Posts

Showing posts from March, 2019

Telat Memahami Anis Matta & Fahri Hamzah

Catatan: Herry Cahyadi (Mahasiswa Doktoral di International Relations Istanbul University Turki) ~ FYI, di Turki partai yang secara ideologi paling dekat dengan PKS adalah Saadet Partisi, bukan AKP. Erdogan adalah kader terbaik mereka (Saadet Partisi). Tapi, Erdogan paham, jika model politik Saadet dipertahankan, tak akan ada kemajuan. Susah mengubah dari dalam, akhirnya ia hengkang mendirikan AKP. ~ Erdogan disebut pembangkang, pengkhianat, bahkan kadang dimusuhi oleh kader “tarbiyah” Saadet. Ia “mengkhianati” cita-cita Erbakan, sang mahaguru bagi Erdogan, menurut kader Saadet. Tapi Erdogan justru tetap melenggang dengan visinya yang ia belajar banyak dari Erbakan. ~ Saadet Partisi, yang kental Islamisnya, yang merupakan metamorfosis dari Fezilet Partisi dan sebelumnya Refah Partisi, tak mengalami perubahan signifikan semenjak pembubaran pada 1998 dan 2001. Justru AKP yang merupakan pecahan kedua dari Fezilet Partisi yang dominan. Bukankah ini gebrakan? ~ S...

Sekilas Penaklukan Konstantinopel

Kata pertama yang akan muncul kala kita menyebut Konstantinopel adalah Al-Fatih. Atau Muhammad Al-Fatih tepatnya. Ia adalah kalifah ke-7 dari 30 khalifah Daulah Turki Utsmani yang sangat terkenal itu. Sosoknya tidak saja terkenal di dunia Islam, namun juga di dunia Barat atau Eropa bahkan dunia secara umum. Prestasinya yang luar biasa telah memberi perubahan sangat  signifikan dalam perjalanan sejarah dunia, khususnya sejarah Islam dalam mengambil alih kepemimpinan dunia. Bukan saja karena Konstantinopel dapat ditaklukan sebagai basis terakhir kekaisaran Byzantium Romawi, tetapi juga sebagai gerbang awal bagi Al-Fatih untuk menaklukan Eropa dari wilayah timur. Setelah bagian baratnya, Spanyol dan Portugal, lebih dahulu ditaklukan oleh Thoriq bin Ziyad dan Abu Musa bin Nusairi  dimana Bani Umayah membangun kekhalifahan ke-2 di bumi Andalus itu.     Kehebatan Muhammad Al-Fatih bukan saja karena kegeniusannya sebagai panglima perang dalam memimpin 250.000 pas...

Terus Terang

Harga tiket untuk moda transportasi canggih baru di Jakarta: MRT dan LRT telah diusulkan. Untuk *MRT* harganya *Rp 10.000,-* untuk *LRT* harganya *Rp 6.000.-* Sebelum kita semua bersorak senang melihat harga ini, mari kita bentangkan faktanya dulu, biar semua bisa terus-terang. *Bahwa untuk setiap lembar tiket LRT tersebut, pemerintah akan mensubsidi Rp 35.655,- sedangkan untuk setiap lembar tiket MRT tersebut, pemerintah akan mensubsidi Rp 21.659.-* Kenapa disubsidi ? Karena memang adalah faktanya, pembangunan moda transportasi canggih ini mahal. Jika tiket yang dikenakan full sesuai skala ekonomisnya Rp 30.000,- - Rp 40.000,- sekali jalan, itu MRT dan LRT tidak ada penumpangnya. Itu bisa jadi aib raksasa. Susah2 dibangun ternyata sepi. Toh, subsidi boleh2 saja. Maka, mari kita berhitung dengan angka-angka. Jika dalam sehari (asumsi) ternyata jumlah penumpang LRT adalah 500.000 orang, itu artinya pemerintah membayar subsidi sebesar 17,8 Milyar setiap harinya. Berapa setahun? Rp 6,5 ...