Saturday, October 31, 2020

Inilah Alasan Kenapa Wajah Nabi Muhammad Tidak Boleh Dilukis


SEORANG muslim tentunya sudah tahu bahwa hukum dari melukis wajah nabi adalah haram. Tapi banyak di antara kita yang belum mengetahui alasannya. Nah, berikut ini alasan mengapa wajah nabi Muhammad tidak boleh dilukis.

Saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada seorang pun yang pernah melukis wajahnya, dan juga kamera foto belum lagi ditemukan.

Jadi itulah sebenarnya duduk masalahnya. Dan dengan masalah itu sebenarnya kita harus bangga. Sebab keharaman menggambar wajah nabi SAW justru merupakan bukti otentik betapa Islam sangat menjaga ashalah (originalitas) sumber ajarannya.

Larangan melukis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan keharusan menjaga kemurnian ‘aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr oleh kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekadar digunakan untuk mengenang keshalihan mereka dan belum disembah.

Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syetan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang sholih tersebut. Melukis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilarang karena bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti dengan berhala.

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata : Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu‘anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya.

Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda, “Itulah orang-orang yang bila ada orang shalih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari).

Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela kelakuan orang-orang ahli kitab yang mengkultuskan orang-orang shalih mereka dengan membuat gambar-gambarnya agar dikagumi lalu dipuja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyerupai mereka.

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka,” (HR. Abu Dawud).

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhori).

Itulah sebab utama kenapa Umat Islam bersikeras melarang melukis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian ‘aqidah tauhid.Masih banyak sebab yang lainnya dari larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya penggambaran diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membuka peluang untuk perbuatan penistaan terhadap pribadi beliau.

Sebagaimana seseorang yang benci kepada orang lain, namun karena tidak mampu melampiaskan kebenciannya secara langsung, mereka lantas membuat serentetan penistaan terhadap gambar atau foto orang yang dia benci. Apakah akan dia ludahi atau dia injak-injak atau dia sobek-sobek atau dia bakar atau dibikin karikatur yang bernuansa pelecahan, dan sebagainya. Dengan tidak dilukisnya gambar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak mungkin seseorang yang kafir atau fasiq mampu membuat gambaran wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hanya orang-orang yang benar imannya saja yang bisa melihat beliau:

“Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku,” (HR.Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad)

Dalam salah satu riwayat Al-Bukhari ada tambahan, “Dan mimpi seorang mu’min adalah seperempat puluh enam bagian dari kenabian.”Bila demikian keadaannya maka tidak mungkin seorang fasiq apalagi kafir bisa tahu wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Andai mereka bermimpi suatu sosok manusia yang mengaku-aku sebagai Nabi Muhammad saw maka dapat dipastikan bahwa sosok itu adalah syetan.

Karena meski tidak mungkin menyerupai bentuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi syetan bisa saja mengaku-aku sebagai Rasulullah. Lalu bagaimana kita mengetahui kalau sosok yang mengaku Rasulullah di dalam mimpi kita adalah benar-benar asli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Caranya adalah dengan dicocokkan dengan hadits-hadits syamail yang shahih. Yaitu hadits-hadits yang bertutur tentang ciri-ciri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ada pun karikatur yang digambar oleh orang-orang kafir dan mu-nafiq adalah kebohongan, karena bagaimana mungkin mereka bisa menggambar wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan untuk melihatnya saja mereka tidak mungkin bisa.

Maka yakinlah bahwa apa yang mereka lukis dan apa yang mereka bikin karikaturnya pasti bukan Rasulullah SAW. Keharaman untuk menggambar nabi Muhammad SAW dan juga nabi-nabi yang lain, oleh para ulama ditetapkan berdasarkan kemustahilan untuk memastikan bahwa gambar itu benar-benar yang sebenarnya. Mengingat tidak ada satu orang pun orang di dunia ini yang tahu wajah para nabi. Karena tidak satu pun yang saat para nabi itu hidup yang hingga sekarang ini masih hidup.

Semua lukisan dan gambar tentang para nabi itu 100% bukan wajah mereka. Dan menurut para ulama, kalau pun gambar-gambar itu dilukis, sama sekali bukan gambar nabi, melainkan hayal dan imajinasi pelukisnya.

Seandainya yang digambar itu hanya orang biasa yang bukan nabi, mungkin masalahnya tidak serumit kalau yang digambar itu nabi. Menggambar atau melukis wajah seorang nabi adalah sebuah kerumitan tersendiri dari segi hukum. Mungkin anda bertanya, mengapa harus jadi rumit? Bukannah tujuan menggambar nabi itu baik, yaitu agar lebih mendekatkan kita kepada sosok nabi itu?

Ya, masalahnya menjadi rumit lantaran seorang nabi adalah pembawa risalah resmi dari Allah. Maka bukan hanya pembicaraannya saja yang jadi ukuran, tetapi semua tindak tanduk dan bahkan hingga masalah wajah dan potongan tubuhnya, adalah bagian utuh dari risalah itu.

Penggambaran wajah dan tubuh seorang nabi, sedikit banyak sangat berpengaruh kepada esensi syariat yang disampaikannya. Mengingat di kemudian hari setelah wafatnya para nabi itu, banyak orang yang berdusta tentang nabi. Baik dusta tentang perkataannya, perbuatannya, taqrirnya (sikap), termasuk berbohong tentang kondisi fisiknya.

Dan perbuatan berbohong atas apa yang apa yang dibawa oleh seorang nabi merupakan dosa yang amat serius. Ancamannya tidak tanggung-tanggung, yaitu kedudukan di dalam neraka.

“Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka,” (HR Bukhari Muslim).

Dengan berdasarkan hadits ini, maka para ulama sepakat untuk mengharamkan gambar nabi Muhammad SAW, juga gambar para nabi yang lain. Mengingat tidak ada seorang pun manusia yang hidup di zaman ini yang pernah melihat wajah nabi Muhammad SAW dan juga nabi lainnya. Dari mana lukisan nabi itu didapat, kalau bukan dari hayal dan imajinasi? Hayal dan imajinasi pada hakikatnya adalah kebohongan, meski niatnya mungkin baik.

Kita bisa simpulkan bahwa haramnya menggambar wajah seorang nabi, bukan semata-mata karena ditakutkan bahwa gambar akan menghina nabi, melainkan masalah keaslian dan kejujuran gambar itu sendiri. Bahwa tidak ada kebenaran dalam gambar itu dan gambar itu bukan gambar nabi.

Mengapa Presiden Prancis Macron menyerang Turki?


Oleh: Mustafa Güldağı | Penulis adalah intelektual Turki, tinggal di Istanbul

Presiden Prancis Emmanuel Macron terlibat dalam banyak krisis regional dengan manuver politiknya yang meningkatkan ketegangan, mengabaikan hukum internasional dan hubungan antar sekutu.

Macron juga dinilai mencoba untuk mengubah keseimbangan di Mediterania dengan menghasut Yunani untuk melawan Turki ketimbang mendorong dialog langsung dengan Ankara untuk menyelesaikan krisis di Mediterania Timur.

Berikut di bawah ini poin-poin analisa penjelasan mengapa Prancis begitu getol menyerang Turki di tengah perselisihan antara Ankara dan Athena atas sengketa di Mediterania Timur.

1. Prancis mendominasi hampir 20 negara di Afrika. Walaupun negara-negara ini tampak merdeka, mereka sudah memiliki bendera, lagu kebangsaan, dan perbatasannya sendiri. Namun Prancis telah mengubah metode kolonialnya dengan memberikan kepada mereka "kemerdekaan bersyarat". Inilah inti masalahnya. Tanpa mengetahui soal kemerdekaan bersyarat ini kita tidak akan memahami tentang apa yang terjadi selama satu abad terakhir.

2. Presiden Prancis De Gaulle berkata seperti berikut saat Prancis menarik diri dari Aljazair:

"Kami akan mundur dari Aljazair, tetapi elite penguasa yang kami tinggalkan akan menggantikan kami dan melindungi kepentingan kami lebih baik dari kami."

Semua rahasianya ada di sini. Mereka mundur, tapi mereka selalu mempertahankan keberadaan. Mereka melakukan ini dengan sangat lihai sehingga jejak mereka tak kelihatan. Bahkan rakyatnya sendiri tidak tahu. Mari kita jelaskan pada poin berikutnya.

3. Prancis mengeksploitasi hampir 20 negara Afrika selama bertahun-tahun dan hidup dalam kemakmuran selama masa itu. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi mempertahankan koloni-koloni ini setelah Perang Dunia II. Lalu mereka memutuskan untuk beralih ke metode kolonial baru: KEMERDEKAAN BERSYARAT. Ini adalah ilusi.

4. Ketika Prancis menarik diri dari wilayah koloninya mereka menetapkan 3 hal:

- Bahasa resminya adalah bahasa Prancis.

- Sistem pendidikannya akan dibangun oleh Perancis.

- Prancis akan mengatur kebijakan pertambangan, sistem keuangan dan sistem hukum.


Semuanya setuju. Siapa pun yang menolak akan mendapatkan ancaman pembunuhan dan pemerasan.

5. Prancis berusaha keras untuk menyebarkan bahasa Prancis ke negara-negara ini. Mereka menyebarkan budaya dan simpati terhadap Prancis melalui bahasa Prancis. Bahkan mereka mengirimkan buku belajar bahasa Prancis dan memberikan fasilitas pembelajaran bahasa Prancis kepada penduduk desa yang tak dapat menemukan roti untuk makan sehari-hari. Ingat, bahasa adalah alat pertama untuk asimilasi. Bahasa Prancis digunakan sebagai bahasa ibu di negara-negara ini. Masyarakat yang berbicara dengan bahasa Prancis akan memiliki cara berpikir seperti orang-orang Prancis.

6. Prancis membuat radio, buku, saluran, publikasi, majalah, dan permainan Prancis di negara-negara yang mereka jajah seperti Senegal, Chad, Niger, Guinea, Kamerun, Aljazair, Tunisia, Kongo, dan Pantai Gading. Dunia bawah sadar masyarakat di sana tidak mampu memikirkan apa pun kecuali Prancis. Itu adalah hal penguasaan mental. Bendera tidak akan menipu lagu kemerdekaan. Namun ada sebuah penipuan kemerdekaan. Rakyat hanya disibukkan dengan sebatas perayaan kemerdekaan dan perjuangan kemerdekaan yang luar biasa.

7. Masyarakat di negara-negara ini sangat fasih menggunakan bahasa Prancis ketimbang bahasa daerah negara tersebut. bahkan berbicara bahasa Prancis dianggap sebagai masalah keunggulan dan karisma. Prancis menanamkan persepsi ini dengan sangat baik.

Prancis mendominasi dan mengeksploitasi negara-negara ini dengan mengangkat orang-orang yang terpelajar lulusan dari sistem pendidikan yang mereka dirikan, dan merekrut pejabat birokrasi, militer, dan hukum sesuai kepentingan mereka.

Para pejabat itu adalah orang-orang yang menjadi musuh budaya dan agama mereka. Mereka adalah orang-orang asli Senegal, Guinea, nama Senegal, Guinea yang direkrut. Mereka akan mengendalikan negara atas kepentingan Prancis.

8. Gubernur Prancis yang ditempatkan di Aljazair pernah mengatakan hal berikut:

"Kami tidak bisa mengalahkan orang Aljazair selama mereka membaca Al-Quran dan berbicara bahasa Arab. Kami perlu melenyapkan Al-Quran dari mereka dan menghapus bahasa Arab."

Kebijakan ini diterapkan dengan sangat bagus di Aljazair. Bahasa sangat penting. Orang-orang yang direkrut minoritas mendominasi seluruh bagian negara bagian di Aljazair. Kalangan nasionalis dan pribumi Muslim dicegah mendominasi negara dengan kudeta dan pembunuhan.

9. Perancis membentuk komunitas di Afrika: “francophonie”. Komunitas negara penutur bahasa Prancis sebagai bahasa ibu. Para pemimpin negara tersebut bertemu secara rutin di bawah kepemimpinan Prancis dan menentukan kebijakan yang akan diterapkan. Apakah Anda sudah paham cara menaklukkan negara melalui bahasa? Jadikan bahasa Prancis sebagai bahasa ibu Anda. Kemudian Anda mengumpulkan dan memerintah masyarakat tersebut di bawah payung negara-negara berbahasa Prancis. Sangat licik.

10. Faktor terpenting yang memungkinkan Prancis untuk mengendalikan Afrika secara ekonomi adalah

"Communauté Financière Africaine (Komunitas Finansial Afrika)”. Itu adalah sistem moneter Prancis. Lawan sekecil apa pun dari CFA akan dituduh melakukan korupsi dan dipenjara, atau negara mereka akan dikacaukan dan akan ada kudeta. Tidak ada jalan keluar dari CFA.

11. Penerapan sistem CFA ini sangat brutal. CFA, yang diterapkan oleh negara-negara seperti Guinea Bissau, Guinea Ekuatorial, Burkina Faso, Benin, Niger, Mali, Senegal, Togo, Gabon, Chad, Kongo, Kamerun, dan Republik Afrika Tengah, menghancurkan negara-negara ini, dan membuat mereka miskin dan putus asa.

12. Prancis menguasai mata uang dan cadangan nasional dari 14 negara Afrika sejak 1961. Prancis menghasilkan USD500 miliar setiap tahun dari negara-negara ini. Uang yang sangat banyak bukan? Jika negara-negara ini keluar dari kekuasaan Prancis, Prancis akan mengalami masalah. Bank sentral negara-negara ini berada di bawah kendali Prancis. Negara-negara ini tidak dapat mengakses uang mereka. Prancis hanya mengizinkan kepada negara-negara ini dapat mengakses 15 persen darinya.

13. Semua aset ekonomi besar negara-negara ini ada di tangan Prancis. Misalnya, di Pantai Gading, perusahaan Prancis mengontrol semua layanan utama publik seperti air, listrik, telepon, transportasi, pelabuhan, dan bank besar. Hal yang sama berlaku untuk perdagangan, konstruksi, dan pertanian.

14. Negara-negara Afrika ini harus melindungi kepentingan Prancis dalam pengadaan fasilitas publik dan tender serta memprioritaskan perusahaan Prancis. Perusahaan Prancis memiliki prioritas utama dalam seleksi kontrak proyek dari pemerintah. Jika mereka tidak melakukan ini, maka mereka akan dihukum berat. Perhatikan ini!

15. Ketika seseorang yang tinggal di wilayah koloni Prancis ingin pergi ke negara lain, mereka harus pergi melalui Paris. Mereka dilarang pergi dengan cara lain. Dengan penguatan maskapai penerbangan dari berbagai negara, orang-orang Afrika mulai menggunakan rute yang berbeda dan menemukan keberadaan negara selain Prancis.

16. Hari ini, Turkish Airlines terbang ke seluruh Afrika. Sekarang, semua penerbangan transit dilakukan melalui Istanbul. Ini adalah salah satu alasan mengapa Prancis menyerang Turki dengan kuat dari waktu ke waktu. Mereka sangat tidak nyaman dengan Turki. Prancis ingin menjauhkan Turki dari Afrika. Turki adalah satu-satunya negara yang dapat membuat orang-orang Afrika melawan dan memberontak terhadap Prancis.

17. Prancis selalu mengambil tindakan keras untuk mencegah negara-negara Afrika ini keluar dari kekuasaannya. Elit kolonial Prancis di Paris sangat marah dan menghancurkan pemerintahan Prancis di Guinea setelah pemimpin Muslim Guinea "Sékou Touré" memutuskan untuk meninggalkan koloni Prancis dan membawa negaranya menuju kemerdekaan penuh. Kemudian Guinea dijarah dan dihukum.

18. Presiden Republik Togo Sylvanus Olympio memutuskan untuk meninggalkan CFA dan mencetak uangnya sendiri. Setelah itu dia dibunuh pada tahun 1963, tiga hari setelah dia mencetak uang negaranya. Prancis tidak mengizinkannya. Dengan membunuh Olympio, Prancis juga ingin mengancam negara lain. Mereka berkata “Nasib kalian akan berujung seperti ini.”

19. Presiden Republik Mali Modibo Keita memutuskan untuk menarik diri dari CFA. Lalu dia diturunkan dan dibunuh pada 1968 oleh kudeta militer pro-Prancis. Prancis tidak pernah mengizinkan negara-negara itu keluar dari sistem moneternya sendiri, CFA. Setiap perlawanan akan dicegah dengan kudeta, teror dan pembunuhan.

20. Dalam 50 tahun terakhir, telah terjadi 67 kudeta di 26 negara di Afrika yang kebanyakan bekas jajahan Prancis. Dengan ancaman kudeta dan pembunuhan ini, Prancis terus menjajah dan mengeksploitasi negara-negara tersebut. Setiap kali memerintahkan kudeta kepada orang-orang yang mereka rekrut, mereka juga akan menempatkan orang-orang yang mereka rekrut ke kekuasaan. Prancis telah melakukan kudeta terparah di Aljazair

21. Ketika umat Islam anti-Prancis mendirikan sebuah partai bernama FIS (Front Keselamatan Islam) di Aljazair pada 1992 dan memenangkan pemilu dengan selisih suara yang besar, Prancis memerintahkan komandan Aljazair yang sudah mereka rekrut melakukan kudeta dan membantai 200 ribu orang di Aljazair. Peristiwa ini terjadi antara tahun 1992-1995. Pimpinan FIS Prof Abbas Mine ditangkap dan dua tahun kemudian teman dekatnya di Turki mantan perdana menteri Turki Necmettin Erbakan dikudeta pada 1997.

22. KEMERDEKAAN adalah ilusi, kawan. Prancis mendirikan pendidikan, ekonomi, dan sistem hukum di negara-negara ini, mengangkat pemerintahan boneka kemudian pergi. Mereka mengenali bendera, lagu kebangsaan, perbatasan-perbatasan. Mereka memperkenalkan kepada negara-negara Afrika perayaan hari kemerdekaan (!) Itu adalah ilusi yang lengkap, ajaib! Apa yang terjadi pada akhirnya? Prancis masih terus mengeksploitasi, bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Mereka telah mengubah metode penjajahan dan penguasaan. Mari sekarang kita jelaskan inti permasalahan kebencian Prancis terhadap Turki.

23. Turki saat ini mendirikan pangkalan di Libya mulai membuka diri ke Afrika. Libya disebut sebagai "pintu ke Afrika" pada periode Ottoman. Prancis menggunakan Yunani untuk menjauhkan Turki dari Afrika. Ini bukan tentang Yunani, bangunlah kawan! Ini tentang koloni Prancis di Afrika dan Mediterania.

(Sumber: Anadolu Agency)

Friday, October 30, 2020

Emmanuel Macron dan Pudarnya Jatidiri Prancis



Jumat, 16 Oktober 2020 dunia dikejutkan dengan peristiwa yang terjadi di Prancis. Dimana seorang guru sejarah yang bernama Samuel Patty (47 tahun) dibunuh dengan cara dipenggal oleh seorang pemuda bernama Abdoullakh Anzorov (18 tahun). Pembunuhan ini terjadi dikarenakan Samuel Patty memperlihatkan Karikatur Nabi Muhammad SAW yang diterbitkan oleh surat kabar Charlie Hebdo di dalam kelas. Tindakan ini tentunya bagi penganut Agama Islam jelas merupakan sebuah penghinaan.

Peristiwa ini tentu menimbulkan berbagai reaksi dan kecaman. Termasuk dari Presiden Prancis yaitu Emmanuel Macron. Alih-alih bukannya mengecam dua tindakan keji ini. Macron hanya mengecam tindakan pembunuhan yang dilakukan terhadap Samuel Patty. Bahkan lebih parahnya, Macron mengidentikan peristiwa pembunuhan ini sebagai aksi terorisme Islam. Tentu tindakan Macron ini menimbulkan gejolak di dunia Islam maupun di dalam negeri Prancis sendiri. Kampanye boikot produk Prancis merebak hampir diseluruh dunia Islam. Bahkan Paul Pogba yang merupakan pesepakbola Prancis sampai menolak membela Tim Nasional Prancis.

Publik tentu paham bahwa pembunuhan adalah sebuah kejahatan. Tetapi membiarkan penghinaan terhadap kelompok lain atas nama kebebasan adalah kejahatan itu sendiri. Apalagi dengan mengembangkan sentimen kepada kelompok lain tersebut. Harusnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis tampil mewakili jati diri bangsa Prancis dalam menyikapi dua kejadian ini. Jati diri bangsa Prancis bukan hanya sekedar bicara kebebasan (liberte) tetapi juga persaudaraan (fraternite) dan persamaan/kesetaraan (egalite).

Kebebasan (liberte), persaudaraan (fraternite) dan kesetaraan (egalite) bukan sekedar slogan yang lahir pada masa Revolusi Prancis. Tetapi merupakan semangat dan jati diri bangsa Prancis sehingga ia terjewantahkan menjadi bendera negara yaitu biru, putih dan merah. Maka sudah selayaknya bagi Macron selaku presiden berdiri diatas triwarna ini. Triwarna ini berdiri sejajar dalam bendera Prancis. Sehingga Prancis harus memberikan tempat yang sama dalam kebijakan politiknya untuk membangun persaudaraan dan kesetaraan selain kebebasan kepada warganya. Bahwa kebebasan yang diberikan kepada warganya tidak boleh mencederai nilai-nilai persaudaraan dan kesetaraan diantara warganya.

Shollu 'alan nabi,
Selatan Bekasi,
Fikry Haidar

Sejarawan Pinggiran