILAFATUN NUBUWWAH (KHILAFAH RASYIDAH)


Masa kekhilafahan kaum Muslim di awali dengan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Pada periode ini, kaum Muslim telah meraih masa keemasan, khususnya pada masa Kekhilafahan Abu Bakar ash-Shiddiq hingga separuh dari masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Khalifah terakhir pada periode ini adalah Hasan bin ‘Ali, cucu Rasulullah saw.


632 M – Masih dalam tahun yang sama, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dibai’at menjadi Khalifah (pengganti Nabi), para sahabat membai’at beliau. Kemudian meneruskan misi sahabat Usamah bin Zayd memimpin ekspedisi ke Syiria. Memerangi golongan Murtad dan suku Arab yang enggan membayar zakat.


633 M – Terjadi perang Yamamah ; Islam berjaya membebaskan selatan Syiria. Penaklukan al-Hirah di Iraq oleh Khalid bin Walid. Mulai dilakukan pengumpulan al-Qur’an yang diketuai oleh Zayd bin Tsabit.


634 M – Terjadi peperangan Ajnadin di Palestina. Khalifah Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat. Sayyidina Umar bin Khatthab dibai’at menjadi Khalifah.


635 M – Ekspansi pertama Kekhilafahan Umar bin Khatthab ke ibukota Syiria dan Damsyik


636 M – Barah dan Balabak akhirnya di bebaskan. Damsyik dan Hims dibebaskan.


637 M – Syiria dan Jordan dibebaskan. Terjadi peperangan Yarmuk yang dipimpin oleh Khalid bin Walid melawan Byzantium. Bandar al-Kufah di bangun.


638 M – Iraq dibebaskan oleh Islam. Terjadinya perang al-Qadisiah (sebuah kota didekat Hirah, Iraq) yang akhirnya takluk ditangan Islam. Jerusalem dibebaskan secara damai. Dari sana, futuhat berlanjut ke Ibukota Persia, yaitu Al-Madain. Terjadi peperangan Jalula’ dan Parsi jatuh ketangan Islam dan banyak lagi kota-kota di Syiria yang dibebaskan.


639 M – Proses penyusunan calendar Hijriyah. Para sahabat menetapkan permulaannya berdasarkan peritiwa yang paling penting dalam sejarah Islam yaitu hijrahnya Nabi dari Mekkah ke Madinah untuk mendirikan Darul Muhajirin (darul Islam).


640 M – Kawasan di Iraq dan Syiria yang masih tersisa dibebaskan.


641 M – Qaysariyyah dibebaskan. Ibukota Mesir yaitu Iskandaria akhirnya takluk. Mousul dapat dikuasai tentara kaum Muslimin.


642 M – Kaum Yahudi berpindah dari negari Arab ke Syiria.


643 M – Dinasti Persia runtuh dan Iran di bebaskan. Terjadinya perang Nawahand.


644 M – Bertepatan dengan 23 Hijriyah. Tripoli (Libya) dibebaskan. Azerbaijan, Hamazan, Asfahan dibebaskan. Khalifah Sayyidina Umar bin Khattab wafat karena di bunuh oleh salah seorang Majusi. Sayyidina Utsman bin ‘Affan dibai’at menjadi Khalifah.


645 M – Seruan ke Afrika Utara. Cyprus akhirnya takluk.


646 M – Seruan menentang Byzantium.


647 M – Tentara angkatan laut Islam dikembangkan dan dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Terjadi peperangan dahsyat di laut menentang angkatan laut Byzantium. Pemerintahan Persia Sassanid berhasil di tumpas.


648 M – Terjadi pemberontakan (bughat) terhadap Kekhilafahan Sayyidina Utsman bin ‘Affan. Syapur dibebaskan dan Tripolitania juga dibebaskan.


652 M – Khurasan dan Naisapur di bebaskan.


653 M – Khalifah Utsman bin ‘Affan di bunuh, bertepan dengan tahun 35 H. Beliau berhasil merebut Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan. Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib dibai’at menjadi Khalifah.


657 M – Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat Kekhilafahan dari Madinah ke Kufah.


658 M – Terjadinya perang Jamal ; peperangan antara Amirul Mukminin dan penentangnya.


659 M – Perang Shiffin ; peperangan antara Khalifah ‘Ali dan penentangnya yaitu Mu’awiyyah. Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib kembali menguasai Hijaz dan Yaman dari Mu’awiyah.


*Pasa masa ini hidup ulama yang sangat terkenal yaitu Imam Hasan al-Bashriy (643 – 732 M)


661 M – Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib wafat dibunuh oleh kalangan Khawarij. Beliau 6 tahun menjadi Khalifah. Sayyidina Hasan bin ‘Ali dibai’at menjadi Khalifah, hanya sekitar enam bulan beberapa hari. Pada tahun 41 H, beliau mengundurkan diri dari jabatan khalifah. Selanjutnya pemerintahan di limpahkan ke Mu’awiyyah (gubernur Damaskus).


Peristiwa penyerahan kekuasaan kepada Mu’awiyah ini dikenal dengan ‘Amul Jamaah, yang mana Khalifah Hasan bin ‘Ali menyatakan mundur dari jabatannya pada 25 Rabiul Awwal 41 H.Berakhirnya Kekhilafahan Hasan bin ‘Ali maka berakhirlah Khilafah an-Nubuwwah. Khilafah an-Nubuwwah yaitu Khilafah yang berjalan diatas thariqah kenabian. Sehingga, genaplah apa yang disabdakan Rasulullah bahwa Khilafah Nubuwwah adalah 30 tahun, dan 30 tahun itu adalah masa Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khaththab, Khalifah Utsaman bin ‘Affan, Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib serta masa Khalifah Hasan bin ‘Ali.


أخبرنا أحمد بن سليمان قال أنا يزيد قال أنا العوام قال حدثني سعيد بن جهمان عن سفينة مولى

رسول الله صلى الله عليه و سلم قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الخلافة في أمتي

ثلاثون سنة ثم ملكا بعد ذلك قال فحسبنا فوجدنا أبا بكر وعمر وعثمان وعليا


“al-Khilafah an-Nubuwwah yang ada pada umatku adalah 30 tahun kemudian setelahnya masa kerajaan”Al-Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaniy didalam kitab yang sudah masyhur yaitu Fathul Bariy syarah Shahih Bukhari (14/479) memberikan komentar,


لِحَدِيثِ الْخِلَافَة بَعْدِي ثَلَاثُونَ سَنَة لِأَنَّ الْمُرَاد بِهِ خِلَافَة النُّبُوَّة وَأَمَّا مُعَاوِيَة وَمَنْ بَعْده فَكَانَ أَكْثَرُهُمْ

عَلَى طَرِيقَة الْمُلُوك وَلَوْ سُمُّوا خُلَفَاء ، وَاَللَّه أَعْلَمُ


“berdasarkan hadits (al-Khilafah ba’diy tsalatsuna sanah), sebab sesungguhnya yang dimaksud dengan hadits tersebut adalah Khilafah Nubuwwah (Khilafah yang berjalan diatas metode kenabian), adapun Mu’awiyah serta penguasa-penguasa setelahnya yang jumlah mereka sangat banyak berjalan diatas thariqah (tabi’at) al-muluk (raja-raja) walaupun semuanya dinamakan sebagai Khalifah. Wallahu a’lam.“


MASA KHILAFAH BANI UMAYYAH


Kepemimpinan Bani Umayyah berlangsung selama kurang lebih 91 tahun, dari tahun 41 H sampai 132 H (661-749M), dengan pusat pemerintahan di Damaskus. Pada masa ini, banyak negeri yang berhasil ditaklukkan. Di antaranya, di sebelah timur sampai ke negeri Cina; di sebelah barat sampai ke Andalusia (Spanyol) dan selatan Perancis.Di antara Khalifah yang terkenal pada masa Bani Umayyah adalah Umar bin Abdul Azîz. Masa pemerintahannya diwarnai dengan banyak reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru, dan membangun masjid-masjid. Dia juga mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar sehingga kemiskinan tidak ada lagi pada zamannya. Pada masa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketakwaan dan kesalihannya, dia dianggap sebagai Khulafaur Rasyidin yang ke-5.


661 M – Mu’awiyah dibai’at menjadi Khalifah setelah Sayyidina Hasan bin ‘Ali memberikan bai’at dan mendeklarasikan Kekhilafahan Bani Ummayyah.


663 M – Burqaha (Libya) dan Kuwar (Sudan) dibebaskan oleh Khilafah. Banyak negeri-negeri di Asia yang dibebaskan.


670 M – Eskpansi ke Afrika Utara. Penaklukan Kabul.


677 M – Penawanan Samarkand dan Tirmiz. Serangan ke Konstantinopel.


680 M – Wafatnya Muawiyah. Yazid bin Mu’awiyyah dibai’at menjadi Khalifah dan menduduki tahta Kekhilafahan. Peristiwa pembunuhan Sayyidina Hussein bin ‘Ali bin Abi Thalib.


*Sayyidina Husein bin Ali pindah dari Makkah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat Islam di daerah ini tak mengakui Yazid bin Mu’awiyyah sebagai Khalifah. Mereka mengangkat Husein sebagai Khalifah. Dalam pertempuran yang sangat tak seimbang di Karbala, sebuah daerah dekat Kufah, tentara Sayyidina Hussein kalah, dan kepala sayyidina Husein dipenggal dan dikirim ke Damaskus, sedangkan tubuhnya dikubur di Karbala.


683 M – Mu’awiyyah bin Yazid (Mu’awiyyah II) di bai’at menjadi Khalifah. Kemudian, Abdullah bin Zubayr dibai’at menjadi Khalifah. Beliau di bunuh oleh golongan Umawiyyah. Dibai’at Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi Kekhilafahan.


689 M – Perubahan mata uang Byzantium dan Persia yang di kuasai oleh Islam. Mencetak mata uang tersendiri dengan menggunakan kata dan tulisan arab.


691 M – Kubah Batu (Dome of The Rock) di bangun di Jerusalem, pertepatan tahun 72 H.


692 M – Dibai’at Khalifah Abdul Malik bin Marwan.


696 M – Banyak kota-kota di Romawi yang dibebaskan.


698 M – Seluruh Afrika Utara dibebaskan.


700 M – Seruan menentang bangsa Barbar di Afrika Utara.


705 M –Turkistan di bebaskan. Kekhilafahan Walid bin Abdul Malik. Kekhilafahan mengalami kemakmuran.


706 M – Terjadi perluasan Masjid Nabawi. Pembebasan Bukhara dan tempat-tempat lainnya.


711 M – Andalusia (Spanyol) dan sebagian Perancis dibebaskan.


712 M – Tentara Kekhilafahan bani Umayyah memasuki Spanyol. Sind dan Punjab (India) dibebaskan. Khawarizm dan Samarqand di bebaskan.


713 M – Kabul (Afghanistan) dibebaskan.


715 M – Tus dibebaskan. Wafatnya Khalifah Walid bin Abdul Malik, dan dibai’atnya Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.


* Aimmatul Muslimin yang hidup pada masa-masa ini ; Imam Zayd bin ‘Ali

(700-742 M), Imam Abu Hanifah (700 – 768 M), Imam Jakfar (700 – 768 M), Imam Ibnu Ishaq (708 – 774 M) dan Imam Malik (713 – 797 M).


716 M – Futuhat ke Konstantinopel.





717 M – Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik wafat dan Umar bin Abdul Aziz dibai’at menjadi Khalifah. Perubahan besar-besar dilakukan, masa gemilang Islam dan penuh kemakmuran walaupun tidak lama. Pada masa ini, tidak ada kemiskinan di negara Islam, tiada orang yang layak menerima zakat. Dana dari zakat digunakan untuk membebaskan budak-budak di Eropa.


720 M – Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz wafat. Kemudian di bai’at Yazib bin Abdul Malik sebagai Khalifah.


724 M – Dibai’atnya Hisyam bin Abdul Malik sebagai Khalifah


725 M – Tentara kaum Muslimin menawan Nimes di Prancis.


732 M – Terjadi pertempuran Balat as-Syuhada di tengah Perancis. Kaum Muslimin dikalahkan.


740 M – Pemberontakan (bughat) oleh kaum Syi’ah dibawah pimpinan Zaid bin Ali. Bangsa Berber di Afrika Utara juga melakukan bughat. Terjadinya pertempuran Nobles.


742 M – Pemulihan aturan-aturan Islam di Qiarawan.


743 M – Khalifah Hisyam bin Abdul Malik wafat kemudian Walid bin Yazid di bai’at menjadi Khalifah. Kembali Syi’ah di Khurasan dibawah pimpinan Yahya bin Zaid melakukan bughat.


744 M – Peralihan kekuasaan dari Khalifah Walid bin Yazid kepada putranya yaitu Yazid (an-Naqis/berkurang) bin Walid dan di bai’at menjadi Khalifah, selanjutnya Ibrahim bin Walid dibai’at menjadi Khalifah. Dilakukan penterjemahan buku-buku filsafat Yunani (Hellenistic) ke bahasa Arab. Hal ini menyebabkan munculkan kalangan Mutakallimin, seperti Muktazilah, Jabariyyah, Ahlussunnah dan lain-lain. Kemudian dibai’at Khalifah Marwan (al-Himar/keledai) bin Muhammad.


745 M – Kufah dan Mousul diduduki oleh kalangan Khawarij.


746 M – Kufah dan Mousul kembali ketangan Khalifah Marwan bin Muhammad.


749 M – Kekalahan tentera Umayyah di Kufah, Iraq jatuh ke tangan tentara Abbasiyyah.


750 M – Pertempuran Zab dan Damaskus ditawan oleh tentera bani Abbasiyyah. Akhir dari Kekhilafahan baniUmayyah.Masa kepemimpinan Bani Umayyah berakhir pada tahun 132 H. Ini terjadi setelah Marwan bin Muhammad mengalami kekalahan dalam Perang Zab, melawan pasukan yang dipimpin Abu Abbas as-Saffah dari Bani Abbasiyah. Sejak saat itu kekhilafahan beralih ke Bani Abbasiyah.


MASA KHILAFAH BANI ABBASIYAH


Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah berlangsung selama kurang lebih 783 tahun. Khalifah pertamanya adalah Abu Abbas as-Saffah dan yang terakhir adalah al-Mutawakkil ‘Alallah. Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Kekhilafahan Abbasiyah yang berpusat di Irak dan yang berpusat di Mesir.


750 M – Berdirinya Kekhilafahan bani Abbasiyah. Khalifah Abul Abbas as-Safah memerintah di Kufah.


754 M – Wafatnya Khalifah Abu Abbas as-Safah, kemudian di bai’at Abu Ja’far al-Mansyur sebagai Khalifah.


755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim. Disamping itu Abdurrahman Ad-Dakhil memulai pemerintahan di Andalusia.


756 M – Abdur-Rahman I mendirikan Khilafah Bani Umayyah di Spanyol.sebagai kelanjutan Khilafa sebelumnya di Baghdad namun kekhilafahan ini dibiarkan saja. Pembangunan kota Baghdad.


763 M – Perkembangan yang sangat pesat terjadi di Baghdad. Kekalahan tentera Abbasiyyah di Spanyol.


772 M – Pertempuran di Afrika Utara.


775 M – Wafatnya Khalifah Abu Jakfar Al-Mansyur, dan dibai’atnya Al-Mahdi sebagai Khalifah.


767 M – Masa Imam Syafi’i (beliau hidup hingga tahun 820 M)


777 M – Terjadi pertempuran Saragosa di Spanyol.


785 M – Peralihan Khalifah dari Al-Mahdi ke Al-Hadi.


786M – Khalifah Al-Hadi wafat dan Harun Ar-Rasyid di bai’at menjadi Khalifah. Islam mencapai puncak kejayaan. Terjadi banyak penaklukan kawasan di Romawi.


781 M – Masa Imam Ahmad bin Hanbal (beliau hidup hingga 856 M).


792 M – Futuhat ke selatan Prancis.


800 M – Kaidah-kaidah ilmu pengatahuan di ciptakan. Al-Jabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.


805 M – Seruan menentang Byzantium. Penawanan Pulau Rhodes dan Cyprus.


809 M – Khalifah Harun Ar-Rasyid wafat. Al-Amin dibai’at menjadi Khalifah.


814 M – Terjadinya perang saudara di antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma’mun dibai’at menjadi Khalifah.


816 M – Syi’ah melakukan bughat di Mekkah. Pulau Corsica dikuasai oleh bani Umayyah di Spanyol. Lahir Imam Bukhari (beliau hidup hingga tahun 878 M)


819 M – Khalifah Makmun datang ke Baghdad.


824 M – Imam Abu Daud (beliau hidup hingga 897 M)


827 M – Aliran Muktazilah dijadikan paham Kekhilafahan oleh Al-Makmun.


831 M – Imam Ibnu Majah (beliau hidup hingga tahun 895 M)


833 M – Khalifah Al-Makmun wafat. Pada tahun ini dibai’atlah Al-Mu’tashim Billah sebagai Khalifah.


836 M – Pemberontakan (bughat) yang terjadi di Azerbaijan di hentikan.


837 M – Khalifah menyahut seruan seorang Muslimah yang meminta pertolongan karena ditawan oleh Romawi dan menyemalatkannya. Ammuriah dibuka. 30.000 Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Masa Imam Nasaa’i (beliau hidup hingga tahun 925 M)


839 M – Tentara kaum Muslimin menempati wilayah selatan Italia. Menguasai kota Messina di Sisilia.


842 M – Wafatnya Khalifah Al-Mu’tashim Billah. Dibai’at Al-Wasiq billah.


847 M – Khalifah Al-Waqsit billah wafat dan Al-Mutawakkil ‘alallah dibai’at menjadi Khalifah.


850 M – Al-Mutawakkil mengembalikan kejayaan Islam.


861 M – Pembunuhan Khalifah dan dibai’at Al-Muntashir billah sebagai Khalifah. Setelah wafatnya Khalifah Al-Muntashir diganti oleh Khalifal Al-Musta’in billah.


864 M – Daulah Zaidiyyah didirikan di Tabaristan oleh Hasan bin Zaid.


866 M – Dibai’at Khalifah Al-Mu’taz billah.


869 M – Khalifah dipaksa lengser, dibai’at Khalifah Al-Muhtadi billah.


870 M – Al-Muhtadi melawan Turki, kemudian di bai’at Al-Muhtamid billah sebagai Khalifah menggantikan Al-Muhtadi.Pada abad ke 9 Hijriyah pintu ijtihad tertutup, setelah Imam al-Qaffal mengeluarkan fatwa melarang ijtihad, namun bagaimana pun faktanya masih terdapat banyak mujtahid di negara Islam.


892 M – Masa Khalifah al-Mu’tadid Billah.


899 M – Munculnya golongan Qaramita, yang kemudian di hancurkan pada tahun 458 Hijriyah.


902 M – Dibai’at Khalifah Al-Muktafi Billah.


908 M – Kemudian Khalifah Al-Muqtadir billah.


909 M – Berdiri pemerintahan Fatimiyyah di Afrika Utara.


912 M – Wafatnya penguasa Umayyah di Spanyol, kemudian digantikan oleh penerusnya.


913 M – Pembunuhan penguasa Samanid. Al-Hamra Qasr (Istana Hamra) dibangun di Seville, Andalusia.


918 M – Imam At-Tirmidzi wafat.


930 M – Qaramita menyerang Mekkah ketika musim dan Hajar Aswad di curi.


931 M – Pemulihan kekhilafahan Al-Muqtadir Billah setelah mengalami kegoncangan.


932 M – Dibai’at Khalifah Al-Qahir Billah setelah Al-Muatadir wafat dan juga wafatnya Imam Ath-Thabraniy.


934 M – Khalifah Al-Radli Billah.


940 M – Digantikan oleh Khalifah Al-Muttaqi Lillah, kemudian beliau mengalami kebutaan dan akhirnya dilengserkan.


944 M – Khalifah Al-Musaktafi al-Allah,


945 M – Khalifah Al-Muthi’ Lillah.


947 M – Sayf ad-Daulah mendidikan pemerintahan Hamadiyin di Aleppo.


969 M – Kota Kahirah (Kairo) di bangun.


970 M – al-Muiz membangun Universitas al-Azhar untuk menyebarkan paham Fathimiyyah. Shalahuddin al-Ayyubi kemudian membersihkan al-Azhar dari paham tersebut.


974 M- Dibai’at Khalifah Al-Thai’i Lillah.


987 M – Masjid Agung Cordoba di bangun.


994 M – Imam Ibnu Hazm lahir (beliau hidup hingga tahun 1064 M).


996 M – Dibai’at Khalifah Al-Qadir Billah. Al-Hakim bi-amri Syaithan (bukan bi-Amrillah) memerintah Mesir.


1000 M – Multan dan Ghur ditawan oleh pasukan Islam.


1031 M – Khalifah Al-Qa’im Bi Amrillah.


1037 M – Kaum Saljuk dipimpin oleh Tughril menaklukkan Khurasan, bertepatan dengan tahun 429 H.


1046 M – Paus (pope) Urban II memulai perang Salib pertama.


1055M- Baghdad ditawan oleh tentera Turki Saljuk. Pemerintahan Abbasiyyah dari Seljuk berdiri.


1060 M – Kepulauan Sisilia di bebaskan.


1070 M – Alb Arsalan mengalahkan Romawi. Rajanya di tawan dan dibebaskan setelah membayar tebusan.


1075 M – Khalifah Al Mu’tadi Biamrillah


1085 M – Tentera Kristen menawa Toledo (di Spanyol).


1090 M – Permulaan munculnya kelompok al-Bathiniyyah, bertepatan dengan 483 H (dihapuskan pada tahun 1256 M)


1091 M – Bangsa Norman tawan Sicily, pemerintahan Muslim di Sisilia berakhir.


1094 M – Khalifah Al Mustadhhir Billah


1099 M – Tentera Salib menawan Baitul Maqdis dan membunuh semua penduduknya. Keberhasilan tentara salib karena adanya bantuan dari golongan Fathimiyyah. Kelompok al-Bathiniyyah muncul di Asfahan.


1107 M – Kaum Salib menaklukkan Tripoli dan sebagian Syiria.


1109 M – Yusuf ibnu Tasfin al-Barbar mengalahkan kaum Salib di Andalusia.


1112 M – Imam as-Sarkasyi wafat.


1118 M – Khalifah Al Mustarsyid Billah.


1135 M – Khalifah Al-Rasyid Billah.


1136 M – Khalifah Al Muqtafi Liamrillah.


1148 M – Khayruddin az-Zinki mengalahkan kaum Salib di dekat Damsyik (Damaskus).


1160 M – Khalifah Al Mustanjid Billah.


1169 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi memerintah di Mesir. Kaum Fathimiyyah di kalahkan dan pembersihan al-Azhar dari paham Fathimiyyah.


1170 M – Khalifah Al Mustadhi’u Biamrillah.


1171 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi memberikan bai’at kepada Khalifah.


1177 M – Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi membangun tembok di Kahirah (Kairo).


1179 M – Khalifah An Naashir Liddiinillah.


1187 M – Sulthan Shalahuddin Al-Ayyubi merebut Baitul Maqdis (Jerusalem) dari tentera Salib, Hittin (di Palestina). Syiria dibebaskan. Perang Salib terjadi.


1193 M – Imam Ibnu Asakir dan Sulthan Shalahuddin al-Ayyubi wafat.


1194 M – Tentera kaum Muslimin berhasil menguasai Delhi, India.


1217 M – Imam Ibnu Rusyd wafat.


1219 M – Kaum Salib mencaplok kawasan Dumiat (di Mesir).


1220 M – Genghis Khan (Tartar) menaklukkan Turkistan, Bukhara, Samarqand dan Khurasan.


1221 M – al-Malik al-Kami membebaskan Dumiat.


1223 M – Imam Nawawi dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1277 M).


1225 M – Khalifah Adh Dhahir Biamrillah dibai’at.


1226 M – Digantikan oleh Khalifah al Mustanshir Billah.


1228 M – Imam Ar-Razi wafat.


1229 M – Kaum Salib mengakuisisi Jerusalem untuk kedua kalinya.


1236 M – Tentera Kristen (Salib) merebut kota Cordoba (di Spanyol).


1242 M – Khalifah Al Mu’tashim Billah dan wafatnya Imam Ibnu Qudamah.


1244 M – Jerusalem dibebaskan, bertepatan dengan 642 Hijriyah.

1249 M – Kaum Salib melancarkan serangan ketujuh kalinya (terakhir) yang dipimpin oleh Louis IX, namun gagal.


1256 M – Kekalahan mutlak kaum al-Bathiniyyah di tangan bangsa Tartar.


1258 M – Tentera Mongol menyerang dan meluluh lantakkan kota Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh, Khalifah di bunuh. Baghdad jatuh ketangan tentara Mongol. Dua pengkhianat yaitu Ibnu al-Alqami dan Nashiruddin at-Thusi membantu Tartar.


Pada masa kepemimpinan al-Mu‘tashim Billah terjadi peristiwa tragis yang menimpa kaum Muslim. Peristiwa itu adalah serangan tentara Tartar, pada tahun 656 H, ke jantung Ibu Kota Negara Khilafah, di Baghdad. Tentara Tartar yang dipimpin Hulagu ini menyerang kaum Muslim secara biadab. Perang yang berlangsung selama 40 hari itu, selain berhasil membunuh Khalifah, juga membunuh anak-anak dan pamannya. Sebagian dari mereka ada yang ditawan. Dikisahkan, tidak seorang pun yang selamat dari pembantaian sadis tentara Tartar, kecuali mereka yang bersembunyi di sumur atau di kolong jembatan. Diperkirakan lebih dari satu juta penduduk menjadi korban kebiadaban pasuka Tartar. Akibat serangan ini, kaum Muslim tidak memiliki khalifah selama kurang lebih tiga setengah tahun.


Imam Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthiy juga menyatakan didalam Tarikh al-Khulafa’ (375-380) bahwa kaum Muslimin tidak pernah tidak memiliki Khalifah kecuali setelah jatuhnya Baghdad ketangan Tartar sehingga jabatan menjadi kosong selama 3 tahun. Pada tahun 658 H, tentara Tartar meyeberangi sungai Furat dan mereka sampai di Halb. Di tempat itu mereka menghunus pedang dan melanjutkan perjalanan ke Damaskus. Bersamaan dengan itu, kaum Muslim yang ada di Mesir tengah mengkosolidasikan kekuatan untuk menyongsong tentara Tartar dengan semangat jihad yang membara. Saat itu, kaum Muslim dipimpin oleh Saifuddin Quthuz al-Mu‘izzi, yang menjadi sultan di Mesir, dengan gelar al-Malik al-Muzhaffar. Al-Muzhaffar dan panglimanya, Ruknuddin Baybars al-Bandaqadari, memimpin pasukan Islam untuk menyambut serangan orang Tartar. Mereka bertemu di ‘Ayn Jalut. Kedua pasukan ini terlibat dalam pertempuran sengit pada hari Jumat, 15 Ramadhan. Tentara Tartar akhirnya kalah telak dalam pertempuran yang sangat monumental di dalam catatan sejarah kaum Muslim.


Memasuki tahun 659 H, Dunia Islam belum juga memiliki seorang khalifah. Akhirnya, didirikanlah kekhilafahan di Mesir. Al-Muntanshir-lah yang diangkat sebagai khalifah pertama Bani Abbasiyah di Mesir. Dia adalah seorang keturunan Bani Abbasiyah, yang berhasil lolos dari pembantaian tentara Tartar, dan berhasil menyelamatkan diri ke Mesir. Sejak saat itu, pusat kekuasaan Islam berpindah ke Kairo. Pembaiatan al-Muntanshir sebagai khalifah berlangsung pada tanggal 1 Rajab 659 H.


1261 M – Khalifah al-Muntashir Billah (Khalifah terakhir di Baghdad).


1262 M – Khalifah al-Hakim Biamrillah I. Banyak kelompok-kelompok Tartar masuk Islam.


1263 M – Ibnu Taimiyyah lahir (beliau hidup hingga tahun 1328 M).


1265 M – Ibnu al-Ahmar mengalihkan kembali 32 kota di Andalusia (Spanyol). Hulaghu, raja Tartar meninggal dunia.


1281 M – al-Malik al-Mansyur Qalawun (dari Mesir) mengalahkan kaum Tartar di Syiria. Sulthan Qalawun membebaskan Tripoli (Syiria) dari kaum Salib setelah 150 tahun.


1293 M – Islam tersebar dikalangan tentara Tartar.


1299 M – Utsman I, Sulthan Utsmaniyyah yang pertama, beliau berperang melawan Romawi.


1300 M – Imam Ibnu Katsir dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1373 M)


1301 M – Khalifah al-Mustakfi Billah.


1326 M – Ourkhan I, Sulthan Utsmaniyyah kedua. Beliau menaklukkan Asia Kecil (Turki).


1339 M – Khalifah al-Wathiq Billah I.


1341 M – Khalifah al-Hakim Biamrillah.


1352 M – Murad I yang merupakan Sulthan Utsmaniyyah ketiga. Khalifah al-Mu’tadhid Billah pertama.


1361 M – Murad membebaskan Adranah.


1632 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah I (Pengangkatan pertama).


1365 M – Taimurlink (Mongol) memulai peperangan terhadap kaum Muslimin.


1377 M – Khalifah al-Mu’tashim Billah I (pengangkatan pertama). Khalifah al-Mutawakkil Alallah I (pengangkatan kedua).


1383 M – Khalifah al-Wathiq Billah II.


1383 M – Murad membebaskan Sofia.


1386 M – Khalifah al-Mu’tashim Billah I (pengangkatan kedua).


1389 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah I (pengangkatan ketiga). Perang Kosovo, Murad mengalahkan Serbia (Yugoslavia). Ba-Yazid I, Sulthan Utsmaniyyah ke empat.


1393 M – Bulgaria dibebaskan oleh Ba-Yazid. Perancis dan Jerman di kalahkan. Taimurlink menaklukkan Baghdad untuk pertama kalinya.


1401 M – Taimurlink kembali menaklukkan Baghdad kedua kalinya dan menaklukkan Syiria.


1402 M – Taimurlink menaklukkan Ankara. Ba-Yazid tertawan kemudian dibebaskan. Banyak kawasan kaum Muslimin di bebaskan.


1403 M – Muhammad al-Halabi, Sulthan Utsmani kelima.


1406 M –Khalifah al-Musti’in Billah.


1421 M – Murad II, Sulthan Utsmaniyyah ke-6.


1422 M – Murad menaklukkan kembali kawasan-kawasan yang di taklukkan oleh Taimurlink.


1430 M – Khalifah al-Mu’tadhid Billah II.


1431 M – Albania ditaklukkan oleh Murad II.


1441 M – Khalifah al-Mustakfi Billah II.


1450 M – Khalifah al-Qaim Billah.


1451 M – Muhammad II, Sulthan Utsmaniyyah Ke-7.


1453 M – Konstantinopel (Istanbul) dibebaskan oleh Muhammad II, kemudian diberi gelar dengan Al-Fatih (Muhammad Al-Fatih atau Muhamamd sang Pembebas).


1458 M – Serbia (Yugoslavia) dibebaskan.


1459 M – Khalifah al-Mustanjid Billah.


1462 M – Bosnia (Yugoslavia) dibebaskan.


1471 M – Imam As-Suyuthiy dilahirkan (beliau hidup hingga tahun 1533 M).


1474 M – Imam Ibnu Hajar wafat.


1479 M – Khalifah al-Mutawakkil Alallah II.


1480 M – Sebagian kepulauan Yunani ditaklukkan oleh Muhammad al-Fatih.


1481 M – Ba-Yazid II, Sulthan Utsmaniyyah ke-8.


1492 M – Jatuhnya Granada. Inquisisi Spanyol dan pemerintahan Islam di Spanyol berakhir.


1497 M – Khalifah al-Mustansik Billah (pengangkatan pertama).


1508 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘alallah III (pengangkatan pertama).


1512 M – Salim I, Sulthan Utsmaniyyah ke-9.


1514 M – Tabriz (Iran) di taklukkan dan Syah Isma’il dikalahkan.


1516 M – Peperangan Marj Dabiq ; Syiria ditaklukkan oleh Bani Utsmaniyyah. Khalifah al-Mustansik Billah (pengangkatan kedua).


1517 M – Khalifah al-Mutawakkil ‘Alallah III (pengangkatan kedua).Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah yang perpusat di Mesir berakhir tahun

918 H. Ini terjadi ketika kondisi politik saat itu sudah sangat tidak stabil. Di samping karena adanya konflik internal, yang menyebabkan persatuan khilafah lemah, juga karena adanya ancaman serangan orang-orang Portugis yang sudah sampai di Luat Merah. Pada saat itu, kekuatan Utsmani yang ada di Turki muncul di bawah pimpinan Sultan Salim. Akhirnya, khalifah Abbasiyah terakhir, al-Mutawakkil ‘Alallah (III) turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepada Sultan Salim.


MASA KHILAFAH BANI UTSMANIYYAH


Kepemimpinan Khilafah Utsmaniyah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, sekitar 424 tahun, dari tahun 918-1342 H (1512-1924 M). Khalifah pertamanya adalah Salim al-Ula dan yang terkahir adalah ‘Abdul Majid ats-Tsani. Banyak prestasi yang berhasil diraih Kekhilafahan Utsmaniah, di antaranya adalah penaklukan Konstantinopel. Mereka telah mendatangi Eropa sampai di Austria, lalu mengepungnya lebih dari dua kali. Negeri-negeri Eropa yang berhasil dikuasai antara lain Hungaria, Beograd, Albania, Yunani, Rumania, Serbia, dan Bulgaria. Mereka juga telah menguasai seluruh kepulauan di Laut Tengah dan menariknya ke dalam pangkuan Islam.


1517 M – Khalifah Salim I dibai’at setelah Khalifah al-Mutawakkil lengser. Terjadi peperangan al-Ahram ; Mesir di taklukkan oleh pasukan Utsmaniyyah.


1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dibai’at menjadi Sulthan (Khalifah).


1521 M – Yugoslavia jatuh ketangan Islam. Gereja terbesar diubah menjadi masjid, tempat Khalifah Sulaiman mendirikan shalat Jum’at.


1522 M – Rhodes di taklukkan.


1526 M – Perang Mohacs. Buda (sebagian dan Budapest, Hungaria) dibuka ; Raja Luis di bunuh.


1527 M – Austria meng-akuisisi Buda.


1529 M- Buda ditaklukkan kembali, Austria mundur. Serangan dan pengepungan ke wilayah Vienna dan Vienna akhirnya jatuh ke tangan Islam.


1532 M – Algeria dibebaskan oleh pasukan Khilafah Utsmaniyyah yang berasal dari Spanyol.


1534 M – Tabriz kembali di taklukkan. Khilafah Utsmani memerintah di Baghdad.


1535 M – Tunisia dibebaskan oleh pasukan Utsmaniyyah dari Spanyol. Pulau Crete juga di taklukkan.


1539 M – Perdamaian dengan Austria setelah Austria bersedia membayar jizyah.


1541 M – Pest (sebagian dari Budapest, Hungaria) ditaklukkan Khilafah Islam. Raja Austria akhirnya mundur.


1543 M – Niche (Selatan Prancis) dibebaskan dalam waktu yang sangat singkat.


1549 M – Khalifah Sulaiman meminta kepada Ibrahim al-Halabi untuk menulis sebuah kitab berkaitan dengan perundangan Islam yang berjudul Multaqa al-Abhur. Khalifah Sulaiman akhirnya di beri gelas dengan Sulaiman al-Qanuni.


1560 M – Angkatan laut Utsmaniyyah mengalahkan Spanyol.


1565 M – Pulau Malta di kepung.


1566 M – Szeged (Szigetve di Hungaria) ditaklukkan. Khalifah Sulaiman sakit dan wafat ketika di ambang kemenangan. Khalifah salim II diba’at menjadi Khalifah .


1568 M – Autria setuju untuk terus membayar Jizyah.


1571 M – Terjadi perang Lepanto. Pulas Cyprus di taklukkan pasukan Utsmaniyyah. Paus menggabungkan Vienna dan Spanyol untuk mengambil alih Cyprus.


1572 M – Spanyol meng-akuisisi Tunisia.


1573 M – Perdamaian dengan V ienna dan Cyprus kembali kepangkuan Islam. Vienna akhirnya membayar sanksi kemiliteran.


1574 M – Khalifah Murad III dibai’at jadi Khalifah.


1575 M – Polonia memilih untuk di tinggal dibawah perlindungan Khilafah Islamiyyah.


1577 M – Kargstan ditaklukkan oleh pasukan Utsmaniyyah.


1578 M – Portugis melakukan serangan ke Maghribi (Maroko) dan akhirnya dibebaskan oleh Portugis.


1583 M – Taghiston dibebaskan.


1590 M – Azebaijan, Luristan dan Sharwan di bebaskan dengan damai tanpa peperangan.


1595 M – Khalifah Muhammad III.


1596 M – Orlo (Hungaria) akhirnya berhasil dibebaskan. Sedangkan Austria kalah.


1603 M – Khalifah Ahmad I.


1606 M – Terjadi perdamaian dengan Austria dan Austria berhenti membayar jizyah.


1617 M – Khalifah Musthafa I (pengangkatan pertama sebagai Khalifah).


1618 M – Khalifah ‘Utsman II.


1622 M – Pasukan khusus Khilafah (Inkishari) menjadi sangat kuat dan memiliki pengaruh sehingga terjadi perubahan di Kekhilafahan sekehendak mereka. Khalifah Musthafa I diba’at kembali (pengangkatan kedua kalinya).


1623 M – Syah ‘Abbas menaklukkan Baghdad.


1625 M – Misionatis untuk pertama kalinya berada di Lebanon dan mulai meracunia pemahaman umat Islam. Inilah awal dimulainya serangan Misionaris.


1623 M – Khalifah Murad IV dibai’at.


1635 M – Tabriz di taklukkan kembali oleh Khilafah Islam.


1640 M – Khalifah Ibrahim I .


1645 M – Pulai Crete di rebut kembali.


1641 M- Kekhilafahan Sulthan Muhammad IV


1683 M – Kota Neohazel (Austria) ditaklukkan.


1672 M – Limburg ditaklukkan dengan cepat. Polonia dikalahkan dan setuju untuk membayar Jizyah.


1683 M – – Serangan dan pengepungan ke Vienna untuk kedua kalinya. Banyak kota-kotanya berhasil di buka, tetapi Paus memanggil negeri-negeri Eropa untuk membantu Austria mengalakah pasukan Khilafah Islamiyyah.


1686 M – Autria, Polonia, Vienna, Malta, Russia dan Paus telah membuat sebuah perjanjian suci dan berhasil merampas kembali Budapest dan Neohazel.


1687 M – Sultan Muhammad IV wafat, kemudian di bai’at Khalifah Sulaiman II .


1688 M – Samandriah, Qlumbaz dan Belgrade jatuh ketangan musuh. Kaum Muslimin kehilangan kendali atas kota Udine dan Nichea di Eropa.


1690 M – Somandriah, Belgrade, Udine dan Niche direbut dan dikuasai kembali.


1691 M – Khalifah Ahmad II.


1695 M – Khalifah Musthafa II . Khalifah melakukan serangan ke Russia dan seluruh negara Eropa menyerang Daulah Islam.


1703M – Pembaharuan kebudayaan di bawah pemerintahan Sulthan Ahmad III setelah beliau dibai’at.


1711 M – Pengepungan Tzar Rusia tetapi panglima pasukan kaum Muslimin melakukan pengkhianatan kepada Khalifah karena uang dan membebaskan Tzar dengan sebuah perjanjian.


1730 M – Khalifah Mahmud I.


1737 M – Russia dan Autria akhirnya dikalahkan oleh Islam.


1729 M – Perjanjian Belgrade dengan Rusia dan Austria ; Bergrade dan kawasan-kawasan lainnya diserahkan kepada Daulah Islam (Khilafah).


1754 M – Kemudian Khalifah “Utsman IlI.


1757 M – Khalifah Musthafa II.


1771 M – Armada laut Rusia ditumpas oleh Armada laut Islam.


1773 M – Khalifah ‘Abdul Hamid I. Rusia berhasil dikalahkan oleh kaum Muslimin dalam pertempuran darat.


1774 M – Rusia mengalahkan kaum Muslimin dan perjanjian damai di tanda tangani.


1782 M – Perjanjian Jassy.


1784 M – Rusia dan Autria kembali banyak merampas wilayah kaum Muslimin.


1789 M – Dibai’at Khalifah Salim III. Austria meng-akuisisi Belgrade dan Serbia. Rusia mengakuisisi Bandar.


1798 M – Napoleon mengambil alih Mesir dan membawa masuk kebudayaan Perancis. Perjanjian damai dengan Austria. Serbia kembali kepangkuan Daulah Islam.


1801 M – Napoleon ditundukkan di ‘Akka (Palestina). Napoleon di kalahkan di Iskandariah dalam pertempuran laut Abu Qir. Terjadinya perjanjian damai dengan Perancis.


1804 M – Pembentukan tentara Resmi, disamping adanya tentara Khusus (Inkishari).


1806 M – Rusia dan Inggris menyerang Islam.


1807 M – Khalifah Musthafa IV di bai’at. Inggris di kalahkan setelah mengepung Borporus. Muhammad Ali mengalahkan Inggris di Rashid. Inggris keluar (meninggalkan) Mesir. Terjadinya perjanjian damai antara Perancis dan Inggris terhadap Khilafah.


1808 M – Khalifah Mahmud II.


1815 M – Serbia melakukan bughat (pemberontakan).


1817 M – Serbia terpisah dari Khilafah.


1826 M – Yunani melakukan Revolusi namun gagal. Athena di taklukkan. Tentara elit Inkishari daulah Khilafah di bubarkan dan digantikan dengan tentara Resmi. Kekalahan angkatan laut Khilafah Utsmaniyyah di Navarino.


1828 M – Eropa membantu Yunani untuk memisahkan diri dari Khilafah Islam. Tentara Resmi Khilafah melawan Rusia. Rusia mengembalikan wilayahnya kembali ketangan kaum Muslimin setelah adanya perjanjian damai.


1830 M – Perancis mengambil alih Aljazair. Tahun-tahun selanjunyat, Khilafah mulai mengadopsi perundang-undangan Eropa.


1836 M – Khalifah ‘Abdul Majid I dibai’at.


1856 M – Terjadinya perang al-Qim ; Perancis dan Inggris melawan Rusia.


1860 M – Perancis mengambil alih Syiria untuk menolong kaum Nashrani.


1873 M – al-Imam asy-Syaukani wafat.


1861 M – Khalifah “Abdul ‘Aziz I.Perancis mundur dari Syiria.


1864 M – Serbia merdeka, akan tetapi masih berada dibawah perlindungan Khilafah.


1867 M – Serbia merdeka dan tentara kaum Muslimin mundur sepenuhnya.


1869 M – Perancis menggali terusan Suez.


1876 M – Khalifah Murad V, pada tahun yang sama kemudian di bai’at Khalifah ‘Abdul Hamid II menggantikan khalifah Murad V. Bulgaria melakukan Revolusi dengan bantuan dari Rusia namun gagal. Serbia menyerang kaum Muslimin dengan bantuan Rusia namun kaum Muslimin berhasil mengalahkan mereka dan mengambil alih Bulgaria serta seluruh Serbia.


1877 M – Rusia dan Rumania berhasil dikalahkan setelah melakukan penyerangan terhadap kaum Muslimin. Rusia dan Hungaria mengambil alih Pleven (Bulgaria Utara). Rusia dikalahkan dan Kaisar dibebaskan ; Rusia telah kalah sebanyak 6 kali.


1878 M – Rusia mengambil alih Sofia, Pleven dan Edrine (Turki). Terjadi perjanjian damai dengan Rusia. Kongres Berlin. Bulgaria, Montenegro dan Serbia merdeka. Edrine dan kawasan lain kaum Muslimin kembali kepangkuan Khilafah. Inggris mengambil alih Cyprus. Terjadi perjanjian Berlin, pihak Eropa membagi-bagi wilayah kaum Muslimin.


1908 M- Berdirinya gerakan Turki Muda. Austria menyerang Bosnia dan Herzegovina.


1909 M – Dibai’at Khalifah Muhammad Risyad V. Namun, Khilafah berada dibawah control kaum Nasionalis Turki.


1911 M – Umat Islam di Libya bertempur melawan Italia di Tripoli.


1912 M – Terjadi perang Balkan pertama melawan Yunani, Bulgaria dan Serbia. Mereka melakukan perampasan seluruh wilayah kaum Muslimin di Balkan.


1913 M – Pergerakan Sanusiyyah yang muncul di Libya melawan Italia. Perang Balkan kedua.


1914 M – Khilafah Turki Utsmani memasuki masa Perang Dunia I sebagai sekutu penguasa tengah. Kaum Muslimin mengalami kekalahan dalam beberapa peperangan dan wilayah Khilafah menyempit. Inggris merampas Palestina dan Trans-Jordan.


1917 M – Perjanjian Balfour, perdana menteri Inggris berjanji akan memberikan kaum Yahudi sebuah tanah air di Palestina.


1918 M – Khalifah Muhammad Wahiddin II.


1919 M – Mustafa Kemal Atatürk datang ke Samsun.


1920 M – Musthafa Kemal (pengkhianat) mengetuai pemerintahan di Turki. Pada saat yang sama, negara Islam dibagi-bagi diantara pihak-pihak yang bersekutu membangun pemerintahan nasionalisme Arab dan Turki diseluruh kawasan yang berhasil diduduki ; kebanyakan negeri-negeri kaum Muslimin menjadi koloni Barat.





1922 M – Khalifah Abdul Majid II namun kekuasaan Khilafah akhirnya ditiadakan dan Khalifah Abdul Majid tidak lagi memiliki kuasa.


1923 M – Musthafa Kemal mendeklarasikan Republik Turki dan melarang dikumandangkannya adzan dalam bahasa Arab.


1924 M- Khalifah dihapuskan dan ditiadakan secara mutlak oleh Musthafa Kemal dengan bantuan penjajah Barat. Khalifah terakhir umat Islam di asingkan dan asset-aset Khalifah dirampas. Sedangkan Turki berubah menjadi negara sekuler sengan system Republik buatan non-Islam.


Dengan runtuhnya Khilafah, maka umat Islam tidak lagi memiliki institusi Khilafah. Namun perjuangan Umat Islam masih berlanjut walaupun ketiadaan Khilafah sudah cukup lama, karena Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah akan kembali, Khilafah dengan kualitasnya yang kembali Rasyidah sesuai dengan apa yang pernah Nabi sabdakan,


تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون خلافة على

منهاج النبوة ، فتكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون ملكا

عاضا ، فيكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ، ثم يكون ملكا جبريا ،

فتكون ما شاء الله أن تكون ، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ،

ثم سكت


“Masa kenabian itu ada ditengah-tengah kalian, atas izin Allah ia tetap ada, lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah). Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang dlalim (Mulkan ‘Adhan) ; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan (Mulkan Jabariyah) ; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Kemudian akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian (Khilafah ‘alaa Minhajin Nubuwwah), Beliau kemudian diam” [Hadits riwayat Al-Imam Ahmad dan Al-Bazar]


Pada tahun yang sama muncul pergerakan untuk mengambalikan Khilafah di India. Sekulerisme di umumkan di Turki. Syarif Husein Mekkah, membentuk semacam dewan Khalifah yang terdiri dari 9 Sayyid dan ditambah 19 orang perwakilan daerah atau negara lain.


SEJARAH MASIH BERLANJUT…


1925 M – Pakaian Islam untuk laki-laki dan perempuan diganti dengan pakaian Barat dan dilakukan upaya “modernisasi” di Turki. Hijab bagi wanita diharamkan. Kalendar dan hari cuti Islam di tiadakan. Perundang-undangan keluarga Islam diganti dengan produk Barat di Turki. Mushtafa kemal tewas akibat penyakit kelamin. Ketika saat kematiannya hampir tiba, dia menyarankan duta besar Inggris di Turki untuk menjadi Presiden Turki namun duta besar menolak.Dilakukan persiapan penyelenggaraan Kongres Khilafah yang akan diadakan di Kairo.


1926 M – Berlangsung Kongres Khilafah di Kairo namun tidak ada proses bai’at.


1928 M – Imam Hasan al-Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Sedangkan di Turki tulisan arab diganti dengan hufur latin.


1939 M – Meletusnya perang dunia II hingga tahun ’45.


1941 M – Pendirian Jami’at al-Islami oleh Maulana Abu ‘Ala al-Maududi.


1945 M – Indonesia diberi kemerdekaan oleh Barat.


1947 M – Negara Pakistan didirikan.


1948 M – Sebagian besar tanah kaum Muslimin di Palestina dirampas kaum Yahudi.


1949 M – Pengambil alihan kekuasaan Amerika yang pertama di Syiria. Husni az-Zaim berkuasa.


1952 M – Jamal Abdul Nashir berkuasa di Mesir melalui kekuasaan yang di rancang oleh Amerika.


1953 M – Imam Taqiyuddin an-Nabhani mendirikan partai politik (Hizbut Tahrir) yang dikhususkan untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam melalui Khilafah Islam .


1956 M – Inggris, Perancis dan Israel menyerang Mesir. Sinai dan Gaza di kuasai oleh mereka. Mesir menerima Resolusi PBB untuk menerima pasukan PBB berada di Sinai. Hal merupakan bagian dari stategi Amerika.


1960 M – Jamal Abdul Nashir menyesatkan pemahaman umat Islam dengan menyerukan Nasionalisme Arab.


1967 M – al-Quds (Jerus Salem), Tepi Barat, Gaza dan Sinai di jajah oleh Israel.


1968 M – Pengambil alihan kekuasaan yang di rancang oleh Inggris di Iraq sehingga membawa Ahmad Hassan al-Bakar berkuasa. Awal kemunculan Saddam Hussein.


1969 M – Muammad Qadafi berkuasa di Libya melalui rancangan Inggris.


1970 M – Terjari peristiwa september hitam, pembantaian di Yordania, ribuan terbunuh dipihak angkatan bersenjata Raja Hussein Yordania dan pasukan bersenjata Arafat.


1978 M – Khamaini berkuasa di Iran melalui rancangan Amerika. Imam Taqiyuddin an-Nabhani wafat.


1979 M – Soviet Rusia menjajah Afghanistan. Jutaan kaum Muslimin terbunuh. Setelah kaum Muslimin berhasil mengalahkan Soviet, pemimpin mereka saling berperang (terjadi perang saudara). Saddam Hussein di Irak memulai peperangan antara Iraq dan Iran, ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh.


1982 M – Israel melakukan serangan ke Lebanon. Mereka membantu militer Kristen untuk membantai Sabra dan Shatila. Peperangan dan kelaparan mendominasi Afrika, disebabkan oleh kebijakan langsung yang dilaksanakan Barat, Rusia, PBB, IMF dan Bank Dunia. Ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh.


1990 M – Terjadi perang teluk kedua yang dipersiapkan dengan matang oleh Amerika. Ratusan kaum Muslimin tewas.


1991 M – Konferensik Madrid ; Israel, PLO, Jordan, Syiria dan negara-negara lain melakukan pertemuan, melalui tekanan Amerika, bertujuan untuk countain Israel melalui proses damai. Kristen Serbia melakukan perang saudara di Bornia, pemerkosaan, penyiksaan dan pembantaian ribuan kaum Muslimin. Masalah baru tak terpecahkan ; Palestina, Kashmir, Afghanistan, Bosnia, Burma, Filiphina, Chechnya, China, India, Indonesia…


1992 M – Keruntuhan Uni Soviet, sebuah kepastikan kegagalan Marxisme. Amerika sukseskan dalam upayanya meruntuhkan Uni Soviet.


1993 M – Satu persetujuan telah di tanda tangani antara Israel dan PLO di Washington.


1994 M – Terjadinya pembantaian di Masjid Hebron ; seorang penduduk Yahudi membunuh kaum Muslimin saat mereka melakukan shalat. Israel dan Yordania menanda-tangani perjanjian menyerahkan hak-hak kaum Muslimin terhadap tanah air mereka.


1996 M – Israel menyerang Lebanon untuk menunda pelaksanaan perjanjian dengan PLO. Israel membuka terowongan di al-Aqsha, sebagai salah satu upaya menunda pelaksanaan perjanjiannya. Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Satu lagi, versi Islam yang keliru di tampakkan dihadapan dunia.


2001 M – Barat dikejutkan dengan dengan ledakan di Amerika. Sementara seruan mendirikan Khilafah semakin meluas ke seluruh negeri-negeri Kaum Muslimin dan negeri-negeri lainnya.


2007 M – Konferensi Khilafah Internasional.


2011 M – Diadakan Konfrensi Rajab dan International Khilafah Conference. Namun ummat masih kosong dan belum lagi memiliki institusi Khilafah.


Khatimah


Oleh karenanya, kaum Muslim harus segera menyingsingkan lengan bajunya untuk berjuang bersama-sama dengan mereka yang saat ini tengah memperjuangkan tegaknya khilafah. Seburuk-buruknya kondisi saat itu masih lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi saat kaum Muslim tidak memiliki khilafah sebagaimana sekarang ini. Tanpa khilafah, kaum Muslim tidak memiliki pemimpin yang mempersatukan mereka, yang menjaga dan melindungi mereka.


Yakinlah, hanya dengan perjuangan pertolongan Allah akan turun, dan hanya dengan pertolongan Allah tegaknya Islam akan bisa diwujudkan. Hanya dengan tegakknya Islam, kemaslahatan seluruh umat manusia akan bisa tercapai.


Daftar Pustaka
1. As-Suyuthi. Târîkh al-Khulâfâ’.
2. Al-‘Usairi, Ahmad. 1999. At-Târîkh al-Islâmî.
3. Ash-Shalabi, Ali Muhammad. 2002. Ad-Dawlah al-‘Utsmâniyyah ‘Awâmil an-Nuhûdh wa Asbâb as-Suqûth.
4. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1995. Al-Khilâfah. Khazanah Islam. Jakarta.
5. An-Nabhani, Taqiyuddin. 1996. Nizhâm al-Hukmi fî al-Islâm.
6. Pusat Pengkajian Islam Strategis. 1995. Al-Khilâfah al-Islâmiyyah.

Sumber Bacaan:

– Para Khalifah Dari Masa ke Masa, Majalah Al-Waie No. 43
– http://ashhabur-royi.blogspot.com

Wednesday, February 22, 2017

Ulama Pewaris Nabi

ULAMA PEWARIS NABI
Ibnu Said Alboney, Lc, Alhafidz
  Kebanyakan orang – orang awwam sangat terbatas kemampuan mereka dalam mengambil inspirasi dari 2 wasiat yaitu Alquran dan sunnah. Keterbatasan ini karena tetidakpahaman mereka terhadap bahasa arab, ilmu tafsir, dan hadits, serta kaidah-kaidah ushul fiqh.
           Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat lain untuk menjelaskan hal yang dimaksud dari Alquran dan Sunnah. Idealnya seorang muslim hendaklah memiliki kemampuan ijtihad sendiri dalam memahami kedua perangkat tersebut.
Alhamdulillah, Rasulullah saw tidak hanya mewariskan kedua pusaka di atas tetapi juga mewariskan orang-orang yang menjelaskan maksud dari keduanya dan bagaimana menerapkan keduanya dalam kehidupan manusia. Mereka ini adalah orang-orang yang mewarisi ilmu dari Rasulullah saw, para sahabat, dan tabi’in. Mereka ini yang sering kita kenal dengan ulama. Rasulullah saw bersabda :
العُلَمَاءُ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ , فَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَا يَرِثُوْنَ دِيْنَارًا وَ لَا دِرْهَمًا , وَ إِنَّمَا يَرِثُوْنَ العِلْمَ ، فَمَنْ أَخَذَهُ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ )
“ Ulama itu pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar atau dirmham. Akan tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya maka sungguh ia telah mengambil bagian yang besar”.
Imam Ahmad berkata :
“ Manusia membutuhkan ilmu melebihi kebutuhan mereka terhadap roti dan air. Karena ilmu dibutuhkan manusia setiap saat, sedangkan roti dan air dibutuhkan manusia sekali atau dua kali dalam sehari”.
Ulama tidak hanya mewarisi ilmu dari nabi saja. Akan tetapi mereka juga diberi tanggungjawab sebagaimana apa yang diberikan kepada para nabi yaitu misi kenabian. Misi kenabian tercakup dalam firman Allah swt :
“ Dialah yang telah memunculkan dari kalangan ummi seorang rasul yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah padahal mereka sebelumnya berada dalam kesesatan yang nyata”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa tugas para ulama adalah :
a. Membacakan ayat-ayat Allah atau mengajarkan umatnya membaca kitab sucinya tilawah, dan qiroah.
b. Mensucikan mereka yaitu membersihkan mereka dari segala akhlak tercela melalui ritual-ritual ibadah, kemudian mengisi hati mereka dengan akhlak terpuji. Imam Malik mengartikan kata tazkiyah dalam ayat ini dengan : “ mengajarkan adab”. Bahkan beliau selalu mengajarkan kepada murid-muridnya adab sebelum fiqih.
c. Mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Kitab yaitu Alquran, dan hikmah yaitu sunnah. Maksudnya tugas ulama adalah mengajarkan kepada umatnya bagaimana mengimplementasikan pesan-pesan ilahiyyah, dan hikmah dari perjalanan Rasulullah saw dalam kehidupan pribadi, keluarga, pekerjaan, dan hubungan social kemasyarakatan.
Jadi, berpegang teguh kepada para ulama berarti berpegang teguh kepada ajaran Rasulullah saw, para khulafa rosyidin, dan para salafussholih. Berati juga berpegang teguh kepada wahyu Ilahi.

“ Dan siapakan orang yang paling baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah , berbuat kebaikan, dan ia berkata : Sungguh saya adalah bagian dari orang-orang yang berserah diri”  QS Fushshilat : 30-31
Imam Ahmad berkata :
“ Pondasi sunnah menurut kami adalah berpegang teguh kepada para sahabat dan meneladani mereka”.
Penjelesan-penjelasan ulama, ijtihad, dan pandangan-pandangan mereka dapat kita jumpai pada atsar, kitab madzahib, atau fatawa –fatawa. Atsar berasal dari para sahabat, kitab madzahib berasal dari ulama yang memiliki cara pandang tertentu dalam memahami teks Alquran dan sunnah sebagai suatu pemahaman syariah yang disebut fiqih seperti Madzhab Abu Hanifah, Hambali, Maliki, Syafi’iy , Auza’iy, Zhohiry, Layyits dan masih banyak lagi. Sedangkan fatawa adalah pendapat-pendapat ulama terkait persoalan umat di zamannya yang belum mereka dapati pada ulama sebelum zaman mereka misalnya Majma Fatawa karya Ibnu Taimiyah, dan Fatawa Ma’ashiroh karya DR Yusuf Alqaradhowy.
                Kita amati di zaman sekarang banyak orang yang begitu jauhnya dari para ulama. Mereka mengangggap ulama itu hanya mencari popularitas, dan harta dengan fatwanya. Sebagian lainnya berusaha menjauhkan masyarakat dari ulama karena khawatir kehilangan popularitas, dan kedudukan, bahkan takut kehilangan penghasilan karena sumber penghasilan mereka bertentangan dengan fatwa ulama.
Memang tidak bisa dipungkiri ada juga ulama atau orang-orang berkenampakan ulama yang memanfaatkan kedudukan dan ketokohan mereka untuk mencari popularitas, bahkan memakan harta manusia dengan jalan yang bathil. Ulama seperti ini bukanlah ulama yang dimaksud bahkan mereka merusak reputasi ulama yang hanif, dan ikhlas.
Abu Hazim, Salamah bin Dinar berkata :
“ Sesungguhnya sebaik – baik pemimpin adalah yang mencintai ulama, dan sejelek – jelek ulama adalah yang mencintai para pemimpin”.
Lalu bagaimanakah seorang muslim membedakan antara ulama yang rabbaniy dengan ulama yang suu’ ( jelek ) ? Setidak-tidaknya kita dapat membedakan antara keduanya dengan beberapa cirri-ciri berikut :
1. Ikhlas. Ulama yang hanif adalah ulama yang ikhlas atau yang sangat independent dalam berfatwa. Ia tidak bergantung pada siapa pun dalam memberikan arahan kepada umatnya. Ia tidak pernah takut kehilangan fungsi jabatan struktural tertentu untuk menyatakan yang benar. Saksikanlah bagaimana Imam Ahmad bin Hanbal tetap pada pendiriannya mengatakan bahwa Alquran adalah kalam Allah dan bukan makhluk meski beliau harus dipenjara oleh penguasa. Iklash adalah orientasi kerja hanya untuk Allah bahkan sampai pada urusan duniawi sekalipun. Alhasan berkata : “ Semoga Allah merahmati hamba yang senantiasa mengoreksi keinginannya. Jika itu karena Allah, maka ia lakukan, dan jika tidak karena-Nya maka ia tinggalkan “.  
2. Faqih, yaitu mengatahui yang halal dan dan haram. Allah swt berfirman “ Ia memberikan hikmah pada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang diberi hikmah maka sungguh ia telah dianugerahkan kebaikan yang banyak. Dan tidak berfikir kecuali orang-orang yang diberi akal”.   Rasulullah saw bersabda : “ Siapa yang dikehendaki Allah kebaikan maka Dia jadikan orang itu faqih ( paham ) terhadap agama”.
3. Istiqomah. Yaitu konsisten dalam beribadah, dalam kondisi sulit maupun lapang. Allah swt : “ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami adalah Allah lalu ia istiqomah maka kami pasti turunkan kepada mereka malaikat – malaikat yang berkata : “ Janganlah kamu khawatir dan sedih, dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada kalian”. Kami adalah penolong kalian di dalam kehidupan dunia dan di akhirat……”  Imam Syafi’iy berkata : “Apabila kalian melihat seseorang berjalan diatas air atau terbang di udara maka janganlah mempercayainya dan tertipu dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam”.
4. Husnul Khuluq, yaitu sikap yang terpuji. Seorang ulama harus tetap bersikap baik bahkan ketika berhadapan dengan orang –orang yang menyakitinya. Abu Hanifah yang memiliki tetangga seorang pemuda yang setiap malam mengganggu kekhusyuan ibadah beliau dengan nyanyian dan minuman keras tetap bersikap baik padanya. Bahkan ketika pemuda itu ditangkap beliaulah yang membebaskan pemuda itu dari penjara dengan harapan ia akan bertaubat. Dan benarlah pemuda itu akhirnya bertaubat dan menjadi tetangga yang baik. Allah swt berfirman : “ Tidak sama perbuatan baik dan perbuatan buruk. Balaslah kejahatan itu dengan kebaikan….”
5. Khosyyah, rasa takut yang mendalam kepada Allah. Bahkan Allah menyatakan bahwa khosyyah adalah suatu sifat yang hanya dimiliki oleh ulama yang hanif : “ Hanya ulama lah yang takut kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya”  . Rasa takut yang besar inilah yang membuat seorang alim tidak takut pada manusia meski tetap santun. Ia berani menyatakan kebenaran walaupun tidak sesuai dengan selera manusia. Abul Qosim Alhakim bertutur : “ Siapa yang takut terhadap sesuatu ia akan lari darinya. Tetapi siapa yang takut kepada Allah Ia justru lari mendekat kepada-Nya”.
Inilah cirri – cirri ulama yang benar, yang harus kita ikuti. Jika kita bertemu dengan mereka maka bersahabatlah dengan mereka, hormati mereka, jadikan mereka tempat bertanya di kala kebingungan. Fatwa mereka adalah suatu bentuk bimbingan dari Allah swt.
“ Maka bertanyalah kepada ahli ilmu jika kalian tidak mengetahui “  QS Alanbiya : 7

Sunday, February 05, 2017

Sajak Sang Penista

Di tengah damai Jakarta
kau pamerkan keangkuhan sempurna
sumpah serapah intimidasi
mengalir sederas air banjir
lalu kau cibir orang-orang pinggir
menggusur tanpa basa basi
menindas dengan tangan besi
dan kau seenaknya korupsi
dari rumah sakit hingga reklamasi
memenuhi nafsu ambisi

di tengah damai Jakarta
kau nista ayat-ayat Tuhan
Al Qur'an dituduh alat kebohongan
kaulah yang merobek kebhinekaan
juara pengkhianat Pancasila
pemecah belah kerukunan beragama
biang segala adu domba

di tengah damai Jakarta
kau fitnah lagi kyai dan ulama
serbuan berita palsu hasutan gila
ancaman teror fisik hingga penjara
kau bagai diktator pemilik dunia
menyebar resah ke segala arah
menggalang lautan amarah

kami tahu kau hanya pion berlagak jagoan
di belakangmu pasukan hantu gentayangan
tangan-tangan kotor penguasa komplotan
konspirasi barisan kejahatan
hukum mudah kau beli murah
keadilan punah habis dijarah
demokrasi dikebiri sudah
peluru muntah berhamburan
provokasi pesta kerusuhan

tapi ingatlah sang penista
takdir pasti kan tiba
rakyat bersatu tak bisa dikalahkan
doa ulama kobarkan keberanian
umat yang terhina berjihad kebenaran
orang-orang miskin membangun perlawanan
dan tirani pasti tumbang

di tengah damai Jakarta
kaulah penabur benih bencana

Fadli Zon, Jakarta, 2 Februari 2017

Friday, February 03, 2017

"ENERGY SURAT AL-MAIDAH dari Pulau SERIBU bukan dari Pulau HAWAII atau Pulau MONACO"

Assalaamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Hampir smua PEMIMPIN Negri ini mulai Panik...
Pejabat-pejabat negara, Partai Politik.. mulai berpikir.. what next ?
Insya Allah Termasuk PRESIDEN JOKOWI pun harus mencermati Situasi unpredictable!!!!
KHUSUSNYA APARAT HUKUM POLRI...

Pimpinan seyogyanya segera mengambil langkah Tegas, Cepat, Adil dan Transparans.
BARESKRIM MABES POLRI..Sibuk dapat Perintah segera membuat BAP.
di tambah dg tekanan mulai datang dr Ormas Islam..
unpredictable juga!!!!

Alangkah arifnya segera Pimpinan POLRI gunakan HATI NURANI nya..
Bukan Karena PERINTAH Atasan.
Jangan sekali mencoba merekayasa..
Ini Masalah ENERGI pemilik Dunia bukan manusia.
Mata pisaunya "QOLBU"
tidak perlu sampai S3.. atau lulus dr lembaga apapun di LN maupun Indonesia.

TNI Garda terdepan dan terakhir penjaga Bangsa ini..
Di sibukan setumpuk data inteljen..
mewaspadai situasi sudah menuju ke seluruh plosok tanah air..
demo bermunculan...

Ada indikasi waspadai DARURAT SIPIL dari salah seorang pakar inteljen..
bisa terjadi lebih dari itu..

Ini masalah Energy Pemilik Alam semesta..
bukan milik Penguasa Negara ini..
Mengalir pada hati Insan Muslim ..
tidak bisa di bendung dg Tehnologi apapun tercanggih di dunia ini..
Bebas pulsa..

Tuan-tuanku pemimpin..
pakailah Nurani mu..
157 Negara Islam Oki dan Muslim Dunia mulai merasakan getaran Energy surat Almaidah..
ini fakta..
Sabang sampai Marauke..
mulai terasa tanpa komando..
perintah apalagi Korlap dan Provokator.. ?

Pimpinan partai politik terdiam semua..
Yg sebelumnya jadi Artis media..
Bingung menunggu moment yang tak didugi ini semakin membesar tanpa komando..

Teriakan memilih ALLAH atau NYAWA sudah dikumandangkan..
"BALAI KOTA ATAU ISTANA..!!"..

Tidak bisa di hadapi Alut Sista..
sekalipun Negaran Asing membantu..
datangkanllah dari USA, RUSIA ataupun CHINA..

ENERGI AL-MAIDAH ini telah menembus hati sanubari para prajurit TNI dan prajurit Bhayangkara Islam..
Mulai dari Prajurit sampai Jenderal pun...
akan berpikir...
Mereka bukan Boneka hidup kawan..
memang pangkat mereka rendah..
tapi Hati Nurani mereka Tidak serendah pangkatnya..

suatu keyakinan hidupnya terluka...
dan sangat Sakral lebih dari Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Sumpah Bhayangkara...
ini ALQURAN...
keyakinan leluhur dan anak isterinya..
ciptaan ALLAH SWT...bukan manusia...

be carefull kawan..
potensial ancaman ini akan jadi real ancaman ...
ini gelombang maya tanpa bisa dipegang dilihat...
tapi langsung dirasakan..
bergerak 24 jam terus menerus...
tanpa mengenal ruang dan waktu..
masuk ke Sanubari Insan Muslim INDONESIA..

Segera Tegakan Hukum dg Benar, Adil dan Terbuka..
Jangan sampai jatuh korban rakyat atau prajurit kita..
Kita tidak perang Agama..
Tapi oknum penista agama ISLAM inilah hrs segera ditindak segera..

Kenapa menuggu...?
Inilah.. Rakyat bertanya..
Ada Apa My Presiden..?

Umat Muslim dunia menanyakan masih pantaskah?
Negara Indonesia dikatakan sebagai negara pemeluk Islam terbesar di dunia?
Mana tindakan nyata dan cepat pemimpin yang katanya big Muslim?
Membohongi rakyat dengan kemunafikan..
Karena tersandera oleh "UANG HARAM" pemimpin munafik!

Lihat nyata hampir semua pemimpin munafik panik..
Islam, Kristen, Katholik,

Budha, Hindu dan Khong Hu Chu panik..
Kenapa sampai merambah kemana-mana?
Menyangkut sendi kehidupan berbangsa dan bernegara IPOLEKSOSBUDHANKAM begitu cepat?
Bahkan kemunafikan yang sudah basi pun 10, 20, 30 tahun lalu..
Mulai baunya tercium dimunculkan..
Dana2 Haram KKN tanpa diminta muncul sendiri..
Pejabat Negara dan Politik KKN...
tanpa diminta saling tuding perang IT dan Cyber utk pencitraan bertebaran di media on line...
why why why..?

Hanya Menghina surat Almaidah saja cuma satu ayat..
hanya ayat 51..
Kenapa panik..?
Itupun lokasinya cuma di Pulai Seribu...
Bukan Hawaii atau Monaco...?

Oh...KAU TELAH menghina "Energi-KU"

Ingat 1000 kali rekayasa manusia..
Sekalipun jabatannya Presiden.. presiden.. presiden..
TIDAK ...TIDAK.. Tidak akan menghambat
Ini energi surat Al Maidah..
Ini rekayasa ALLAH Subhanahu Wata'aala..
Dengan caranya..

Silahkan dikaji dengan teori apapun yang terhebat di dunia ini..
Cuma kau hina surat Al Maidah-KU..
Yang hanya dihadiri 150 orang di pulau seribu..
Bukan Hawai.. atau Monaco..

Tapi ingat..
Yang hinakan AKU, ALLAH-mu..
Rasakan energi Al Maidah-KU..
Suatu bukti KUturunkan Al Quran itu benar..

Partai mana terhebat di Indonesia ini..?
Baik PDIP, GOLKAR, GERINDRA, HANURA, PAN, PKB, NASDEM, DEMOKRAT, PPP, PKS dll..
Pernahkah Mampu Menggetarkan INDONESIA..
Bahkan DUNIA..
Dalam waktu sesingkat ini..?
Tanpa biaya kampanye..
dan dana atau bahan kontak untuk membius rakyat..
Mencari masa demi ambisi atas nama adil dan sejahtera..
Yang setelah menang akhirnya ter dholimi juga?

Dibandingkan dengan surat Al Maidah..
tdk ada apanya..
tidak promosi..
IT.. cyber dll..
TV Internasional Lokal Nasional maupun kampung?

hanya butuh hitungan Hari..
TANPA BIAYA....
TANPA UANG HARAM..
TANPA PROMOSI..
TANPA REKAYASA PROVOKATOR..
apalagi KEKUATAAN ASING

Entah dengan teori Conspiracy atau yang lg ngetrend PROXIMITY WAR lah..
terlalu jauh...

ini yang luka Qolbu Rakyat Muslim Indonesia..
Negara Republik Indonesia..
sdh jelas...
NOW or NEVER my President..
because tomorrow.. tomorrow.. tomorrow to be late.

Dan khusus utk PEMIMPIN ISLAM MUNAFIK..
SOMBONG sekali..
dan..
BERANI sekali
menaksir surat Al Maidah ciptaan Tuhannya..
Kau hargai berapa surat Almaidah itu...?
RUPIAH, DOLLAR, EURO, POUNDSTERLING, YUAN CHINA..?
1T, 10T, 12T, 40T, atau 1 milyar T Rupiah..?
Luar biasa hanya karena uang haram..
Telah merasuk Qolbu para ulama muslimku..?
Dan ditonton Live langsung Umat Islam Indonesia..
dan begitu cepat merambah ke Dunia..
SHUBHANALAH ...

Tapi lihat.. lihat.. lihat..
Bukan saja Indonesia ku getarkan..
Dunia kugetarkan..
Dalam waktu singkat..
Akhirnya semua penduduk Indonesia mulai merasakan dampaknya..
Dari asal agama apapun..

Kau bukan berhadapan dengan KERTAS KU..
Yg mudah kau sobek-sobek kau injak-injak seperti pembungkus sambal terasi..
Kau taruh di tempat sampah..
dan kau katakan "AKU BOHONG"..

Jangan kau lihat hanya dg mata phisikmu cuma KERTAS yang kau CETAK..
Lalu kau jadikan benda buku di sebut AL-QUR'AN..
Ini hanya "ZAT KU"..
Berbentuk buku Al-QUR'AN terbuat dari kertas...
Tapi yang kau harus lihat" KANDUNGAN SIFATKU"..
yang tersirat dalam "ZAT KU"...
Gunakan "QOLBU" mu harus "BERSIH"..
Karena disana telah KU beri RUH untukmu..
Dan hanya RUH mu yang mampu berhubungan dengan AKU..
bukan PHISIK mu..

Sesungguhnya Allah SWT menurunkan AL-QUR'AN untuk semua Umat..
Bukan saja utk Islam..
Terbukti semua Umat beragama di Indonesia ini mulai merasakan dampaknya..

Semoga Damai dan Sejahtera Indonesiaku..

ISLAM adalah RAHMATAN LILALAMIN..

UNTUK SELURUH DUNIA DAN SEISINYA..

Aamiin...Aamiin.. Aamiin..

Wassalam.. Rahmatilah kami ya Allah.. tak lupa Shalawat utk Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Tulisan dari Perwira TNI yang sedang di Malaysia
(Alumni Akabri Laut 82)