Posts

Showing posts from November, 2004

Dan Langit Pun Menangis

Setiap kali Ramadhan akan pergi, selalu saja ada rasa perih di hati, entah kenapa selalu saja begini, dari tahun ketahun dari Ramadhan ke Ramadhan..selalu saja meninggalkan perih yang amat sangat di dada.... Kekhawatiran semakin menjadi-jadi karena kita tidak tahu apa yang terjadi dimasa yang akan datang..entah kita masih menjejakkan kaki diatas bumi ini atau sudah terbujur kaku diperut bumi... Dada ini makin perih menangis karena amalan kita Ramadhan ini ternyata masih kurang untuk menebus syurga dengan segala isinya...pantaskah...? Tapi air mata telah habis karena kita memang Maha Dhoif...tak ada yang bisa kita lakukan ketika hisab itu nanti dimulai.... Hanya mengharapkan kemurahan Rabb Yang Maha Pemurah saja....hisab itu akan dimudahkan, tapi akankah itu menjadi kepastian atau hanya impian...Yaa Allah Robb ku tercinta.....kemanakah hamba meminta pertolongan..disaat wajah-wajah tertunduk malu dihadapanMu...karena tak memiliki prestasi ibadah...yang patut dibanggakan... Dan Ramad...

Sudut Kamar dengan Biru Aura, 24.33 wib

Kututup lembar hari yang baru berakhir. Rebahkan kepala dan mencoba pejamkan mata. Mengenang bergilirnya episode hidup dan kehidupan yang terus berjalan. Dinamis dan tak pernah statis. Meski ia kadang pelangi, atau guntur yang menakutkan terjadi. Parade jiwa-jiwa hari ini kusaksikan. Dan kupejamkan mata kuat-kuat, menyesali kehidupan sosok muda penuh fatamorgana, berbungkus glamour kesemuan yang memperdaya. Meraup duka dari ratusan sosok mungil yang bertebaran dijalan-jalan karena terpaksa atau bahkan dipaksa. Menganyam empati atas rasa kehilangan ceria dimasa kecil terindah yang harus tiada. Mengencangkan semangat dan membakarnya demi tegak nurani dan sepadannya perilaku dan kata. Melantangkan kebenaran dihadapan kedzoliman penguasa. Bukan menjadi sosok-sosok apatis yang sibuk berkutat didunia mininya dengan segudang buku bermilyar halaman, atau yang masih bangga dengan klasiknya semboyan, "Buku, Pesta dan Cinta". Meresap azzam dan cita para syuhada yang tak pernah rela A...

Perbatasan Gaza, 23.59 Waktu Setempat

Bayang seseorang tampak tunduk terpekur dalam keheningan malam. Mencoba mencari dan menyusun kekuatan pada sumber Yang Teramat Kuat, mencoba mengais iba pada Zat Tunggal Yang Maha Perkasa.Tersengguk disekanya tetes-tetes yang menggenang dipelupuk kedua mata. Bukan! Bukan tangis kedukaan! Tetapi keterharuan yang memuncak dalam impian akan perjumpaan dengan wajah Kekasih yang dirindukan. Pun pada wangi kesturi keni'matan jannah Sang Raja Yang Maha Menundukkan. Diucapkannya basmalah, dan ditanggalkannya berlapis-lapis riya' yang mungkin terpasung di alam bawah sadarnya. Bangkit ian bergegas menyambut seruan Tuhan, dan menggumam perlahan, "ini untuk ayah-bundaku, adik-kakakku, teman-teman seperjuanganku, untuk Al Aqsha, untuk Palestina, untuk Al Islam!". Mengeras rahangnya menahan degup dendam suci atas tercabiknya kehormatan. Berkilat mata elangnya menyiratkan tekad penuh kesungguhan dan keberanian tak kenal gentar. Mengendap. Berkelebat dibawah bayang-bayang purnam...