Tuesday, August 11, 2009

Episode Terakhir...lawatan indah ke tanah kusir

Menjejal otak dan hati dengan segala kerinduan tentang keimanan adalah hal terberat
Seperti berkerumun menuju syurga yang jauhnya ribuan tahun cahaya
Dan kenyataan ini harus berhadapan juga dengan fakta
Bahwa puluhan milyar orang sedang berharap menuju keabadian itu sejak umat nabi adam sampai bayi yang lahir diakhir dunia nanti...

Syurga, tumpuan harapan setiap orang yang berharap pahala terbaik
Dan neraka, adalah hal yang paling buruk untuk bisa dihindari ketika perjalanan menuju keabadian itu berakhir...

Kebaikan dan keburukan silih berganti datang kedalam kehidupan kita
Dan sikap terbaik yang kita miliki adalah jawaban kemana akhir hidup kita bermuara
Seperti hitam dan putihnya sejarah hidup setiap manusia yang pernah hidup diatas muka bumi ini...
Entah dia manusia besar yang berlimpah prestasi dan kegemilangan hidup mencipta pesona hingga meraup decak kagum orang-orang disekitarnya...
Atau manusia kerdil yang tak pernah jadi pahlawan bagi tiap orang yang berharap padanya...pada akhirnya harus terbujur kaku ditaman pemakaman yang bernama kuburan...

Sepak terjang orang-orang yang kita idolakan atau perilaku hidup orang-orang yang kita benci dan caci maki harus berakhir ketika dia berkelang tanah didalam liat lahatnya...dan kita hanya bisa menatap batu nisan yang tertanam diujung atas kuburnya sambil berucap...yaa kamu sekarang telah mati...dan tidak bisa berkata-kata lagi dengan kami disini

Aku mulai mengumpulkan pertanyaan tentang segalanya...
tentang siapa yang mentalqinkan aku ketika nazaq menjelang...
tentang sosok malaikat yang menghampiri dan yang akan mencabut nyawaku
tentang dibelahan bumi mana aku menghembuskan nafas terakhir..
tentang siapa-siapa yang membacakan alfatihah dan surat yasin didekat jenazahku...
tentang siapa-siapa yang menggotong keranda mayatku menuju tempat terakhirku...
tentang pertanyaan malaikat dibalik papan-papan yang menutupiku didalam liang lahatku
akan kah aku selamat ya Robb??

dan kini aku sedang meratap ampunanMu...
sedangkan aku hendak menjauh dari hidayahMu...
Back up aku wahai Robb...

No comments: