Posts

Showing posts from June, 2018

hendak kemana engkau, Ramadhan....

tiba mu sesaat saja, pergimu lama nian bagaimana bisa hamba tenang berjalan mencicil langkah kaki jika tak ada kabar..... tentang ibadah-ibadah yang kukerjakan selama Ramadhan ini...diterimakah? tentang infaq dan sedekahku....diterimakah oleh Tuhan kita...? tentang wudhlu yang kubasuhkan setiap saat ke atas kulitku...syahkah? lalu...adakah kabar bahwa Ramadhan yang akan datang aku masih hidup di atas muka bumi ini? adakah jaminan masa depan akhiratku sukses disana? lalu bagaimana nasibnya amalan-amalan buruk yang pernah aku kerjakan dengan sengaja atau tidak apakah mendapatkan ampunan dari Tuhan kita? Ramadhan...akan kemanakah engkau pergi? temani aku menangisi nasib iman-ku yang makin tak menentu setiap hari... dunia yang menghidupi ku saat ini telah membuatku lupa untuk mengingat bahwa aku pasti pulang kekampung halaman abadiku...akhirat Ramadhan...syaithan bersiap-siap mengambil ancang-ancang ketika engkau beranjak menuju hari yang fitri... kami hendak dilumat dala...

Radikalisme Bung Karno, FPI, HTI dan PKS

Kalau saya baca komentar-komentar di media sosial (medsos), banyak orang yang menyatakan bahwa organisasi masyarakat (ormas) atau partai seperti Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan PKS merupakan organisasi Islam radikal yang intoleran, antikebhinekaan dan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka bilang bahwa Indonesia ini sudah darurat antikebhinekaan karena meluasnya gerakan radikalisme. Sebenarnya penggunaan istilah radikalisme telah melebar, dipersamakan dengan ekstrimisme. Bung Karno dalam tulisannya “Mentjapai Indonesia Merdeka” (Maret 1933) menyatakan bahwa untuk menuju Indonesia merdeka maka harus dipimpin oleh sebuah partai pelopor. “Di antara obor-obornja pelbagai partai jang masing-masing mengaku mau menjuluhi perdjalanan rakjat, massa lantas melihat hanja satu obor jang terbesar njalanja dan terterang sinarnja, satu obor jang terkemuka djalanja, ja’ni obornja kita punja partai, obornja kita punya radikalisme!” Bung Karno selanj...