Tuesday, May 28, 2019

MasyaAllaah......

3 hari ikut hijrahfest byk bgt yg didptn (akan dishare beberapa hari kedepan krn salah satu materi hari ke 2 kmrn bilang profesi kewajiban kita adalah dakwah yg lain adalah profesi sampingan). Tapi yg plg shock liat penutup saat Ustad Adi Hidayat ceramah ttg hijrah. Di akhir, tiba-tiba ustad tanya:
Ikhwan, sapa yg hapal 30 juz? 25? 11? Oohh ada 6 org. Dibawah 25 thn? Tolong catat namanya krn akan saya berangkatkan kuliah sampai S3 ke Sudan. Tadi pagi saya mendapat tlpn utk mencari 20 rekomendasi utk kuliah sampai S3 ke Sudan.
Yg hapal 8 juz? 6? 5? Dan ada beberapa yg berdiri. Dan akan disekolahkan ke sekolah pencetak ulama. Dia yg biayai.
Akhwat. Sapa yg hapal 30 juz? 1 org berdiri. Muda dan cantik. Dan ditanya ustad "kamu mau apa?".
Dia malu jwb "saya mau umroh ustad".
Ditanya lagi "orangtua msh ada?" dan dia ngangguk. Lgsg nangis dia dan semua takbir pas ustad jwb "kamu + orgtua kamu berangkat umroh brg saya sept thn ini". Masya Allah.
Dan trs ditanya sapa yg hapal 15, 10, 5 bahkan 1 juz. Dan ditanya apa bisa bahasa arab. Semua diberikan hadiah sekolah. Dan tentu saja, ustad tanya kesediaannya utk sekolah agama. Tdk ada paksaan. Kebayang gak sih? Dtg kesana dan dpt rezeki beasiswa. Masya Allah klo Allah dah ksh rezeki, bisa ke sapa aja yg dikehendaki, lwt sapa aja dan dgn cara Nya 
Gak stop sampai disitu. Ditanya yg bisa Surat An Naba dan beberapa org ditest. Dan lgsg dpt 1 juta. Ada sekitar 6 org an mungkin.
Udah selese? BELUM! Dia tanya yg ngasuh anak yatim. Kamu ngasuh berapa anak yatim? Ada yg jwb 5, 10, 200 dll mpe jumlahnya 257. Dan dgn entengnya, tanpa mikir "yg 57 saya titip 1 juta setiap anak yatim, yg 200 org saya titip 100 juta, tolong bagikan sesuai proporsinya, saya akan selesaikan segera janji saya ini, tolong panitia ingatkan".
Dan gw SHOCK LIATNYA. Betapa JOR-JOR AN NYA SEDEKAHNYA USTAD INI. Gw baru pertama kali dgr ceramah dari Ustad Adi. Dan liatnya bikin merinding. Byk bgt yg gw pelajarin dari kejadian semlm:
1. Ketampar malu krn dari ribuan yg dtg, yg hapal quran bisa diitung pake jari. Dan bukan itu mslhnya, yg MALUUU adalah gw sama sekali gak nunjuk tangan. Bahkan An Naba aja gak hapal  Kmn aja gw? Ada anak dgn cerebral palsy yg bisa hapal quran hanya dlm waktu 8 bulan.
2. Di ceramah, Ustad Adi bilang PAKAI HARTA UTK SURGA KITA dan bener dia praktekin. Dunia ini kecil, gak ada apa-apanya. Yg utama adalah mendapatkan kelapangan dan ketenangan diri dari Allah, nanti dunia akan mengikuti.
3. Betapa asik nya menjadi muslim yg kaya krn bisa punya byk pilihan menggunakan hartanya. Ksh sekolah agama utk penghapal quran, ksh sedekah utk anak yatim, ksh cash utk penghapal surat dll. Betapa asik nya menjadi muslim yg kaya krn bisa jor-jor an sedekahnya, bisa membantu lebih banyak, tanpa dipikir, tanpa takut miskin. Knp orang kaya harus jor-jor an sedekahin hartanya? Krn harta itu akan dihisab. Semakin banyak harta semakin banyak dihisabnya. Makanya sedekahin, kasih Allah dan jadiin harta kita penolong kita di akhirat nanti.
4. Dan kepada penerima beasiswa, umroh dan uang jutaan kmrn, gw yakin gak bakal ada yg sangka. Pas berangkat dari rumah, mau cari ilmu ttg hijrah tapi malah ketiban rezeki gede kaya gitu. Ustad Adi bilang klo mau sesuatu, ikhtiarnya bukan dunia. Tapi dekati pemilik dunia maka insya allah dunia mengikuti. Klo dekat, kita minta, Allah akan kasih.
Dan Ustad Adi gak minta apa-apa. Gak minta amplop. Cuma minta doain di sujud utk keluarga. Semoga Ustad Adi dan keluarga selalu dilindungi di dunia dan akhirat. Aamiin.

Saturday, May 25, 2019

Sejarah, darah dan Sampah

Lirik dan lagu oleh Thufail Al Ghifari

Hei !!!...Indonesia Bersatu Dan Tetap Terjaga
Jihad Bingkai Negrikku
Tapaki Sejarah Panjang Dan Harapan Generasi Kami
Generasi Yang Selalu Menitipkan Harapan
Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa
Bagi Tanah Air Ini ... Indonesia

Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang Diponegoro
Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Hancurnya Djien Hingga Pattimura
Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini
Kau Membetang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Lagenda Perang Dan Senapan
Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka Ternyaring
Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur
Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur
Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur
Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan
Karikatur
Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah
Harapan Yang Sempit Hitam
Diujung Sejarah Dan Harapan Tlah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan
Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata
Keringat Berubah Menjadi Sampah
Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka
Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana
Seperkasa Para Pejuaang Diantara Lagenda Gatot Kaca
Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang
"Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas"
Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas
Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina

Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia...

Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984
Bukan Era Priuk Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat
Parodi Strimulator Air Liur Babi LB Murdani Dan Tri Sutrisno
Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham
Dan Arwah Barhaludin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir
Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu
Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku
Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!!
Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!!
Memvonis Jaffar Umar Thalib
Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak
Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!!
Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe'i
Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah
Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah
Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama
Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah
Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang
Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara
Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sempilan Puluh Delapan
Cerminan Yang Takkan Terlupakan
Dan Abu Bakar Ba'asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam
Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita

Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku
Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul
Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul
Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika
Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara
Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca
Disudut Sakral Penghianatan Nusantara
Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta
Etika Penghianat Jelata
Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara
Merobek Dibalik Neraca Pembenaran
Membuat Respon Penghuni Istana
Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika
Kesenjangan Yang Harus Kami Telan
Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam
Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani
Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram
Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam
Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste
Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah
Menjadi Koleksi Sejarah
Koran Paper Dan Pembantaian Moneter
Situbondo Ketapang Hingga Papua
Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madina
Merekam Batas Wacana Politik
Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri

Friday, May 24, 2019

KEMENANGAN YANG RAPUH AKAN BERAKHIR GADUH

Oleh: Anton Permana
(Pendidikan Lemhannas Angkatan LVIII)
Penulis tidak kaget ketika KPU selayaknya pengumumuman kenaikan BBM dulu, tiba-tiba memajukan pengumuman kemenangan paslon 01 sebagai pemenang Pilpres. Karena apa, sejak awal didalam beberapa tulisan sebelumnya, penulis sudah menyampaikan beberapa analisis dan prediksi kejanggalan yang terjadi pada proses penyelenggaraan Pemilu tahun ini.
Mulai dari polemik UU nomor 7 tahun 2017 tentang President Treshold 20 persen yang menjadi satu-satunya terjadi di dunia, sampai dengan dirobahnya aturan petahana harus mundur sebelum menjadi calon presiden.
Tidak hanya sampai disitu saja, di setiap tahapan proses Pemilu ini (Pilpres) hampir dengan runut semua aturan sudah tertata sedemikian rupa untuk memuluskan petahana untuk melenggang kangkung lanjut dua periode. Tak peduli mau berapapun hasil suara di TPS, toh yang akan menentukannya nanti adalah KPU secara berjenjang, dan ada Bawaslu bersama aparat penegak hukum sebagai pengawalnya, serta media mainstream dengan cipta kondisi opini masyarakat plus dengan komentar para pelacur intelektual yang memang sudah dibayar untuk itu.
Dan ternyata, semua apa yang pernah penulis tuliskan itu hampir 100 persen akurat. Bahkan lebih dalam dan brutal lagi. Namun okelah, semua itu sudah berlalu. Namun penulis menangkap ada beberapa pesan tersirat dan tersuruk (tersembunyi) dari suksesi kemenangan paslon 01 ini. Yaitu :
1. Kejahatan yang terjadi dalam proses penyelenggaraan pemilu dan pilpres hari ini begitu telanjang dan sangat vulgar. Dari mulai tahapan penetapan DPT yang tak pernah tuntas, DPT siluman, (proses sebelum coblos) sampai dengan tahapan pencoblosan, quick count, situng, rekapitulasi, dan penetapan yang dimajukan, semua berjalan vulgar bebas nilai dan bebas hukum.
Berbagai macam bentuk kecurangan dilaporkan tapi semua dianggap sebelah mata. Dicuekin, bahkan dianggap tak ada alias sepele.
Padahal semua fakta dan bukti sebegitu terang benderang di konsumsi masyarakat. Disinilah letak kecurigaan dan kejanggalan yang penulis maksudkan. Karena seolah semua kejahatan ini dibiarkan seterbuka mungkin. Sevulgar-vulgarnya.
Kalau didalam era sebelumnya, sedikit saja masalah, media begitu garang menguliti, aparat begitu sigap mengatasi agar masalah tidak melebar. Tapi era sekarang, pihak penyelenggara, Bawaslu, media, bahkan polisi kompak satu suara yaitu, bagaimana petahana menang. Tak peduli mau main kayu atau apa.
2. Setelah KPU mengumumkan paslon 01 menang, dengan mengabaikan segala bentuk laporan pengaduan, barulah penulis berani menyimpulkan bahwa semua ini tak lain ada sebuah skenario yang lebih besar lagi dari pada hanya sekedar memenangkan petahana. Ada sebuah agenda yang lebih dahsyat lagi dibalik konspirasi ini semua yaitu ; bagaimana memenangkan kubu yang lemah secara defacto legitimasi rakyat, tapi ditopang oleh sebuah pisau kekuasaan yang berdarah dingin.
Tujuannya apa ; agar terbentuk polarisasi seimbang dalam theory balance of power dari dua kutub yang potensial untuk kemudian dibenturkan.
Karena, apabila dua kubu yang berlawanan sama kuat, sama punya power, maka dua kutub kekuatan ini sangat ideal dan mudah untuk dibenturkan.
Contohnya. Sudah menjadi fakta empirik kalau petahana itu real di lapangan itu sudah kehilangan pesona dan dukungan dari masyarakat. Lihatlah di setiap kampanye dan kunjungannya. Selalu dihantui dengan kursi kosong dan pembatalan kunjungan. Kalaulah tidak segera ditopang dan dimobilisasi penuh oleh struktural pemerintahan dengan dukungan dan supervisi Polisi, penulis sangat yakin petahana bukanlah apa-apanya. Petahana bagaikan angin hampa yang tak punya daya apa-apa.
Berbeda dengan paslon 02 yang begitu semarak dan gegap gempita ditengah masyarakat. Disetiap kampanyenya selalu membludak bagaikan air bah. Nah kondisi petahana yang ditopang aparat dengan paslon 02 yang didukung penuh rakyat, menjadikan polarisasi dua kubu ini sangat tajam dan rentan untuk dibenturkan.
3. Apabila dua kubu ini akhirnya sama-sama tidak bisa menahan diri, maka bersiap-siaplah apa yang kita takutkan bersama akan terjadi yaitu perang saudara.
Ini lazim bisa terjadi, kalau kita melihat sejarah nusantara. Ketika kerajaan Majapahit begitu digjaya membentuk nusantara, akhirnya hancur lebur akibat perang paregreg, yaitu perang saudara yang berkecamuk yang akhirnya melemahkan kerajaan.
Sejarah ini bisa saja terulang lagi, karena theory nya memang begitu. Bahwa, sejarah akan berulang sebagaimana itu terjadi.
Perang saudara inilah yang ditunggu-tunggu pihak asing. Agar lebih mudah kuasai Indonesia. Perang saudara yqng akhirnya merobek dan membelah bumi nusantara ini berkeping-keping. Untuk kemudian mereka bajak dan dibagi lintas sesama penguasa.
4. Kalau kemenangan yang rapuh ini gagal untuk melahirkan konflik, maka agenda selanjutnya adalah bagaimana merancang cipta kondisi agar pemilihan pilpres dan Pilkada kedepan dikembalikan melalui legislatif.
Padahal ini sebenarnya adalah strategi mereka kedepan untuk tak perlu modal besar lagi untuk berkampanye presiden yang dipilih secara langsung. Cukup dipilih legislatif saja seperti zaman orde baru. Padahal itu mereka kondisikan karena mereka adalah pemegang kekuasaan mayoritas di parlemen (koalisi). Kalau sudah mayoritas, tentu mau melakukan amandemen apapun bisa. Termasuk mengganti UU yang sudah jalan dan eksis sekalipun. Termasuk tata cara pemilu dan pilpres, bahkan sampai amandemen UUD 1945 dan Pancasila.
Kalau dalam theory negara sosialis hal ini lazim digunakan. Yaitu bagaimana memecah belah setiap komponen sumber daya negara, agar tidak ada satu kekuatan komponen bangsa pun yang mapan dan kuat. Selanjutnya membentuk koalisi (merger) bersama antar sesama Parpol yang kemudian membentuk Partai tunggal. Partai negara yang punya kuasa tanpa batas mengatur masyarakat. Arah kesana sudah tampak jelas. Bagaimana hampir setiap partai disusupi, dipecah belah, organisasi besar KADIN, KNPI, apa saja semua terpecah belah. Mana yang pro penguasa diangkat tinggi tinggi, mana yang melawan diinjak dan dicari-cari kesalahannya.
5. Kemenangan dari proses yang rapuh ini juga dijadikan sebagai kartu truft buat petahana, sebagai dasar amunisi menyandera paslon. Kalau sempat macam-macam berarti selesai dech...
Untuk itu, kemenangan versi KPU yang diumumkan tengah malam secara diam-diam itu adalah kemenangan yang rapuh, penuh in trik culas, dan memaksakan legitimasi secara kasar dan jauh dari tata nilai dan norma negara yang berpancasila ini.
Drama kemenangan 01 hasil sinematografi KPU ini adalah kemenangan yang compang-camping, kemenangan semu tanpa daya, ibarat baju bolong sana-sini. Hanya mereka saja yang tak ada rasa malu. Merasa menang padahal semua orang tahu itu hasil curang yang sistematis.
Kemenangan yang hanya ditopang oleh arogansi power kekuasaan ini, tidak akan bertahan lama. Karena tidak lahir dari rahim rakyat. Tapi lahir dari proses ‘haram’ hasil perselingkuhan kekuasaan dengan penegak hukum. Trias politika sudah mati. Dan berarti negara ini bukan lagi negara demokrasi. Semua sudah dikebiri.
Kemenangan versi KPU ini samgat rapuh, dan yakinlah akan melahirkan kegaduhan dan rusuh. Apakah rakyat dan para patriot negara akan diam begitu saja ???
Tentu tidak. Kita akan melihat beberapa hari kedepan. Ketika keadilan itu dibungkam dan ingin dikendalikan oleh kekuasaan. Maka keadilan itu akan mencari jalannya sendiri.
Era baru diktatorian dan kesewenang-wenangan telah hadir dinegeri ini. Dan yakinlah, kemenangan 01 versi KPU ini tidak akan bertahan lama. Ini terjadi karena aparat sudah menjadikan dirinya dari bahagian dari kekuasaan. Dan 01 tak berharga apa-apa tanpa polisi yang all out pasang badan. Itu tanda nyata kalau 01 ini memang rapuh.
Demikianlah tulisan Analisis penulis tentang skenario merancang kemenangan yang rapuh ini. Agar lahir juga pemimpin yang rapuh agar mudah gaduh dan rusuh. Semoga negeri kita selalu diberikan Allah jalan dan solusi untuk keluar dari kepungan kemungkaran ini. Wallahualam.
Jakarta, 21 Mei 2019

Catatan Subuh

Saya ikut copas, karena mewakili suara hati 
Sesuai sekali untuk renungan, tolong pahami baris demi barisnya, kata demi katanya. Semoga Allah SWT membukakan hati 
Copas dari FB Lilik Sorayya
Bismillah.
*Catatan subuh.*
Hari ini, sahur Ramadhan di negeriku ada yang berbeda. Tenggorokan saya tercekat.
Sungguh, tak sebutir nasipun mampu tertelan.
Kejadian penembakan dan pembubaran sahur ini membuat saya flash back kembali tahun ‘98.
I’ve been there. Berjilid-jilid, berbulan-bulan.
Demo yang dibubarkan aparat karena dianggap melebihi batas waktu.
Dikepung, disudutkan, dikejar hingga ke kos-kos mahasiswa, kampus, toko, bank pemerintah dan juga masjid.
Jangan tanya kerusakannya, apalagi korbannya.
Ya, masjidpun menjadi sasaran pencarian para mahasiswa, baik yang berdemo maupun yang tidak.
Seberapa keraspun kami berteriak bahwa mereka melanggar teritorial, para aparat ini tak berhenti.
Bahkan demo sudah berhenti sekalipun, tengah malam hingga pagi, sweeping tetap dilakukan.
Padahal kami tak bersenjata. Padahal senjata mereka, peluru yang mereka tembakkan, gas air mata yang mereka muntahkan dari pajak yang dibayarkan rakyat. Rakyat, tuan para aparat.
*“Salahmu dewe, demo!!!”*
Yang ngomong seperti itu, banyaak.
*“Kuliah aja yang bener. Mahasiswa itu di kampus, bukan di jalan.”*
Yang bicara begini, juga ga sedikit.
*“Amien Raisnya manaa? Malah jadiin mahasiswa sebagai tumbal.”*
Komentar begini juga terdengar.
*“Mahasiswa bikin rusuh, bikin macet...!”*
Dan masih banyak lagi komentar yang menentang pergerakan mahasiswa.
Tapi andai mereka tau,
Sungguh andai mereka tau.
Ada yang mendidih di darah kami. Ada yang bergejolak di dada kami. Ada kedholiman yang tak bisa kami toleransi.
Dan hati kecil kami mengatakan, kami ga boleh berhenti. Ada yang kami perjuangkan, dan kami akan terus bersuara. Kejadian di sahur ini sama, kawan. Tapi essensi masalahnya berbeda.
Coba perhatikan,
mereka menyuarakan keprihatinan mereka di depan KPU, bukan Istana Presiden.
Paham ya?
Tuntutan yang disuarakan, tau juga kan?
Apa yang sebenarnya mereka harapkan dari KPU, sebagai lembaga independen penyelenggara pemilu?
*“Wong ga ada kecurangan! Mana buktinya?”* Tolong ya baca, dengar, perhatikan berita jangan hanya dari media mainstream saja.
Beranilah keluar, dan caritau dari media yang menurut kalian berseberangan dengan pemerintah.
Gunakan mata batin dan nuranimu (kalo masih punya).
Gajah bagi orang yg melihat dengan mata tertutup, bisa panjang, menurut yang lain, bisa jadi lebar.
Coba buka tabirmu, lihatlah gajah dari segala sisi, baru kau simpulkan. Pahami sebabnya, sebelum menyalahkan akibatnya.
Mereka yang turun ke jalan, yang ditembaki, yang dipukuli secara represif adalah saudara sebangsa kita sendiri.
Berbeda pilihan presidenmu, jangan membuatmu kehilangan empati.
Berbeda agamamu, jangan membuatmu menutup mata terhadap permasalahan kedaulatan negeri.
600 petugas KPPS yang meninggal mendadak, tak pelak menimbulkan kecurigaan. Pemerintah, melalui Menkes nya tidak memberikan izin otopsi. Padahal jumlah 600 ini tidak sedikit.
Apakah karena 600 orang ini bukan istri atau suamimu, bukan ayah atau ibumu, bukan adik atau kakakmu, lantas kau tak peduli??
Karena dr. Ani Hasibuan ini bukan margamu, bukan doktermu, bukan sanak familimu, kau juga ga empati?
Apakah kau harus menunggu bagian dari keluargamu yang menjadi korban dari rezim ini, baru kau mau buka suara?Indonesia itu milik seluruh rakyat.
Jika pemerintahnya tidak membuat kebijakan yang pro rakyat banyak sebagai pemilik kedaulatan negeri ini, sangat wajar jika rakyat melancarkan aksinya.
Entah lewat tulisan, entah lewat lisannya. semuanya dilindungi oleh hukum negara.
Jika kemudian kau tak bisa membersamai mereka yang sedang berikhtiar untuk keadilan, minimal berikan empati kalian.
Doakan keselamatan mereka. doakan negeri kita, supaya pemimpin kita mampu memberikan rasa aman berkeadilan.
Indonesia adalah hidangan lezat.
Dari dulu.
Makanya Belanda betah bercokol dan menguras kekayaan kita selama 350 tahun, menyisakan mental-mental orang terjajah yang harus diupgrade sebagai manusia merdeka.
Jangan dikira penjajahan era baru tidak ada.
Penjajahan milenial sekarang bermain sangat cantik. Pemberian hutang tanpa batas. belum sempat kau menyadari, negara sudah defisit dan tak mampu membayar bunganya.
Belum sempat tersadar, BUMN menjadi milik asing.
Belum sempat memprotes, tetiba bagian negerimu sudah menjadi milik negara lain.
Naudzubillahi min dzalik.
Banyak.
Banyak lagi permasalahan negeri ini yang mesti kita kawal, kembali ke jalan yang benar.
*Mendukung itu tidak hanya memuji, namun juga memberikan kritik.*

Thursday, May 23, 2019

ILLA LIQO' HABIBANA

Catatan Ustadz Arifin Ilham beberapa waktu lalu
Oase Hatiku
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Siapa aku?
Ya, aku dari tiada,
sekarang ada,
itu juga hanya sebentar,
kembali lagi tiada.
Aku berasal dari ayah ibu, kakek nenek, terus ke atas hingga mendarat di Datuk manusia, Nabi Adam dan Bunda Hawa. Ujung-ujungnya kita harus menyebut kita adalah bani Adam, keturunan Adam ‘alaihis salam.
Sementara bahan dasar moyang kita itu dari tanah, sekarang di atas tanah, semua yang kulihat dari tanah, tidak lama lagi aku pun masuk ke dalam tanah. Ya, aku yang selalu apik merawat tubuh ini, ternyata calon bangkai yang berkalang tanah.
Aku akan masuk ruang sunyi senyap berbantal tanah, kepala utara, kaki selatan miring ke kiblat. Belatung, cacing, bau busuk menyerengai dalam daging tulang yang selalu kurawat saat hidup. Harapan kita tentu Allah menjadikan kuburan kita, Taman Surga-Nya. Aamiin.
Astaghfirullah, inilah yang membuat aku terus-menerus memohon ampunan-Nya. Inilah yang membuatku semangat dalam beribadah, bernikmat dalam shalat, bahagia berlama-lama sujud di penghujung malam, menangis, dan menyelimuti diri dengan rasa takut akan murka dan azab-Nya. Allahu Akbar, inilah yang membuat gelora asa terpatri kuat dalam memburu ridha dan Syurga-Nya; inilah yang mendesakkan rasa rindu berjumpa dg-Nya. Inilah energi amal sholehku, dakwahku.
Inilah yang menjadi asbab bersemangat dalam mencari rejeki yang halal, kuat bestari dalam beramal silaturahim, sayang pada keluarga, sayang pada semua apalagi pada yang papa lebih-lebih pada saudara-saudara yang tertindas.
Merenungi siapa aku, menjadikan diri ini disibukkan dg perbaikan diri, dan sama sekali tidak tertarik mencari aib orang lain, aib diri saja seabrek abrek. Lunglai sudah jika teringat akan siapa diri ini. Tertatih jasad ini dalam mengimbangi gelora ruh dan hati yang terus berjibaku menuju-Nya.
Terluap “khouf” rasa takut hebat kpd-Nya dan “rojaa” berharap sangat kpdNya. Bergelayut sedih berbaur bahagia. Putaran waktu di dunia ini terlalu sebentar untuk mengumpulkan bekal hidup selama-lamanya. Sebentar, tetapi menentukan keadaan di Akhirat kelak. Dunia bukan untuk main-main apalagi maksiat. Umurku tidak sepanjang perjuanganku. Sementara dosaku banyak, ilmuku kurang, keadaan inilah membuat waktu hidup ini terasa semakin sebentar.
Duhai kalian, Abah yang telah berpulang, Mama, anak-anakku, istri-istriku, anak-anak yatimku, anak-anak santriku, keluargaku, guru-guruku, para sahabatku, jamaah zikir, juga kalian sahabat FB-ku, instgram-ku, saudara-sauadaraku di Palestina, Afghan, Irak, Suriah, Yaman, Mesir, Afrika Tengah, Ughur China, Khasmir, Rohingya, Patani, Moro dan seluruh umat, juga negeri Indonesia tercinta ini, telah masuk merenggut hati dan pikiranku.
Diri ini, demi Allah, sayang semua, cinta semua karena Allah. Rasanya tidak disebut doa, kecuali kalian semua bagian doaku. Aku ingin semua damai dalam naungan Syariat-Nya dan hidup bahagia dalam Sunnah Nabi-Nya, sehingga negeri tercinta kita Indonesia hidup damai aman dalam penuh berkah Allah.
“Allahumma ya Allah ampunilah diri ini, dan semua kami. Selamatkanlah kami dari semua fitnah dunia dan kezholiman, dan terimalah mereka yg wafat sebagai syuhada disisiMu…
SubhanAllah air mata ini terus mengalir dalam oase hati ini krn sayangnya arifin pada antum semua krn Allah."

Hari ini di bulan penuh Rahmat dan ampunannya beliau benar benar telah kembali.
Beliau telah persiapkan sendiri Kafan bersulam Istighfar pembungkusnya jasad kembali keRidhoNya.
Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wafu anhu 

Wednesday, May 15, 2019

Lalu diam.....adalah PENGHIANATAN!!

Terlunta-lunta hati ini sepanjang masa
Menyaksikan pembantaian yg tak kunjung reda
Dihadapan dunia, di ujung hidung para pemimpin dunia
Di depan mata ummat yg tak sanggup menggerakkan hati nya sekalipun untuk berpihak...
Lalu jiwa-jiwa yg tergadaikan tsb melanglang buana ke akhirat sana digelari pahlawan segala zaman dan menerima medali syuhada dari Robb-Nya
Dan kita hanya membisu..membungkuk kuyu
Tak sanggup menitipkan harta untuk menjadi bahan bakar mesiu perjuangan bahkan do'a pun jarang kita panjatkan
Ummat macam apa kita wahai kawan?
Ummat macam apa kami wahai Nabi?
Kurang contoh kah dariMu wahai Nabi kepada kami yang setiap hari bersholawat dalam sholat2 wajib kami, tapi tak punya iba membela saudara kami yg terjajah dan dihinakan musuh2 nya dibelahan bumi manapun saat ini
Cemburu pada nostalgia keemasan Nabi dan Sahabat hingga rindu pada Granada Alhambra serta istana merah romantisnya...
Di seberang hotel mewah selat Bosphorus aku bermimpi .. mencium tangan Thoriq Bin Ziad ketika turun dari kapal yg terbakar di selat Gibraltar
Lalu Aku menunggu disini, disudut kampung yang membuat kami menengadah ke atas langit mengiba pembelaan dari jiwa jiwa muda pengukir semangat Al Fatih, atau penghusung semangat Sholahuddin Al Ayyubi, lalu kami tersenyum dlm mimpi ketika Umar Ibnul Khattab menerima kunci Baitul Maqdis...dari rahib Romawi
Wahai kawan
Diam mu adalah PENGHIANATAN
Diam mu adalah PENGHIANATAN
Diam mu adalah PENGHIANATAN
Bergeraklah hati mu kawan
Mengalirlah air mata mulia
Mari do'akan semua yg terjajah agar segera MERDEKA
Bergumam lah wahai hati...
Al Aqsa...aku masih tetap bersamamu...
Walau aku tak pernah menginjakkan kaki ku di sana
Di Baitul Maqdis
Tapi
Rindu pembebasan mu
Kan kubawa
Sampai aku mati
Sampai suatu saat jasad ini
Terbujur kaku liang lahat..
Mas Harry
15 May 2019
10 Ramadhan 1440 H

Thursday, May 09, 2019

SHALAT TARAWIH (Qiyamul Lail)

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. al-Bukhari dan Muslim)......

Dalam ayat Allah SWT berfirman, "Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka." (Al-Furqan: 63-64).......

Mengejakan shalat malam adalah kebiasaan Rasulullah SAW dan para sahabat beliau, sehingga Aisyah berkata, "Janganlah kalian tinggalkan shalat malam, sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya.

Kendatipun sakit atau sedang lesu, beliau tetap mengerjakannya dengan duduk.......

Umar bin al-Khaththab biasa mengerjakan shalat malam. Bila pertengahan malam beliau segera membangunkan keluarganya untuk shalat. Beliau berseru, "shalat, shalat" seraya membacakan ayat ini: "Dan suruhlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha: 132)....... 

Ibnu Umar pernah membaca ayat: "(Apakah kamu wahai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya." (QS. az-Zumar: 9).......

Belaiu berkata, "Orang yang dimaksud dengan ayat diatas Utsman bin Affan." ....... Ibnu Abi Hatim berkata, "Ibnu Umar mengatakan hal itu karena banyaknya shalat malam dan tilawah yang dilakukan Amirul Mukminin Utsman bin Affan hingga terkadang beliau membaca seluruh al-Qur'an dalam satu rakaat." .......

Alqamah bin Qais mengatakan, "Pada suatu ketika aku bermalam bersama Abdullah bin Mas'ud, ia bangun untuk shalat pada awal malam. Beliau, membaca surat seperti bacaan imam di masjid, beliau baca dengan tartil tanpa terburu-buru hingga dapat didengar oleh orang yang berada di dekatnya.

Beliau terus shalat hingga menjelang terbit fajar, antara adzan Maghrib hingga selesai shalat Maghrib. Setelah itu beliau mengerjakan shalat witir." ...... 

Di dalam riwayat as-Sa'ib bin Zaid disebutkan bahwa ia berkata, "Pada saat itu imam membaca beratus-ratus ayat.

Sehingga kami bersandar dengan tongkat karena lamanya berdiri. Ia berkata, "Kami baru selesai menjelang fajar."....................

Wahai saudaraku, sebaiknya engkau menyempurnakan shalat tarawih bersama imam, agar engkau termasuk orang-orang yang menghidupkan Ramadhan dengan shalat malam.

Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, maka akan dituliskan baginya pahala shalat semalam suntuk." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah)...

Wednesday, May 01, 2019

The Doll

👽 *Kenapa rakyat mau Memilih Boneka, Patung atau Berhala untuk menjadi Pemimpinnya?*

Karena Partai Politik Memperkenalkan Calonnya dengan *Mendustakan Kenyataannya*.

*Calon Pemimpin Ditampilkan dgn Pencitraan, Pembohongan, di Make-Up Sedemikian Rupa,* di Besar²kan,
di-Baik²kan,
di-Indah²kan,
di-Hebat²kan

Itu bukan Politik namanya, Pak itu Kriminal.

*Memang bukan politik, melainkan Perdagangan*

*Bukan Demokrasi, melainkan Perjudian*

Memang bukan Kepemimpinan, tapi *Talbis, kalau dipaksakan untuk disebut demokrasi, ya itu namanya Demokrasi Talbis*

🤔 *TALBIS itu apa tho, Pak?*

*Talbis adalah Iblis menemui Adam di Surga dengan Kostum dan Make Up Malaikat, sehingga Adam menyangka ia adalah Malaikat*.
*Maka Adam tertipu*.
Rakyat adalah korban Talbis di berbagai lapisan.

Mereka dibohongi sehingga menyangka bahwa yg dipilihnya adalah pemimpin, padahal boneka.
*Boneka yag diberhalakan melalui pencitraan*.

👽 *Apakah pemimpin yang demikian bisa berkuasa*?

Yang Berkuasa adalah Botoh-2 (Bobotoh) yg Membiayainya.
*Setiap langkahnya dikendalikan Oleh Para Bobotoh*.
*Setiap keputusannya sudah dipaket oleh penguasa modal*.
*Ia tidak bisa mandiri, karena dikepung oleh kelompok² yg juga saling berebut demi melaksanakan kepentingan masing²*.

👽 *Apa ia Tidak Merasa Malu Menjadi Boneka?*

Itu 1 rangkaian :

√ Tidak Merasa Bersalah.
√ Tidak Malu.
√ Tidak Tahu Diri.
√ Tidak Mengerti bahwa ia sedang Menyakiti dan √ Menyusahkan Rakyatnya.
√ Tidak Memahami  Posisinya di Hati Masyarakat.
√ Tidak Punya Cermin untuk Melihat Wajahnya.

🤔 *Sampai Separah itu Pak?*

*Tidak punya konsep tentang Martabat manusia, harga diri Bangsa dan Marwah Negara*.
Hanya mengerti Perdagangan Linier dan sepenggal,
tidak paham perniagaan panjang yang ada lipatan dan rangkaian putarannya.
Tidak memahami tanah dan akar Kedaulatan, pertumbuhan pohon kemandirian, dengan Time-Line Matangnya Bunga dan Bebuahannya.

👽 *Pemimpin yang demikian membawa bangsanya berlaku sebagai Pengemis yang Melamar ke Rentenir*

Pemimpin yang seperti itu Akhirnya Pasti Jatuh dan Hancur, kata Kakak.

Belum tentu, kata Bapak.

*Jangan lupa bahwa kalau Para Bobotoh Mampu Mengangkat Berhala ke Kursi Singgasana*,
*Berarti Mereka Juga Menguasai Seluruh Perangkat dan Modalnya untuk bikin apa saja semau mereka di Negara ini*.

Juga Selalu Sangat Banyak Orang dan Kelompok yg Mencari Keuntungan Darinya, *Bahkan Menggantungkan Hidupnya*.
*Sehingga mereka Membela Boneka itu Mati²an*.

Mereka selalu mengumumkan betapa Baik dan Hebatnya Pemimpin Yang Mereka Mendapatkan Keuntungan darinya, *sampai² Akhirnya mereka yakin sendiri bahwa ia benar² BAIK dan HEBAT*. 🙉🙊🙈

*Uang, Kekuasaan dan Media, Sanggup Mengumumkan Surga Sebagai Neraka, _dan meyakinkan Neraka Adalah Surga_*

S a l a m ,

*Emha Ainun Nadjib*