Posts

Showing posts from September, 2016

Wakaf itu Memang Mengagumkan

Anda kagum dengan aset Djarum, Sampoerna, dll? Izinkan saya menyampaikan sesuatu. 64 tahun yang lalu, setelah Buya Hamka bekerjasama dengan Yayasan Al-Azhar Indonesia, kini telah memiliki 150 cabang masjid di Indonesia, belum lagi aset sekolah-sekolahnya: sekarang hampir di tiap provinsi ada Sekolah Al-Azhar. Siapa orang kaya di Indonesia, yang asetnya sebanyak dan semanfaat Al-Azhar? 90 tahun yang lalu setelah sang kiai menyerahkan seluruh tanahnya, dirinya, bahkan anaknya yang masih dalam kandungan, diwakafkan untuk agamanya, 90 tahun kemudian GONTOR punya 20 cabang dan 400 pondok alumni tersebar di seantero nusantara bahkan ada yang di luar negeri. Saya tidak tahu berapa ratus triliun asetnya. Bermula dari tiga orang bersaudara. Sebutkan kepada saya, orang Indonesia dari penjajahan hingga sekarang, yang asetnya sebanyak beliau? Baik secara nilai aset maupun secara manfaat. Muhammadiyah? Jangan ditanya. 104 tahun yang lalu. KH, Ahmad Dahlan pernah keluar rumah, mengumumkan kepa...

hari ini seseorang telah meninggal dunia.

Doa-doa mulai dilantunkan, semua yang hadir diam membisu, semua melafaskan do'a-do'a mengagungkan Sang Maha Perkasa. Hari ini menjadi pembuktian dhoifnya seorang manusia, perjalanan kisah hidup yang akhirnya pasti, menjadi muara sejarah seorang anak manusia yang pernah melanglang buana dipentas dunia, bukan sebagai siapa-siapa hanya orang biasa. Anak-anaknya ada yang tersedu sedan, begitu juga seorang istri dipojok ruangan sambil menerima jabatan tangan dari orang-orang yang mengucapkan bela sungkawa. Hanya sebuah dipan sederhana dilapisi kasur yang rendah diletakkan ditengah-tengah ruangan, siang itu terasa amat sedih sehingga terlihat mendung. Beberapa ekor anak kucing tengah bermain-main dengan buntut induknya dikolong sebuah kursi tua, dan dari jauh seekor anjing memperhatikan tingkah laku anak-anak kucing itu sambil tetap waspada pada orang-orang yang datang melayat. Sanak famili mulai berdatangan, ada yang biasa saja, ada yang terpaku memandang jasad si mayit, ada ...

Kuingin Anakku Mengikutimu

Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya, Lalu kubilang pada ayahnya: “Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!” Suamiku menjawab: “Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku.” Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa. Ketika bayi kecilku berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatamkan Al Quran di rumah Lalu kubilang pada suamiku: “Supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya,Yah.” Suamiku menatap padaku seraya pelan berkata: “Oh ya. Ide bagus itu.” Bayi kami itu, kami beri nama Ahmad, mengikuti panggilan Rasulnya. Tidak berapa lama, ia sudah pandai memanggil-manggil kami berdua: Ammaa. Apppaa. Lalu ia menunjuk pada dirinya seraya berkata: Ammat! Maksudnya ia Ahmad. Kami berdua sangat bahagia dengan kehadirannya. Ahmad tumbuh jadi anak cerdas, persis seperti papanya. Pelajaran matematika sederhana sangat mudah dikuasainya. Ah, papanya memang jago matematika. Ia kebanggaan keluarganya. Sekarang pun s...