Tuesday, January 31, 2017

Dilarang Bicara Politik!!

Biarkan sekularisme dan liberalisme melanggeng bebas di sistem kurikulum kita yang sudah sangat minim porsi ilmu agama kita sendiri. Biarkan generasi kita tumbuh da maju tanpa ilmu agama yg baik.

Jangan masuk politik!
biarkan para kaum liberal dan sekuler menguasai parlemen untuk menghapus UU penodaan agama dan menggantinya dengan kebebasan membuat aliran baru di negeri ini.
Agar gerakan seperti GAFATAR, Syi'ah dan Ahmadiyah bisa leluasa dalam mengekspresikan kepercayaan mereka.

Jangan masuk politik!
biarkan para LGBT bebas mengkondisikan para pejabat di parlemen demi melegalkan diri mereka di negeri ini.
Agar mereka bebas mempropagandakan gerakan mereka.

Jangan pusing mikirin politik!
biarkan UU Anti Pornografi-Pornoaksi itu dibuang dari konstitusi negeri ini oleh PDI Perjuangan dan para anteknya.

Jangan mau masuk politik!
biarkan para kapitalis asing mengkondisikan parlemen kita demi memuluskan korporasi-korporasi mereka menguasai ekonomi negeri ini.

Jangan pusing-pusing lah mikirin politik!
biarkan para sekuler asing merubah negeri ini seperti Turki yang diubah Kemal Attaturk menjadi sebuah negara yang Adzan pun tak boleh pake bahasa arab.

Jangan bicara politik yang gak penting itu!
biar kaum komunis yang menghabiskan waktu mereka membahas strategi politik demi menguasai parlemen dan menjadikan negeri ini sesuai konsep kenegaraan komunis.

Jangan urusi politik nan busuk ini!
biarkanlah para pemilik modal bebas menguasai sumber daya alam negeri ini. Biarkan TV-TV mereka bebas menayangkan tayangan-tayangan perusak moral untuk generasi bangsa ini. Tidak usahlah ada oknum yang bawa bawa agama Islam masuk ke dunia politik untuk mengkondisikan Komisi Penyiaran Indonesia tetap pada koridor budaya timur nan Islami ini.

Janganlah sesekali masuk politik nan pragmatis ini!
biarkan perda-perda diubah dan disesuaikan dengan keinginan para musuh Islam.
Agar orang bebas berjualan makanan di siang hari bulan Ramadhan misalnya.

Jangan masuk politik untuk mengotori dirimu!
biarkan kolonialisme gaya baru negeri seberang melenggang bebas mengkondisikan UU negeri ini demi menguasai dan mengeksploitasi seluruh kekayaan bangsa yang tak terhingga ini.

Jangan masuk politik!
biarkan aparat-aparat negara diisi oleh musuh-musuh Islam sehingga tak perlu kita ribut menindak para penista agama kita yang mulia ini.

Jangan masuk dan ambil bagian di pesta demokrasi segala lah!
Karena tidak perlu kita sok pahlawan seperti *Erdogan yang membangkitkan ummat muslim dunia.* Yang mampu mengubah Republik Turki sekuler menjadi Turki yang mulai nampak kembali keIslamannya.

Benarkah?
Jangankah?
Jauhikah?
Apa betul?
Politik itu kebusukan yang harus kita hindari?

Jika betul, untuk apa para ulama mondar mandir melaksanakan konsolidasi di Jakarta demi mempersatukan suara ummat Islam menuju pilkada DKI ?
Apa mungkin, sekelas Ustadz Bachtiar Natsir, Habib Rizieq Shihab, Aa Gym, Abu, Jibril, Didin Hafizuddin, Ustadz Zaitun, Tengku Zulkarnaen, Ustadz Yusuf Mansur, dan para ulama lainnya mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran mereka untuk hal yang tidak penting tadi?

Kalo politik gak penting, untuk apa HAMAS berjuang mati matian di parlemen palestina demi kemerdekaan palestina?

Kalo politik gak penting kenapa Raja Salman sang penjaga 2 tempat mulia dan suci (Mekkah dan Madinah ) melakukan konsolidasi pembentukan koalisi militer negara negara muslim dengan Psiden Turki?

Kasus ahok menista Alquran baru kita marah dan sadar
padahal salah satu penyebab ahok bisa berada di Balaikota DKI beberapa tahun silam merupakan hasil kebodohan dan ketidak pedulian ummat terhadap politik itu sendiri.

Renungkan saudaraku seiman.
Dalam kaidah ushul fiqh ada istilah
" maa laa yudroku kulluh laa yutroku kulluh "
(Jika tidak memperoleh semuanya, jangan tinggalkan semuanya)
*Yang busuk itu sistemnya, bukan politiknya. Masuk, rapihkan dan bersihkan sistemnya. Bukan malah kau tinggalkan.*

Salam Persatuan Umat Islam Bangsa Indonesia.

No comments: