Wednesday, October 12, 2005

ANDAI INI RAMADHAN TERAKHIR....

wahai dikau...renungkanlah engkau akan nasib diri
wahai qalbu...sadarkah engkau akan gerak hati
wahai akal...berpikirkah engkau akan apa yang bakal terjadi
andai ini merupakan Ramadhan yang terakhir kali

untukmu sekujur jasad yang bakal berlalu pergi
tatkala usia bernoktah di penghujung kehidupan duniawi
apabila tiba saat tepat seperti yang dijanjikan Ilahi
kematian...adalah sesuatu yang pasti

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
tentu engkau tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu..merayu...kepada-NYA Tuhan yang satu

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu sholatmu kau kerjakan di awal waktu
sholat yang dikerjakan...sungguh khusyuk lagi tawadhu'
tubuh dan qalbu...bersatu memperhamba diri
menghadap Rabbul Jalil... menangisi kecurangan janji
"innasholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"
[sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...
kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekelian alam]

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tidak akan kau sia siakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran bakal kau dendang...bakal kau syairkan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu malammu engkau sibukkan dengan
berterawih...berqiamullail...bertahajjud...
mengadu...merintih...meminta belas kasih
"sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU
tapi...aku juga tidak sanggup untuk ke neraka-MU"
oleh itu duhai Ilahi...kasihanilah daku hamba-MU ini

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu dirimu tak akan melupakan mereka yang tersayang
mari kita meriahkan Ramadhan
kita buru...kita cari...suatu malam idaman
yang lebih baik dari seribu bulan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu engkau bakal menyediakan batin dan zahir
mempersiapkan diri...rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan ...lorong-lorong ridha Ar-Rahman

duhai Ilahi....

andai ini Ramadhan terakhir untuk kami
jadikanlah ia Ramadhan paling berarti...paling berseri...
menerangi kegelapan hati-hati kami
menyeru ke jalan menuju ridho serta kasihsayang mu Ya Ilahi
semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

namun teman...
tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir ?
yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah
berusaha...bersedia...meminta belas-NYA

andai benar ini Ramadhan terakhir,

MAAFKAN SEMUA KESALAHAN YANG PERNAH AKU LAKUKAN


Semarakkan Ramadhan dengan Kokohkan Diri, Makmurkan Mesjid dan Layani Ummat

Friday, October 07, 2005

SEJAK ITU RASUL

Ketika seribu tahun pertama

Dipasang api neraka

Semakin keadaannya

Menjadi putih warnanya

Ketika seribu tahun kedua

Menyala api neraka

Bertambah panas keadaannya

Menjadi merah warnanya

Ketika seribu tahun ketiga

Berkobar api neraka

Memuncak panas keadaannya

Akhirnya hitam warnanya

Hitam yang kelamnya bersangatan

Panas yang tak terhitung bilangannya

Besar tak terukur dimensinya

Serta tak pernah padam-padamnya

Sekiranya jahanam terbuka

Seukuran lubang jarum saja

Api yang bocor dari dalamnya

Membakar bumi jadi bubur api

Sekiranya… sekiranya lepas mata rantai

Yang melilit membelenggu neraka

Dan dikalungkan di gunung dunia

Gunung amblas dan berlubang dunia

Demikian kisah Jibril pada Rasul kita

Berita demikian dahsyat mengerikannya

Mereka menangis mencucurkan air mata

Mereka menangis mencucurkan air mata

Sejak itu tak bisa tertawa keras Rasul kita

Sejak itu tak bisa terbahak-bahak Rasul kita

Mengingat dahsyatnya api jahanam

Mengingat bagaimana nasib manusia

Mengingat bagaimana nanti nasib ummatnya

Karya : TAUFIK ISMAIL