Sunday, March 21, 2010

Episode ANJING-ANJING NERAKA.....

Suatu hal yang amat merugikan bagi kita, disaat kita hendak membangun peradaban Islam kembali untuk kita persembahkan kepada Robbul Izzati, atas bimbingan Rosul SAW dan teladan para sahabat, merunut wejangan para ulama-ulama yang kita cintai dan kita ikuti petuahnya sementara ada sekelompok orang-orang yang meruntuhkan bangunan seperti mencabuti bata-bata yang tertanam didinding peradaban yang kita bangun itu, sedangkan kita seorang diri bersusah payah menyusun bata-bata peradaban itu atas nama "kebersamaan".

Kita yang hidup dialam yang penuh dengan perbedaan seharusnya cerdas dalam memberikan pemahaman, bahwa perbedaan itu nyata dan tak dapat kita hindari, hanya saja kita harus mampu bijaksana, toleran dan bersikap adil dalam setiap perkataan dan perbuatan. Menghindari pernyataan mengkafirkan antar sesama muslim, memperuncing masalah khilafiah dan melakukan fitnah tanpa hujjah yang nyata adalah cara-cara yang dilakukan seorang Khawarits.

Alangkah meruginya memunculkan permasalahan perbedaan dimasyarakat semata-mata ingin mengambil hati orang-orang yang memang berada dipihaknya, menurut saya bukan sifat terpuji mengangkat diri sendiri sementara Alloh dan Rosulnya kita tinggalkan dibelakang. Bukankah sifat Da'wah yang benar adalah mengajak ummatnya semata-mata untuk mengikhlaskan ibadahnya pada Alloh SWT sahaja dan bukan menitipkan kharisma dihati-hati orang-orang yang kita da'wahi dan menikmati kemasyuran dari mereka?

Wallahi, ditubuh kaum muslimin telah mengalir darah merah yang mengatas namakan perbedaan, sesungguhnya jika kita tahu dan mengerti siapa musuh dan lawan kita maka akan sangat sulit menggalang simpati diantara orang-orang yang terpisah karena perbedaan itu.

Kepada siapa saja yang memperuncing perbedaan...tahukah anda dijaman yang tak jauh dari hidupnya Imam Ghazali dan Imam Syafi'i, ummat dapat berpisah hanya karena beda mahzab? karena berbeda mahzab seorang bapak melarang putrinya untuk menikah dengan pemuda dari mahzab lain??

Pasti anda ingat peristiwa-peristiwa pedih didunia Islam yang meruntuhkan asa kita dalam berdakwah dan hanya mengharapkan berkah-Nya bahwa perbedaan-perbedaan yang sengaja dilontarkan Abdullah Saba sehingga para Sahabat saling curiga terus membekas hingga kehidupan kita dihari ini?

Hindarilah memperuncing perbedaan...bukankah masih banyak materi dakwah yang bisa kita gali untuk membangkitkan kebersamaan ummat ini.

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan : · Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin. · Bacalah Al-Qur'an · tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain. · Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain. · Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka. · Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat. · Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik. · Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain. · Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain. · Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu. Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain." Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya." Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?" Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."