Saturday, December 31, 2016

Sekilas Saudi Arabia

PRAKTEK KEAGAMAAN DI SAUDI ARABIA DAN FAKTA YANG DIRASAKAN MASYARAKAT DI SANA

Oleh
Ustadz Abdullah Roy M.A

Masyarakat dunia bisa dipastikan mengetahui adanya Negara Saudi Arabia yang terletak di kawasan yang dikenal dengan Timur Tengah, dan mengenalnya sebagai satu-satunya negara yang menerapkan dan menetapkan Islam sebagai agama resmi negara. Tetapi sejauh mana pengetahuan masyarakat dunia selama ini terutama lantaran penerapan Islam? Berikut adalah catatan singkat yang dirasakan dan dilihat secara langsung, yang tentu tak terlepas dengan praktek keagamaan di Saudi Arabia. Dan ini merupakan sebagian kecil dari praktek tersebut. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk mengambil pelajaran yang baik dari yang kita lihat di Negara Saudi Arabia ini.

1.PENDIDIKAN
Kerajaan Saudi Arabia memisahkan antara sekolah laki-laki dan wanita sejak tingkat (SD). Yang demikian supaya anak-anak terbiasa dengan adab Islam dalam bergaul dengan lawan jenis. Siswi, sejak SD tidak dibolehkan memakai rok pendek. Siswi, dari kelas 1 sampai 3 SD masih diberi kelonggaran oleh sekolah dan keluarga untuk tidak memakai kerudung. Tetapi kalau sudah sampai kelas 4 dan kelihatan sudah besar dan bisa menimbulkan godaan maka sudah dibiasakan memakai kerudung ketika ke sekolah, meski pada asalnya tidak wajib sampai dia baligh. Berbeda jika Siswi sudah memasuki bangku setingkat SMP, ia sudah diwajibkan memakai cadar ketika sekolah. Siswi diajar guru wanita, sedangkan siswa diajar oleh guru laki-laki. Murid-murid dari TK dan SD sudah dibiasakan membaca dzikir pagi yang disyari’atkan ketika awal belajar.

Kurikulum sekolah di Saudi Arabia juga penuh dengan nuansa Islami. Hafalan al-Qur’an merupakan muatan tetap dari sejak TK sampai kuliah. Anak yang lulus SD minimal telah menghafal 2 juz dari belakang (juz 29 dan juz 30). Pelajaran agama dipisahkan dari hafalan al-Qur’an. Anak-anak sejak TK sudah diajarkan tiga landasan utama, yaitu: mengenal Allah, mengenal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengenal agama, tiga pertanyaan yang kelak kita ditanya tentangnya.

Pelajaran lainnya, seperti IPA, IPS, Matematika dan lain-lain tidak jarang materinya dikaitkan dengan agama. Misalnya, bagaimana mengenal Allah dengan melihat kekuasaannya di alam semesta, yang menunjukkan bahwa ilmu-ilmu tersebut tidak bertentangan dengan agama.

Di saudi terdapat sekolah SD yang memiliki prioritas al-Qur’an lebih daripada SD lainnya. Menerapkan jam hafalan lebih banyak. Dan SD seperti ini menjadi rebutan banyak orang. Setiap tahunnya, murid-murid SD ini mendapat beasiswa dari kerajaan.

2. KESEHATAN
Di saudi Arabia antara pasien laki-laki dan wanita dipisahkan. Demikian juga dokter laki-laki untuk laki-laki dan dokter wanita untuk wanita kecuali dalam beberapa keadaan darurat, atau keterbatasan tenaga medis. Sering ditemui saat menunggu pasien, para dokter di kamar-kamar praktek mereka membaca al-Qur’an. Komputer mereka terisi dengna murattal. Semuanya itu untuk memanfaatkan waktu supaya tidak terbuang sia-sia.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dan nikmat yang manusia banyak terlena di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang. [HR. Al-Bukhari]

Ada di antara dokter-dokter itu yang hafal al-Qur’an bahkan memiliki sanad al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Pagi bekerja sebagai dokter dan sore hari mengajar al-Qur’an di masjid. Tidak jarang mereka menasihati pasien untuk bertawakkal kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak bertawakkal kepada dokter atau obat. Mereka memahami bahwa dokter dan obat hanya sebab dan Allah Azza wa Jalla yang memberikan kesembuhan. Apabila kedatangan pasien anak kecil, terkadang anak-anak itu ditanya tentang hafalan al-Qur’annya sudah sampai mana.

Para dokter wanita memakai cadar adalah sesuatu yang biasa. Demikian pula dokter berjenggot tebal. Ketika shalat mereka menunaikan shalat berjama’ah kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan keberadaannya bersama pasien.

3. SOSIAL
Orang-orang kaya di Saudi Arabia menyadari jika di dalam harta mereka terdapat hak orang lain. Banyak yayasan sosial yang berdiri untuk menjadi jembatan antara orang kaya dengan orang miskin dan yang membutuhkan, seperti pembagian zakat harta, sembako, alat-alat dan perkakas rumah tangga.

Orang-orang miskin dan membutuhkan yang mendaftar dan terpenuhi syarat-syaratnya akan mendapatkan kesempatan menerima bantuan. Banyak diantara orang-orang kaya tersebut yang mewaqafkan bangunan untuk tempat tinggal, mewaqafkan masjid, dan lain-lain. Mereka berlomba menginfakkan hartanya di jalan Allah.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [al-Baqarah/2:261]

Ketika Ramadhan tiba semakin terlihat kedermawanan mereka. Mulia dari berbuka puasa, membebaskan orang yang dipenjara karena terlilit hutang, membagikan pakaian untuk lebaran, shadaqah, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang-orang miskin di Saudi tidak iri dengan orang-orang kaya. Dan orang kayapun tidak menghina si miskin. Masing-masing melaksanakan kewajibannya.

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau sangat dermawan ketika Ramadhan saat ditemui Jibril. [Muttafaqun ‘alaih].

4. KEAMANAN
Hal yang sangat dirasakan di Negara Saudi Arabia ini adalah nikmat keamanan. Seseorang tidak takut melakukan perjalanan jauh sekeluarga pada malam hari kecuali kepada Allah Azza wa Jalla. Terminal-terminalnya jangan dibayangkan seperti di negara yang lain, yang sering terjadi tindak kriminal. Mobil-mobil pribadi di Saudi tidak perlu disimpan rapat-rapat di garasi. Pada malam hari barang-barang dagangan milik pedagang kaki lima di sekitar Masjid Nabawi dibiarkan tergeletak saja di luar dengan ditutup kain sampai pagi tanpa ada yang mengambilnya.

Al-hamdulillah, semua ini merupakan nikmat dari Allah karena mereka mau menerapkan syariat Islam. Masyarakat di Saudi ditanamkan rasa takut terhadap hari pembalasan, yang sedikit banyak mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari.

5. AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Sepengetahuan penulis, Negara Saudi Arabia adalah satu-satunya negara yang memiliki polisi agama resmi yang tergabung dalam Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Kedudukan mereka sejajar dengan polisi lain, dan berada di bawah Kementrian Dalam Negeri.

Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ini jangan disamakan dengan ormas yang ada di negara kita (Indonesia), karena Haiah di Saudi Arabia adalah bagian dari aparat negara. Mereka berstatus pegawai negeri, dan diberi kewenangan yang terbatas. Mereka tidak berseragam seperti angkatan lain, tetapi mereka lebih disegani daripada polisi keamanan.

Tugas polisi agama ini memberantas kemungkaran, baik dalam bidang aqidah, seperti pemberantasan tukang sihir, dukun dan lain-lain, maupun dalam bidang akhlak, seperti pemberantasan pacaran, minuman keras dan sebagainya. Disamping itu juga menerbitkan penegakan syiar-syiar Islam, seperti shalat berjamaah. Mereka melakukan patroli menjelang shalat untuk mengajak manusia mendirikan shalat berjamaah dan menghentikan kegiatan lain, seperti berdagang di toko-toko, pasar-pasar, pom bensin ataupun tempat lainnya. Begitu pula tempat-tempat atau acara-acara yang diperkirakan digunakan untuk bermaksiat akan dikirim pasukan dari pihak Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, dan bagi warga yang melanggarnya akan dikenakan denda. Inilah yang membuat kokoh negara minyak ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada diantara kalian yang mengajak kepada kebaikan dan memerintah kepada perbuatan baik, dan melarang dari kemungkaran, dan merekalah orang-orang yang beruntung. [Ali ‘Imran/3:104].

6. DITEGAKKAN HUKUM ISLAM
Di Saudi Arabia, orang yang membunuh setelah melalui proses peradilan yang syar’i, akan mendapatkan qishash (pembalasan) bunuh –tentunya- dengan cara yang disyari’atkan. Yaitu dipenggal lehernya dengan pedang di hadapan orang banyak. Biasanya, sebelum dihukum mati, orang yang mendapat qishash ini dinasihati untuk bertaubat dan diingatkan tentang keutamaan akhirat di atas dunia. Adapun pelajaran bagi yang lain supaya tidak mudah menumpahkan darah manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagi kalian, wahai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. [al-Baqarah/2:179].

7. SALING MENDOAKAN
Diantara kebiasaan baik orang-orang Saudi Arabia adalah bila bertemu mereka akan saling mendoakan antara yang satu dengan lainnya. Seperti mendoakan agar senantiasa diberi keselamatan, keberkahan, rahmat dari Allah, dan lainnya. Kebiasaan saling mendoakan ini tentu membawa pengaruh terhadap keharmonisan hubungan diantara masyarakat.

8. TENTARA DAN POLISI BERJENGGOT
Di Kerajaan Saudi Arabia, kita akan terbiasa mendapatkan tentara dan polisi itu berjenggot, karena membiarkan jenggot bagi laki-laki merupakan kewajiban, dan ini umum baik yang polisi ataupun lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَحْفُوْا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوْا اللِّحَى

Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot. [HR al-Bukhari, dari Abdullah bin ‘Umar].

Demikian pula banyak diantara mereka yang memakai celana di atas mata kaki untuk mengamalkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النّارِ

Apa yang ada di bawah kedua mata kaki dari sarung ada di neraka.[HR al-Bukhari]

Banyak polisi-polisi yang berhenti mampir ke masjid-masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Ini semua tidak mengganggu tugas mereka. Beberapa waktu bahkan diadakan perlombaan hafalan al-Qur’an untuk kalangan polisi dan tentara.

9. SUPERMARKET
Apabila kita memasuki supermarket di Saudi Arabia maka kita tidak akan mendengarkan lagu-lagu di putar keras-keras. Kebanyakan tidak ada suara, atau terkadang yang diputar adalah murattal al-Qur’an. Lima belas atau tiga puluh menit sebelum waktu shalat tiba, para pembeli sudah diminta keluar meninggalkan supermarket untuk mengerjakan shalat.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Maka tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya. [an Nisa’/4:103].

10. AL-QUR’AN
Perhatian pemerintah Saudi terhadap al-Qur’an sangatlah besar. Mulai dari percetakan khusus al-Qur’an yang di dalamnya bergabung para Ulama dan Syaikh-Syaikh yang ahli dalam bidang al-Qur’an, penulisannya, cara membacanya, tafsirnya, dan lain-lain.

Tahfizh al-Qur’an juga semarak. Hampir setiap kampung terdapat masjid yang mengadakan halaqah tahfizh al-Qur’an, biasanya untuk anak laki-laki. Untuk laki-laki dewasa juga ada meski tidak sebanyak halaqah tahfizh anak-anak. Sedangkan untuk tahfizh wanita, baik anak-anak maupun dewasa diadakan di sekolah khusus tertutup bukan di masjid, kecuali di masjid besar seperti Masjid Nabawi, karena memang tempatnya memungkinkan.

Tahfizh al-Qur’an ini biasanya dilaksanakan setelah Ashar, karena waktu pagi untuk belajar di sekolah. Dan yang tidak sekolah pada pagi hari banyak diantara mereka yang memilih tahfizh pagi hari.

Di Saudi juga ada lembaga yang kegiatannya terfokus pada tahfizh bagi orang lanjut usia. Banyak diantara orang tua yang hafal al-Qur’an padahal umurnya sudah lebih dari 50 tahun.

11. SHALAT ISTISQA’
Ketika lama tidak hujan, biasanya ada perintah langsung dari pemerintah kepada masjid-masjid di seluruh penjuru negeri untuk mendirikan shalat Istisqa’, yaitu shalat minta hujan untuk meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

12. SHALAT JAMA’AH
Begitu adzan berkumandang, kantor-kantor, toko-toko dan pusat perbelanjaan segera tutup. Mobil patroli Badan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar mulai bergerak memasuki jalan dan gang di perkampungan. Dengan pengeras suara di tangan, mereka mengajak orang ke masjid, mengingatkan mereka yang masih sibuk dengan pekerjaan mereka, da menindak toko atau kantor yang belum tutup. Surat ijin usaha mereka bisa dicabut karena kesalahan itu. Kami tidak tahu, apakah ada pemandangan seperti ini di negeri lain? Para Ulama Saudi memang pada umumnya memfatwakan wajibnya shalat jamaah.

Di kampung tempat penulis tinggal yang tidak begitu padat, masjid memiliki tujuh shaf yang masing-masing bisa diisi sekitar tiga puluh orang. Saat shalat Maghrib dan Isya, seluruh shaf ini biasanya terisi penuh. Sedangkan di waktu shalat yang lain, biasanya terisi lebih dari setengah. Seorang jamah umrah yang pernah berkunjung mengatakan bahwa suasana shalat jamaah di sini seperti suasana shalat Ied di kampungnya. Mungkin di sedang berhiperbola, tapi bisa jadi juga dia benar.

13. STABILITAS NEGARA
Tidak berlebihan jika kami mengatakan bahwa Arab Saudi adalah salah satu negeri paling aman di dunia saat ini. Dahulu jalur haji merupakan jalur maut karena hadangan para perampok. Saat itu perjalanan haji adalah perjalanan yang menakutkan, sehingga saat berpamitan kepada handai tolan, mereka dilepas dengan kekhawatiran tidak akan bertemu lagi. Kondisi itu berubah setelah Raja Abdul Aziz –pendiri dinasti Saudi ketiga- menjadi penguasa Jazirah Arab. Beliau menugaskan setiap kabilah untuk menjaga keamanan wilayah masing-masing. Jika sampai ada jamaah haji yang dirampok atau dibunuh di suatu wilayah, beliau menghukum kabilah yang tinggal di wilayah itu. Sejak saat itu, jamaah haji bisa tenang dalam menjalani perjalanan ibadah mereka.

Pada masa sekarang, hampir-hampir tidak ada keluarga di Saudi yang tidak memiliki mobil, termasuk golongan miskin sekalipun. Bahkan hampir setiap pria dewasa memiliki mobil sendiri. Namun sebagian besar rumah tidak memiliki garasi. Mobil-mobil itu hanya mereka parkir di pinggir jalan. Begitu sepanjang waktu tanpa ada kekhawatiran hilang. Berarti tidak ada pencurian di sana ? Ada, tapi jarang, padahal kesempatan untuk berbuat jahat begitu besar.

Seorang kawan pernah memasuki terminal bus kota Jeddah –kota terbesar kedua- menjelang Shubuh dengan membawa tujuh koli bagasi sendirian. Namun ternyata dia tidak menemui gangguan apapun. Saat waktu shalat Shubuh tiba, dia pergi ke mushalla terminal dan meninggalkan barang sebanyak itu begitu saja di pinggir jalan dan barang itu tidak hilang. Bayangkan jika hal serupa terjadi di Jakarta atau Surabaya!

Bahkan saat banyak negara Timur Tengah yang lain dilanda gejolak dalam beberapa tahun belakangan, kemanan Arab Saudi tetap stabil, dan semoga terus demikian. Negeri ini seolah-olah merupakan negeri yang berbeda dengan lainnya. Saat pemberontakan di negara-negara tetangga di kobarkan dari mimbar-mimbar masjid, para khatib Arab Saudi serentak membela dan mendoakan kebaikan bagi Raja Abdullah dalam setiap mimbar Jumat.

Paparan ini mengingatkan kita akan janji Allah Ta’ala untuk para penegak tauhid, seperti dalam ayat-ayat berikut:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap mengibadahi-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. [an-Nur/24:55]

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [al-An’am/6:82]

PENUTUP
Itulah sebagian dari apa yang kita lihat di negara Saudi Arabia. Kita tidak pungkiri bahwa kekurangan masih ada di sana-sini. Namun tidak diragukan juga bahwa dakwah tauhid yang dirintis syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah membuahkan hasil yang manis. Mereka yang ingin menegakkan syariat Islam hendaknya mengambil teladan dari perjalanan dakwah beliau. Kesempurnaan hanya milik Allah Ta’ala. Kawajiban kita sebagai hamba adalah mengadakan perbaikan semampu kita. Semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa kita semua.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 7/Tahun XVII/1434H/2013. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183

Dari status raehanul bahrain

Thursday, December 29, 2016

Fatwa MUI dan Fenomena orang-orang yang rewel tak tahu diri

*Fatwa MUI dan fenomena orang-orang rewel tidak tau diri.*

Ada tidak ya, orang yang tidak pernah kuliah di fakultas kedokteran, tidak pernah belajar ilmu kedokteran sama sekali, lalu tiba-tiba datang ke rumah sakit, ketemu sama dokter bedah yang telah kuliah ilmu kedokteran sekian tahun dan jadi dokter puluhan tahun, lalu dia mengkritik dan membully dokter itu, "Dok, bukan begitu cara menangani pasien. Dok, bukan itu obatnya. Dok, jangan sembarangan ngasih resep obat.."

Ada tidak ya? Saya rasa tidak ada kecuali orang itu terkena gangguan mental.

Nah lucunya, banyak orang Islam yang nyinyir dan rewel mengkritik fatwa MUI, termasuk terkait larangan muslim menggunakan atribut natal. Mereka muslim tapi pada gerah dengan fatwa ini. Mulai dari kalangan politisi hingga netizen kurang kerjaan spesialis bully dan caci maki di medsos.

Padahal..
Ilmu agama tidak paham.
Baca kitab hadist belum tamat.
Baca kitab fikih bab Thaharah saja belum kelar.
Jangankan tafsir Qur'an, terjemahan pun tidak. Cuma tau benang merah Qur'an #eh
Baca kitab gundul tidak bisa.
Bahasa arab tau nya cuma "ana antum akhi afwan wassalam"
Belajar agama cuma dari google.

Lalu tiba-tiba mengkritik fatwa ulama? Hallo...anda sehat?

Jika ditegur, ia menjawab, "Memangnya ulama tidak boleh dikritik?"
Boleh. Tapi anda siapa?
Ambil cermin, coba ngaca. Biar tau diri.
Lihat! Ini sangat rasional. Anda tidak mungkin berani mengkritik seoranh dokter terkait ilmu kedokteran jika anda bukan ahli ilmu kedokteran. Tapi kenapa anda sewot mengkritik ulama padahal anda bukan ahli agama?

Belajarlah agama yang benar. Ngaji. Datangi majelis ilmu. Baca kitab. Rasakan sulitnya menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama wajib bagi setiap muslim. Jangan rewel sama ulama.
Bangsa ini rusak karena banyak orang yang suka rewel dan sok ikut campur dalam bidang yang ia bukan ahlinya. Dan mencampuri wewenang ulama (dalam masalah fatwa) bisa berakibat fatal. Melawan ulama adalah musibah besar.

MUI menghimbau jangan pilih pemimpin kafir, ia sewot.
MUI keluarkan fatwa Ahok menistakan agama, ia sewot juga.
Selalu rewel dan sewot sama MUI melebihi emak-emak yang lagi ngerumpi.
Saya merasa ini semacam gangguan mental akut yang barangkali bisa diruqyah.

Saudaraku.
Ulama adalah pewaris kenabian. Mereka tidak berfatwa dengan hawa nafsu.
Mereka adalah orang yang takut pada Allah,
"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para Ulama" (QS Surat Fathir: 28)
Mereka berfatwa dengan ilmu. Dengan hujjah. Dengan dalil.
Mereka belajar agama puluhan tahun. Ada yang hingga ke timur tengah. Mereka ahlinya. Mereka sudah mengeluarkan fatwa diantaranya HARAM mengucapkan selamat natal dan HARAM menggunakan atribut natal.
Maka ikutilah mereka. Berdirilah bersama ulama di zaman fitnah ini agar kita selamat dunia akhirat.
Jangan berdiri bersama barisan orang-orang rewel yang tidak tau diri itu. Jangan berdiri bersama para "pelacur pemikiran" dari kalangan liberal sekuler yang menyesatkan umat dengan dalih "Toleransi".

Kalau kita mau tau konsep toleransi yang benar, tanya sama ulama. Baca Qur'an. Jangan tanya sama "Pelacur pemikiran" dari kaum liberalis yang suka mencela ulama dan pandai bermain kata. Karena Islam adalah agama yang penuh dengan toleransi dan ulama adalah yang paling tau tentang itu.

Jangan remehkan masalah agama. Banyak orang yang meremehkan masalah agama. Jika keluarganya sakit kanker, ia pasti cari dokter terbaik biar keluarganya sembuh. Tapi kenapa ia tidak mau cari uztad terbaik (yang benar-benar ulama, paham agama) untuk menyembuhkan ia dari penyakit kebodohan dalam hal agama? Kenapa mengambil ilmu agama dari uztad selebritis di tv yang "fatwakan" boleh pilih pemimpin non Islam? Knapa ngambil ilmu agama dari kiay liberal? Knapa bertanya tentang agama dan toleransi pada cendekiawan muslim liberal yang nyantri di negeri kafir yg bolehkan ikut natalan bersama? Knapa ngambil ilmu dari postingan uztad gadungan di akun fb?
Ini aneh..

Bertanyalah kepada ahli Ilmu jika memang kamu tidak tahu (QS. An Nahl: 43)

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)! (At-Taubah:119)

Wallahu'alam.

Saturday, December 17, 2016

Pray For Allepo

BOCAH LUCU TERANCAM PELURU

Adik kecil..
Kemari biar kakak peluk
Biar kakak usap air mata adik
Kakak belikan baju baru
Kakak berikan susu
Kakak hadiahkan mainan yang kau suka

Kemarilah, Dik..
Mata kakak sudah basah
Kemari ke rumah kakak
Bermain di tempat kami

Saat bocah seusiamu di Indonesia, asyik bermain mobil-mobilan, tertawa menyusun lego, & teriak bahagia bermain petak umpet.

Engkau di Suriah sana menangis ketakutan, berlindung dibalik tembok, mencari ayah & ibu.

Saat bocah seusiamu di Indonesia, bangga berseragam rapi, diantar bunda pergi sekolah TK, dibekali nasi, lauk pauk, kue, & uang untuk jajan.

Engkau di Suriah sana sepi dalam kesendirian, rumah roboh, ayah ibu tertimbun reruntuhan.

Saat anak seusiamu di Indonesia, sore hari menikmati indahnya hari, makan & minum sepuasnya.

Engkau di Suriah sana, menggigil ketakutan di tengah desing suara peluru, menahan dahaga kehausan, & perih perut kelaparan.

Saat anak seusiamu di Indonesia, terbahak menahan tawa menyaksikan film kartun, mendendangkan lagu-laguan, & menari kegirangan.

Engkau di Suriah sana, meringis menahan sakit karena luka yang menganga, tak ada obat memadai, tak ada dokter yg mengobati. Hanya tangis & perih di hati.

Saat anak seusiamu di Indonesia, tidur nyenyak di kasur empuk, berselimut hangat, & terbuai mimpi indah.

Engkau di Suriah sana, tidur perut kerongkongan, tergeletak di tikar tipis yg kaku & dingin yg menusuk.

Saat anak seusiamu di Indonesia, gembira ria piknik bersama keluarganya, bermain air, meluncur di perosotan, & menyaksikan indahnya pemandangan.

Engkau di Suriah sana, tertimbun reruntuhan, tangan terjepit, kaki terputus, & muka rusak tak karuan. Jangan piknik & jalan-jalan, sekedar berdiri pun sakitnya tak tertahankan.

Saat anak seusiamu di Indonesia, kumpul bersama keluarga, berfoto bahagia, & tersenyum penuh canda.

Engkau di Suriah sana, ditodong senjata, didorong laras panjang, bahkan dipukul pohpor moncong senapan. Jangankan tertawa, menangis pun sudah habis air mata.

Yg ada hanyalah takut, sakit, & derita.

Kemarilah, Dik, biar kakak peluk
Biar kakak usap air mata
Biar kakak belikan mainan yg kau suka

Ya Allah, apa yg kami lakukan di Indonesia? Mengapa para durjana itu sangat tega, menyiksa, membunuhi bocah tak berdosa?

Ya Allah, saat melihat mereka, kami merasa itu semua anak-anak kami, adik atau ponakan kami, atau anak-anak tetangga & sahabat kami.

Ya Allah, berikan kekuatan, pertolongan, & surga bagi mereka yg telah tiada. Semoga tergerak hati para penguasa muslim di manapun berada. Aamiin....

Afrianti huda

Tuesday, December 13, 2016

Tidak kah Kalian Ridha?

INTISARI KAJIAN
The Rabbaanians "TIDAKKAH KALIAN RIDHA?"
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Rabu, 8 Rabiul Awwal 1438H (7 Desember '16)

Mari kita kilas balik pada kisah Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wa sallam pasca melalui peperangan Hunain. Setelah melalui pertarungan yang sengit dan penuh drama heroik, kemenangan diraih atas pertolongan Allah jalla jalaluhu. Namun setelahnya, berlanjut muncul drama dalam pembagian ghanimah (harta rampasan perang).

Disebutkan ghanimah Hunain jumlahnya terbilang besar, musuh dengan berlarian meninggalkan 24.000 unta, 40.000 kambing dan 4.000 uqiyah perak. Dalam pembagiannya, Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam memberikan prioritas pada para tokoh Quraisy muallaf yang dulunya pernah menyimpan rasa pemusuhan keras terhadap kaum muslimin seperti Abu Sufyan, Mu’awiyah, Suhail bin Amru.

Sehingga Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam tidak membagi sama sekali ghanimah kepada kaum Anshar. Tak ayal sebagian kaum Anshar kecewa, lalu berkata sesama mereka;

“Sungguh Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam hanya memberikan (unta-unta itu) kepada orang-orang Quraisy, sedang kepada kami tidak. Padahal, pedang-pedang kami masih berlumuran darah musuh. Semoga Allah mengampuni beliau.”

Kaum Anshar yang belum paham pada hikmah di balik pembagian ghanimah tersebut membicarakan apa yang telah dilakukan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Bahkan tak terhindarkan pula, sebagian mereka berkata; “Demi Allah, Rasulullah telah berpihak pada kaumnya!”

Demikiannya perkataan-perkataan tersebut berpengaruh ke dalam jiwa mereka, telah terbit prasangka Rasulullah pilih kasih dan tidak adil, dengan asumsi karena Rasulullah dan para mualaf itu memang sama-sama dari suku Quraisy.

Hingga sampai perkataan-perkataan tersebut ke telinga Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Menyikapi hal ini, dengan bijaksana Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam meminta kepada pemimpin Anshar, Sa’ad bin Ubadah untuk mengumpulkan seluruh kaum Anshar untuk bertemu kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Setelah semua berkumpul dan memastikan hanya kaum Anshar yang hadir, Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka:

“Wahai masyarakat Anshar, ucapan-ucapan kalian telah sampai kepadaku. Kalian telah menemukan hal yang baru dalam diri kalian karena aku. Bukankah aku telah mendatangi kalian yang saat itu dalam keadaan sesat, lalu Allah memberikan kalian hidayah; dan dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah melunakkan di antara hati kalian.”

Selanjutnya pun mereka menjawab’
“Memang benar, Allah dan Rasul-Nya telah memberikan keamanan dan keutamaan.”

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata lagi;
“Mengapa kalian tidak memenuhiku, hai orang-orang Anshar?”

Mereka kembali bertanya kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam;
“Dengan apa kami harus memenuhimu, wahai Rasulullah? Padahal hanya milik Allah dan Rasul-nya segala keamanan dan keutamaan.”

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam menjawab dengan penuh hikmah;
“Apa pun demi Allah, seandainya kalian menghendaki, sungguh pasti kalian akan mengatakan dan membenarkan dengan sungguh-sungguh: Engkau datang (hijrah) kepada kami dalam keadaan didustakan (oleh kaum Quraisy di Makkah), lalu kami membenarkanmu; dalam keadaan terlunta-lunta lalu kami menolongmu; dalam keadaan terusir lalu kami menolongmu; dan dalam keadaan kekurangan lalu kami memberi kecukupan kepadamu. Hai kaum Anshar, apakah kalian menemukan pada diri kalian cemburu karena tidak menerima sejumput sampah dunia, padahal aku telah melunakkan suatu kaum agar mereka masuk Islam. Sedangkan kepada kalian, aku telah mewakilkan keIslaman kalian. Tidakkah kalian ridha wahai masyarakat Anshar terhadap orang yang kembali dengan kambing-kambing dan unta-unta, sementara kalian kembali bersama Rasulullah ke tempat kalian? Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, seandainya tidak ada hijrah, pasti aku menjadi salah satu di antara kaum Anshar. Seandainya orang-orang berjalan ke suatu bukit dan orang-orang Anshar ke bukit yang lain, pasti aku berjalan di bukit kaum Anshar..”

Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam yang belum selesai tersebut, kaum Anshar menangis sejadi-jadinya hingga air mata mereka membasahi janggut-janggut mereka. Mereka berkata,
“Kami ridha dengan pembagian yang diberikan Rasulullah”

Kemudian Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam menutup perkataannya dengan berdoa;
“Ya Allah, sayangilah kaum Anshar juga anak-anak dan cucu-cucu mereka.”

Banyak sekali ibrah (pembelajaran) yang dapat diambil dari kisah ini. Bagi teman-teman yang berhijrah, maka berhijrah-lah untuk Surga ketimbang dunia. Karena Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam membekali pelajaran kepada kita sepatutnya menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir kita.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

Artinya: ”Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“

Tidakkah kita ridha?

Saturday, December 03, 2016

Hujan Penjawab Do'a #aksidamai212

Hujan yg diturunkan di Monas saat sholat Jum'at.. ternyata...

Allah SWT berfirman:

اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ  مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ  الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَ
"(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian)."
(QS. Al-Anfal: Ayat 11)

Beruntunglah yg hadir tadi.. 😭😭

MALAIKAT PENGHITUNG TETESAN AIR HUJAN..!! Rasulullah bersabda.. Disaat aku tiba di langit di mlm Isra Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari.. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu.. Aku bertanya kepada Jibril pendampingku.. Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya..?? Jibril menjawab, Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.. Rasulullah bertanya kepada malaikat (penghitung tetesan air hujan) tadi, apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam..?? Malaikat itu pun menjawab, wahai Rasulullah, demi yang telah mengutusmu dengan haq (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampe sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung", ke lembah", ke sungai", ke perkebunan, dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.. Mendengar uraian malaikat tadi Rasulullah sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan.. Kemudian malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah.. wahai Rasulullah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.. Rasulullah pun bertanya.. apa kekurangan dan kelemahan kamu..?? Malaikat itupun menjawab.. KEKURANGAN DAN KELEMAHANKU, WAHAI RASULULLAH, JIKA UMATMU BERKUMPUL DI SATU TEMPAT, MEREKA MENYEBUT2 NAMAMU LALU BERSHALAWAT ATASMU, PADA SAAT ITU AKU TIDAK BISA MENGHITUNG BERAPA BANYAKNYA PAHALA YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADA MEREKA ATAS SHALAWAT YANG MEREKA UCAPKAN ATAS DIRIMU..!! (Al Mustadrak Syeikh An Nuri, jilid 5, hal 355)
Allah mengetahui segalanya
Subhaanallah...
Allahu Akbar!!!

Tahan Air Mata Anda

Asli.. Ga bisa nahan air mata baca nya....😭😭

Cerita Inspiratif buat kita2 yg merasa sudah 'cukup' beragama....

*Adalah saya akan tak ikut lagi aksi 212???*

Saya anggap dunia adalah soal bagaimana hidup dan cari kehidupan.. bagaimana menikmati dan lebih baik dari manusia lain, bagaimana bisa punya status baik, dihargai dengan apa yg dipunya dan sedikit jalan2 menikmati dunia..

Saya anggap orang yg maju dalam agama itu adalah yang berfikiran luas dan penuh toleransi, saya anggap tak perlulah terlalu fanatis akan sesuatu, tak perlu reaktif akan sesuatu, keep calm, be cool... Janganlah sesekali dan ikut2an jadi orang norak... ikut kelompok jingkrang2 dan entah apalah itu namanya..

Saya tak ikut aksi bela agama ini itu kalian jangan usil, jangan dengan kalian ikut saya tidak, artinya kalian masuk syurga saya tidak!, Saya ini beragama lho, saya ikut berpuasa, saya bersedekah dan beramal..Saya bantu orang2, bantu saudara2 saya juga,, jgn kalian tanya2 soal peran saya ke lingkungan, kalian lihat orang2 respek pada saya, temanpun aku banyak...tiap kotak sumbangan aku isi..

Saya masih heran, apa sih salah seorang ahok? Dia sdh bantu banyak orang, dia memang rada kasar tapi hatinya baik kok, saya hargai apa yang sudah dia buat bagi jakarta... Saya anggap aksi ini itu hanya soal politis karena kebetulan ada pilkada,, saya tak mau terbawa2 arus seperti teman2 kantor yg tiba2 juga mau ikut aksi, saya anggap itu berlebihan dan terlalu cari2 sensasi... paling juga mau selfie2..

Sampai satu saat....

,sore ini dalam gerimis saat saya ada di jalan, dalam mobil menuju tempat miting, dalam alunan musik barat saya berpapasan dengan rombongan pejalan kaki, saya melambat, mereka berjalan tertib, barisannya panjang sekali, pakai baju putih2, rompi hitam dan hanya beralas sendal,, muka mereka letih, tapi nyata kelihatan tidak ada paksaan sama sekali di wajah2 itu.. mereka tetap berjalan teratur, memberi jalan ke kendaraan yg mau melintas, tidak ada yang teriak, berlaku arogan dan aneh2 atau bawa aura mirip rombongan pengantar jenazah yg ugal2an.... Ini aneh, biasanya kalau sdh bertemu orang ramai2 di jalan aromanya kita sudah paranoid, suasana panas dan penuh tanda tanya negatif.... Sore ini, di jalan aku merasa ada kedamaian yang kulihat dan kurasa melihat wajah2 dan baju putih mereka yg basah terkena gerimis,...

Papasan berlalu, aku setel radio lain...ada berita,, rombongan peserta aksi jalan kaki dari ciamis dan kota2 lain sudah memasuki kota, ada nama jalan yg mrk lalui... Aku sambungkan semua informasi, ternyata yang aku berpapasan tadi adalah rombongan itu... Aku tertegun...

Lama aku diam ,, otakku serasa terkunci, analisaku soal bagaimana orang beragama sibuk sekali mencari alasan, tak kutemukan apa pun yg sesuai dengan pemikiranku, apa yg membuat mereka rela melakukan itu semua?? Apa kira2?.. aku makin sibuk berfikir.... Apa menurutku mereka itu berlebihan? Rasanya tidak, aku melihat sendiri muka2 ikhlas itu.... Apa mereka ada tujuan2 politik? Aku rasa tidak, kebanyakan orang sekarang memcapai tujuan bukan dengan cara2 itu.... Apakah orang2 dgn tujuan politik yang gerakkan mereka itu?.. aku hitung2, dari informasi akan ada jutaan peserta aksi,, berapa biaya yg harus dikeluarkan untuk itu kalau ini tujuan kelompok tertentu... Angkanya fantastis, rasanya mustahil ada yg mau ongkosi krn nilainya sangatlah besar....

Aku dalam berfikir, dalam mobil, masih dalam gerimis kembali berpapasan dengan kelompok lain, berbaju putih juga, basah kuyup juga... Terlihat di pinggir2 jalan anak2 sekolah membagikan minuman air mineral ukuran gelas, sedikit kue2 warung ke mereka, sepertinya itu dr uang jajan mereka yg tak seberapa.... Aku terdiam makin dalam... Ya Allah....kenapa aku begitu buruk berfikir selama ini??? Kenapa hanya hal2jelek yang mau aku lihat tentang agamaku... Kenapa dengan cara pandangku soal agamaku??

Aku mampir ke masjid, mau sholat ashar...aku lihat sendal2 jepit lusuh banyak sekali berbaris...aku ambil wudhu...

Kembali, di teras, kali ini aku bertemu rombongan tadi, mungkin yang tercecer,, muka mereka lelah sekali, mereka duduk,, ada yg minum, ada yg rebahan, dan lebih banyak yg lagi baca Quran...  Hmmm

Aku sholat sendiri,, tak lama punggungku dicolek dr belakang, tanda minta aku jd imam, aku cium aroma tubuh2 dan baju basah dari belakang.... Aku takbir sujud,, ada lagi yang mencolek,. Nahh....Kali ini hatiku yang dicolek, entah kenapa... hatiku bergetar sekali, aku sujud cukup lama, mereka juga diam... Aku bangkit duduk,, aku tak sadar ada air bening mengalir dari sudut mataku.... Ya Allah... Aku tak pantas jadi imam mereka,. Aku belum sehebat, setulus dan seteguh mereka.... Bagiku agama hanya hal2 manis, tentang hidup indah, tentang toleransi, humanis, pluralis, penuh gaya , in style ..bla bla bla,... Walau ada hinaan ke agamaku aku harus ttp elegan, berfikiran terbuka...  Kenapa Kau pertemukan mereka dan aku hari ini ya Allah, kenapa aku Kau jadikan aku imam sholat mereka?? Apa yang hendak Kau sampaikan secara pribadi ke aku??....

Hanya 3 rakaat aku imami mereka,, hatiku luluh ya Allah.... mataku merah nahan haru... Mereka colek lagi punggungku, ada anak kecil usia belasan cium tanganku, mukanya kuyu tapi tetap senyum.. agak malu2 aku peluk dia, dadaku bergetar tercium bau keringatnya, dan itu tak bau sama sekali... Ini bisa jadi dia anakku juga,. Apa yg telah kuajarkan anakku soal islam? Apakah dia levelnya sekelas anak kecil ini?? Gerimis saja aku suruh anakku berteduh... dia demam sedikit aku panik... Aku nangis dalam hati.... di baju putihnya ada tulisan nama sekolah,. smp ciamis... Ratusan kilo dari sini.... kakinnya bengkak karena berjalan sejak dari rumah, dia cerita bapaknya tak bs ikut krn sakit dan hanya hidup dr membecak, bapaknya mau bawa becak ke jakarta bantu nanti kalau ada yg capek, tapi dia larang... Aku dipermalukan berulang2 di masjid ini... Aku sudah tak kuat ya Allah... Mereka bangkit, ambil tas2 dan kresek putih dr sudut masjid, kembali berjalan, meninggalkan aku sendirian di masjid,, rasa2nya melihat punggung2 putih itu hipang dr pagar masjid aku seperti sudah ditinggal mereka yg menuju syurga... Kali ini aku yg norak,, aku sujud, lalu aku sholat sunat dua rakaat,, air mataku keluar lagi.... kali ini cukup banyak, untung lagi sendirian..

Sudah jam 5an,, lama aku di masjid, serasa terkunci tubuhku di sini...miting dgn klien sptnya batal... aku mikir lagi soal ke islamanku, soal komitmenku ke Allah, Allah yg telah ciptakan aku, yg memberi ibu bapakku rejeki, sampai aku dewasa dan bangga seperti hari ini.... dimana posisi pembelaanku ke agamaku hari ini??? Ada dimana? Imanku sudah aku buat nyasar di mana?...

Aku naik ke mobil, aku mikir lagi,. Kali ini tanpa rasa curiga, kurasa ada sumbat besar yg telah lepas dalam benakku selama ini... Ada satu kata,. Sederhana sekali tanpa bumbu2... Ikhlas dalam bela agama itu memamg nyata ada...

Aku mampir di minimarket,, kali ini juga makin ikhlas, makin mantap... Aku beli beberapa dus air mineral, makanan kering, isi dompet aku habiskan penuh emosional.... Ini kebangganku yg pertama dalam hidup saat beramal, aku bahagia sekali... Ya Allah ijinkan aku kembali ke jalanMu yang lurus, yg lapang, penuh kepasrahan dan kebersihan hati....

Ya Allah ijinkan aku besok ikut Shalat jumat dan berdoa bersama saudara2ku yang sebenarnya,. Orang2 yang sangat ikhlas membela Mu... Besok, tak ada jarak mereka denganMu ya Allah... Aku juga mau begitu, ada di antara mereka, anak kecil yg basah kuyup hari ini....tak ada penggargaan dr manusia yg kuharap, hanya ingin Kau terima sujudku... Mohon Kau terima dengan sangat... Bismilahirahmanirahiim....

(1 Desember 2016 , Ditjeriteratakan oleh Joni A Koto, Arsitek, Urban planner.. alumni ITB 93)

Friday, December 02, 2016

Aksi Super Damai Jilid III

Memandang dari sudut benua.

Bisa dikatakan inilah Jumatan terbesar sepanjang sejarah Islam: ada yang menyebut 3 juta, ada yang menghitung sampai 4 juta bahkan lebih di atas itu.

Entahlah... sayangnya tak ada daftas absen yang dibuat agar uang bayaran bisa diserahkan... jelaslah mereka memang bukan Untuk itu berkumpul...

Jemaah haji akbar sekalipun beberapa tahun belakang biasanya hanya mencapai 2.5 s.d. 3 juta jamaah dan tidak semua sholat jumat di masjidil Haram dalam satu kesempatan.


Maka inilah sejarah yang patut dicatat dunia. Aksi ini adalah aksi super damai, tanpa kekerasan. Semua patuh, duduk tertib meski hujan turun deras saat khatib naik mimbar.

Sebagaimana rukun sholat jumat, semua khidmat mendengarkan ceramah penuh gelora sang habieb.

Sholat jumat ditengah rinai hujan tak membuat satu orang pun bergeser dari tempatnya. Baju basah, celana dan sarung kebas, begitu juga sajadah pias tergenang di atas aspal menyatu dalam uliran hujan yang penuh rahmat dan doa-dzikir yang terucap.

Bukankah waktu mustajab itu salah satunya ada di hari jumat, dan juga saat turun hujan? Maka inilah kombinasi sempurna #aksidamai212 itu.

Allahu Akbar... rasanya tak ada rencana dan skenario yang lebih indah daripada ketentuan-Nya.

Doa qunut yang panjang terlantun berantai hingga doa robithoh pun terangkat menggema: "wa ahyiha bi ma'rifatika, wa ammit ha 'alaa syahadati fii sabiilika..."

Friday, November 11, 2016

Nahnu Sholahuddin!!!!

Copas dari grup sebelah....Kemungkinan besar akan jadi revolusi Islam semoga sperti apa yg diperkirakan salah seorg ulama Palestine

Oleh : Salim A Fillah

SUATU saat kami duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?”

Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya Ukhayya”, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini sesiapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya, lalu Dia muliakan mereka dengan agama & kejayaan itu.”

“Pada kurun awal”, lanjut beliau, “Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin RasuluLlah, Khulafaur Rasyidin, & beberapa penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta para punggawanya menyimpang, Allahpun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”

“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama & Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.”

“Lalu ketika Bangsa Persia berpaling & menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.”


“Ketika mereka juga berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang Mamluk.”

“Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul & anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al Fatih.”

“Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin penjayaan Islam ini.”

Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah; yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa, “Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.”

“Dan bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengiranya Khurasan, dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari Maghrib; dari Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh.

“Maka sungguh aku berharap, yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini, tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin peradaban Islam.”

“Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para pejuang Palestina masih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka inshaallah.”

Ah.. Campur aduk perasaan, tertusuk-tusuk rasa hati kami di Jogokariyan mendengar ini semua. Ya Allah, tolong kami, kuatkan kami.

[] Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

» Terima Kasih sudah membaca :
Pembawa Kejayaan Akhir Zaman akan Datang dari Arah Timur

🙏

Wednesday, November 09, 2016

Namanya JAHAL

Ippho Santosa - ipphoright:

Seorang teman mengingatkan Jahal, "Mari berbakti kepada orangtua. Berkah. Dalilnya Al-Isra 23-24." Diingatkan begitu, Jahal malah menyahut, "Ah, dibohongi pake Al-Isra."

Teman lain juga mengingatkan Jahal, "Hindari narkotika. Bahaya. Apalagi ada UU Narkotika Pasal 112." Diingatkan begitu, lagi-lagi Jahal menyahut, "Ah, dibohongi pake UU Narkotika."

Menurut Anda, Jahal ini orangnya ngaco apa ngaco banget?

"Tapi, kan ada kata 'pake' di sana," bela seseorang.

Diguyur air. Diguyur pake air. Diguyur dengan air. Diguyur sama air. Jelas, kalimat-kalimat pasif ini membawa makna yang kurang-lebih sama.

Terus, gimana dengan 'makan sendok' dan 'makan pake sendok'? Hehehe, nggak perlu dijawab. Anak SD tinggal kelas pun tahu, ini kalimat aktif. Menyetarakan kalimat pasif dan aktif adalah tindakan yang lebih lucu daripada stand-up comedy.

Kisah pun berlanjut. Suatu hari, istri si Jahal dilecehkan orang. Anehnya, si Jahal malah menjawab, "Sikap saya netral. Dia tak perlu dibela."

Besoknya, ibu si Jahal dicolek preman. Semakin aneh, si Jahal kembali berkilah, "Bakti sejati kepada ibu, bukan dengan bela-belaan. Cukup dengan perhatian dan kasih-sayang sehari-hari."

Saat saudara-saudaranya datang dari luar kota demi membela sang ibu, si Jahal malah menghardik, "Hei! Kapan terakhir kali kalian mudik mengunjungi ibu? Kok sekarang tiba-tiba mau membela ibu?"

Dengan kisah singkat ini maka kita pun semakin paham kenapa #AksiDamai411 bisa hadir. Apalagi terjadi pembiaran kasus selama sebulan lebih. Padahal kasus-kasus sejenis bisa tuntas dalam 48 jam, karena memang mengoyak kebhinekaan kita.

Ya, Aksi Damai 411 itu bagian dari bela agama juga bela bangsa. Terus, ada yang nyeletuk, "Penghina agama tak akan membuatmu agamamu hina." Itu betul. Namun bersikap diam dan apatis ketika agamamu dihina, itulah sikap yang hina.

Masih ada yang nyeletuk, "Islam kok gitu, siapa yang ngajarin?" Soal bela agama, maaf, ulama yang ngajarin. Ulama yang mampu mengucapkan kata 'Allah SWT' dan kata 'nahimunkar' dengan baik.

Maka dari itu, jangan diam jangan apatis. Setidaknya, tunjukkan sikap melalui social media. Setidaknya, doakan dengan sungguh-sungguh. Paling minim, nggak nyinyir sama mereka yang berani menunjukkan sikap.

Asal tahu saja, bertabur ayat yang menganjurkan 'membela agama Allah'. Tentu saja, ini bukan untuk Allah Yang Maha Perkasa, melainkan untuk kita sendiri. Dengan ini, Allah ingin menguji iman kita.

Dan begitu melihat respons orang-orang, kita pun bisa MEMBEDAKAN seketika mana muslim sejati, mana muslim munafik. Dan itulah satu predikat Al-Quran yakni 'Furqon' alias 'Pembeda'.

"Ah, yang demo kemarin cuma orang-orang bayaran," celetuk si buzzer. Hehehe, sebenarnya itulah sikapnya sehari-hari. Kalau ada bayaran, baru bergerak, baru mau jadi buzzer. Dia tidak paham bagaimana iman menjadi faktor penggerak.

Paling tidak, saya kenal dua orang Indonesia yang ikut Aksi Damai 411 yang datang jauh-jauh dari Amerika dan Australia. Orang bayaran-kah mereka? Hehehe, jangan-jangan upah buzzer-mu dibayar sama dia.

Kalau mau main aman, tak perlu capek-capek saya menulis artikel seperti ini. Risikonya, sebagian perusahaan dan stasiun TV mungkin batal mengundang saya. Tapi, nggak masalah. Ini soal prinsip. Lagi pula, Allah Maha Kaya, Dia yang menjamin rezeki saya.

Udah, itu aja. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

 silahkan di posting. Jangan lupa tagar #TuntaskanKasusAhok

Bung Jokowi, Jangan Terlambat!

M AMIEN RAIS, Mantan Ketua MPR

Demo ummat Islam yang dipimpin para ulama, zuama, dan habaib Jakarta plus tokoh-tokoh berbagai kalangan (LSM, musisi, politisi, dll) 4 November lalu berlangsung damai. Memang ada kericuhan sekitar pukul 20.00 WIB, tetapi secara keseluruhan aksi itu berakhir damai. Alhamdulillah.

Saya berada di tengah massa pengunjuk rasa yang jumlahnya mungkin tiga kali lebih besar dari demo politik 20 Mei 1998 di halaman gedung DPR/MPR yang dijuluki sebagai people power Indonesia. Saya terharu melihat kehati-hatian para pemuda yang berdemo itu. Terlalu sering saya mendengar seruan para satgas: “Awas, jangan menginjak-injak rumput”, “Hei, hei, jangan menginjak tanaman”, juga seruan “Hati-hati, hati-hati, provokasi.”

Karena itu, di pengujung demo ketika terjadi pembakaran tiga mobil polisi, saya yakin, kejadian itu mustahil dilakukan demonstran. Mereka tulus dan tampak gembira sambil saling mengingatkan bahaya provokasi dari luar. Di samping pekikan takbir, lagu-lagu perjuangan juga terus diperdengarkan.

Soal cinta mereka pada sang saka merah putih juga sangat mengesankan. Seorang Satgas bercerita pada saya, dia dan teman-temannya kecewa berat ketika pada 3 November sore mencari bendera merah putih ke Pasar Senen, ternyata sudah ludes. Bendera merah-putih dengan berbagai ukuran sudah diborong habis peserta demo.

Kita juga melihat bendera merah putih ukuran raksasa dibentangkan di atas kepala ribuan pendemo yang berkerumun di Bundaran Bank Indonesia. Allahu Akbar. Kesetiaan pada agama dan cinta Tanah Air dari lautan manusia itu membuat banyak mata berkaca-kaca. Bahkan, banyak ibu-ibu yang mengusap air mata yang mengalir di pipi mereka.

Bung Jokowi, rasanya demo 4 November lalu adalah terbesar yang pernah terjadi di persada Indonesia. Sekali-kali jangan Anda remehkan. Dari Maluku sampai Aceh, dari Medan sampai Malang, dari Solo sampai Makassar, dari semua kota besar dan mungkin semua kabupaten, masyarakat bergerak ikhlas dan spontan menuntut hal yang sama: Adili Ahok, penista Alquran dan penghina ulama, secepat mungkin.

Tidak mungkin ada seorang tokoh dengan karisma sehebat apa pun, tidak ada koodinator lapangan (korlap) dengan biaya sebanyak apa pun, dan tidak ada kekuasaan yang berasal dari mana pun dapat menggerakkan jutaan anak bangsa dengan tuntutan yang sama.

Bung Jokowi, saya yakin aksi damai 4 November itu digerakkah para malaikat. Ramalan cuaca Badan Meteorologi mengatakan 4 November akan ada hujan lebat. Ternyata? Mendung merata melingkupi Jakarta sehingga demonstran ikut sejuk hatinya, di samping memang sudah diniatkan sejak awal harus menjadi demo sejuk dan damai.

Sesuai ramalan ilmiah BMKG, harusnya Jakarta mengalami hujan dan petir di Jumat siang. Namun tidak ada gerimis, tidak terlihat kilat petir, apalagi geluduk yang sering membarengi hujan lebat. Manusia boleh meramal, tapi takdir Allah yang berjalan.

Bung Jokowi, saya dapat sepenuhnya memahami, bila ratusan ribu (ada yang memperkirakan sekitar satu juta orang) peserta aksi damai 4 November itu sangat kecewa dengan Anda. Bukankah Anda Presiden mereka juga?

Mengapa Anda memilih menghindar dan pergi ke bandara melihat-lihat hal sepele yang bisa Anda tunda kapan saja? Mengapa Anda menggunakan teknik prokrastinasi (mengulur-ulur waktu), mengabaikan hal mendesak yang harus segera diatasi dan mengalihkan perhatian ke sasaran lain yang jelas dapat ditunda?

Ketika kita kaget demo 14 Oktober di depan Balai Kota dan Kantor Bareskrim menghadirkan puluhan ribu orang, dengan tuntutan yang Anda tentu sudah mahfum, tiba-tiba Anda menggebu bicara pungli. Pungli! Teknik prokrastinasi itu ternyata kandas.

Mestinya Bung Jokowi tidak mengulangi teknik yang sama menghadapi demo 4 November, yang menurut saya, sudah sampai ke tahapan unstoppable. Tidak mungkin lagi dapat dihentikan. Dengan memakai teknik apa pun, apakah dengan ancaman, hardikan, dengan iming-iming berbagai janji yang membius, yakinlah, semuanya akan kandas.

Namun Bung Jokowi, kita mengucap alhamdulillah, setelah kita mendengar garansi Anda tentang kasus skandal Ahok yang Anda sampaikan di Istana pada dini hari 5 November. Sikap Anda yang tegas memang sudah ditunggu dalam sebulan terakhir ini.

Setelah Anda kabur menghindar, akhirnya Anda berjanji, “...bahwa proses hukum terhdap saudara Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan” kemudian, Anda mengatakan sesuatu yang melegakan, “Biarkan aparat keamanan menyelesaikan proses penegakan hukum seadil-adilnya.” Dus, penegakan hukum atas skandal Ahok yang tegas, cepat, transparan, dan adil.

Bung Jokowi, satu hal penting harus saya ingatkan. Dalam kehidupan orang Jawa, harga diri keluarga, dan harga diri menyangkut hak milik kita wajib kita dilindungi. Guru bahasa Jawa saya di SMP Muhammadiyah Solo menyuruh murid-muridnya menghafal di luar kepala selusinan petatah-petitih Jawa. Antara lain: sadumuk bathuk sanyari bumi, pecahing dada, wutahing ludira, ditohi pati.

Karena Anda juga lahir dan besar di Solo, guru bahasa Jawa Anda tentu juga mengajarkan hal ini. Bila satu atau dua jari lelaki lain berani sembarangan memegang dahi istri, orang Jawa akan mengambil risiko dadanya terbelah dan darahnya tumpah, bahkan nyawa pun dipertaruhkan untuk melindungi kehormatan keluarga. Demikian juga bila sejengkal tanah miliknya diserobot orang lain.

Bung Jokowi, orang beriman menempatkan Allah, Rasul, dan Kitab Suci-Nya jauh di atas sadumuk bathuk, sanyari bumi tersebut. Alquran  surat At-Taubah 24 dengan jelas menerangkan, bila kaum beriman mencintai bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga dekat, harta kekayaan mereka, perniagaan yang ditakuti ruginya, sampai rumah yang disenanginya ternyata lebih besar dari cinta pada Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya, maka mereka dipersilakan menunggu keputusan (palu godam) dari Allah.

Bung Jokowi, lautan manusia yang berdemo di depan Istana 4 November lalu sedang mengekspresikan kecintaan puncak pada agama mereka. Kami bukannya tidak tahu kesulitan Anda menghadapi skandal Ahok itu. Ibarat menghadapi buah simalakama, mungkin tepat sebagai analogi posisi Anda menghadapi skandal Ahok. Memang sangat dilematis.

Bila Anda dorong proses hukum yang tegas, cepat, transparan, dan adil, dan hasil logisnya Ahok terkena hukuman badan, sejumlah pemodal yang cukup digdaya yang mungkin telah banyak membiayai kampanye Anda sewaktu maju di Pilkada Jakarta dan kemudian pilpres, akan marah besar.

Karena itu, Anda jadi gamang. Ahok adalah kunci awal untuk melicinkan rencana besar mereka buat negara kita. Ini hipotesis saya.

Sebaliknya, bila Ahok lolos dari jeratan hukum karena praktik hukum Indonesia sering bisa dibengkak-bengkokkan, sebagian rakyat (sebagian besar rakyat, saya yakin), akan membuat perhitungan dengan Anda. Dengan kata lain, people power yang dikhawatirkan banyak kalangan bisa menjadi kenyataan.

Akhirnya, Bung Jokowi, saya harap dalam situasi pelik ini sisa-sisa jiwa petarung Anda dapat muncul lagi. Anda dulu, sebagai wali kota Solo berani menentang keinginan pemodal besar yang ingin membangun mal di atas lahan bangunan kuno bekas pabrik es Saripetojo.

Alasan Anda tegas: keberadaan mal bisa menggerus rezeki rakyat kecil yang sudah puluhan tahun berdagang di sekitar lokasi. Malah bangunan pabrik es itu (didirikan pada 1888) layak dijadikan cagar budaya.

Jiwa petarung Anda muncul lagi setelah jadi presiden. Anda tetap melaksanakan hukum mati 10 orang bandar narkotika, semuanya asing, kecuali satu. Tjahjo Kumolo mengatakan, Anda berprinsip sekalipun ada 1.000 negara lain dan 1.000 Sekjen PBB mengancam, hukum mati tetap dilaksanakan. We were proud of you.

Ayo, Bung Jokowi, kali ini tunjukkan jiwa petarung Anda. Jangan sampai muncul people power di Indonesia gara-gara seorang Ahok. Anda tahu, di Amerika Latin, di Timur Tengah, dan di Asia tidak ada kepala negara dapat mengalahkan people power rakyatnya. Kita sudah dua kali menyaksikan itu di Indonesia. Pada 1966 dan 1998.

Saya yakin Anda bisa. Dengarkan baik-baik masukan dari berbagai kalangan, jangan hanya mendengarkan orang sekeliling yang pasti bermental ABS. Seorang pemimpin runtuh biasanya karena masukan picik orang-orang sekeliling sang pemimpin. Orang-orang yang berpikir jangka pendek dan kehilangan wawasan jangka panjang dan buta, tuli, serta pekok terhadap kepentingan nasional bangsanya.

Bung Jokowi, hari sudah menjelang pagi. Bangun, bangun, bangun..!

Sumber Online : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/11/08/oga35m385-amien-rais-bung-jokowi-jangan-terlambat

*Hanya MUKJIZAT yang bisa mengalahkan Ahok*

Oleh : Ma'arif Sya'bani 😉
Selamat membaca 😊

Siang tadi, saya tidak menyangka akan menemui kejadian yang membuat saya tergerak menulis tulisan ini.

Berangkat dengan keperluan pribadi, tapi Allah bukakan pintu pikiran saya agar lebih jauh berpikir dan meluas sehingga selalu menjadikan keperluan saya ini, saya kaitkan dengan keperluan islam dan kaum muslimin.

Ketika berada di tengah perjalanan, saya yang duduk di samping kiri seorang ustadz berbincang-bincang kesana kemari tentang apapun yang bisa dibincangkan. Sambil mengemudi mobil, ustadz tadi selalu mengajak saya untuk berbincang dengan perbincangan ringan. Terkadang timbul tawa diantara kami karena sesuatu yang lucu.

Sampailah pada saat beliau mencoba mengetes seberapa jauh saya memandang berita yang tengah memanas ini.

"Tentang ahok, bagaimana menurutmu ?. Coba uraikan pendapatmu yang berdiri sebagai aktivis." Ungkap beliau. (Pikir saya... aktivis dari sisi apa saya ini beliau anggap 🤔😂?)

Sontak sayapun langsung menjawab pertanyaan beliau sesuai kapasitas pengetahuan saya yang minim tentang berita itu dan mencoba menganalisis menjadi sebuah kesimpulan dengan sedikit informasi itu. Meski kesimpulan ini terlalu dipaksa tapi tak masalah, ini hanyalah sebuah diskusi yang tidak direncanakan sebelumnya. Saya jadikan ini sebagai pengalaman berharga bagi saya.

Saya jawab dengan alur mundur. Kesimpulan dari analisis, saya sebutkan terlebih dahulu.

*"Kasus ahok ini akan terjadi perang ustadz",* ujar saya.

Mendengar kesimpulan dari analisis yang belum saya sebutkan itu, beliau tersenyum ringan.

"Kenapa bisa demikian kesimpulanmu ?", tanya beliau.

Karena masyarakat muslim jakarta khususnya dan indonesia umumnya sudah muak dengan ahok ustadz, bagaimana dia mempunyai tameng/teman sebagai pembela untuk mempertahankan kedudukannya agar tidak dipidanakan ? Bahkan dari kalangan ahok sendiri sebagian ada yang tidak suka. Otomatis, banyak yang mengupayakan untuk menghukum ahok atas penghinaan terhadap al qur'an. Terlebih kaum muslimin.

Karena ahok sudah tidak mempunyai teman untuk membela di indonesia ini, (kalaupun ada, jumlahnya tidak sebanding dengan yang menentang) maka teman-teman dia yang masih care akan berusaha melawan aduan umat islam ini. Terbukti dengan beredarnya berita ratusan (300an) pemuda yang seakan terlatih militer, ditemui oleh seorang ibu. Pengakuan beliau mengatakan, seakan akan pemuda2 ini dipersiapkan untuk mengcounter/memerangi umat islam. Bagitu juga beredar foto2 para pasukan yang berlambang salib sedang latihan fisik.

Kalau jokowi tidak memeriksa ahok, maka konflik dan perang akan timbul.

Saya jawab demikian.

(Diskusi berhenti, karena mobil sudah sampai di tempat tujuan).

Saya pikir beliau tidak akan bertanya-tanya lagi terkait alasan saya atas kesimpulan itu selepas acara selesai. Tapi, dalam perjalanan pulang beliau kembali membuka diskusi ini. Nampaknya beliau mencoba memberikan pelajaran kepada saya dalam memandang setiap informasi yang beredar dan kejadian yang ada. Diawali dengan mencoba membaca alur berpikir saya dan mengetahui seberapa jauh dalam menganalisis peristiwa.

Dalam perjalanan pulang, saya hanya diam mendengarkan uraian beliau tentang ahok ini.

"Terkait ahok ini akhi, sebenarnya dia punya tameng yang tebalnya luar biasa. Kalau antum lihat dia tidak punya teman, justru di balik dia ada kekuatan super yang membela.

Bahkan bukan hanya sekelas ahok saja, tidak ada orang kuat di dunia manapun (termasuk di indonesia) melainkan mereka dalam lingkaran kekuasaan yahudi. Jangankan polri, polres saja sudah mereka genggam. Bupatipun demikian akhi. Mereka sudah masuk ke dalam ranah itu.

Antum perlu ingat akhi, *"al kufru millatun wahidah".* Dalam satu sisi mereka terlihat berpecah, tapi dalam hal memerangi islam dan kaum muslimin mereka terkoordinir. Satu tujuan.

Yahudi dan nashrani itu bersekongkong dalam hal ini. Cina, amerika, dst. Termasuk ahok dalam rangkain permainan mereka.

Karena orang2 kuat (pemimpin) di indonesia ini telah mereka pegang, maka tidak lain dan tidak bukan mereka bekerja atas arahan yahudi.

Di belakang ahok itu ada MOSAD, CIA, KGB (saya tidak paham yang seperti ini). Jadi kalau presiden di tuntut masyarakat agar memeriksa ahok, tangan mereka (dalam hal ini BIN yang bergerak mengancam dengan mengatakan, *"kamu pilih periksa ahok atau mati ?")* secara naluri manusia pasti akan milih tetap hidup. Maka tidak terjadi pemeriksaan meski umat islam selalu menuntut.

Jadi presiden (jokowi) itu dikendalikan Yahudi. Makanya Amin Rais langsung mengatakan, "Jokowi jangan berani-beraninya bela Ahok. Karena beliau tau. Ahli politik kok. "Ujar beliau.

Termasuk kerjaannya BIN adalah mengatur jalannya kotak suara akhi. Jadi, siapapun yang sudah di tunjuk oleh BIN agar maju, pastialah dia menang. Selalu seperti itu kejadian di Indonesia. Termasuk proses pemilihan presiden. Aslinya prabowo 54%, dan jokowi 46%. Tapi dibalik dengan mudahnya oleh BIN dan tidak ada yang berani melawan. Kalo ada pasti akan diancam sebagaimana Jokowi diancam.

Kalau umat islam tetap memaksa agar ahok diperiksa, maka yahudi, nasrani, pki, syiah, dan 3 elemen kuat dibelakang ahok itu tentunya akan bersatu menghantam umat islam.

Kembali kepada kaidah awal tadi, "al kufru millatun wahidah"

Maka secara teori manusia ahok pasti menang. Tidak ada rumusnya ahok dipidanakan dan dipenjara kemudian pilgub tahun depan dia tidak bisa ikut.

Secara teori manusia dia pasti menang dan kembali menjadi gubernur kemudian diproyeksikan menjadi presiden. Habislah indonesia.

Kecuali ada mukjizat dari Allah akhi, umat islam pasti akan menang.

Antum boleh percaya omongan saya ini, kalau tidak juga tidak mengapa. Silahkan nanti buktikan apa yang akan terjadi kedepan."

Demikian uraian beliau yang saya tuangkan dalam tulisan dengan bahasa saya. Itu yang saya pahami. Semoga bahasa saya tidak jauh menyimpang dari maksud diskusi kala itu.

Setelah itu kami turun dari mobil. Dan di akhir diskusi ini saya bertanya, "jadi kesimpulan saya ada benarnya ustadz ?

Kurang lebih seperti itu, kemungkinan akan terjadi perang. Meski prediksi beliau tidak menimbulkan pertumpahan darah. Kalaupun ada itu hanya sebatas sedikit jumlahnya.

Dari diskusi ini saya mulai berfikir bagaimana nasib indonesia kemudian. Memang benar apa yang beliau katakan, hanya mukjizat Allah yang bisa mengalakahkan ahok. Karena secara teori manusia dengan segala prediksi tidak akan mungkin dikalahkan.

Selesai.

Demikian ikhwah,.. terima kasih telah membaca. Hal ini sangat penting menurut saya, karenanya saya tergerak untuk menuangkan dalam tulisan. Semoga tidak lari dari topik pembahasan.

*"MARI KITA SELURUH UMAT ISLAM MULAI DETIK INI SAAT INI DIHIMBAU UNTUK SELALU BERDOA (sempatkan setiap habis sholat) UNTUK KEMENANGAN ISLAM UNTUK KESELAMATAN JAKARTA DAN INDONESIA TERCINTA INI AAMIIN"*

Mari kita dukung perjuangan ini dg jiwa , harta & do'a kita semua.                                                                  *Pasti Allah akan memenangkan agama kita.* ✊        

Share ke temen2 muslim Anda.
Terimakasih.

Strategi Bisnis dibalik Kisah Nabi Nuh As.

Terkisah Nabi Nuh As., yang diuji dengan ummat yang sukar diajak untuk beriman. Terkabar dari ilahi akan hadirnya banjir bandang.
Nabi Nuh AS kemudian membangun kapal di atas gunung nan tinggi.
Semua orang mengejek, mencela, bahkan menganggap gila.
Tak hanya ummatnya, anaknya pun tak sanggup ia Selamatkan.

Banjir besar pun datang. Menyapu peradaban.
Kecuali mereka yang beriman. Yang memilih menaiki bahtera harapan. Itulah sejengkal kisah peradaban. Dihadirkan agar diambil pelajaran.

Kali ini tidak dibahas kisah Nabi Nuh sebagai seorang ulama.
Namun kita mengambil ibroh bisnis dari kisah Nabi Nuh.

Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya mengusik pikiran.....
Bagaimana kisah Nabi Nuh ini berkesuaian dengan apa yang terjadi dalam dunia bisnis sekarang : disruption atau penggilasan.

Di tahun 1990an, santer terdengar isu tentang perkembangan dunia telekomunikasi.
Isu santer itu bernama Global System for Mobile-Communication atau yang disingkat dengan GSM.
Ada isu besar, bahwa ada teknologi yang membuat manusia tak lagi berkomunikasi via kabel.
Teknologi ini membuat manusia bisa terhubung secara nirkabel.

PT. Telkom sebagai raksasa telekomunikasi sedang menikmati indahnya pembayaran tarif telepon fix line.
Dengan bersumber dari pembayaran telepon rumah, Telkom sedikit terbuai, namun tidak untuk beberapa orang yang meyakini "Banjir Bandang" akan datang.
Banjir Bandang itu bernama GSM.

Sejak tahun 1993, mereka bergerak mendirikan bakal calon anak perusahaan yang kan berteknologi GSM. Dan di tahun 1995, berdirilah Telkomsel.

Membangun Telkomsel di tahun 1995, ibarat membangun Kapal di atas gunung.
Tidak sedikit pesimisme dan cibiran berdatangan dari mereka yang tidak "mengimani" banjir bandang GSM.
Itulah kabar burung yang kita dengar dari para pendiri Telkomsel di generasi pertama. Mereka seakan orang-orang aneh dalam sejarah.

Di tahun awal-awal pendiriannya, Telkomsel cukup terseok menghadirkan layanan.
Pelanggan pun masih sangat minim. Maklum, tekonologinya masih belum merata.

Sejarah berlalu, banjir bandang pun terjadi. Arus GSM mengalir keras ke peradaban.
Perangkat mobile phone menyesaki saku-saku penduduk Indonesia.
Peradaban telepon rumah seakan ditinggalkan. Sebagian dipertahankan untuk sekedar syarat pencairan kredit bank.

Kini, konon Telkomsel memasok mayoritas pendapatan Telkom Group.
Perusahaan yang dahulu dicibir ini mendadak menjadi "Bahtera Nuh" bagi perusahaan raksasa telekomunikasi Indonesia. Selamat.

Sejalan dengan cerita Nabi Nuh, teknologi GSM ini hadir bersamaan dengan teknologi internet, surel dan kerabatnya.
Sebuah perusahaan jasa pengiriman nasional yang tak bisa disebutkan namanya, entah bagaimana, tidak begitu mengimani kabar hadirnya "Banjir Bandang" Teknologi.

Kini perusahaan tersebut bertahan walau berat.
Andai perusahaan tersebut sempat membangun "Bahtera Nuh"-nya, Saya yakin, keadaan perusahaan tersebut tak akan seperti saat ini.

Aset-aset perusahaan tersebut kini mulai menua dan tak terawat.
Model bisnis mereka kini mulai direvolusi menjadi payment gateway dan ekspedisi barang.
Walau terseok, mereka tetap bertahan. Persis seperti kampung paska banjir : recovery nya berat.

Ada beberapa hal yang dapat kita petik dan ambil sebagai bahan pelajaran :

1. Banjir Bandang Pasti Datang.  Dalam dunia yang terus bergerak, perubahan adalah hal yang pasti terjadi.
Yang jarang disadari adalah... perubahan yang terjadi akan berdampak seperti banjir bandang.

Renungkanlah hal berikut ini:  Mereka yang berbisnis di industri kapal feri. Sebuah moda angkutan laut jarak pendek.
Umumnya menghubungkan pulau antar selat. Apa yang terjadi jika pemerintah berhasil membangun jembatan atau terowongan bawah laut? Banjir bandang.
Berbisnis jualan pulsa, bagaimana jika suatu hari dunia terkoneksi internet, sehingga orang tidak perlu lagi membayar pulsa untuk berkomunikasi? Banjir bandang.
Berbisnis kursus bahasa inggris, bagaimana jika suatu saat, ada platform edukasi bahasa inggris yang tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik peserta didik? Banjir bandang.

Bisnis apa pun yang kita lakukan hari ini, tidaklah lepas dari ancaman banjir bandang. Karena begitulah dunia terus berubah

2. Mari membangun Bahtera Nuh

Banjir Bandang adalah keniscayaan, namun hal itu bukanlah ancaman ketika kita telah berhasil membangun Kapal di atas gunung.
Seperti Telkom yang berhasil membangun Telkomsel, Seperti Trans Grup yang berhasil memodifikasi Mallnya menjadi wahana rekreasi, karena mereka menyadari.. bahwa orang tidak akan lagi datang ke mall untuk berbelanja, namun untuk rekreasi. Dan biarkan impulse buying sebagai trigernya.

Apakah saat ini kita sudah membangun "kapal Nabi Nuh" ?

3. Yang menghina hanya akan tenggelam.  Lihatlah kisah Nabi Nuh, mereka yang menghina akhirnya larut bersama banjir bandang. Ini persis seperti kesadaran Kodak akan kamera digital.
Mereka mentertawakan konsep camera digital yang tidak memiliki film didalamnya. Kodak mentertawakan kapal Nuh yang dibangun canon. Dan sekarang kodak tenggelam dalam "kekufurannya"

Begitu juga Nokia, yang mentertawakan android, dimana nokia sangat mengagung-ngagungkan syimbian nya. Akhirnya mereka harus tenggelam bersama kesombongannya.

Begitulah biro-biro travel yang tidak move on ke perilaku digital. Mereka harus gigit jari melihat Traveloka melahap hampir seluruh market share penjualan tiket mereka. Mereka tenggelam bersama banjir bandang perubahan.

Semoga Allah melindungi kita semua, dari Banjir Bandang yang tak kuasa kita atasi.

Dan semoga Allah menuntun Kita semua, agar mampu membangun Bahtera Nuh

Monday, November 07, 2016

*Ada Dua Golongan Pencela Aksi Damai Membela Al-Quran*

_*Golongan Pertama*_

*Mereka beramai-ramai menyebar artikel yang isinya "Demonstrasi menuntut Ahok adalah kekufuran, karena meminta mengadili Ahok dengan hukum thoghut*

Jawabannya:

Orang-orang yang mengatakan aksi damai berarti ingin berhukum dengan hukum thoghut hanyalah manusia pendek akal. Mereka kira kita hidup diluar angkasa yang tidak ada tekanan dan konspirasi yahudi, mereka kira negeri ini tidak ada yang mengendalikan hingga kita mudah berhukum Allah secara kaffah dalam wilayah konstitusi, mereka kira mewujudkan semua itu mudah seperti membalikkan tangan. Ketahuilah padahal merekapun tidak berbuat, namun hanya berangan angan tinggi, keinginannya adalah beres semua seperti mengedipkan mata, tetapi tong kosong berbunyi nyaring. Sebelum pemilupun demikian, mereka mencela sebagian orang yang ingin memperkecil mudhorot dengan berijtihad ikut pemilu....ternyata mereka berkomentar "tidak perlu memilih, itu hukum thoghut, demokrasi kufur, tidak papa walau dipimpin kafir, justru kalo kafir biar jelas"......perhatikan ucapan mereka.. "biar jelas". Kita katakan, jelas apanya ??  Jelas kok tidak ada bukti nyatanya, bukannya orang kafir sudah memimpin hampir setahun tapi aman-aman saja, mana orang yang berkata...."kalo dipimpin kafir biar jelas......!!!, merekapun mencela bahkan sampai mengkafirkan saudara yang berijtihad berbuat untuk memperkecil mudhorot, berbuat yang ada dihadapannya dan yang ia mampu sekarang. Adapun mereka hanya berangan angan dan berteori tinggi, tidak ada bukti. Bekerja tidak , tetapi hanya berkomentar dengan sok suci sendiri tauhidnya....mereka kira orang yang aksi damai menuntut dipenjarakan Ahok itu orang bodoh agama..tidak tahu tauhid...tidak tahu syariat...tidak tahu apa itu thoghut..tidak tahu hukum thoghut...tidak tahu syirik....ingatlah !!!  kita ada dibumi bukan ada diluar angkasa. Kita ada di alam nyata bukan dialam mimpi, kita ada di indonesia yg dicengkrama para zionis...jika sudah di cengkrama thoghut terus kita tidak berbuat apa apa? Hanya mengelus dada sambil berangan angan tinggi seperti kalian? Tahu-tahu beres? Padahal kalian justru tidak ada aksi...hanya bisa berangan angan...oke, jika kalian berani untuk membereskan dengan cara kalian .....buktikan aksimu sekarang juga !!!

#Tangkap penghina Al-Quran
#Pemerintah harus tegas
#Bela Al-Quran Walau kalian terancam

Sebarkan....

*By: Aktivis Islam Pembela Al-Quran*

_*Golongan Kedua*_

*Mereka Bilang Aksi Damai Bukan Pembela Al-Quran Tetapi Pembela Al-Koran, Aksi Damai Dituduh Memberontak Penguasa "Ulil Amri Mereka Menyebutnya"*

Orang yang anti demo, menghujat, mencibir pendemo, mereka beramai- ramai menyebar artikel haramnya demo, sampai sampai mereka  mengatakan aksi damai membela al-Koran bukan Al-Quran, mereka anggap aksi damai memberontak penguasa (walau presiden sudah mengizinkan), mereka hanya melihat aksi damai hanya mudhorot dan kerusakan. Mereka menyarankan jika ingin menasehati penguasa (sebagian orang menyebut "ulil amri") dengan cara datang dan menasehatinya.

Alhamdulillah para kyai, habaib dan tokoh Islam perwakilan pendemo datang ke istana ingin duduk bareng dan menasehati  presiden (ulil amri sebagian menyebutnya) tetapi presiden menolaknya tidak mau bertemu.
*Pertanyaannya*: apa hukum presiden semacam itu? Dan saran apalagi dari saudara yang anti demo kepada pendemo?

Di tunggu jawabannya. Mintakan fatwa kepada  syaikh dan ustadzmu yang mengharamkan demo menuntut ahok

#Tangkap penghina al-Quran
#Penjarakan penghina Al-Quran
#Dia tersangka
#Pemerintah harus tegas
#Sangat dibutuhkan pejabat yang siap mundur dari jabatan demi membela Al Quran

Sebarkan.......

By: *Aktivis Islam Pembela Al Quran*

Sunday, November 06, 2016

Menjadi Manusia Positif

Oleh : Agus Taufiq (mantan ketuan bem FTUI)

Seperti yang sudah saya duga, bahwa pasca aksi damai 4 November 2016, maka berita negatif tentang aksi ini akan muncul jauh melebihi berita positifnya.

*Bad news is a good news.*

Beberapa orang di media sosial memberi _judgement_, bahwa aksinya ricuh, aksinya anarkis, umat islam gak peduli kebersihan, merusak fasilitas umum, gak peduli keindahan taman, dll.

Dan semua yang mengeluarkan _statement_ itu ternyata TIDAK IKUT AKSI.

_"Sok ganteng boleh, sok tau jangan." -ICR-_

Bagaimana mungkin memberi penilaian tanpa melihat langsung?
Adilkah kita memberi _judgement_ tanpa ada di lokasi?

"Loh, kan gw lihat di berita...."

Dan jawabannya sangat mudah, siapa sih yang punya media itu?
Kemana sih keberpihakan media itu?

Ini bukan lagi era informasi. *Ini adalah era "kecerdasan" mengelola informasi.*

_Broadcast_ (BC) yang berisi kebencian, permusuhan, adu domba, fitnah, teror dan hal negatif lainnya, datang silih berganti dengan sangat cepat. Lebih cepat dari masa tunggu ojek online yang sedang kita pesan.

Saat membaca berita terdakang kita harus lebih cerdas dan kritis. Pun dalam menyebarkan _broadcast_, jika tidak ada sumbernya, jika yang posting adalah teman kita yang kita kenal biasa asal _copy-paste_ berita, atau sekedar ingin terlihat update, maka sebaiknya tidak usah diteruskan.

_Wait and see_ terkadang lebih baik. Sampai rilis berita yang resmi dan terpercaya. Berita resmi saja kadang bisa dipelintir dan hanya dikutip sebagian hingga merubah keutuhan makna, apalagi BC. Bersabarlah menunggu sampai kita melihat wawancara resmi / konferensi pers yang utuh. Baru simpulkan.

Bagi saya yang hadir aksi damai 4 November 2016, sungguh indah sekali. Aksinya tertib dan damai. Massa aksi sejak jam 5 sore sudah berangsur-angsur pulang dan merapat ke masjid terdekat. Yang di depan MK, patung kuda, gedung indosat, bundaran BI sampai balaikota sudah mulai bersih.
Tersisa segelintir (dibanding keseluruhan massa) yang masih bertahan didepan istana.
Lantas, pecah kericuhan setelah maghrib, yang konon didalangi sekelompok orang beratribut HMI, tapi jika diperhatikan jelas cara berpakaiannnya lebih mirip preman. Dan PB HMI juga sudah mengkonfirmasi bahwa itu bukan mereka. #HidupProvokator

Acungan jempol luar biasa untuk FPI yang memegang teguh janjinya untuk aksi damai. Bahkan FPI membuat barikade khusus untuk melindungi polisi. Dan tiba-tiba saya ngefans sama FPI. #CowoBanget #lah

Lantas ada kericuhan gak jelas di Penjaringan yang merusak minimarket. Media menggiring opini untuk langsung meyimpulkan bahwa itu ulah massa aksi 4 November, hanya karena atributnya.

Apakah bisa sedangkal itukah analisisnya?
Adilkah memberi label tanpa konfirmasi?
Pun begitu dengan semua orang yang ikut menyebarkan info tsb, padahal gak ada di lokasi.

_"Kalo gak asik jangan sok asik, kalo gak tau jangan sok tau." -ICR-_

Tak ada habisnya membahas hal negatif. Selalu datang dan saling membalas.

Sekarang, yuk mari berusaha melihat hal-hal positif yang tak terberitakan.
Jujur, ini demonstrasi paling humanis yang pernah saya rasakan (siang-maghrib).

Selama saya SMA dan kuliah dulu, berkali-kali saya ikut demonstrasi tidak pernah ada yang "sesantai" ini, padahal secara jumlah massa, ini yang paling banyak. Konon sampai *1 JUTA massa aksi* yang hadir dari seluruh indonesia.

Dan bayangkan, dimana-mana massa aksi berlomba memunguti sampah, ada yang berkostum putih, hitam, orange, dll. Dimana mayoritas anak muda yang melakukannya. Inilah wajah generasi muda Islam sesungguhnya. Cinta kebersihan.

Saat biasanya aksi membuat saya kehausan dan kelaparan, kali ini sepanjang jalan selalu ada yang menawari minum dan makan, mulai dari air mineral ukuran gelas sampai botol, dari gorengan hingga nasi padang. Beragam snack pun di bagikan ibu-ibu pengajian secara gratis. Jadi inget bulan Ramadhan tiap buka puasa di jalan. #ParaPencariTakjil

Saat saya ingin melompati taman kecil hanya untuk memotong jalan, tiba-tiba seseorang berpeci putih menghadang dan bilang "jangan lewat sini mas, nanti  rusak tanemannya". #deg. Malu luar biasa. Biasanya saya sering negur orang, kali ini saya yang ditegur. Padahal gak niat menginjak, hanya ingin lompat.

Tapi, ada rasa bahagia luar biasa, ternyata banyak yang peduli dengan penjagaan taman dan fasilitas umum saat aksi ini.

Tak ada dorong-dorongan dengan polisi seperti aksi biasanya saat jadi bunker, tak sibuk juga berlari berputar jadi border. Bahkan saya bisa mendengarkan orasi ulama sambil duduk di trotoar dan *makan cilok.* #HidupMecin

Disisi jalan yang lain, beragam makanan lengkap dijajakan pedagang, semua jenis jajanan sepertinya tersedia. Dan raut muka bahagia dari pedagang terlihat jelas karena beberapa laris manis. Dagangannya sudah ludes terjual meski masih siang. #BerkahAksiDamai

Di sudut yang lain, polisi sangat santai mengobrol dengan massa aksi, layaknya teman lama yang lagi coba pdkt.

Beberapa yang lain sibuk foto-foto dan minta difotoin, sepertinya sedang reuni dengan sahabat-sahabat lama. Yang mainstream, tentu saja sedang sibuk selfie untuk segera di upload ke media sosial agar selalu hitz. #UpdateNgetz

Dibeberapa titik massa aksi sedang saling menbantu wudhu dengan bergantian memegangi air mineral, untuk sholat ashar dengan beralas aspal dan spanduk.
Indahnya ukhuwah.

Ada juga yang menyediakan fasilitas listrik dan colokan agar massa aksi bisa mengisi ulang daya hp-nya.

Akhirnya saya tiba pada sebuah kesimpulan, ini bukan demonstrasi.

ini lebih mirip festival aspirasi, car free day, reuni, pasar jajanan, bagi-bagi takjil, atau apalah sebutannya. Yang jelas bahasa yang saya rasa cukul ideal adalah *SILATURAHIM AKBAR UMAT ISLAM*. Bukan demonstrasi.

Karena berbagai kebahagiaan hadir disini. Karena berbagai golongan ada disini. Yang biasa terpecah karena perbedaan manhaj dan harokah tiba-tiba bersatu padu disini.

Bergotong royong, berswadaya memberikan kontribusi terbaik yang mampu dihadirkan.
Demi tujuan untuk berpihak membela Al-Qur'an, karena kelak Al-Qur'an yang akan menjadi pembela bagi kita.

Sejuk kan kalau mendengar hal postif dari aksi ini? :)

Bahwa masih ada umat islam yang "nyeleneh" tentu saja ada. Banyak.

Masih buang sampah sembarangan, masih injak tanaman, orasinya provokatif dan mengundang kebencian. Kata-kata "Gantung" / "penggal lehernya" / "deportasi" tertulis di beberapa spanduk dan terdengar dari orator-orator gak jelas yang provokatif, dan teriakkan tsb diikuti beberapa massa aksi yang kurang cerdas dan sumbunya pendek.

Tapi apa itu yang harus di _highlight_?
Apa itu tuntutan utamanya?

Itu hanya oknum. Dan itu sebagian kecil. Tuntutan resmi tentu yang disampaikan kepada pemerintah. Apa saat diskusi dengan pemerintah, ulama kita tuntutannya adalah "gantung" / "penggal lehernya"? Tidak.
Ini negara hukum, ulama kita menjunjung tinggi hukum sebagai panglima.

Jika masih ada orang yang nyeleneh ya harap dimaklumi, karena tingkat pendidikan masyarakat kita berbeda-beda, background-nya pun berbeda. Sehingga gak mungkin dipaksakan sama.

Yang jelas kita bisa memilah  dan memilin informasinya sebagai insan yang cerdas.

So, mari merawat akal sehat.
Dan selamat *menjadi manusia positif.*
:)

*Negri ini memang Butuh Revolusi... tapi Bukan Revolusi Mental*

Benar bahwa negri ini butuh revolusi
Revolusi untuk menggusur ketidak adilan hukum
Revolusi untuk membungkar khianat para munafiq
Revolusi untuk mengusir para penista dan pengganggu kerukunan beragama
Revolusi untuk menumbangkan pemimpin pecundang yang berlayak ksatria
Revolusi untuk mengembalikan marwah negara sebagai negara berdaulat tanpa intervensi

Tapi...
Bukan revolusi mental...
Karena bersama kita sudah cukup amunisi untuk revolusi
Bersama kita ada Allah
Bersama kita ada ulama yang sudah menunjukkan kiprahnya...
Ini revolusi damai
Revolusi dari Islam untuk negara
Revolusi yang hanya tinggal menunggu komando...
Revolusi yang sedang terus menyusun shaf untuk lurus dan rapat....
Revolusi yang akan mengubah sejarah negeri ini....
Revolusi... dengan ikatan besar
Isy azizan atu mut syahidan....
Allahu akbar
Revolusi
Bersiap siagalah!!!!
__________
®Rumah Dakwah As Sakinah

*KETIKA AHOK DITEMPATKAN DIATAS NEGARA*

_Oleh  :  Ferdinand Hutahaean_

Indonesia Siaga 1? Begitulah opini yang terbentuk saat ini ditengah publik. Apakah benar saat ini Indonesia Siaga 1? Publik tidak tahu pasti karena semua informasi yang didapat ditengah publik selalu terjadi bantah lisan maupun bantah tulisan. Nota dinas atas mama Brimob yang di tanda tangan oleh Wakil Komandan Korps Brimob maupun telegram Kapolri yang ditanda tangan oleh Asisten Operasi untuk mobilisasi pasukan Brimob semua dibantah baik lisan maupun tulisan.

Dibalik bantah berbantah laksana berbalas pantun tentang kebenaran nota dinas dan telegram tersebut, menyeruak pertanyaan yang membuat kepala gatal dan harus digaruk meski sesungguhnya kepala tidaklah kutuan atau ketombean sehingga harus gatal. *Sudah separah itukah bangsa ini hingga ada yang nekad memalsukan nota dinas dan telegram polri serta memalsukan tanda tangan pejabat kepolisian?* Hanya dimasa rejim ini hal itu bisa terjadi andai nota dan telegram itu memang adalah palsu.

*Degradasi kehormatan lembaga negara sepertinya sudah jatuh ke titik paling nadir di era rejim ini*. Presiden menanda tangan dokumen negara yang tidak dibaca, dari DPR beredar surat berlogo Ketua DPR semasa Setya Novanto yang berisi katabelece ke Pertamina dan sekarang beredar dokumen atas nama lembaga penegak hukum POLRI. *Inilah potret  pemerintah kita yang sesungguhnya, Pemerintahan yang tidak mencerminkan sebuah negara besar, dan lembaga lembaga negara jatuh kehormatannya ketitik paling nadir*.

Penegakan hukum terhadap Ahok yang dilaporkan oleh beberapa pihak dan ormas hingga kini macet dan sedang diutak atik supaya bisa menenuhi keinginan sang tangan-tangan kekuasaan yang mengabdikan diri kepada kepentingan. *Proses penegakan hukum terhadap Ahok yang mengabaikan rasa keadilan masyarakat telah membawa bangsa kepada kondisi yang tidak baik. Indonesia Siaga 1 hanya karena penegakan hukum terhadap satu Ahok yang mengabaikan rasa keadilan masyarakat dan melecehkan gerakan sosial dan gerakan sipil*.

Ahok ditempatkan diatas negara. Ahok ditempatkan lebih penting dari negara. Hampir semua lembaga dibawah rejim berkuasa bekerja untuk melindungi Ahok sang terlapor penistaan agama sebagaimana yang diatur KUHP Pasal 156. *Dan upaya perlindungan kepada Ahok harus dibayar mahal dengan pengerahan pasukan besar-besaran untuk menghadapi aksi massa umat Muslim yang direncakan pada tanggal 04 Nopember 2016 mendatang*. Negara akan mengeluarkan biaya ratusan milyar dan ribuan mungkin puluhan ribu pasukan untuk berhadap-hadapan dengan aksi massa yang menuntut penegakan hukum secara berkeadilan dan menghargai rasa keadilan sosial masyarakat. *Sebuah pilihan yang terlalu sadis memilih mempertaruhkan nasib bangsa demi perlindungan sempurna kepada Ahok dari penegakan hukum*.

*Pemerintah atas nama kekuasaan memilih untuk menghadapkan ekspektasi penegakan hukum publik kedepan kekuatan aparat*. Pemerintah memilih melawan tuntutan penegakan hukum hanya untuk melindungi satu orang bernama Ahok. *Pemerintah memilih mempertaruhkan kondusifitas dan keamanan serta kestabilan bangsa demi melindungi sang terlapor peninstaan agama bernama Ahok*.

Mengapa rejim ini tidak memilih menegakkan hukum supaya bangsa kembali tentram dan hubungan harmonis bentuk toleransi keragaman bangsa yang berbhineka. *Ada apa dengan presiden yang sangat terkesan vulgar membela Ahok sang musuh toleransi?*

Ahok yang selalu mendefinisikan diri dengan konstitusi dan Pancasila sesungguhnya tidak paham tentang Pancasila dan Konstitusi. *Siapapun pejabat negara tidak boleh arogan atas nama aturan dan jabatan menjadi semena-mena dan bisa bicara apapun serta boleh menistakan ajaran agama*. Ini kekeliruan berpikir Ahok sehingga dia merasa lebih tinggi dari negara dan negara harus kalah kepadanya. Sungguh ini pelecehan terhadap Indonesia yang besar.

*Kita minta dan memohon kepada TNI POLRI agar bersikap mengutamakan keselamatan bangsa dan negara diatas keselamatan seorang Ahok*. Secara fisik, Ahok harus dilindungi dan dijaga karena itu hak konstitusi mendapatkan rasa aman. Namun secara hukum, Ahok tidak boleh dilindungi atas perilakunya yang diduga menistakan ajaran agama Islam.

*Hukum harus ditegakkan setara terhadap semua orang*. Yurisprudensi atas kasus yang sama sudah banyak. MUI sebagai wadah berhimpunnya Ulama sudah tegas menyatakan bahwa Ahok menistakan ajaran agama Islam. *Jika pendapat ulama tidak didengar lagi, pendapat siapa lagi yang dijadikan rujukan oleh kepolisia[disingkat oleh WhatsApp]

🍃 *Fatwa Para Ulama Rabithah Alam Islami Tentang Aksi Demonstrasi Damai Tanggal 4 November...* 🍃

Saudara kami tercinta, Al-Ustad Harman Tajang, Lc.M.Hi bertanya kepada sejumlah Ulama Rabithah Alam Islamy dengan bentuk pertanyaan yang sama melalui WA.

=> Assalamu'alaikum wahai Syaikh yang kami cintai. Mohon penjelasan anda tentang perkara penting yang terjadi ditengah masyarakat Indonesia secara umum dan umat Islam khususnya, yaitu mengenai Gubernur DKI Jakarta yang beberapa waktu lalu mengolok-olok Al Quran dan membodoh-bodohi ulama di negeri kami ini. Dia beragama Nasrani (kristen). Sedangkan pernyataannya itu membuat marah dan murka kaum muslimin di sini.

Pada tanggal 4 November mendatang akan dilakukan aksi demonstrasi damai dalam rangka menuntut agar ia diadili berdasarkan hukum. Dan undang-undang yang berlaku disini membolehkan hal itu, demonstrasi akan dilaksanakan secara damai, beradab, tidak ada anarkisme, bagaimana  nasehat dan bimbingan anda?  Apakah boleh bagi kami turut serta atau berpartisipasi dalam aksi demonstrasi ini.. Jazakumullah khairan.

=> Jawaban:

*1. Syaikh Musa Al-'Amiriy Al Baidhani*

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Wajib bagi kalian untuk berpartisipasi."

*2.  Syaikh Muhammad Abdul Karim*

"Ya boleh, bahkan bisa jadi wajib."

*3.  Syaikh Dr. Muhammad Al-'Arifi*

"Wa'alaikumussalam. Aku memohon kepada Allah agar ia menjagamu dan menunjukimu pada kebaikan, dan menolong agama-Nya, kitab-Nya, dan sunah Nabi-Nya".

*4. Syaikh Ihsan Al-'Utaibi*

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, Tentu boleh bahkan wajib".

*5. Syaikh Nashir Al-Hunainiy*

"Justru itu adalah di antara kewajiban-kewajiban bagi yang mampu".

*6. Syaikh Abdullah Al-Atsary. (Penulis kitab Al-Wajiiz Fii Manhaji Salaf Ashabil Hadiits).*

"Semoga Allah memuliakanmu wahai saudaraku Ustadz Harman Tajang. Ya. Wajib bagi kalian untuk berpartisipasi dalam aksi demonstrasi itu jika ummat islam telah berkumpul untu aksi itu sebagai pembelaan terhadap Agama Allah yang suci ini. Semoga Allah menjadikanmu orang yang bermanfaat bagi islam dan muslimin atas segala hal yang di ridhoi Allah".

*7. Syaikh Abdul Muhsin*

"Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wabarakatuh, hayyakumullah Syaikh Harman.
Demonstrasi itu tidak ada dalam nash syariat, itu adalah sarana yang hukumnya mengikuti hukum tujuannya. Jika tujuan syar'i, sebagaimana kondisi yang diceritakan dalam pertanyaan, dan peluang maslahatnya lebih besar dibanding kerusakannya, dan pemerintah sudah mengizinkan, maka itu tidak apa-apa."

🍃🌿🌹☘🌸🌷🌻🌺

✍ Farid Nu'man Hasan

Episode " P e t r u k " Jadi Raja

Tersebutlah sebuah kisah dalam dunia pewayangan, disebuah negara satu lakon " PETRUK JADI RAJA".
PETRUK sang "ponokawan" yg dlm kesehariaannya pekerjaannya sbg "penderek" ikut majikannya, menghibur majikannya, membantu majikannya, dan harus tunduk taat kpd kebijakan majikannya.
Suatu saat si PETRUK di "setting" mjd Raja, maka perlakuannya tdk akan jauh dari kemampuan dan kebiasaan kesehariaannya.
Petruk bertingkah;
1. Sok berkuasa krn memegang tapuk pimpinan,
2. Sok bisa, padahal terbatas kemampuannya,
3. Sok sibuk, padahal tdk faham benar apa pekerjaannya,
4. Sok humoris, padahal mengurus negara tdk selalu hrs dgn bercanda, hrs serius sbg komitmen memimpin negara,
5. Sok faham hukum, padahal tdk semua ilmu hukum dikuasainya,
6. "Nyeleneh" bertindak diluar kepatutan.
Suatu ketika, masa itu "wedar" terkuak, apa yg terjadi?;
1. Petruk, kembali mjd petruk, dgn fisik kurus tinggi yg tetlihat "lucu" dgn bentuk fisiknya serta senantiasa "cengengesan" menghadapi kehidupan,
2. Masyarakat mengetahui ternyata petruk bisa jadi raja tetapi hanya sesaat pada wkt dan moment yg hanya ALLOH saja yg mengijinkan hal tsb terjadi,
3. Masyarakat tersadarkan bahwa negara tdk bisa selamanya dipimpin oleh pemimpin yg jadi krn settingan dengan berbagai kekurangan yg dipaksakan,
4. Masyarakat mengetahui bahwa Raja hrs paham keluhan rakyatnya, gak boleh "MENGHINDAR",  kabur dari tanggungjawab besar yg dihadapinya,
5. Masyarakat sadar, bahwa raja mrk selama ini tdk faham ttg ilmu hukum, selama ini mrk dipimpin dgn ilmu "kirologi" hanya mengira-ira dlm memutuskan perkara hukum thd kasus yg terjadi,
6. Negara hrs dipimpin dgn "pakem" koridor jelas, haluan yg terarah yg timbul dari jiwa kepempinan dan kemampuan yg dimiliki oleh pemimpin tsb...
BEGITULAH KISAH DALAM PEWAYANGAN,
SEMOGA BANGSA INDONESIA DAPAT MENGAMBIL HIKMAH .....
Murdoko
Ditulis dlm perjalanan karanganyar jawa tengah...

*Presiden IIBF (Indonesia Islamic Bussiness Forum)* *_Bp.Heppy Trenggono_*

*Persoalan Ahok ini bagi Polisi, bagi Jokowi, bagi PDIP sangat rumit..jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan.*
*Kalau hanya perspektif hukum, Ahok tinggal diciduk dari kemarin kemarin.*

*Mereka berfikir keras dan berusaha merekayasa sedemikian  rupa.*

*Jika Ahok dipenjara maka:*

 *~Bagi PDIP ini bisa menjadi Tsunami kejatuhan politik*.

*~Bagi PENGEMBANG yang Telah Mengucurkan investasi Puluhan Trilyun Rupiah, bisa menjadi keruntuhan bisnis, saham Podomoro bisa hancur.*

*~Bagi JOKOWI bisa jadi ancaman berat, bukan tidak mungkin Ahok akan menyeret Jokowi sebagaimana Nasrudin menyeret Anas Urbaningrum*.

*~ Dan yang paling besar dampaknya adalah bagi Gerakan Politik yg sedang dilakukan oleh sekelompok TAIPAN yang ingin menguasai Indonesia.*

*Para Taipan ini telah berhasil mendudukkan Jokowi.*
*Langkah 2019 adalah menguasai dengan lebih Massive lagi. Jika Ahok menang di DKI maka 2/3 kemenangan sudah mereka kantongi.*

*Menangnya Ahok menjadi bukti bahwa mereka bisa mengalahkan segala bentuk perlawanan yang ada di negeri ini.* *Menguasai Indonesia lebih sederhana dari pada menguasai DKI.*

*Maka jika Ahok jatuh, ini akan menjadi kemunduran luar biasa bagi mereka.*

*Kejatuhan Ahok juga akan menjadikan kekuatan Islam dan Nasionalis terkonsolidasi, yang sasaran utamanya adalah kembali kepada UUD'45.*
*Jika Indonesia kembali ke UUD'45 yg asli, maka kekuasaan tidak akan mungkin mereka rebut.*

*Hari ini, Allah berikan hadiah melalui Al Maidah 51. Percayalah, Indonesia bangkit!*
*BISMILLAH*
mari kita sebarkan berita ini wahai saudaraku !!!👆👆

Episode 2

Bismillahirrahmanirrahim

Saya ada di sana...
Sungguh diluar rencana, saya  berada di RS ini. Hanya krn menemani teman wanita yg baru saya kenal saat Aksi Damai pingsan 3x dan harus di-infus. Sebenarnya saya sdh memutuskan utk pulang dan mengabari suami utk menjemput.

Saya ada disana....
Saat tiba2 suasana UGD mjd riuh. "SIAGA... SIAGA... SiAP-SIAP perkiraan 60 korban akan datang bahkan bisa lebih !!!" suara dokter perempuan sigap menginstruksikan rekan2nya. MasyaAllah.. Saya putuskan utk tetap di RS ini, membantu mereka. Tapi saya seorang DOKTER GIGI.... Apa yg bisa saya lakukan utk mereka ???.... MasyaAllah.

Saya ada di sana...
Seketika suasana begitu mencekam. Suara ambulan di luar meraung-raung. "Ada yang bisa saya bantu suster" merapat mendampingi mereka. Kaki ini menguat, dada ini bergemuruh melihat mujahid2 digotong masuk ke UGD.

Saya ada disana....
Seorang suster dalam balutan baju plastik memegang selang air, siap di depan UGD.. menyambut korban yg turun dr ambulan dan mengucurkan air ke wajah mereka kmd mendorong mereka dlm kursi roda/tandu memasuki ruang UGD. MasyaAllahh tidak ada rintihan sakit atau erangan pilu dari mereka....Yang terdengar adalah sayup2 ASMA MU YA Allah tak terhenti lekat di bibir mereka... MasyaAllah..

Saya ada di sana....
Berada di sebelah mujahid, seorang pria yang tersengal sengal nafasnya. "Sesak dok, leher saya" dan ia terbatuk batuk... Dipasangkanya oksigen oleh suster... "Istighfar pak... Astaghfirullahalazim, Laa haula walaquwwata illaa billah, ini jihad kita !!"... Saya bantu mengangkat kepalanya utk menyeruput teh hangat, krn dia bilang "tangan saya gak bisa digerakkan dok" . Subhanallah walhamdulillah Walaa Ilaa Ha Illallah Allahu Akbar.

Saya ada disana....
Seketika ruang UGD penuh sesak & hawa gas air mata sangat terasa. "Abang, Habib bang.. Habib bang.. Habib bagaimana bang" seorang mujahid dgn wajah berlumur darah krn luka di kepalanya mengkhawatirkan Sang Habib. Dia TAK PERDULI dg lukanya... Justru HABIB yang dipikirkannya... MasyaAllah,... Mulianya Sang Guru.

Saya ada di sana ...
Seorang pria didorong masuk dg fiksasi kayu di kaki kirinya. Keadaan umumnya baik. Terbengong memegang hp. Saya dekati... Sdh bisa hubungi keluarga? Dia menggeleng? Kenapa? Batere habis, jawabnya. Brp no.nya saya bantu hubungi. No ibu saya dok, katanya... "Halo ibu, ini dr RSBK, ibu jangan panik,  putra ibu, Victor ada di sini. Kondisi baik hanya kakinya terluka". Suara sang ibu terbata-bata menanyakan lokasi RS dan keadaan putranya (dengan logat khas 'BATAK' sangat kental terdengar). Sungguh Tak TERPIKIR sedikitpun saat itu... mungkinkan dia mualaf? non-muslim? ataukah provokator? Sama sekali TIDAK!!!. Kami menolong semua yg terluka.

Saya ada di sana ...
Para mujahid yg terluka tak tertampung di ruang UGD ... selasar dan halaman RS-pun terpakai. "Kami tdk bersenjata, kami baru selesai sholat isya, sebagian kami tengah duduk tenang berdzikir, dan letupan itupun menggelegar" ungkap seorang mujahid yg saya dekati dalam gemuruh keGERAMAN-saya atas semua ini.

ALLAHU AKBAR !!!
Saya ada di sana... bersama sahabat saya, dr. Cut di RS.BUDI KEMULIAAN
Allah sempatkan saya MENYAKSIKAN dan MENGALAMI semua ini.
Jadikan semua sebagai ibadah kami dalam membela DIEN-Mu yaa Robbi...  (47:7)

ditulis oleh NADA ISMAH.