*Anis Matta pun terisak tangis* Sebuah pesan untuk kader Partai Gelora Indonesia dimanapun kalian berada Seketika hening...., ruangan yang terisi 100 orang lebih di sebuah gedung kawasan elit Jakarta ini tetiba hening, tersisa getar pita suara, isak tangis kecil, dengan nada yang terbata, lalu ia terdiam tanpa kata, terpaku beberapa saat menahan tangis yang tak bersuara. Ia Anis Matta, belum pernah saya menyaksikannya serapuh itu. Kami pun terbawa suasana haru, saya mulai berkaca, ada yang mulai tersedu tak bisa menahan tangisnya. Kami semua seperti menatapnya dengan tatapan kosong. Adalah kata-kata Abu Bakar As Sidiq, yang membuatnya tak bisa menahan matanya yang memerah. Kata yang mengguggah "Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan, ajaran Islam berkurang 1 saja, sedangkan aku masih hidup" "kalaupun tidak ada satu orangpun yang berangkat melawan, maka aku satu-satunya yang akan melakukannya" Kata-kata Abu Bakar, ia mengambil peran Pertanggungjawaban meski...
Comments