Sore mulai redup di penghujung Ramadhan 1433 Hijriah, semua
kolega dan teman mulai berkirim maaf dan aku merangkai sedih disini, berat
melepaskan Ramadhan yang indah, hari-hari penuh kesabaran yang tak pernah
dirasakan di bulan-bulan lainnya, masjid penuh sampai ke shaf belakang, setiap
orang mendekap khusu’ dalamnya sholatnya seakan tak kan mau lagi hidup untuk
dunia, dan hanya fokus pada akhirat di depan sana bersama imam sholat yang
menderu membaca kallam Illahi.
Setiap orang dimana saat Ramadhan ini menitikkan air mata
atas kelalaiannya pada Robb yang menopang hidup berat mereka sehari-hari,
seperti aku yang tak pernah berharap di tinggal oleh Robb ku sekejab saja…saat
bersama keimanan tertinggi, ingin rasanya memohon untuk di wafatkan di saat
memperoleh keimanan tertinggi…ya di Ramadhan ini…
Kini petasan dan suara takbir seakan menjadi alunan
perpisahan yang pilu..dan aku merasakan derak titik-titik bening air mata
bercucuran…berat melepaskan Engkau Ramadhan…
Buat aku meratap Yaa Ramadhan..agar kita bertemu lagi di
tahun depan..saat semua kesempatan dan tubuh sanggup berjalan jauh untuk
merindu atas Ridho Illahi…
Bulan Mu yaa Robb seakan syurga di atas muka bumi ini,
nikmatnya tak tertandingi dan aku merindu selalu..izinkan yaa Robb mengulang
sukses ini semua di Ramadhan depan…
Dan Ramadhan akhirnya pergi dan kita tinggal disini
Sendiri bersama amalan yang pernah kita rangkai sebulan
penuh
Tinggal di kenang…
Semoga ada kesempatan bertemu saat asa dan nyawa
berpanjang..
Kabulkan wahai Robb
Hanya untuk Engkau-lah hari ini kemenangan itu adanya…
Taqobbalallahu minna wa minkum
Happy eid mubarak
No comments:
Post a Comment