Posts

Showing posts from January, 2021

KEHEBATAN ISLAM dalam mengatur hidup BERMASYARAKAT ( Rahmatan Lil 'Alamiin )

Mengapa malah BANYAK DIPRAKTIKAN di negara mayoritas non - muslim ....? "beda antara ISLAM dan ISLAMI " Sekedar bacaan, gak usah baper. ISLAM TAPI "TIDAK" ISLAMI.. Syaikh Muhamad Abduh...., ulama besar dari Mesir pernah geram terhadap dunia Barat...., yang mengganggap Islam kuno dan terbelakang. Kepada Renan, filosof Prancis...., Abduh dengan lantang menjelaskan, bahwa agama Islam itu hebat...., cinta ilmu....,pendukung kemajuan...,dan lain sebagainya. Dengan ringan Renan...., yang juga pengamat dunia Timur itu mengatakan....: “Saya tahu persis kehebatan semua nilai Islam dalam Al-Quran...., tapi tolong tunjukkan satu komunitas Muslim di dunia yang bisa menggambarkan kehebatan ajaran Islam....”. Dan Abduh pun terdiam. Satu abad kemudian...., beberapa peneliti dari George Washington University ingin membuktikan tantangan Renan. Mereka menyusun lebih dari seratus nilai-nilai luhur Islam...., seperti kejujuran (shiddiq)...., amanah...., keadilan...., kebersihan....,k...

Allahu Yarham, Syekh Ali Jaber, wafatnya Ulama Adalah Musibah

Image
Kita semua mengakui bahwa wafatnya ulama adalah sebuah musibah bagi umat Islam. Karena ulama adalah pewaris Nabi. Wafatnya ulama berarti hilangnya pewaris Nabi. Wafatnya ulama adalah musibah bahkan ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi sallam dalam sabdanya : مَوْتُ الْعَالِمِ مُصِيبَةٌ لا تُجْبَرُ ، وَثُلْمَةٌ لا تُسَدُّ , وَنَجْمٌ طُمِسَ ، مَوْتُ قَبِيلَةٍ أَيْسَرُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ  “Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama” (HR al-Thabrani dalam Mujam al-Kabir dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dari Abu Darda’). Sebagai musibah dalam agama yang diibaratkan oleh Nabi laksana bintang yang padam, wajar bila kita bersedih ditinggal wafat seorang ulama. Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi sallam sendiri menyatakan bahwa tidak bersedih dengan wafatnya ulama pertanda...

INDEKS, Antara Label dan Totalitas Keberimanan

Image
Sebagai sebuah partai politik yang berazaskan Pancasila, Gelora tetap menjadikan nilai Islam sebagai sumber inspirasi perjuangan. Tidak ada dikotomi antara azas Pancasila dengan Islam sebagai sumber nilai perjuangan. Dalam konteks Kaderisasi, maka INDEKS (Islam, Nasionalisme, Demokrasi, dan Kesejahteraan) sebagai jargon perjuangan partai menjadi tolok ukur outcome yang diperjuangkan. Terutama nilai Islam sebagai sumber inspirasi menjadi dasar pembentukan kualitas kader khususnya dan sumber daya manusia umumnya. Berbicara kualitas, tidak lepas dari "label" yang tersematkan terhadap individu, bahwa keunggulan, keutamaan adalah fitrah penciptaan. Bahwa kualitas seseorang menjadikan seseorang layak menempati pos pos amanah dan tugas sesuai kapasitas dan kualitasnya. Bukan tentang kedudukan, kelas dan level atau jenjang, tapi tentang penempatan kontribusi amal sesuai kemampuan kapasitas yang dimiliki. Sebagaimana dalam Sirah Nabawiyah, bahwa generasi asabiqunal awwalun, tentu berb...