Posts

Showing posts from January, 2017

Dilarang Bicara Politik!!

Biarkan sekularisme dan liberalisme melanggeng bebas di sistem kurikulum kita yang sudah sangat minim porsi ilmu agama kita sendiri. Biarkan generasi kita tumbuh da maju tanpa ilmu agama yg baik. Jangan masuk politik! biarkan para kaum liberal dan sekuler menguasai parlemen untuk menghapus UU penodaan agama dan menggantinya dengan kebebasan membuat aliran baru di negeri ini. Agar gerakan seperti GAFATAR, Syi'ah dan Ahmadiyah bisa leluasa dalam mengekspresikan kepercayaan mereka. Jangan masuk politik! biarkan para LGBT bebas mengkondisikan para pejabat di parlemen demi melegalkan diri mereka di negeri ini. Agar mereka bebas mempropagandakan gerakan mereka. Jangan pusing mikirin politik! biarkan UU Anti Pornografi-Pornoaksi itu dibuang dari konstitusi negeri ini oleh PDI Perjuangan dan para anteknya. Jangan mau masuk politik! biarkan para kapitalis asing mengkondisikan parlemen kita demi memuluskan korporasi-korporasi mereka menguasai ekonomi negeri ini. Jangan pusing...

Rindu Buya Hamka pada Bung Karno

Presiden pertama, founding father-nya negara inipun pernah menyerang seorang ulama besar. Dianggap melawan pemerintah (yang menurut saya sebenarnya pemerintah waktu itu tak ingin mendapat kritikan yang cerdas), M. Yamin dan Soekarno berkolaborasi menjatuhkan wibawa Buya Hamka melalui headline beberapa media cetak yang diasuh oleh Pramoedya Ananta Toer. Berbulan-bulan Pramoedya menyerang Buya Hamka secara bertubi-tubi melalui tulisan di koran (media yang paling tren saat itu), Allahuakbar! sedikitpun Buya Hamka tak gentar, fokus Buya tak teralihkan, beliau terlalu mencintai Allah dan saudara muslimya, sehingga serangan yang mencoba untuk menyudutkan dirinya tak beliau hiraukan, Buya Hamka yakin jika kita menolong agama Allah, maka Allah pasti menolong kita. Pasti! Oh! Buya Hamka terlalu kuat dan tak bisa dijatuhkan dengan serangan pembunuhan karakter melalui media cetak yang diasuh oleh Pram, tak sungkan-sungkan lagi, Soekarno langsung menjebloskan ulama besar tersebut ke penjara ...

HAFIDZ QURAN ITU BERNAMA NURUL FAHMI (PEMUDA YANG DITANGKAP KARENA TULISAN BENDERA TAUHID DI BENDERA INDONESIA)

Sungguh, Allah Tidak Pernah Keliru Menunjuk TentaraNya Hari ini saya bersama teman saya berkunjung ke rumah orangtua dan istri Bang Nurul Fahmi (NF) untuk sekedar memberi dukungan moril. Masya Allah, betapa saya berkali-kali merinding mendengar cerita sang ibu dan istrinya. Ya, sebagaimana penuturan kuasa hukum Bang Fahmi, Kamil Pasha, bahwa memang benar bendara merah putih yang bertuliskan kalimat tauhid itu telah dibawanya dalam setiap aksi Bela islam. Dan pada senin (16 Jan) pun bendara ini dia bawa ketika longmarch al-azhar ke mabes polri. Sang Ibu menuturkan bahwa bang fahmi bercerita kalau sepulang longmarch dia merasa ada orang-orang yang memotonya. Tapi dia tak berpikir macam-macam. Keesokan harinya, mulailah sosmed dihebohkan oleh berita bahwa kapolri akan mengusut pelecehan bendera merah putih yang dituliskan bahasa arab. Bang Fahmi pun kaget. Sebab dia benar-benar baru tahu bahwa ada pasal terkait dengan hal itu. Dia murni melakukan hal itu karena ketidaktahuannya deng...

Selamat Ulang Tahun PDIP Perjuangan

*PENDUKUNG BASUPI KAHAYA CURNAMA DAN BANTENGWATI* Jika mereka berada dalam pertempuran Aceh versus Belanda di awal abad XX dulu, mereka tak beda dengan serdadu Ambon, Manado, atau Bali (pasukan Marsose Belanda) yang menjadi tenaga kepruk atas prajurit Aceh. Merekalah yang mengejar-ngejar yang mulia Cut Nyak Dien di belantara. Jika mereka berada dalam pertempuran Pelembang vs Belanda, mereka tak beda dengan juru kepruk Belanda (serdadu pribumi dari Nusantara Timur) untuk menghantam Sultan Badaruddin II. Jika mereka berada dalam pertempuran Imam Bonjol vs Belanda (1815 - 1837), mereka tak beda dengan tenaga bayaran dari pedalaman Jawa Selatan untuk bergabung dengan kaum Adat untuk membela Belanda melawan Imam Bonjol dan para ulama lainnya. Jika mereka berada dalam Perang Jawa (Pangeran Diponegoro vs Belanda, 1825 - 1830) , mereka adalah barisan pasukan Patih Danurejo, antek Belanda momor wahid, yang ditampar sang pengeran,  yang senantiasa memburu pasukan Diponegoro dan Kyai ...

Buat Musuhmu Gentar

*Gentarkan Musuhmu* Musuh tidak gentar jika kita hanya duduk bersila mencukupkan diri dengan ilmu saja. Musuh tidak gentar jika kita hanya menjadi ahli ibadah yang tidak menghiraukan keadaan saudaramu Musuh tidak gentar jika kita hanya mengajak manusia pada pendapatmu dan berlisan tajam pada yang di luar kelompokmu Musuh tidak gentar jika kita hanya mendakwahi manusia ke tauhid menurut tafsiranmu, yaitu "tauhid" yg menjadikan lisan tajam terhadap ulama dan ahli kiblat. Akan tetapi yg menjadikan musuh gentar adalah ketika kita mulai bersatu, merangkul satu sama lain serta tidak merasa diri paling benar. Musuh akan gentar ketika umat Islam kembali mendidik generasinya seperti didikan salafussholeh, yaitu didikan yg akan menghasilkan manusia-manusia seperti Khalid bin Walid, Qa'qa', Mutsanna, Shalahuddin Al Ayyubi, Sultan Al Fatih, Khairuddin Barbarosa, Zombie dan lainnya Musuh akan gentar ketika umat Islam sudah mulai bersatu menggalang kekuatan untuk...

FATAHILLAH ( TUBAGUS PASAI ) BAPAK PENDIRI IBUKOTA JAKARTA keturunan Nabi Muhammad ke 23

NASABNYA Dalam disertasi yang disusun oleh Abu Bakar al-Mascati yang berjudul “Ketika Pasai menaklukkan Majapahit” dikatakan bahwa Fatahillah dilahirkan di Pasai pada tahun 1471, beliau terlahir dengan nama Maulana Fadhillah. Gelar Maulana diperoleh karena ia masih keturunan Nabi Muhammad, SAW ( dari golongan Sayyid atau Syarif atau Habib ). Menurut Saleh Dana Sasmita sesorang sejarawan Sunda yang menulis sejarah Pajajaran dalam bab Surawisesa beliau adalah Putra Mahdar Ibrahim bin Abdul Ghofur bin Zainul Alam Barokat bin Jamaludin Husein al-Akbar yang lebih dikenal dengan nama gelarnya yakni Shekh Maulana Jumadil Kubro. Tulisan sejarawan Saleh Dana Sasmita ini bersesuaian dengan Kitab Sejarah Melalu “Sulalatus Salatin” karya Tun Sri Lanang, bersesuaian pula dengan  catatan para keturunan Shekh Jumadil Kubro baik yang di Malaysia, Cirebon, Banten dan Palembang yang mana catatan-catatan tersebut juga telah diakui oleh Robitoh Fatimiyyah/Nakobah Azmatkhan, sehingga tidak perlu dira...

Atjeh Darussalam, Kakak Kandung Perjuangan

Image
*TRANSKRIP HABIB MOHAMMAD RIZIEQ SYIHAB DI ACEH YANG MENGGETARKAN JIWA* *Nusantarasatu.net* - Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Habib Rizieq Syihab menyerahkan bantuan senilai 2 miliar dari Front Pembela Islam (FPI) seluruh Indonesia kepada korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya Aceh. Sebelum bertolak ke Medan Sumatera Utara, Habib Rizieq Syihab menyampaikan ceramah keagamaan dan kebangsaan. Di akhir ceramah yang dihelat di Banda Aceh tersebut, Habib Rizieq menyampaikan amanat. Meski hanya 5 menit, amanat ini sangat menggetarkan jiwa. Tentang Islam, persatuan, perjuangan, dan bela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut transkrip lengkap amanat Habib Rizieq Syihab di Banda Aceh. "Saya punya satu amanat penting. Aceh adalah Serambi Mekah. Aceh adalah Darussalam. Aceh adalah kakak tertua bagi Bangsa Indonesia. Islam pertama kali masuk ke Indonesia lewat Aceh. Kerajaan Islam yang pertama ada di Perlak Aceh. Maka dari itu, Aceh harus memimpin I...

Kita Adalah Musafir

Image
Oe Mita ,-Syameela Channel: Kita adalah Musafir Safar yang ditempuh setiap manusia bercabang menjadi dua macam safar... Safar pendek dan safar panjang Safar yang pendek ialah ketika kita berpindah dari satu tempat ke tempat lainya dengan mampu diperkirakan jarak dan temponya Adapun safar yang jauh adalah safar yang ditempuh dari peralihan dunia menuju barzakh dan akherat Batasan antara keduanya begitu tipis dan teramat tipis, bisa jadi dipagi hari memakai sepatu dalam safar yang pendek tapi di waktu sore yang melepaskan sepatunya orang lain ketika telah berpindah ke safar yang panjang... Siapapun yang takut kepada Alloh pada safar yang pendek, maka ia akan tenang safar yang panjang... Siapapun yang letih beribadah pada safar yang pendek maka ia akan istirahat tanpa finish pada safar yang panjang Letihlah..... Sedihlah.... Menangislah..... Kecewalah...... Dalam safar yang pendek, Dengan keihlasan beribadah dan ridho menerima apapun taqdir Nya Kelak letih berganti reh...