Posts

Showing posts from June, 2021

KOMPAS ETIS KEPEMIMPINAN

Oleh: YUDI LATIF Hanya karena panggilan sejarah yang tak terelakkan, demi menghindari perpecahan bangsa yang baru merdeka, pemimpin besar perang kemerdekaan Amerika Serikat George Washington mau menerima pengangkatannya sebagai presiden AS yang pertama. Setelah masa jabatan kepresidenan pertamanya berakhir, dia berniat kembali ke kompleks peternakannya. Namun, niat itu terpaksa ia urungkan, mengingat kondisi republik muda yang masih goyah dirundung konflik elit kekuasaan. Setelah masa jabatan keduanya berakhir, dia bisa saja berkuasa lagi hingga kapan ia mau. Tapi, kompas etis kepemimpinannya mengatakan "enough is enough". Keberlangsungan republik tak boleh bergantung pada seseorang sebesar dan sehebat apapun orang itu. Tunas-tunas baru harus meneruskan tongkat estafet kepemimpinan. Praktik kekuasaan Washington itu kemudian menjadi konvensi, standar etis masa bhakti kepresidenan, Meski Konstitusi AS aslinya tidak memberikan batasan berapa kali seseorang bisa memegang jabatan ...

JAWABAN AL QUR'AN TERHADAP MUSIBAH COVID-19

Manusia bertanya kepada Sang Khaliq : Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini ? Al Qur'an menjawab ; “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah : 155). Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini ? Al Qur'an menjawab : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?” (QS. Al-Ankabut : 2). Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah ? Al Qur'an menjawab : “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah ; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya” (QS. At-Taghabun :11). Namun, mengapa harus terjadi pada kami ? Al Qur'an menjawab : “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia menget...

Ketika Eropa Mengadopsi Angka Arab Menggantikan Angka Romawi

Kita dapat menyaksikan matematika terdapat dalam artifak-artifak dan fosil-fosil di seluruh Afrika. Salah satu fosil tertua yang membuktikan bahwa orang-orang daerah ini mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang matematika terdapat sebuah tempat bernama Ishango, yang sekarang dikenal dengan Zaire. Jean de Heinzelin, seorang arkeologis dari Belgia, pada akhir abad kelima belas berhasil menggali sekumpulan artifak dan sebuah tulang yang sekarang dikenal sebagai tulang Ishango. Pada tulang tersebut tertulis beberapa tanda 13, 11, 17. Setiap tanda mengindikasikan sebuah kesatuan. Di situ tertera manifestasi yang jelas dari pengetahuan matematika tentang bilangan berbasis 10. Heinzelin mengungkapkan bahwa petunjuk tertua atas hitungan semacam itu ditemukan di sana, di Ishango, dan pemikiran itu menjadi dasar dari sistem hitungan selanjutnya yang dimulai di Mesir. Tentu saja terjadi perkembangan di bidang matematika di Mesir, yang disebut sebagai salah satu peradaban tertua di dunia. Keberad...

Puluhan Pemeluk Hindu di Lereng Gunung Lawu Masuk Islam, Rindu Dai

http://www.panjimas.com/inspirasi/2021/06/17/puluhan-pemeluk-hindu-di-lereng-gunung-lawu-masuk-islam-rindu-dai/ KARANGANYAR, Jawa Tengah– Puluhan pemeluk Hindu di kawasan lereng Gunung Lawu sekitar Candi Cetho menyatakan masuk Islam sejak pandemi covid-19. Saat ini tengah dibina di Masjid Al Hikmah Dukuh Sanggrahan, RT 03 RW III, Anggramanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Masjid Al Hikmah merupakan sebuah masjid kecil di Desa tersebut. Sejak kedatangan pendakwah dari sebuah pondok pesantren yang ditugaskan ke Desa ini pada tahun 2006 silam, masyarakat muslim mulai belajar Islam dan berusaha mengamalkan ajaran Islam termasuk meninggalkan tradisi yang dinilai bertentangan dengan aqidah Islam. Jamaah masjid yang berjumlah 11 orang yang berusaha meninggalkan tradisi kesyirikan, sempat diisolir dari penduduk setempat. Mereka yang meninggalkan tradisi dikeluarkan dari perkumpulan warga, dan ketika memiliki hajatan tidak dibantu masyarakat lain bahkan pernah dipersulit....

Dipaksa Umur 27 Tahun

14 June 2021 Oleh : Dahlan Iskan *SAYA pun pernah dipaksa atasan saya. Dibentak. Dimarahi*. Pada saatnya, saya juga pernah memaksa anak buah. Membentak. Memarahi. *Rupanya yang seperti itu terjadi kapan saja di zaman apa saja.* Kalau paksaan itu membuat yang dipaksa berhasil jadilah kejengkelan dulu itu sebagai kenangan yang manis. Kadang malah bersejarah. *Itu pula yang dialami Mochtar Kusumaatmadja.* *Dipaksa, dibentak, dimarahi. Berhasil*. Lalu membuat Mochtar menjadi profesor, doktor, ilmuwan, menteri, rektor, dan penanda sukses lainnya. *Mungkin Mochtar tidak akan dicatat sejarah sebagai pahlawan Indonesia kalau tidak pernah dibentak Chairul Saleh*. Berkat bentakan itu, Mochtar dicatat sebagai pejuang yang membuat wilayah Indonesia bertambah dua kali lipat. *Tanpa perang. Tanpa pertumpahan darah*. (Disway 8 Juni 2021: Pahlawan Mochtar). *Di mata generasi seperti saya, nama Chairul Saleh itu buruk sekali.* Kesannya ia sangat korup. Juga sebagai salah satu yang mengakibatkan ekonomi...

Nyai Ahmad Dahlan 1872-1946

Tokoh ini bernama Siti Walidah, lahir 3 Januari 1872, putri dari seorang ulama, Kiyai Haji Muhammad Fadli. Dia bersekolah di rumah saja, belajar ilmu agama, bahasa, dan lain sebagainya. Dia tidak mengenyam pendidikan formal, tapi besok lusa, dia ‘mendirikan’ ribuan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan formal lewat organisasi yang dibangunnya. Tahun 1889, Siti Walidah menikah dengan sepupunya, Ahmad Dahlan, dan kemudian, dia akan lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan.  Jika kalian ingin mencari contoh tokoh pergerakan wanita yang benar-benar kongkrit, Nyai Ahmad Dahlan adalah pilihan terbaiknya. Dia tidak hanya bicara atau menulis soal ‘emansipasi’, dia juga melakukannya dengan tangan. Nyata. Tahun 1917, di usia 45 tahun, Nyai Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Aisyiyah, yang kemudian menjadi bagian dari Muhammadiyah. Lewat organisasi Aisyiyah inilah kiprah Nyai Ahmad Dahlan terang-benderang menyinari sekitarnya. Organisasi ini mendirikan sekolah-sekolah putri dan asrama. Menjadi uj...

Rekonsiliasi Fatah Hamas Ditengah Gempuran Roket.

Ada dua faksi yang paling berpengaruh di Palestina. Fatah (Gerakan Nasional Pembebasan Palestina) dan HAMAS(Gerakan Perlawanan Islam). Dua faksi ini memiliki ideologi yang berbeda. Fatah berideologi nasionalis sekuler, HAMAS berideologi Islam. Fatah mendukung ide dua negara, HAMAS bersikeras Israel harus dibubarkan.  Di era Yasser Arafat, berkat pengaruhnya, kedua faksi berbeda haluan ini bisa disatukan. Setidaknya, perseteruan keduanya bisa diminimalisir. Namun begitu Yasser Arafat wafat, kongsi kedua faksi ini pecah. Pada pemilihan legislatif tahun 2006, secara mengejutkan, HAMAS memenangkan pemilu secara mutlak, sehingga Ismail Haniyah sebagai ketua biro politik HAMAS yang diangkat menjadi Perdana Menteri. Kemenangan HAMAS menunjukkan bahwa rakyat Palestina mendukung perjuangan HAMAS, termasuk menolak eksistensi Israel.  Bagi AS dan negara-negara Barat, kemenangan HAMAS adalah kabar buruk bagi rencana perdamaian Palestina-Israel. HAMAS menolak mengakui Israel tanpa syarat. ...