Wednesday, January 29, 2020

Gelombang Rakyat Indonesia

Teman teman Gelora semua.

Kita akan memasuki rimba yang lebat bernama politik.

Hutan belantara ini sangat gelap, kehidupan yang keras, dan arus yang sangat deras.

Hutan ini sungguh sangat luas, kita kadang tidak akan tau dimana ujung belantara ini, tapi kita sudah memasukinya.

Berlapang dadalah, berluas-luas lah, bertoleransi lah, dan terus menerus memohon petunjuk dari yang maha kuasa.

Agar Allah membimbing jalan kita, menerangi jalan kita, dan memudahkan semua urusan urusan kita. Sebagai hamba yang bertuhan, jangan pernah lupakan itu.

Lapangkan dada, jangan pernah mencari musuh, kalau ada yang memusuhimu, jaga jarak dan tetap berbuat baik.

Musuh satu kebanyakan, teman seribu sedikit. Kita sering dengar pepatah itu. Bertemanlah dengan sebanyak banyak orang.

Keluarlah dan bergaul lah dengan semua kalangan, dengan semua agama yang diakui oleh konstitusi negara kita, ajak mereka membangun indonesia.

Bersabarlah dalam pergaulan, manusia yang keluar bergaul dan bersabar atas semua perilaku manusia lebih baik daripada manusia yang mengurung dirinya karena takut digunjing orang. Bahasa hadist nya begitu.

Hutan lebat ini baru saja kita masuki, maka kita harus rendah hati, jangan bersikap seperti mufti dan suka menggurui.

Dengarkan apa kata rakyat, dengarkan apa kata masyarakat dengan semua keluh kesahnya, dengan semua masalahnya.

Tema politik dan tema kekhalifahan adalah salah satu tema yang paling berdarah darah dalam sejarah manusia. Makanya rimba politik ini sangat keras. Berbekallah dengan sebaik baik bekal.

Asah kemampuan, tingkatkan kapasitas, jangan berhenti belajar, belajarlah kepada siapa saja. Jangan sombong dengan sedikit ilmu dan amal kita yang masih serba kurang ini.

Jalan kita bukan jalan pecundang, misi kita bukan misi kerdil. Maka jangan mau diajak menyimpan dengki kepada siapapun.

Narasi besar kita sangat murah apabila hanya mengurus yang remeh remeh. Kita lahir bukan atas dasar kecewa apalagi dendam. Kita lahir sekali lagi karena takdir sejarah.

10 atau 20 tahun kedepan negeri ini akan miskin tokoh, bangsa ini akan miskin narasi, miskin dalam banyak hal dan miskin multidimensi. kalau kita tidak mempersiapkannya dari sekarang.

Generasi tua akan segera berlalu di semua partai politik. 10 atau 20 tahun lagi bangsa ini akan mengalami semakin banyak krisis kalau kita tidak sigap memprediksinya dari sekarang.

Karena cita cita besar dan bacaan zaman itulah kita ada. jangan pernah lupakan misi besat dan mulia tersebut.

Karena bacaan zaman itulah kita memutuskan merangkak dan memutuskan membuat pagar betis, jatuh bangun kita bangun kembali agar masa depan semakin cerah.

Sayangi energi kita kalau dipakai untuk yang tidak perlu. Bangsa ini butuh kita 20 atau 30 tahun lagi dan seterusnya khususnya generasi muda kita.

Cerdaslah membaca zaman dengan semua analisis nya. Jangan terkecoh dengan agenda pendek 5 tahunan semata. Even Itu hanya sepenggal cerita dari jalan yang begitu panjang didepan mata kita.

Kita ingin berkuasa di indonesia dengan melibatkan semua tumpah darah indonesia, kita akan bekerja keras untuk merebut kekuasaan sebesar besarnya untuk kepentingan seluas luasnya memperbaiki negeri.

Ambisi ambisi besar kita bukan ambisi ambisi pribadi singkat 5 tahunan, inilah yang nanti akan membedakan kita dengan yang lain.

Jangan pernah menawarkan sesuatu yang sudah sering ditolak rakyat. Tawarkan lah yang lain yang mahal yang berbeda.

Yaitu komitmen kita secara konsisten untuk berdedikasi bagi bangsa ini secara ril jika suatu saat nanti Tuhan menggilirkan kekuasaan itu kepada kita.

Gelorakan semangat Indonesia.

Tengku Zulkifli Usman.
Partai Gelora Indonesia.

No comments: