Monday, January 10, 2022

Catatan Penutupan Rakorwil Partai Gelora ke-7

*Anis Matta pun terisak tangis*

Sebuah pesan untuk kader Partai Gelora Indonesia dimanapun kalian berada 

Seketika hening...., ruangan yang terisi 100 orang lebih di sebuah gedung kawasan elit Jakarta ini tetiba hening, tersisa getar pita suara, isak tangis kecil, dengan nada yang terbata, lalu ia terdiam tanpa kata, terpaku beberapa saat menahan tangis yang tak bersuara. Ia Anis Matta, belum pernah saya menyaksikannya serapuh itu. 

Kami pun terbawa suasana haru, saya mulai berkaca, ada yang mulai tersedu tak bisa menahan tangisnya. Kami semua seperti menatapnya dengan tatapan kosong. 

Adalah kata-kata Abu Bakar As Sidiq, yang membuatnya tak bisa menahan matanya yang memerah. 

Kata yang mengguggah

"Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan, ajaran Islam berkurang 1 saja, sedangkan aku masih hidup"

"kalaupun tidak ada satu orangpun yang berangkat melawan, maka aku satu-satunya yang akan melakukannya" 

Kata-kata Abu Bakar, ia mengambil peran Pertanggungjawaban meskipun harus sendiri, dan meskipun dengan resiko pengorbanan yang banyak.

Semangat Abu Bakar inilah yang memberikan inspirasi dirinya, bahwa berdirinya Partai Gelora adalah bentuk pertanggungjawaban atas semua persoalan kebangsaan dan rakyat. Bahwa harus ada yang mengambil peran pertanggungjawaban itu, meskipun dengan resiko kegagalan yang lebih besar dibanding berita kemenangan. 

Sebuah pesan yang dalam, saya bisa membaca energi beliau masuk ke dalam hati-hati kami, Anis Matta seperti ingin mengatakan

"Bagaimana mungkin, saya akan membiarkan bangsa indonesia, rakyat indonesia terpuruk dan hancur karena ulah oligarki politik yang merusak sedangkan saya masih hidup"

"Dan seandainya semua orang menolak untuk bergerak dan memilih berpangku tangan melihat penderitaan rakyat dan kehancuran bangsanya, maka saya satu-satunya yang akan mengambil tugas pertanggung jawaban itu" 

Tidak-tidak kami tidak akan membiarkanmu sendiri. Kita tidak akan mempermalukan diri sendiri dihadapan Tuhan kami dengan berpangku tangan, Ayo ambil peranmu kawan. Kita diberi kesempatan usia, lakukan kebaikan untuk orang lain bukan hanya untuk diri sendiri. 

Tekad Partai Gelora jelas, membawa Indonesia menjadi negara 5 besar Dunia, jangan diam kawan, ambil bagian menjadi batu-bata perjuangan ini walaupun kecil. 

Ambilah peran pertanggungjawabanmu meskipun hanya satu sekrup dalam sebuah mesin perjuangan yang panjang. 

Kawan, kalian Nggak harus berkorban banyak, semampu kalian tapi terus bergerak. Kecil-kecil riyak berkumpul akan menjadi gelombang. 

Kolaborasi kawan, jangan sendiri-sendiri karena kita terbatas dan lemah, kita bisa tak berdaya karena satu orang, tapi dengan kebersamaan kita bisa menjadi lebih kuat. 

Dan jangan berkecil hati karena hari ini kita masih kecil, ketum Anis Matta mengatakan Partai Gelora adalah Partai kaum Mustadh'afin, Partai kaum yang lemah, tapi yakinlah, kita akan menjadi besar suatu saat nanti, jalannya sudah benar dan progresnya nyata. 

Yakinlah, kita akan memenangkan pertarungan ini, Peliharalah keyakinan itu, karena jika keyakinan itu sudah hilang, maka tiada lagi yang kita punya....

Arka Atmaja 
Jakarta, 9 Januari 2022

No comments: