Posts

Showing posts from 2015

Surat Kepada Bapak Presiden

SIKLUS PACEKLIK DAN CELAH-CELAH BERKAH http://salimafillah.com/siklus-paceklik-dan-celah-celah-berkah/ Kepada Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia Keselamatan, kasih sayang Allah, dan kebaikan yang tiada henti bertambah semoga dilimpahkan ke atas Ayahanda Presiden, Sungguh benar bahwa cara terbaik menasehati pemimpin adalah dengan menjumpainya empat mata, menggandeng tangannya, duduk mesra, dan membisikkan ketulusan itu hingga merasuk ke dalam jiwa. Tapi tulisan ini barangkali tak layak disebut nasehat. Yang teranggit ini hanya uraian kecil yang semoga menguatkan diri kami sendiri sebagai bagian dari bangsa ini untuk menghela badan ke masa depan yang temaram. Mengapa ia di-kepada-kan untuk Ayahanda; harapannya adalah agar huruf-huruf ini kelak menjadi saksi di hadapan Allah dan semesta akan cinta kami kepada Indonesia. Syukur-syukur jika ia mengilhami para pemimpin yang berwenang-berdaulat, untuk melakukan langkah-langkah yang perlu bagi kemaslahatan kami. Dan bermu...

illahi maafkan Hamba

🌴 DIALOG ALLAH DENGAN HAMBANYA.🌴 💫 Allah : "Hambaku, bangunlah ! Lakukan Shalat Malam 11 Rakaat !" Hamba : "Illahi, aku lelah, tidak sanggup rasanya." 💫 Allah : "Hambaku, lakukan 2 rakaat saja dan 1 rakaat witir saja!" Hamba : "Illahi, aku lelah dan rasanya sulit bagiku untuk bangun di tengah malam." 💫 Allah : "Hambaku shalat witir saja.." Hamba : "Illahi, hari ini capek sekali, apa tidak ada cara lain ?" 💫 Allah : "Hambaku, Wudhulah sebelum tidur lalu menatap ke langit katakan Ya Allah..." Hamba : "Illahi, aku sudah ngantuk kalau aku bangun nanti ngantuknya hilang." 💫 Allah : "hambaku, tayammum saja di tempat tidur mu dan katakan Ya Allah..." Hamba : "Illahi, udara terasa dingin sekali, aku tak sanggup mengeluarkan tanganku dari dalam selimut." 💫 Allah : "Hambaku, kalau begitu sebut saja dalam hati ya Allah dan akan kami hitung itu sebagai Shalat malam....

Rindu pada Setelan Jas Putih dan Pantolan Putih Bung Hatta

Sebuah puisi oleh Taufik Ismail yang dibuat tahun 2001 Dibacakan kembali oleh beliau di sebuah seminar di balai sidang Bung Hatta, Bukittinggi, 1 Juni 2013. *** 1 Setiap kali di dalam majelis orang banyak, ketika hadirin diminta berdiri menyanyikan lagu kebangsaan, inilah pengalaman yang ingin kuceritakan, Sampai kepada bait refrein yang harus diulang-ulang, “Indonesia Raya, merdeka, merdeka …“, pita suaraku tak bisa menyebut “merdeka, merdeka” itu, Mulutku terkatup bisu, menyebut dua kata merdeka itu tidak mampu, dan ada rasa pedih menyayat dalam kalbuku, Seorang kemenakanku yang memperhatikan mulutku, belakangan dia bertanya karena ingin tahu. “Paktuo, paktuo, kenapa paktuo diam saja, kenapa ketika sampai pada refrein “merdeka, merdeka” paktuo tidak ikut nyanyi bersama?” Aku tersenyum mendengar pengamatannya itu, “Betul. Karena paktuo sekarang tidak merasa betul-betul merdeka. Sebabnya? Orang merdeka adalah orang yang tidak berhutang, dan kalaupun berhuta...

Luka Tolikara

Seruan Buya Dari Ranah Minangkabaw --------------------- Buya Gusrizal Gazahar 19 Juli pukul 20:34 · "Bukan Pemimpin Umat dan Bukan Pula Pemimpin Bangsa" (Pesan dari Ranah Minang Untuk Penguasa Negeri) Toleransi yang tuan-tuan minta, telah diberikan oleh umat Islam dalam kurun waktu yang begitu lama. Tak pernah terhambat lonceng gereja berbunyi di tengah mayoritas negeri ini. Tak pernah terhalang hio terbakar walaupun dilakukan oleh mereka yang minoritas. Kalau ada insiden yang terjadi di tengah mayoritas negeri ini, cobalah telusuri akar permasalahannya ! Ketika berbagai aturan diterabas dan mereka masuk ke jantung umat Islam dengan kepalsuan dan kebohongan untuk melakukan pemurtadan, reaksi umat yang tersinggung tak pernah melampaui batas melainkan setelah didiamkan tanpa mendapatkan keadilan. Para penganut ajaran sesat SLIPS dan lainnnya bisa saja melemparkan tuduhan berbungkus kalimat "berkaca diri" kepada umat Islam. Tanpa peduli fakta di ...

Bab Iklhas

Taujih Subuh, 25 Ramadhan 1436 H Suatu hari ketika Syufay al-Ashbahani memasuki kota Madinah, tiba-tiba dia mendapati seseorang yang sedang dikerumuni orang banyak, maka dia pun bertanya, “Siapakah orang ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah Abu Hurairah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Maka Syufay pun mendekat hingga dia duduk di hadapan Abu Hurairah, yang saat itu dia sedang menyampaikan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para hadirin. Ketika selesai dan hadirin telah meninggalkan tempat, Syufay berkata, “Sebutkanlah untukku sebuah hadits yang engkau dengar langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan amat engkau hafal dan engkau pahami.” Abu Hurairah menjawab, “Baiklah, akan kuceritakan padamu suatu hadits yang aku dengar langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan amat aku pahami.” Saat Abu Hurairah akan menyebutkan hadits itu tiba-tiba beliau tidak sadarkan diri untuk beberapa saat. Ketika siuman dia kembali berkata, “Baik...

Kisah Seorang Lelaki Yang Ingin Memukul Rosulullah

Bacalah dengan perlahan, semoga menjadikan kita penduduk surga. Aamiin.. ~KISAH SEORANG LELAKI YANG INGIN MEMUKUL RASULULLAH SAW~ Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal. Rasulullah SAW telah jatuh sakit yang agak lama, sehingga Rasulullah SAW tidak dapat sholat berjamaah dengan para sahabatnya di Masjid. Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta beberapa sahabat membawanya ke Masjid. Rasulullah di dudukkan atas mimbar, lalu Rasulullah meminta Bilal memanggil semua para sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak dapat melihat Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat-sahabatku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah Tuhan yang layak di sembah?" Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa s...

"Ya Bilal, Wa Maa Hadzal Jafa?

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi." Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan. Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?" Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalka...

Rumah Kita

Oleh: Cak Nun Kita bukan penduduk bumi, kita adalah penduduk syurga. Kita tidak berasal dari bumi, tapi kita berasal dari syurga. Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah, kembali ke kampung halaman. Dunia bukan rumah kita, maka jangan cari kesenangan dunia. Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali kerumahnya. Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah? Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia? Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah. Begitu beratkah memenuhi harapanNya? Kita tidak berasal dari bumi, kita adalah penduduk syurga. Rumah kita jauh lebih Indah di sana. Kenikmatannya tiada terlukiskan, dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita. Ada istri sholeha serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati. Mereka rindu kehadiran kita, setiap saat menatap menanti ked...

Marhaban Ya Ramadhan...Marhaban bulan kesayanganku....

aku tau Ya Robb, seberapa besar dan seberapa banyak amalan kebaikan yang bisa hamba kumpulkan untuk menebus maghfiroh Mu...tak kan pernah cukup aku tau Ya Rob, walaupun seumur hidup aku mengumpulkan titik-titik pahala tak akan sanggup membayar maharnya syurga Mu keridhoan Mu pun tak cukup jika aku usahakan dengan seluruh sel-sel didalam tubuhku untuk mengundang keibaan Mu padaku... apalah aku...anak manusia yang tercecer di kaki peradaban dunia yang sebentar lagi Kau pungut untuk Kau leburkan dalam sekejab saja.. begitu Maha Kuasanya Engkau Ya Robb mengubah kesedihan menjadi bahagia dan penuh gelak tawa.. untuk menghindari murkaMu saja aku tak sanggup bahkan untuk membuatMu tersenyum karena amalan-amalan riya' ku pun tak berarti.. Ya Robb, jangan kau masukkan aku ke syurgaMu jika memang amalan-amalan itu cukup dan layak menghantarkan kakiku kesana... jangan pula Ya Robb, Kau jebloskan aku ke nerakaMu karena aku pun tak sanggup pergi kesana jika Kau suruh aku untuk it...

Bung Karno (Allahu Yarham) dalam Lintasan Sejarah

Image
Mengenang sosok Indonesia dari segi heroisme dan perjuangannya..Bung Karno jadi bunga tidur saya sekilas setelah membaca otobiografi dan memoar "Di Bawah bendera Revolusi " nya saat SMP dulu...kenangan indah masa-masa mencari jati diri..terima kasih Bung Karno..you're my inspiration... Soekarno, Blitar 06 Juni 1901- Jakarta 21 Juni 1970 Kelahiran dan masa muda Memasuki abad ke-20 bumi Nusantara masih berada dalam cengkraman p enjajahan Belanda. Di awal abad ini pula bersamaan dengan terbitnya fajar pada tanggal 6 Juni 1901, seorang bayi yang ditakdirkan menjadi pemimpin besar lahir di sebuah kota pelabuhan yang sangat sibuk. Sebuah kota industri yang aktif dalam perdagangan kopi, teh, gula, dan tembakau. Nama kota itu Surabaya, terletak di bagian timur pulau Jawa. Adalah pasangan Idayu dan Soekemi yang dikaruniai bayi itu, mereka memberinya nama Kusno. Di masa kecilnya Kusno sering sakit-sakitan. Sesuai dengan kepercayaan orang jawa, menjelang dewasa Soekemi mengg...