Posts

Showing posts from March, 2021

*MANUSIA YANG TIDAK PERNAH "PEDE"*

1. Dia dijamin masuk surga, 2. Dia tak pernah minum khamr ketika jahiliyah 3. Dia tak pernah sujud satu kalipun di hadapan berhala. 4. Diriwayatkan Nabi berkata tentangnya: "tidak pernah aku mengajak manusia untuk masuk islam kecuali pasti masih ada keraguan dihatinya kecuali dia",  5. Dia satu-satunya yang dijuluki ash-shiddiq di zamannya 6.dia satu-satunya manusia yang menemani nabi di dalam gua dan Hijrah. 7. dia yang dikatakan nabi:  "fil jannah". 8. Jika dia ditimbang dengan seluruh ummat nabi maka dia lebih berat dari ummat islam semuanya. 9. Dia adalah manusia terbaik seseudah para nabi dan para rasul yang mulia itulah aqidah ahluss sunnah wal jamaah tentangnya 10. Dia selalu terdepan dalam kebaikan dari pada sahabat nabi semuanya. 11.Dalam islam dia adalah khalifah pertama. 12. Dia yang paling dicintai nabi dari pada manusia semuanya. 13. Dia tidak pernah tertinggal 1 kali pun dari peperangan yang dihadiri baginda nabi yang mulia. 14. Dia lah yang memberanta...

LOGIKA SEDERHANA IMAM HASAN AL-BANNA

Hasan Al-Banna punya sebuah majelis taklim. Majelis ilmu itu dilaksanakan di sebuah masjid pada malam hari. Jama'ah. pengajian itu semakin hari semakin membludak saja. Maklum, tutur kata ustadz muda itu begitu menyentuh jiwa. Suatu hari, Hasan Al-Banna merasakan adanya nuansa aneh di majelis taklimnya. Jama'ah pengajiannya duduk berkelompok. Ada dua kelompok besar. Masing-masing mengambil jarak. Sebelum lagi Hasan Al-Banna memulai acara taklimnya, tiba-tiba sebuah pertanyaan mengejutkannya. Sebenarnya nada pertanyaan itu datar saja, tapi hati Hasan Al-Banna yang begitu peka menangkap sebuah pesan yang besar dalam pertanyaan itu. "Bagaimana pendapat ustadz mengenai tawassul?" Sang guru yang ditanya terdiam sejenak. Ditatapnya si penanya. Disapunya satu per satu hadirin yang menatapnya dengan raut wajah menunggu. "Wahai saudaraku," sapa Hasan Al-Banna jernih kepada si penanya. "Saya yakin engkau tidak hanya bertanya tentang tawasul saja. Engkau juga ingin...

Hasan Al-Bashri dan Seorang Gadis Kecil

Sore itu Hasan al-Bashri sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Rupanya ia> sedang bersantai makan angin. Tak lama setelah ia duduk bersantai, lewat jenazah dengan iring-iringan pelayat di belakangnya. Di bawah keranda jenazah yang sedang diusung berjalan gadis kecil sambil terisak-isak.  Rambutnya tampak kusust dan terurai, tak beraturan. Al-Bashri tertarik penampilan gadis kecil tadi. Ia turun dari rumahnya dan turut dalam iring-iringan. Ia berjalan di belakang gadis kecil itu. Di antara tangisan gadis itu terdengar kata-kata yang menggambarkan kesedihan hatinya. "Ayah, baru kali ini aku mengalami peristiwa seperti ini."  Hasan al-Bashri menyahut ucapan sang gadis kecil, "Ayahmu juga sebelumnya tak mengalami peristiwa seperti ini." Keesokan harinya, usai salat subuh, ketika matahari menampakkan dirinya di ufuk timur, sebagaimana biasanya Al-Bashri duduk di teras rumahnya. Sejurus kemudian, gadis kecil kemarin melintas ke arah makam ayahnya. "Gadis kecil yan...