Saturday, December 31, 2016

Sekilas Saudi Arabia

PRAKTEK KEAGAMAAN DI SAUDI ARABIA DAN FAKTA YANG DIRASAKAN MASYARAKAT DI SANA

Oleh
Ustadz Abdullah Roy M.A

Masyarakat dunia bisa dipastikan mengetahui adanya Negara Saudi Arabia yang terletak di kawasan yang dikenal dengan Timur Tengah, dan mengenalnya sebagai satu-satunya negara yang menerapkan dan menetapkan Islam sebagai agama resmi negara. Tetapi sejauh mana pengetahuan masyarakat dunia selama ini terutama lantaran penerapan Islam? Berikut adalah catatan singkat yang dirasakan dan dilihat secara langsung, yang tentu tak terlepas dengan praktek keagamaan di Saudi Arabia. Dan ini merupakan sebagian kecil dari praktek tersebut. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk mengambil pelajaran yang baik dari yang kita lihat di Negara Saudi Arabia ini.

1.PENDIDIKAN
Kerajaan Saudi Arabia memisahkan antara sekolah laki-laki dan wanita sejak tingkat (SD). Yang demikian supaya anak-anak terbiasa dengan adab Islam dalam bergaul dengan lawan jenis. Siswi, sejak SD tidak dibolehkan memakai rok pendek. Siswi, dari kelas 1 sampai 3 SD masih diberi kelonggaran oleh sekolah dan keluarga untuk tidak memakai kerudung. Tetapi kalau sudah sampai kelas 4 dan kelihatan sudah besar dan bisa menimbulkan godaan maka sudah dibiasakan memakai kerudung ketika ke sekolah, meski pada asalnya tidak wajib sampai dia baligh. Berbeda jika Siswi sudah memasuki bangku setingkat SMP, ia sudah diwajibkan memakai cadar ketika sekolah. Siswi diajar guru wanita, sedangkan siswa diajar oleh guru laki-laki. Murid-murid dari TK dan SD sudah dibiasakan membaca dzikir pagi yang disyari’atkan ketika awal belajar.

Kurikulum sekolah di Saudi Arabia juga penuh dengan nuansa Islami. Hafalan al-Qur’an merupakan muatan tetap dari sejak TK sampai kuliah. Anak yang lulus SD minimal telah menghafal 2 juz dari belakang (juz 29 dan juz 30). Pelajaran agama dipisahkan dari hafalan al-Qur’an. Anak-anak sejak TK sudah diajarkan tiga landasan utama, yaitu: mengenal Allah, mengenal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengenal agama, tiga pertanyaan yang kelak kita ditanya tentangnya.

Pelajaran lainnya, seperti IPA, IPS, Matematika dan lain-lain tidak jarang materinya dikaitkan dengan agama. Misalnya, bagaimana mengenal Allah dengan melihat kekuasaannya di alam semesta, yang menunjukkan bahwa ilmu-ilmu tersebut tidak bertentangan dengan agama.

Di saudi terdapat sekolah SD yang memiliki prioritas al-Qur’an lebih daripada SD lainnya. Menerapkan jam hafalan lebih banyak. Dan SD seperti ini menjadi rebutan banyak orang. Setiap tahunnya, murid-murid SD ini mendapat beasiswa dari kerajaan.

2. KESEHATAN
Di saudi Arabia antara pasien laki-laki dan wanita dipisahkan. Demikian juga dokter laki-laki untuk laki-laki dan dokter wanita untuk wanita kecuali dalam beberapa keadaan darurat, atau keterbatasan tenaga medis. Sering ditemui saat menunggu pasien, para dokter di kamar-kamar praktek mereka membaca al-Qur’an. Komputer mereka terisi dengna murattal. Semuanya itu untuk memanfaatkan waktu supaya tidak terbuang sia-sia.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dan nikmat yang manusia banyak terlena di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang. [HR. Al-Bukhari]

Ada di antara dokter-dokter itu yang hafal al-Qur’an bahkan memiliki sanad al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Pagi bekerja sebagai dokter dan sore hari mengajar al-Qur’an di masjid. Tidak jarang mereka menasihati pasien untuk bertawakkal kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak bertawakkal kepada dokter atau obat. Mereka memahami bahwa dokter dan obat hanya sebab dan Allah Azza wa Jalla yang memberikan kesembuhan. Apabila kedatangan pasien anak kecil, terkadang anak-anak itu ditanya tentang hafalan al-Qur’annya sudah sampai mana.

Para dokter wanita memakai cadar adalah sesuatu yang biasa. Demikian pula dokter berjenggot tebal. Ketika shalat mereka menunaikan shalat berjama’ah kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan keberadaannya bersama pasien.

3. SOSIAL
Orang-orang kaya di Saudi Arabia menyadari jika di dalam harta mereka terdapat hak orang lain. Banyak yayasan sosial yang berdiri untuk menjadi jembatan antara orang kaya dengan orang miskin dan yang membutuhkan, seperti pembagian zakat harta, sembako, alat-alat dan perkakas rumah tangga.

Orang-orang miskin dan membutuhkan yang mendaftar dan terpenuhi syarat-syaratnya akan mendapatkan kesempatan menerima bantuan. Banyak diantara orang-orang kaya tersebut yang mewaqafkan bangunan untuk tempat tinggal, mewaqafkan masjid, dan lain-lain. Mereka berlomba menginfakkan hartanya di jalan Allah.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. [al-Baqarah/2:261]

Ketika Ramadhan tiba semakin terlihat kedermawanan mereka. Mulia dari berbuka puasa, membebaskan orang yang dipenjara karena terlilit hutang, membagikan pakaian untuk lebaran, shadaqah, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang-orang miskin di Saudi tidak iri dengan orang-orang kaya. Dan orang kayapun tidak menghina si miskin. Masing-masing melaksanakan kewajibannya.

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau sangat dermawan ketika Ramadhan saat ditemui Jibril. [Muttafaqun ‘alaih].

4. KEAMANAN
Hal yang sangat dirasakan di Negara Saudi Arabia ini adalah nikmat keamanan. Seseorang tidak takut melakukan perjalanan jauh sekeluarga pada malam hari kecuali kepada Allah Azza wa Jalla. Terminal-terminalnya jangan dibayangkan seperti di negara yang lain, yang sering terjadi tindak kriminal. Mobil-mobil pribadi di Saudi tidak perlu disimpan rapat-rapat di garasi. Pada malam hari barang-barang dagangan milik pedagang kaki lima di sekitar Masjid Nabawi dibiarkan tergeletak saja di luar dengan ditutup kain sampai pagi tanpa ada yang mengambilnya.

Al-hamdulillah, semua ini merupakan nikmat dari Allah karena mereka mau menerapkan syariat Islam. Masyarakat di Saudi ditanamkan rasa takut terhadap hari pembalasan, yang sedikit banyak mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari.

5. AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Sepengetahuan penulis, Negara Saudi Arabia adalah satu-satunya negara yang memiliki polisi agama resmi yang tergabung dalam Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Kedudukan mereka sejajar dengan polisi lain, dan berada di bawah Kementrian Dalam Negeri.

Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ini jangan disamakan dengan ormas yang ada di negara kita (Indonesia), karena Haiah di Saudi Arabia adalah bagian dari aparat negara. Mereka berstatus pegawai negeri, dan diberi kewenangan yang terbatas. Mereka tidak berseragam seperti angkatan lain, tetapi mereka lebih disegani daripada polisi keamanan.

Tugas polisi agama ini memberantas kemungkaran, baik dalam bidang aqidah, seperti pemberantasan tukang sihir, dukun dan lain-lain, maupun dalam bidang akhlak, seperti pemberantasan pacaran, minuman keras dan sebagainya. Disamping itu juga menerbitkan penegakan syiar-syiar Islam, seperti shalat berjamaah. Mereka melakukan patroli menjelang shalat untuk mengajak manusia mendirikan shalat berjamaah dan menghentikan kegiatan lain, seperti berdagang di toko-toko, pasar-pasar, pom bensin ataupun tempat lainnya. Begitu pula tempat-tempat atau acara-acara yang diperkirakan digunakan untuk bermaksiat akan dikirim pasukan dari pihak Haiah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, dan bagi warga yang melanggarnya akan dikenakan denda. Inilah yang membuat kokoh negara minyak ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada diantara kalian yang mengajak kepada kebaikan dan memerintah kepada perbuatan baik, dan melarang dari kemungkaran, dan merekalah orang-orang yang beruntung. [Ali ‘Imran/3:104].

6. DITEGAKKAN HUKUM ISLAM
Di Saudi Arabia, orang yang membunuh setelah melalui proses peradilan yang syar’i, akan mendapatkan qishash (pembalasan) bunuh –tentunya- dengan cara yang disyari’atkan. Yaitu dipenggal lehernya dengan pedang di hadapan orang banyak. Biasanya, sebelum dihukum mati, orang yang mendapat qishash ini dinasihati untuk bertaubat dan diingatkan tentang keutamaan akhirat di atas dunia. Adapun pelajaran bagi yang lain supaya tidak mudah menumpahkan darah manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagi kalian, wahai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. [al-Baqarah/2:179].

7. SALING MENDOAKAN
Diantara kebiasaan baik orang-orang Saudi Arabia adalah bila bertemu mereka akan saling mendoakan antara yang satu dengan lainnya. Seperti mendoakan agar senantiasa diberi keselamatan, keberkahan, rahmat dari Allah, dan lainnya. Kebiasaan saling mendoakan ini tentu membawa pengaruh terhadap keharmonisan hubungan diantara masyarakat.

8. TENTARA DAN POLISI BERJENGGOT
Di Kerajaan Saudi Arabia, kita akan terbiasa mendapatkan tentara dan polisi itu berjenggot, karena membiarkan jenggot bagi laki-laki merupakan kewajiban, dan ini umum baik yang polisi ataupun lainnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَحْفُوْا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوْا اللِّحَى

Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot. [HR al-Bukhari, dari Abdullah bin ‘Umar].

Demikian pula banyak diantara mereka yang memakai celana di atas mata kaki untuk mengamalkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النّارِ

Apa yang ada di bawah kedua mata kaki dari sarung ada di neraka.[HR al-Bukhari]

Banyak polisi-polisi yang berhenti mampir ke masjid-masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Ini semua tidak mengganggu tugas mereka. Beberapa waktu bahkan diadakan perlombaan hafalan al-Qur’an untuk kalangan polisi dan tentara.

9. SUPERMARKET
Apabila kita memasuki supermarket di Saudi Arabia maka kita tidak akan mendengarkan lagu-lagu di putar keras-keras. Kebanyakan tidak ada suara, atau terkadang yang diputar adalah murattal al-Qur’an. Lima belas atau tiga puluh menit sebelum waktu shalat tiba, para pembeli sudah diminta keluar meninggalkan supermarket untuk mengerjakan shalat.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Maka tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya. [an Nisa’/4:103].

10. AL-QUR’AN
Perhatian pemerintah Saudi terhadap al-Qur’an sangatlah besar. Mulai dari percetakan khusus al-Qur’an yang di dalamnya bergabung para Ulama dan Syaikh-Syaikh yang ahli dalam bidang al-Qur’an, penulisannya, cara membacanya, tafsirnya, dan lain-lain.

Tahfizh al-Qur’an juga semarak. Hampir setiap kampung terdapat masjid yang mengadakan halaqah tahfizh al-Qur’an, biasanya untuk anak laki-laki. Untuk laki-laki dewasa juga ada meski tidak sebanyak halaqah tahfizh anak-anak. Sedangkan untuk tahfizh wanita, baik anak-anak maupun dewasa diadakan di sekolah khusus tertutup bukan di masjid, kecuali di masjid besar seperti Masjid Nabawi, karena memang tempatnya memungkinkan.

Tahfizh al-Qur’an ini biasanya dilaksanakan setelah Ashar, karena waktu pagi untuk belajar di sekolah. Dan yang tidak sekolah pada pagi hari banyak diantara mereka yang memilih tahfizh pagi hari.

Di Saudi juga ada lembaga yang kegiatannya terfokus pada tahfizh bagi orang lanjut usia. Banyak diantara orang tua yang hafal al-Qur’an padahal umurnya sudah lebih dari 50 tahun.

11. SHALAT ISTISQA’
Ketika lama tidak hujan, biasanya ada perintah langsung dari pemerintah kepada masjid-masjid di seluruh penjuru negeri untuk mendirikan shalat Istisqa’, yaitu shalat minta hujan untuk meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

12. SHALAT JAMA’AH
Begitu adzan berkumandang, kantor-kantor, toko-toko dan pusat perbelanjaan segera tutup. Mobil patroli Badan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar mulai bergerak memasuki jalan dan gang di perkampungan. Dengan pengeras suara di tangan, mereka mengajak orang ke masjid, mengingatkan mereka yang masih sibuk dengan pekerjaan mereka, da menindak toko atau kantor yang belum tutup. Surat ijin usaha mereka bisa dicabut karena kesalahan itu. Kami tidak tahu, apakah ada pemandangan seperti ini di negeri lain? Para Ulama Saudi memang pada umumnya memfatwakan wajibnya shalat jamaah.

Di kampung tempat penulis tinggal yang tidak begitu padat, masjid memiliki tujuh shaf yang masing-masing bisa diisi sekitar tiga puluh orang. Saat shalat Maghrib dan Isya, seluruh shaf ini biasanya terisi penuh. Sedangkan di waktu shalat yang lain, biasanya terisi lebih dari setengah. Seorang jamah umrah yang pernah berkunjung mengatakan bahwa suasana shalat jamaah di sini seperti suasana shalat Ied di kampungnya. Mungkin di sedang berhiperbola, tapi bisa jadi juga dia benar.

13. STABILITAS NEGARA
Tidak berlebihan jika kami mengatakan bahwa Arab Saudi adalah salah satu negeri paling aman di dunia saat ini. Dahulu jalur haji merupakan jalur maut karena hadangan para perampok. Saat itu perjalanan haji adalah perjalanan yang menakutkan, sehingga saat berpamitan kepada handai tolan, mereka dilepas dengan kekhawatiran tidak akan bertemu lagi. Kondisi itu berubah setelah Raja Abdul Aziz –pendiri dinasti Saudi ketiga- menjadi penguasa Jazirah Arab. Beliau menugaskan setiap kabilah untuk menjaga keamanan wilayah masing-masing. Jika sampai ada jamaah haji yang dirampok atau dibunuh di suatu wilayah, beliau menghukum kabilah yang tinggal di wilayah itu. Sejak saat itu, jamaah haji bisa tenang dalam menjalani perjalanan ibadah mereka.

Pada masa sekarang, hampir-hampir tidak ada keluarga di Saudi yang tidak memiliki mobil, termasuk golongan miskin sekalipun. Bahkan hampir setiap pria dewasa memiliki mobil sendiri. Namun sebagian besar rumah tidak memiliki garasi. Mobil-mobil itu hanya mereka parkir di pinggir jalan. Begitu sepanjang waktu tanpa ada kekhawatiran hilang. Berarti tidak ada pencurian di sana ? Ada, tapi jarang, padahal kesempatan untuk berbuat jahat begitu besar.

Seorang kawan pernah memasuki terminal bus kota Jeddah –kota terbesar kedua- menjelang Shubuh dengan membawa tujuh koli bagasi sendirian. Namun ternyata dia tidak menemui gangguan apapun. Saat waktu shalat Shubuh tiba, dia pergi ke mushalla terminal dan meninggalkan barang sebanyak itu begitu saja di pinggir jalan dan barang itu tidak hilang. Bayangkan jika hal serupa terjadi di Jakarta atau Surabaya!

Bahkan saat banyak negara Timur Tengah yang lain dilanda gejolak dalam beberapa tahun belakangan, kemanan Arab Saudi tetap stabil, dan semoga terus demikian. Negeri ini seolah-olah merupakan negeri yang berbeda dengan lainnya. Saat pemberontakan di negara-negara tetangga di kobarkan dari mimbar-mimbar masjid, para khatib Arab Saudi serentak membela dan mendoakan kebaikan bagi Raja Abdullah dalam setiap mimbar Jumat.

Paparan ini mengingatkan kita akan janji Allah Ta’ala untuk para penegak tauhid, seperti dalam ayat-ayat berikut:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap mengibadahi-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. [an-Nur/24:55]

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [al-An’am/6:82]

PENUTUP
Itulah sebagian dari apa yang kita lihat di negara Saudi Arabia. Kita tidak pungkiri bahwa kekurangan masih ada di sana-sini. Namun tidak diragukan juga bahwa dakwah tauhid yang dirintis syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah membuahkan hasil yang manis. Mereka yang ingin menegakkan syariat Islam hendaknya mengambil teladan dari perjalanan dakwah beliau. Kesempurnaan hanya milik Allah Ta’ala. Kawajiban kita sebagai hamba adalah mengadakan perbaikan semampu kita. Semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa kita semua.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 7/Tahun XVII/1434H/2013. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183

Dari status raehanul bahrain

Thursday, December 29, 2016

Fatwa MUI dan Fenomena orang-orang yang rewel tak tahu diri

*Fatwa MUI dan fenomena orang-orang rewel tidak tau diri.*

Ada tidak ya, orang yang tidak pernah kuliah di fakultas kedokteran, tidak pernah belajar ilmu kedokteran sama sekali, lalu tiba-tiba datang ke rumah sakit, ketemu sama dokter bedah yang telah kuliah ilmu kedokteran sekian tahun dan jadi dokter puluhan tahun, lalu dia mengkritik dan membully dokter itu, "Dok, bukan begitu cara menangani pasien. Dok, bukan itu obatnya. Dok, jangan sembarangan ngasih resep obat.."

Ada tidak ya? Saya rasa tidak ada kecuali orang itu terkena gangguan mental.

Nah lucunya, banyak orang Islam yang nyinyir dan rewel mengkritik fatwa MUI, termasuk terkait larangan muslim menggunakan atribut natal. Mereka muslim tapi pada gerah dengan fatwa ini. Mulai dari kalangan politisi hingga netizen kurang kerjaan spesialis bully dan caci maki di medsos.

Padahal..
Ilmu agama tidak paham.
Baca kitab hadist belum tamat.
Baca kitab fikih bab Thaharah saja belum kelar.
Jangankan tafsir Qur'an, terjemahan pun tidak. Cuma tau benang merah Qur'an #eh
Baca kitab gundul tidak bisa.
Bahasa arab tau nya cuma "ana antum akhi afwan wassalam"
Belajar agama cuma dari google.

Lalu tiba-tiba mengkritik fatwa ulama? Hallo...anda sehat?

Jika ditegur, ia menjawab, "Memangnya ulama tidak boleh dikritik?"
Boleh. Tapi anda siapa?
Ambil cermin, coba ngaca. Biar tau diri.
Lihat! Ini sangat rasional. Anda tidak mungkin berani mengkritik seoranh dokter terkait ilmu kedokteran jika anda bukan ahli ilmu kedokteran. Tapi kenapa anda sewot mengkritik ulama padahal anda bukan ahli agama?

Belajarlah agama yang benar. Ngaji. Datangi majelis ilmu. Baca kitab. Rasakan sulitnya menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama wajib bagi setiap muslim. Jangan rewel sama ulama.
Bangsa ini rusak karena banyak orang yang suka rewel dan sok ikut campur dalam bidang yang ia bukan ahlinya. Dan mencampuri wewenang ulama (dalam masalah fatwa) bisa berakibat fatal. Melawan ulama adalah musibah besar.

MUI menghimbau jangan pilih pemimpin kafir, ia sewot.
MUI keluarkan fatwa Ahok menistakan agama, ia sewot juga.
Selalu rewel dan sewot sama MUI melebihi emak-emak yang lagi ngerumpi.
Saya merasa ini semacam gangguan mental akut yang barangkali bisa diruqyah.

Saudaraku.
Ulama adalah pewaris kenabian. Mereka tidak berfatwa dengan hawa nafsu.
Mereka adalah orang yang takut pada Allah,
"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para Ulama" (QS Surat Fathir: 28)
Mereka berfatwa dengan ilmu. Dengan hujjah. Dengan dalil.
Mereka belajar agama puluhan tahun. Ada yang hingga ke timur tengah. Mereka ahlinya. Mereka sudah mengeluarkan fatwa diantaranya HARAM mengucapkan selamat natal dan HARAM menggunakan atribut natal.
Maka ikutilah mereka. Berdirilah bersama ulama di zaman fitnah ini agar kita selamat dunia akhirat.
Jangan berdiri bersama barisan orang-orang rewel yang tidak tau diri itu. Jangan berdiri bersama para "pelacur pemikiran" dari kalangan liberal sekuler yang menyesatkan umat dengan dalih "Toleransi".

Kalau kita mau tau konsep toleransi yang benar, tanya sama ulama. Baca Qur'an. Jangan tanya sama "Pelacur pemikiran" dari kaum liberalis yang suka mencela ulama dan pandai bermain kata. Karena Islam adalah agama yang penuh dengan toleransi dan ulama adalah yang paling tau tentang itu.

Jangan remehkan masalah agama. Banyak orang yang meremehkan masalah agama. Jika keluarganya sakit kanker, ia pasti cari dokter terbaik biar keluarganya sembuh. Tapi kenapa ia tidak mau cari uztad terbaik (yang benar-benar ulama, paham agama) untuk menyembuhkan ia dari penyakit kebodohan dalam hal agama? Kenapa mengambil ilmu agama dari uztad selebritis di tv yang "fatwakan" boleh pilih pemimpin non Islam? Knapa ngambil ilmu agama dari kiay liberal? Knapa bertanya tentang agama dan toleransi pada cendekiawan muslim liberal yang nyantri di negeri kafir yg bolehkan ikut natalan bersama? Knapa ngambil ilmu dari postingan uztad gadungan di akun fb?
Ini aneh..

Bertanyalah kepada ahli Ilmu jika memang kamu tidak tahu (QS. An Nahl: 43)

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)! (At-Taubah:119)

Wallahu'alam.

Saturday, December 17, 2016

Pray For Allepo

BOCAH LUCU TERANCAM PELURU

Adik kecil..
Kemari biar kakak peluk
Biar kakak usap air mata adik
Kakak belikan baju baru
Kakak berikan susu
Kakak hadiahkan mainan yang kau suka

Kemarilah, Dik..
Mata kakak sudah basah
Kemari ke rumah kakak
Bermain di tempat kami

Saat bocah seusiamu di Indonesia, asyik bermain mobil-mobilan, tertawa menyusun lego, & teriak bahagia bermain petak umpet.

Engkau di Suriah sana menangis ketakutan, berlindung dibalik tembok, mencari ayah & ibu.

Saat bocah seusiamu di Indonesia, bangga berseragam rapi, diantar bunda pergi sekolah TK, dibekali nasi, lauk pauk, kue, & uang untuk jajan.

Engkau di Suriah sana sepi dalam kesendirian, rumah roboh, ayah ibu tertimbun reruntuhan.

Saat anak seusiamu di Indonesia, sore hari menikmati indahnya hari, makan & minum sepuasnya.

Engkau di Suriah sana, menggigil ketakutan di tengah desing suara peluru, menahan dahaga kehausan, & perih perut kelaparan.

Saat anak seusiamu di Indonesia, terbahak menahan tawa menyaksikan film kartun, mendendangkan lagu-laguan, & menari kegirangan.

Engkau di Suriah sana, meringis menahan sakit karena luka yang menganga, tak ada obat memadai, tak ada dokter yg mengobati. Hanya tangis & perih di hati.

Saat anak seusiamu di Indonesia, tidur nyenyak di kasur empuk, berselimut hangat, & terbuai mimpi indah.

Engkau di Suriah sana, tidur perut kerongkongan, tergeletak di tikar tipis yg kaku & dingin yg menusuk.

Saat anak seusiamu di Indonesia, gembira ria piknik bersama keluarganya, bermain air, meluncur di perosotan, & menyaksikan indahnya pemandangan.

Engkau di Suriah sana, tertimbun reruntuhan, tangan terjepit, kaki terputus, & muka rusak tak karuan. Jangan piknik & jalan-jalan, sekedar berdiri pun sakitnya tak tertahankan.

Saat anak seusiamu di Indonesia, kumpul bersama keluarga, berfoto bahagia, & tersenyum penuh canda.

Engkau di Suriah sana, ditodong senjata, didorong laras panjang, bahkan dipukul pohpor moncong senapan. Jangankan tertawa, menangis pun sudah habis air mata.

Yg ada hanyalah takut, sakit, & derita.

Kemarilah, Dik, biar kakak peluk
Biar kakak usap air mata
Biar kakak belikan mainan yg kau suka

Ya Allah, apa yg kami lakukan di Indonesia? Mengapa para durjana itu sangat tega, menyiksa, membunuhi bocah tak berdosa?

Ya Allah, saat melihat mereka, kami merasa itu semua anak-anak kami, adik atau ponakan kami, atau anak-anak tetangga & sahabat kami.

Ya Allah, berikan kekuatan, pertolongan, & surga bagi mereka yg telah tiada. Semoga tergerak hati para penguasa muslim di manapun berada. Aamiin....

Afrianti huda

Tuesday, December 13, 2016

Tidak kah Kalian Ridha?

INTISARI KAJIAN
The Rabbaanians "TIDAKKAH KALIAN RIDHA?"
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Rabu, 8 Rabiul Awwal 1438H (7 Desember '16)

Mari kita kilas balik pada kisah Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wa sallam pasca melalui peperangan Hunain. Setelah melalui pertarungan yang sengit dan penuh drama heroik, kemenangan diraih atas pertolongan Allah jalla jalaluhu. Namun setelahnya, berlanjut muncul drama dalam pembagian ghanimah (harta rampasan perang).

Disebutkan ghanimah Hunain jumlahnya terbilang besar, musuh dengan berlarian meninggalkan 24.000 unta, 40.000 kambing dan 4.000 uqiyah perak. Dalam pembagiannya, Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam memberikan prioritas pada para tokoh Quraisy muallaf yang dulunya pernah menyimpan rasa pemusuhan keras terhadap kaum muslimin seperti Abu Sufyan, Mu’awiyah, Suhail bin Amru.

Sehingga Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam tidak membagi sama sekali ghanimah kepada kaum Anshar. Tak ayal sebagian kaum Anshar kecewa, lalu berkata sesama mereka;

“Sungguh Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam hanya memberikan (unta-unta itu) kepada orang-orang Quraisy, sedang kepada kami tidak. Padahal, pedang-pedang kami masih berlumuran darah musuh. Semoga Allah mengampuni beliau.”

Kaum Anshar yang belum paham pada hikmah di balik pembagian ghanimah tersebut membicarakan apa yang telah dilakukan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Bahkan tak terhindarkan pula, sebagian mereka berkata; “Demi Allah, Rasulullah telah berpihak pada kaumnya!”

Demikiannya perkataan-perkataan tersebut berpengaruh ke dalam jiwa mereka, telah terbit prasangka Rasulullah pilih kasih dan tidak adil, dengan asumsi karena Rasulullah dan para mualaf itu memang sama-sama dari suku Quraisy.

Hingga sampai perkataan-perkataan tersebut ke telinga Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Menyikapi hal ini, dengan bijaksana Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam meminta kepada pemimpin Anshar, Sa’ad bin Ubadah untuk mengumpulkan seluruh kaum Anshar untuk bertemu kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam. Setelah semua berkumpul dan memastikan hanya kaum Anshar yang hadir, Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka:

“Wahai masyarakat Anshar, ucapan-ucapan kalian telah sampai kepadaku. Kalian telah menemukan hal yang baru dalam diri kalian karena aku. Bukankah aku telah mendatangi kalian yang saat itu dalam keadaan sesat, lalu Allah memberikan kalian hidayah; dan dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah melunakkan di antara hati kalian.”

Selanjutnya pun mereka menjawab’
“Memang benar, Allah dan Rasul-Nya telah memberikan keamanan dan keutamaan.”

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam berkata lagi;
“Mengapa kalian tidak memenuhiku, hai orang-orang Anshar?”

Mereka kembali bertanya kepada Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam;
“Dengan apa kami harus memenuhimu, wahai Rasulullah? Padahal hanya milik Allah dan Rasul-nya segala keamanan dan keutamaan.”

Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam menjawab dengan penuh hikmah;
“Apa pun demi Allah, seandainya kalian menghendaki, sungguh pasti kalian akan mengatakan dan membenarkan dengan sungguh-sungguh: Engkau datang (hijrah) kepada kami dalam keadaan didustakan (oleh kaum Quraisy di Makkah), lalu kami membenarkanmu; dalam keadaan terlunta-lunta lalu kami menolongmu; dalam keadaan terusir lalu kami menolongmu; dan dalam keadaan kekurangan lalu kami memberi kecukupan kepadamu. Hai kaum Anshar, apakah kalian menemukan pada diri kalian cemburu karena tidak menerima sejumput sampah dunia, padahal aku telah melunakkan suatu kaum agar mereka masuk Islam. Sedangkan kepada kalian, aku telah mewakilkan keIslaman kalian. Tidakkah kalian ridha wahai masyarakat Anshar terhadap orang yang kembali dengan kambing-kambing dan unta-unta, sementara kalian kembali bersama Rasulullah ke tempat kalian? Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, seandainya tidak ada hijrah, pasti aku menjadi salah satu di antara kaum Anshar. Seandainya orang-orang berjalan ke suatu bukit dan orang-orang Anshar ke bukit yang lain, pasti aku berjalan di bukit kaum Anshar..”

Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam yang belum selesai tersebut, kaum Anshar menangis sejadi-jadinya hingga air mata mereka membasahi janggut-janggut mereka. Mereka berkata,
“Kami ridha dengan pembagian yang diberikan Rasulullah”

Kemudian Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam menutup perkataannya dengan berdoa;
“Ya Allah, sayangilah kaum Anshar juga anak-anak dan cucu-cucu mereka.”

Banyak sekali ibrah (pembelajaran) yang dapat diambil dari kisah ini. Bagi teman-teman yang berhijrah, maka berhijrah-lah untuk Surga ketimbang dunia. Karena Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam membekali pelajaran kepada kita sepatutnya menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir kita.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

Artinya: ”Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“

Tidakkah kita ridha?

Saturday, December 03, 2016

Hujan Penjawab Do'a #aksidamai212

Hujan yg diturunkan di Monas saat sholat Jum'at.. ternyata...

Allah SWT berfirman:

اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ  مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ  الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَ
"(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian)."
(QS. Al-Anfal: Ayat 11)

Beruntunglah yg hadir tadi.. 😭😭

MALAIKAT PENGHITUNG TETESAN AIR HUJAN..!! Rasulullah bersabda.. Disaat aku tiba di langit di mlm Isra Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari.. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu.. Aku bertanya kepada Jibril pendampingku.. Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya..?? Jibril menjawab, Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.. Rasulullah bertanya kepada malaikat (penghitung tetesan air hujan) tadi, apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam..?? Malaikat itu pun menjawab, wahai Rasulullah, demi yang telah mengutusmu dengan haq (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampe sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung", ke lembah", ke sungai", ke perkebunan, dan ke tempat yang tidak diketahui manusia.. Mendengar uraian malaikat tadi Rasulullah sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan.. Kemudian malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah.. wahai Rasulullah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.. Rasulullah pun bertanya.. apa kekurangan dan kelemahan kamu..?? Malaikat itupun menjawab.. KEKURANGAN DAN KELEMAHANKU, WAHAI RASULULLAH, JIKA UMATMU BERKUMPUL DI SATU TEMPAT, MEREKA MENYEBUT2 NAMAMU LALU BERSHALAWAT ATASMU, PADA SAAT ITU AKU TIDAK BISA MENGHITUNG BERAPA BANYAKNYA PAHALA YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADA MEREKA ATAS SHALAWAT YANG MEREKA UCAPKAN ATAS DIRIMU..!! (Al Mustadrak Syeikh An Nuri, jilid 5, hal 355)
Allah mengetahui segalanya
Subhaanallah...
Allahu Akbar!!!

Tahan Air Mata Anda

Asli.. Ga bisa nahan air mata baca nya....😭😭

Cerita Inspiratif buat kita2 yg merasa sudah 'cukup' beragama....

*Adalah saya akan tak ikut lagi aksi 212???*

Saya anggap dunia adalah soal bagaimana hidup dan cari kehidupan.. bagaimana menikmati dan lebih baik dari manusia lain, bagaimana bisa punya status baik, dihargai dengan apa yg dipunya dan sedikit jalan2 menikmati dunia..

Saya anggap orang yg maju dalam agama itu adalah yang berfikiran luas dan penuh toleransi, saya anggap tak perlulah terlalu fanatis akan sesuatu, tak perlu reaktif akan sesuatu, keep calm, be cool... Janganlah sesekali dan ikut2an jadi orang norak... ikut kelompok jingkrang2 dan entah apalah itu namanya..

Saya tak ikut aksi bela agama ini itu kalian jangan usil, jangan dengan kalian ikut saya tidak, artinya kalian masuk syurga saya tidak!, Saya ini beragama lho, saya ikut berpuasa, saya bersedekah dan beramal..Saya bantu orang2, bantu saudara2 saya juga,, jgn kalian tanya2 soal peran saya ke lingkungan, kalian lihat orang2 respek pada saya, temanpun aku banyak...tiap kotak sumbangan aku isi..

Saya masih heran, apa sih salah seorang ahok? Dia sdh bantu banyak orang, dia memang rada kasar tapi hatinya baik kok, saya hargai apa yang sudah dia buat bagi jakarta... Saya anggap aksi ini itu hanya soal politis karena kebetulan ada pilkada,, saya tak mau terbawa2 arus seperti teman2 kantor yg tiba2 juga mau ikut aksi, saya anggap itu berlebihan dan terlalu cari2 sensasi... paling juga mau selfie2..

Sampai satu saat....

,sore ini dalam gerimis saat saya ada di jalan, dalam mobil menuju tempat miting, dalam alunan musik barat saya berpapasan dengan rombongan pejalan kaki, saya melambat, mereka berjalan tertib, barisannya panjang sekali, pakai baju putih2, rompi hitam dan hanya beralas sendal,, muka mereka letih, tapi nyata kelihatan tidak ada paksaan sama sekali di wajah2 itu.. mereka tetap berjalan teratur, memberi jalan ke kendaraan yg mau melintas, tidak ada yang teriak, berlaku arogan dan aneh2 atau bawa aura mirip rombongan pengantar jenazah yg ugal2an.... Ini aneh, biasanya kalau sdh bertemu orang ramai2 di jalan aromanya kita sudah paranoid, suasana panas dan penuh tanda tanya negatif.... Sore ini, di jalan aku merasa ada kedamaian yang kulihat dan kurasa melihat wajah2 dan baju putih mereka yg basah terkena gerimis,...

Papasan berlalu, aku setel radio lain...ada berita,, rombongan peserta aksi jalan kaki dari ciamis dan kota2 lain sudah memasuki kota, ada nama jalan yg mrk lalui... Aku sambungkan semua informasi, ternyata yang aku berpapasan tadi adalah rombongan itu... Aku tertegun...

Lama aku diam ,, otakku serasa terkunci, analisaku soal bagaimana orang beragama sibuk sekali mencari alasan, tak kutemukan apa pun yg sesuai dengan pemikiranku, apa yg membuat mereka rela melakukan itu semua?? Apa kira2?.. aku makin sibuk berfikir.... Apa menurutku mereka itu berlebihan? Rasanya tidak, aku melihat sendiri muka2 ikhlas itu.... Apa mereka ada tujuan2 politik? Aku rasa tidak, kebanyakan orang sekarang memcapai tujuan bukan dengan cara2 itu.... Apakah orang2 dgn tujuan politik yang gerakkan mereka itu?.. aku hitung2, dari informasi akan ada jutaan peserta aksi,, berapa biaya yg harus dikeluarkan untuk itu kalau ini tujuan kelompok tertentu... Angkanya fantastis, rasanya mustahil ada yg mau ongkosi krn nilainya sangatlah besar....

Aku dalam berfikir, dalam mobil, masih dalam gerimis kembali berpapasan dengan kelompok lain, berbaju putih juga, basah kuyup juga... Terlihat di pinggir2 jalan anak2 sekolah membagikan minuman air mineral ukuran gelas, sedikit kue2 warung ke mereka, sepertinya itu dr uang jajan mereka yg tak seberapa.... Aku terdiam makin dalam... Ya Allah....kenapa aku begitu buruk berfikir selama ini??? Kenapa hanya hal2jelek yang mau aku lihat tentang agamaku... Kenapa dengan cara pandangku soal agamaku??

Aku mampir ke masjid, mau sholat ashar...aku lihat sendal2 jepit lusuh banyak sekali berbaris...aku ambil wudhu...

Kembali, di teras, kali ini aku bertemu rombongan tadi, mungkin yang tercecer,, muka mereka lelah sekali, mereka duduk,, ada yg minum, ada yg rebahan, dan lebih banyak yg lagi baca Quran...  Hmmm

Aku sholat sendiri,, tak lama punggungku dicolek dr belakang, tanda minta aku jd imam, aku cium aroma tubuh2 dan baju basah dari belakang.... Aku takbir sujud,, ada lagi yang mencolek,. Nahh....Kali ini hatiku yang dicolek, entah kenapa... hatiku bergetar sekali, aku sujud cukup lama, mereka juga diam... Aku bangkit duduk,, aku tak sadar ada air bening mengalir dari sudut mataku.... Ya Allah... Aku tak pantas jadi imam mereka,. Aku belum sehebat, setulus dan seteguh mereka.... Bagiku agama hanya hal2 manis, tentang hidup indah, tentang toleransi, humanis, pluralis, penuh gaya , in style ..bla bla bla,... Walau ada hinaan ke agamaku aku harus ttp elegan, berfikiran terbuka...  Kenapa Kau pertemukan mereka dan aku hari ini ya Allah, kenapa aku Kau jadikan aku imam sholat mereka?? Apa yang hendak Kau sampaikan secara pribadi ke aku??....

Hanya 3 rakaat aku imami mereka,, hatiku luluh ya Allah.... mataku merah nahan haru... Mereka colek lagi punggungku, ada anak kecil usia belasan cium tanganku, mukanya kuyu tapi tetap senyum.. agak malu2 aku peluk dia, dadaku bergetar tercium bau keringatnya, dan itu tak bau sama sekali... Ini bisa jadi dia anakku juga,. Apa yg telah kuajarkan anakku soal islam? Apakah dia levelnya sekelas anak kecil ini?? Gerimis saja aku suruh anakku berteduh... dia demam sedikit aku panik... Aku nangis dalam hati.... di baju putihnya ada tulisan nama sekolah,. smp ciamis... Ratusan kilo dari sini.... kakinnya bengkak karena berjalan sejak dari rumah, dia cerita bapaknya tak bs ikut krn sakit dan hanya hidup dr membecak, bapaknya mau bawa becak ke jakarta bantu nanti kalau ada yg capek, tapi dia larang... Aku dipermalukan berulang2 di masjid ini... Aku sudah tak kuat ya Allah... Mereka bangkit, ambil tas2 dan kresek putih dr sudut masjid, kembali berjalan, meninggalkan aku sendirian di masjid,, rasa2nya melihat punggung2 putih itu hipang dr pagar masjid aku seperti sudah ditinggal mereka yg menuju syurga... Kali ini aku yg norak,, aku sujud, lalu aku sholat sunat dua rakaat,, air mataku keluar lagi.... kali ini cukup banyak, untung lagi sendirian..

Sudah jam 5an,, lama aku di masjid, serasa terkunci tubuhku di sini...miting dgn klien sptnya batal... aku mikir lagi soal ke islamanku, soal komitmenku ke Allah, Allah yg telah ciptakan aku, yg memberi ibu bapakku rejeki, sampai aku dewasa dan bangga seperti hari ini.... dimana posisi pembelaanku ke agamaku hari ini??? Ada dimana? Imanku sudah aku buat nyasar di mana?...

Aku naik ke mobil, aku mikir lagi,. Kali ini tanpa rasa curiga, kurasa ada sumbat besar yg telah lepas dalam benakku selama ini... Ada satu kata,. Sederhana sekali tanpa bumbu2... Ikhlas dalam bela agama itu memamg nyata ada...

Aku mampir di minimarket,, kali ini juga makin ikhlas, makin mantap... Aku beli beberapa dus air mineral, makanan kering, isi dompet aku habiskan penuh emosional.... Ini kebangganku yg pertama dalam hidup saat beramal, aku bahagia sekali... Ya Allah ijinkan aku kembali ke jalanMu yang lurus, yg lapang, penuh kepasrahan dan kebersihan hati....

Ya Allah ijinkan aku besok ikut Shalat jumat dan berdoa bersama saudara2ku yang sebenarnya,. Orang2 yang sangat ikhlas membela Mu... Besok, tak ada jarak mereka denganMu ya Allah... Aku juga mau begitu, ada di antara mereka, anak kecil yg basah kuyup hari ini....tak ada penggargaan dr manusia yg kuharap, hanya ingin Kau terima sujudku... Mohon Kau terima dengan sangat... Bismilahirahmanirahiim....

(1 Desember 2016 , Ditjeriteratakan oleh Joni A Koto, Arsitek, Urban planner.. alumni ITB 93)

Friday, December 02, 2016

Aksi Super Damai Jilid III

Memandang dari sudut benua.

Bisa dikatakan inilah Jumatan terbesar sepanjang sejarah Islam: ada yang menyebut 3 juta, ada yang menghitung sampai 4 juta bahkan lebih di atas itu.

Entahlah... sayangnya tak ada daftas absen yang dibuat agar uang bayaran bisa diserahkan... jelaslah mereka memang bukan Untuk itu berkumpul...

Jemaah haji akbar sekalipun beberapa tahun belakang biasanya hanya mencapai 2.5 s.d. 3 juta jamaah dan tidak semua sholat jumat di masjidil Haram dalam satu kesempatan.


Maka inilah sejarah yang patut dicatat dunia. Aksi ini adalah aksi super damai, tanpa kekerasan. Semua patuh, duduk tertib meski hujan turun deras saat khatib naik mimbar.

Sebagaimana rukun sholat jumat, semua khidmat mendengarkan ceramah penuh gelora sang habieb.

Sholat jumat ditengah rinai hujan tak membuat satu orang pun bergeser dari tempatnya. Baju basah, celana dan sarung kebas, begitu juga sajadah pias tergenang di atas aspal menyatu dalam uliran hujan yang penuh rahmat dan doa-dzikir yang terucap.

Bukankah waktu mustajab itu salah satunya ada di hari jumat, dan juga saat turun hujan? Maka inilah kombinasi sempurna #aksidamai212 itu.

Allahu Akbar... rasanya tak ada rencana dan skenario yang lebih indah daripada ketentuan-Nya.

Doa qunut yang panjang terlantun berantai hingga doa robithoh pun terangkat menggema: "wa ahyiha bi ma'rifatika, wa ammit ha 'alaa syahadati fii sabiilika..."