Posts

Showing posts from 2011

Kasi ringan beban dipundakku yaa Robbi....

Image
Terukir indah didalam Al Qur'an betapa bodohnya manusia, merasa sanggup diberi amanah oleh Sang Khalik. Dan kini aku semakin tahu apa arti amanah dan tanggung jawab itu semua. Didalam benakku, kini hari demi hari yang kujalani tak pernah sepi dari segala rasa resiko...seakan-akan mengajarkan aku arti menjadi seorang khalifah. Dan kini semuanya bermula, dimana segala pertanyaan butuh jawaban dari otak dan hatiku...jawaban yang tak hanya perlu ditanggung jawabi di atas dunia ini, tapi sampai akhirat kelak. Sehingga ketika aku hendak memutuskan suatu perkara, maka terbayanglah ribuan jalan sejarah bergegas menuju takdirnya, entah itu tentang nasib anak istri seorang teman, tentang nasib seorang penghianat yang tega melukaiku, atau tentang seekor kucing yang meminta sepotong daging didepan kamarku. Aku merasa penuh kuasa atas takdir-takdir mereka, karena dari semua keputusanku yang ditakdirkan Tuhan untuk aku ucapkan menjadi kenyataan hidup pada diri mereka...alangkah sombongnya aku......

Surat untukmu Nabi

Image
Assalamu'alaikum yaaa Rasulullah... Salam bagimu wahai baginda yang mulia Engkau mungkin tak pernah mengenalku...karena beribu jarak antara kita Ya Rasul mulia... Tapi aku cukup mengenalmu wahai nabii yang kusanjung selalu... Ingin kukabarkan padamu wahai Rasulullah betapa aku merindukan melihat wajahmu...dan bertegur sapa denganmu...entah apa rasanya bisa berjumpa dengan mu walau hanya dalam mimpi Seperti dirimu yang pernah aku lihat sekali dalam mimpiku, dulu sekali..saat semua waktu masih bermula dan aku masih belia.... Yaa Rasululullah ijinkan aku berkirim kabar dengan mu lewat tulisan ini... Kini ummatmu tengah terlunta-lunta wahai nabi... Diterjang gempa zaman yang memaksa mereka untuk lupa pada Robb kita dan tentunya dengan semua petuah-petuahmu... Tak ada yang dapat menolong kami wahai nabi...benar tiada yang dapat menolong kami kecuali ketika kami berpegang kepada 2 warisan mu yang sangat berharga itu...Qur'an dan hadist dari mu... Wahai nabi yang begitu mencintai umma...

Ramadhan...engkau datang lagi kasihku....

Image
Ramadhan...engkau datang lagi kasihku.... Sematkan semangat ibadah dalam kealpaanku terhadap Tuhanku... Aku runtuh disini...dikaki langit bumi yang mendesakku untuk tidak berbuat dosa... Sungguh aku tidak tenang menjalani hidupku kini...tanpa kenyataan yang pasti bahwa aku dalam selimut ridho Illahi... Dan memang aku tak pernah sempurna mengabdi pada Robbku...selalu saja ada ambisi pribadi disana dan tak pernah ikhlas mendulang hidup hanya untuk memenuhi hak-hak Robbul izzati.. Aku mulai muak dengan semua titik hijrahku..selalu saja perahu yang berlayar itu aku bolongi geladaknya demi nafsuku Apakah yang sedang terjadi pada diriku wahai Robb? Apakah ini pertanda akhir dunia ku atau justru gunung yang akan berhasil aku lompati... Robb...sediakan kolam mandiku dalam Ramadhan ini... Agar aku bisa mandi sepuasnya dan membersihkan dosa-dosa karatku yang mulai membusuk... Aku tak pernah merasa jaya dan menang atas duniaku hanya saja aku tak pernah sanggup berucap bahwa hanya Engkau saja tuju...

Bungkam...

Jujur saja, aku telah jauh melangkah dari ini semua, dari segala cita-cita iman yang pernah aku idamkan, dari setiap hidayah yang tetap ada walaupun sedikit. Aku mengingkari segala keluguanku kini, yang ada hanya sombongnya langkah. Entah mulai dari mana untuk merestart semangatku, entahlah Aku sudah mulai melupakan masa kecilku, melupakan asalku yang berangkat dari kesendirian optimisme. Bahkan aku lupa dengan jiwa yang dulu begitu peka melihat setiap fenomena, mungkin ini akibat idealisme yang dulu kukubur dibelakang rumahku sesaat hendak berangkat meraih dunia. Semua berjalan cepat sekali dan tiba-tiba aku melihat rambut putih yang tumbuh dekat pelipisku. Dan aku mentertawakan itu semua. Seakan memang tak ada lagi sosok yang bisa aku teladani untuk benar menghadapi kesalnya hati. Cermin yang dulu aku lihat kini berubah menjadi sosok yang mati hati.

Milenium yang beranjak Pulang

Jagad ini mungkin sudah tua, sesuai dengan peradaban yang disandangnya. Aku bermimpi melihat cakrawala yang membiru diufuk sana, tapi tak tau apa artinya. Aku baru merancang hidup dengan segala suka dukanya. Menuju kefanaan yang berarti kematian. Semua merasa akan hidup selamanya demikian juga aku. Di jagad yang semua orang hidup ini, aku merasa tidak sendiri, berteman malaikat maut yang setiap saat mengintai langkah-langkahku. Masih saja orang-orang berjalan menuju kuburnya masing-masing demikian juga aku. Entah dijagad mana aku mati dan yang kutahu pasti kembali menuju kampung halaman yang sejati...akhirat. Aku masih punya seribu harapan dan mimpi, dan salah satunya berdiri diujung cincin saturnus yang bergerak perlahan. Aku tahu persis itu pasti terjadi, tapi mungkin tidak dengan raga kasar ini, mungkin dengan nyawa yang tak pernah bisa diam dan selalu dinamis ini, tidak. Mungkin tidak dengan dunia yang hingar bingar ini....tidak. Mungkin disunyinya laut dalam yang bergerak perlahan...

Sekali Hidup

"Jika hidup hanya sekali...lalu pahala seorang syahid sungguh merupakan janji dari Robb yang tak pernah ingkar janji...lalu mengapa kita masih saja disini...disesaki kemaksiatan dan kelemahan hati untuk membela setiap jengkal kehormatan ummat Muhammad dari penghinaan kaum kuffar...lalu mengapa kita masih saja disini..berkumpul dirumah-rumah dan bermanja-manja dengan anak-anak istri kita...sedangkan akhirat itu kekal abadi....." Beberapa tahun yang lalu aku sempat punya cita-cita berhaji dan tak pulang-pulang karena langsung pergi ke negeri para mullah untuk menggadaikan diriku dihadapan Robb yang Maha Agung... Tapi kini rasanya semakin jauh dan jauh...cita-cita itu sepertinya tak kan pernah kuraih...karena mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah modal utamanya, kini aku bukan tidak sedang menyiapkan apa-apa malah semakin tenggelam dengan semua hubuddunnya...aku lelah berharap menjadi pilihannya untuk bisa syahid. Dan mungkin cita-cita itu hanya bisa dimiliki oleh seorang akt...

Inilah aku wahai Robb...

Wahai Robb...tak ada lagi asaku untuk tetap berada dalam hidayahMu... Tak satupun yang membuat ku pasti untuk bisa yakin dapat menginjakkan kaki disyurgaMu.. Hamba merasa lemah berhadapan dengan hawa nafsu ini... Robb...ijinkan aku mengumpulkan kembali semua pengharapanku padaMu Dimana hati telah bercampur antara harap dan cemas... Inilah aku wahai Robb... Dengan permasalahan hidup yang aku bawa kehadapanMu... Yang tak pernah berhasil aku hadapi sendiri tanpa bantuan dan pertolonganMu semata Tiada gerak tangan dan langkah kaki gegasku merebut hidayahMu kecuali kau ijinkan dia dapat bergegas...secepat mungkin menjemput pahala dan rejeki Inilah aku wahai Robb Dengan segala dosa-dosa yang kubawa kehadapanMu... untuk Kau ampuni sau-satu Untuk Kau bukakan pintu maghfirohMu seluas ciptaan Mu atas langit dan bumi diluar keleluasaan pikiranku yang terbatas dan sempit ini... Beri aku kesempatan Wahai Robb untuk menjadi lebih berarti bagi orang-orang yang aku cintai... Beri waktu bagiku wahai Ro...