Wednesday, May 19, 2021

#RepostAbuUbaidah

Abu Ubaidah. Begitu ia mengenalkan dirinya. Tak ada yang tahu siapa nama aslinya. Asal usulnya. Latar belakang pendidikannya. Termasuk keluarga besarnya. Dia dikenal secara luas dengan nama kunyahnya saja.

Abu Ubaidah muncul pertamakali di hadapan publik ketika melakukan konferensi pres dalam perang tahun 2006. Ia muncul dengan wajah diselubungi kain, mengenalkan dirinya sebagai juru bisa militer, dan berbicara tentang politik dan militer Palestina dalam sebuah video rekaman. Sejak itu namanya langsung menjadi buah bibir. Dan ia digelari "almulats-tsam".

Kemunculan berikutnya saat perang tahun 2016. Kemudian sekarang dalam perang bersandikan Ma'rokah Saiful Quds tahun 2021.

Sebagai juru bicara resmi militer Brigade Al-Qossam, sudah tentu Abu Ubaidah punya informasi yang memadai tentang aktifitas politik dan militer Hamas di Palestina. Jadilah semua informasi dan risalah yang ditujukan pada Israel dipandang sebagai kebijakan resmi Hamas di dalam negeri Palestina.

Dalam konferensi pres Abu Ubaidah bicara dengan bahasa arab yang fasih. Pesan yang disampaikan teratur dan runut. Kata-katanya banyak mengandung motivasi perjuangan. Dan statamen-statemen politik dan militer yang ditujukan pada Israel mengandung peringatan dan ancaman. Semua itu disampaikan dengan suara yang jernih, badan tegak, sorot mata tajam, serta gerak tangan yang sesuai. Gambaran itu menjadikannya sosok yang tegas dan berwibawa.

Waktu konferensi pres pertama kali tahun 2006 Abu Ubaidah mengungkapkan bahwa operasi Brigade Al-Qossam di wilayah Israel berhasil menculik hidup-hidup prajurit Israel. Dialah Gilad Shalit. Prajurit muda. Dan baru dibebaskan tahun 2011 dengan barter 1.027 tahanan warga Palestina.

Dalam Perang Saiful Quds Abu Ubaidah menegaskan bahwa Brigade Al-Qossam telah menyiapkan diri untuk mengempur Tel Aviv dengan roket-roket selama enam bulan penuh.

Dapat dibayangkan betapa banyak roket yang dimiliki Brigade Al-Qossam. Hingga sekarang ratusan roket sudah ditembakkan ke berbagai kota Israel. Dan roket-roket itu masih terus menghujani Israel.
Publik Israel juga dibuat cemas dan takut dengan statemen Abu Ubaidah:

إن قرار قصف تل أبيب وديمونا وأشدود وما بعدها أسهل علينا من شربة الماء
"Sesungguhnya instruksi menembakkan roket-roket ke Tel Aviv, Dimona, Ashdod, serta berbagai kota sesudahnya lebih mudah bagi kami dibandingkan meminum segelas air putih. "

Terbukti 70% rakyat Israel pergi ke tempat-tempat pengungsian. Bahkan sebagian mereka pergi ke negara-negara Eropa karena takut mati.

Rakyat Israel lebih percaya dengan pesan dan statamen Abu Ubaidah daripada pernyataan politisi dan militer Israel yang berusaha menyangkal dan menegasikan kemampuan Brigade Al-Qossam.
Abu Ubaidah menjadi kunci kemenangan perang psikologis yang dilancarkan Al-Qossam melawan Israel.

Abu Ubaidah juga memperingatkan militer Israel bila berani melakukan perang darat:

فقد أعددنا لكم أصنافا من الموت ستجعلكم تلعنون أنفسكم
"Sungguh kami telah menyiapkan berbagai macam kematian buat kalian. Hal mana itu membuat kalian mengutuk diri kalian sendiri."

Sementara berbicara kepada rakyat Palestina serta Dunia Arab dan Islam dia berujar:

ونطمئنكم بأن لدينا المزيد وفي جعبتنا الكثير مما يسركم ويرفع رؤسكم ويجعلكم تفخرون أمام العالم

"Kalian tenang saja. Kami masih punya banyak logistik roket. Di dalam gudang-gudang kami banyak sekali arsenal yang bisa membuat kalian senang, mengangkat kepala kalian, dan membuat kalian bangga di hadapan dunia."

سلاحنا ومراكمتنا للقوة هو من أرضنا والدفاع عن شعبنا والانتصار لمقدساتنا

"Senjata kami dan semua kekuatan yang kami miliki adalah diproduksi di dalam negeri, diperuntukkan buat membela rakyat kami, serta menolong tempat-tempat suci kami."

Diakhir statemen Abu Ubaidah memerintahkan Israel segera menghentikan agresinya pada Pemukiman Syaikh Jarrah, Babul Amud, dan Masjid Al-Aqsho. Ia mengultimatum bila sampai jam enam pagi besok Israel tak menghentikan agresi maka Israel akan dirudal.

لا خطوط حمراء إذا تعلق الأمر بالرد على العدوان
"Tak ada garis merah kalau berhubungan dengan membalas agresi musuh."

Dengan itu menjadi sah bagi kelompok pejuang dan perlawanan Palestina membalas dan menyerang dengan semua senjata yang dimiliki.
لقد أعذر من أنذر
"Sungguh orang yang menyampaikan peringatan telah memberikan udzur."

Dan Israel dan dunia goncang ketika Brigade Al-Qossam mengeluarkan rudal baru bernama Ayyasy 250. Rudal baru itu punya jangkauan tembak sejauh 250 km. Sehingga semua kota di Israel dari selatan sampai utara bisa dijangkau rudal Ayyasy dengan mudah.

Oleh: Ustadz Hafidin Achmad Luthfie

No comments: